Pertama, Bupati Resmikan Tahfidz Anak Usia Dini

Nunukan (Kaltara)- Pentingnya pendidikan Al- Quran pada usia dini sebagai wadah generasi penerus di masa yang akan datang di kabupaten Nunukan dengan menghasilkan anak yang memiliki karakter yang baik serta mencintai Al-Quran, hal tersebut disampaikan oleh Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid SE MM saat meresmikan Yayasan Izzatul Quran Nunukan pada Senin (15/7) di Ruko Tanah Merah Lamhidjung

“Pendidikan Anak Usia dini Adalah pondasi Karakter, jika pondasinya kokoh maka seluruh unsur struktur bangunan diatasnya memiliki pijakan yang kuat,” ujarnya mencontohkan.

Hal itu juga akan terjadi sebaliknya, jika pondasi anak rapuh maka betapun setelah periode usia dini, maka bangunan pendidikan karakter itu akan mudah runtuh, sebagaimana perumpamaan bahwa otak manusia pada usia dini ibarat kapas yang mudah menyerap air yang tak mengenal apakah air tersebut air kotor maupun air yang bersih. Sehingga di masa usia dini adalah waktu tepat untuk mengenalkan dan menanamkan sikap-sikap positif yang bisa berguna di masa yang akan datang.

Laura menambahkan dengan keberadaan Yayasan Izzatul Quran untuk menumbuhkan dan mengembangkan segi-segi positif, membangkitkan bakat-bakat yang terpendam pada anak, meluruskan kecenderungan dari sifat yang tidak baik dengan mengarahkan akhlak yang terpuji, menguatkan keyakinan bahwa tujuan utama dari penciptaan manusia.

“Salah satu tugas orang tua dan pendidik adalah mengajarkan anak yakni pendidikan agama, salah satu yang dilakukan oleh orang tua dalam membiasakan pendidikan agama dengan mengajarkan anak membaca dan menghafalkan Al- Quran.

Ibu dua putri ini juga menyampaikan bahwa para pengajar dan orang tua untuk terus melakukan komunikasi dengan baik dan menjadi sangat penting untuk memantau perkembangan anak, karena terkadang para orang tua sibuk dengan pekerjaan sehari-harinya sehingga perkembangan anak terkadang terabaikan.

Sekretaris Yayasan Izzatul Quran, Netty ST menyampaikan Yayasan Izzatul Qur’an baru berdiri bulan ini, namun embrionya sudah berjalan sekitar dua tahun lebih yang lebih dikenal dengan Madrasah Qur’ani Nunukan telah melaksanakan beberapa kegiatan pendidikan atau pembinaan Islam, melalui pembelajaran Al Qur’an. Pertama yaitu BBQ khusus Dewasa yang telah diikuti sekitar 1000 masyarakat Nunukan hingga sebatik, Taqwa bina baca Al Qur’an untuk anak2 yang telah diikuti sekitar 300 pelajar usia TK hingga SMP selain itu juga membina anak-anak rohani islam (rohis) ditingkat SMA, kelas Bahasa Arab Berbakti, Terjemah Al Qur’an.

Disampaikan, Program TAUD SAQU Al Izzah ini merupakan yang pertama kalinya di Kaltara, dan telah berdiri lebih dari 100 cabang di berbagai tempat di Indonesia hingga di Malaysia hingga Australia. Program ini berjalan atas kerja sama Yayasan ‘Izzatul Qur’an Nunukan dengan Yayasan Islamic Center Wadi Mubarak Bogor, yang telah dikenal sebagai pusat pendidikan Al Qur’an di Indonesia. 

“Meskipun dengan kesederhanaan dan keterbatasan sekolah yang kami miliki saat ini, tidak menjadi hambatan untuk tetap menuntut ilmu karena keberhasilan utama pendidikan tidak sekedar dinilai karena ruang atau bangkunya, tapi adanya interaksi ilmu dan adab dari guru terhadap murid. Jiwa murid dan guru yang saling ikhlas dan bersemangat dalam belajar dan mengajar, menjadi kunci keberhasilan diterimanya ilmu, terlebih ilmu yang bersumber dan dihafal dari Al Qur’an,” ungkap Netty.

Netty menambahkan Yayasan izzatul Quran Nunukan founding mother nya yaitu Ustadz Bambang Galih setiawan SPd, Ustadzah Wardah dan Ustdazah Netti ST berawal dari hanya sebuah gerakan pemberantasan buta aksara dlm membaca alquran dgn sebuah organisasi dgn nama Madrasah Qurani Nunukan. 

“Dulunya selama dua tahun berjalan di gedung veteran eks. Gedung bioskop Lama, berkat dukungan dan support dari masyarakat dan jamaah sehingga dapat menggunakan gedung ini,” ungkapnya mengakhiri. (Humas)

Satgas Pamtas Yonif 600 Modang Bantu Dua Rumah Ibadah di Perbatasan

Nunukan (Kaltara)- Personil Satgas Pamtas Yonif 600/Modang meski sibuk menjaga perbatasan namun tetap peduli terhadap masyarakat.

Salah satunya membantu Masyarakat di perbatasan didua rumah ibadah yakni Gereja Elsadai di Desa Sungai Limau, Sebatik dan Masjid Al Mujahidin Desa Harapan, Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Personel Satgas Pamtas Yonif Raider 600/Modang merasa terpanggil ketika beribadah di Masjid dan Gereja diwilayah tugasnya.

Dengan peralatan yang terbatas dan bahan seadanya serta bantuan dari masyarakat dan Koramil setempat kegiatan instalasi Listrik di Gereja Elsadai dan pengecoran atap Masjid Almujaidin terlaksana dengan baik.

Dansatgas Pamtas Yonif Raider 600/Modang Kodam VI/Mlw, Mayor Inf Ronald Wahyudi, Senin (15/7/19) menuturkan, Kegiatan seperti ini rencana akan terus di laksanakan dan menjadi agenda tetap Satgas karena mendapat respon positif dari masyarakat sekitar serta pada dasarnya TNI adalah anak kandung Rakyat.

Sementara itu, Pendeta Gereja Elsadai Justina Duma Sanggalo sangat bersyukur dengan kehadiran personil Satgas Pamtas 600/Modang yang membawa angin segar bagi masyarakat diperbatasan.

“Kehadiran Personel Satgas di sekitar Masyarakat memang di anggap angin segar bagi masyarakat sekitar karena sering menjadi promotor dalam gotong royong dan pembangunan” Ungkap Justina Duma Sanggola. (Red)

Penari WBP Lapas Nunukan Perdana Tampil di Pisah Sambut Kepala RRI

Nunukan (Kaltara)-Tim Tari Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Nunukan tampil perdana di acara Pisah sambut Kepala Radio Republik Indonesia (RRI) Nunukan, Jumat (12/7/19).

Penampilan perdana penari WBP yang terdiri dari 8 orang memukau tamu undangan yang hadir di acara tersebut yang digelar di Lantai IV Kantor Bupati Nunukan, yang dihadiri oleh Dir. Keuangan LPP RRI, beberapa Kepala RRI wilayah Kalimantan Timur, unsur ForkoPimda Nunukan dan OPD di lingkungan Pemkab Nunukan.

Kepala Lapas Nunukan, Pijiono Slamet mengatakan, Penampilan tim tari tersebut dipilih dengan melalui sidang tim Pengamat Pemasyarakatan Lapas Nunukan, mereka juga di latih oleh Guru profesional Wahyu Muji Lestari dari Disparpora Kabupaten Nunukan dengan jadwal latihan setiap hari rabu dan jumat.

Kalapas juga sangat berterima kasih dan mengapresiasi kepada pihak RRI Nunukan, yang telah berkenan memfasilitasi tim tari WBP lapas Nunukan.

“Terima kasih kepada Pihak RRI Nunukan sudah berkenan memberikan fasilitas kepada tim tari WBP Lapas Nunukan,” ujar Pujiono.

Kegiatan ini sebagai upaya Reintegrasi sosial WBP selain program pembinaan lainnya yang ada di lapas, tambahnya. (Halif/Red)

Bupati Nunukan Sambut Gembira Deklarasi Pencanangan Zona Integritas Polres Nunukan

Nunukan (Kaltara)- Dalam mewujudkan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, khususnya masyarakat Nunukan, Kalimantan utara. Bupati Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid, SE, MM, menghadiri sekaligus mengapresiasi acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) yang digelar Polres Nunukan di Aula Sebatik Polres Nunukan, Jumat (12/7/19), dengan penandatanganan Pakta Integritas dan pembacaan ikrar deklarasi.

Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian di dalam melayani masyarakat, khususnya masyarakat Nunukan adalah cita-cita Polri Khususnya Polres Nunukan. Sebagaimana diamanatkan Undang-undang Kepolisian yaitu sebagai pelayan, pelindung, dan pengayom masyarakat. Hal ini dapat terwujud ketika ada komitmen yang baik dari seluruh komponen, baik yang dimiliki Polres ataupun masyarakat.

Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, SE, MM menuturkan, Alhamdullilah tadi menyusul penandatanganan Pakta Integritas terkait deklarasi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

“Alhamdulillah, kita di Kabupaten Nunukan termasuk juga dengan seluruh Forkopimda telah komitmen apa yang telah menjadi misi dari semua ini, mudah-mudahan ini semua bisa diterapkan dan bisa diimplementasikan sebaik mungkin sesuai dengan komitmen di organisasi kita masing-masing,” ujar Asmin Laura Hafid. (Red)

Polres Nunukan Deklarasikan Pencanangan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM

Nunukan (Kaltara)-Polres Nunukan canangkan pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas Korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM) dilingkungan Polres Nunukan.

Pencanangan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada Masyarakat melalui pelayanan yang professional, bersih dan bebas KKN.

Acara pencanangan zona integritas juga dihadiri pejabat Polda Kaltara Karo Rena Polda Kaltara Widaryanto. Hadir pula menyaksikan acara tersebut Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid, SE, MM, Ketua DPRD Nunukan, H Danni Iskandar, Dandim 0911 Nunukan, Letkol Czi Abdillah Arif, Kepala Kejaksaan Negeri Nunukan Zulfahmi Fitri, SH Ketua Pengadilan Negeri, Kalapas Nunukan, kepala Ksop, Kepala Imigrasi, Kepala Bea Cukai Nunukan, Kepala Bandar Udara Nunukan, Perwakilan Satgas Pamtas 600 Modang, Perwakilan KPPN Nunukan, Perwakilan Lanal Nunukan, Perwakilan BI dan Perbankan.

Komitmen pencanangan pembangunan zona integritas tersebut ditandai dengan penandatanganan pakta integritas oleh Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro SIK MH dan Karo Rena Polda Kaltara, Kombes Pol Widaryanto diikuti Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Nunukan dan beberapa Instansi BUMN yang dirangkaikan dengan pembacaan ikrar deklarasi yang dipimpin Kapolres Nunukan diikuti jajaran Polres Nunukan, Jumat (12/7/19)

Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro, SIK MH dalam sambutannya mengatakan bahwa hari ini pihaknya mendeklarasikan Pencanangan Zona Integritas (ZI) Polres Nunukan menuju wilayah bebas karupsi (WBK) serta wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM).

Pencanangan zona intergritas Polres Nunukan sebagai bagian dari kesungguhan institusi Polri khususnya Polres Nunukan dalam mengukuhkan diri sebagai satuan kerja yang mempunyai komitmen untuk mencegah terjadinya KKN disertai upaya untuk mewujudkan wilayah bebas korupsi serta reformasi birokrasi yang akuntabel diseluruh bagian, Satuan Fungsi seksi dan Polsek jajaran.

“Dilaksanakan deklarasi pencanangan zona integritas di Polres Nunukan, tidak hanya mewujudkan reformasi birokrasi polri sebagai target yang telah ditetapkan dalam membentuk institusi polri yang profesional, modern dan terpercaya, akan tetapi sudah menjadi keharusan yang utama untuk dapat memenuhi harapan dan Aspirasi Masyarakat didalam penegakan Supermasi hukum,” Tutur Kapolres Nunukan.

Dia menambahkan, tanpa komitmen dan keinginan yang kuat untuk mengembalikan martabat serta kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum, keadilan yang jadi dambaan publik saat ini akan sulit untuk dicapai.

“Saat ini masih terdapat berbagai hambatan dalam merealisasikan keinginan Masyarakat akan perubahan polri yang lebih baik, mengingat oknum-oknum polri yang melakukan tindakan tidak terpuji melukai hati Masyarakat pencari keadilan, berbagai tantangan, hambatan dan gangguan baik secara ekternal maupun internal sehingga mempengaruhi wibawa dan citra polri keseluruhan. Dengan deklarasi pencanangan zona integritas ini, diharapkan mendapatkan perbaikan nyata dimasa yang akan datang sebagai landasan yang kokoh sehingga terwujudnya penegakan hukum yang berkeadilan dan berhati nurani sesuai harapam Masyarakat ,”terangnya.

Degan program percepatan reformasi birokrasi, polres Nunukan terus berupaya mengimplementasikan dengan dilakukannya dokumen pakta integritas, melaporkan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), Akuntabilitas kinerja dan laporan keuangan, program pengendalian gratifikasi, kebijakan penanganan konflik kepentingan, saber pungli dan kebijakan polisi peduli.

“Kita terus berupaya memenuhi 6 unsur indikator penunjang yaitu, promosi jabatn secara terbuka, rekruitmen secara terbuka, E-Procurement, mekanisme pengaduan masyarakat, pengukuran kinerja individu dan keterbukaan informasi publik, dimana ini semua menjadi output dari birokrasi yang efektif, efesien, bersih dan bersifat melayani,” ungkap Kapolres Nunukan.

Tentunya saya mendorong setiap insan bhayangkara bisa berjalan beriringan dengan nilai-nilai kelembagaan, karena integritas individu adalah gambaran dari performa kinerja polri dimata masyarakat.

Lanjutnya, reformasi yang birokrasi polri yang profesional harus terus dioptimalkan dengan karakter adaptif, bersinergitas, berkinerja tinggi, bebas dan bersih kkn serta mampu melayani publik secara netral dan berdedikasi.

“Peranan penting setiap pimpinan dalam mengarahkan pelaksanaan tugas bawahannya, setiap pimpinan harus secara terus menerus meningkatkan mutu pengendalian dan pengawasan program yang dilaksanakan, khususnya dalam menjalankan program reformasi, birokrasi polri dipolres Nunukan guna pencapaian optimalisasi kinerja aparat Kepolisian. Tentunya ini tidak hanya menjadi beban personil di polres, akan tetapi diterapkan di polsek dan Polsubsektor,” ucap Kapolres Nunukan.

Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan (Karo Rena) Polda Kaltara, Kombes Pol Widaryanto mengatakan, pelaksanan deklarasi pembangunan zona integritas ini merupakan salah satu program dari integritas polri. Kedepannya polisi dalam pelayanan kepada masyarakat publik itu, ya step by step pelan-pelan harus semakin baik, sesuai apa yang diamahkan undang-undang.

“Jadi, tidak semua polres siap. Ini masing-masing polres berkompetensi mana yang lebih siap, seperti Polres Nunukan ini siap mendeklarasikan zona integritas karena nanti akan menjadi tolak ukur keberhasilan dari reformasi birokrasi polri,” ujar Kombes Pol Widaryanto.

Widaryanto menambhkan, Polres Nunukan ini sendiri baru pembangunan zona integritas, nanti masih ada tim penilai.

“Habis ini kita laporkan, bahwa kita sudah mendeklarasikan kita siap berubah. Kalau kita sudah berubah nanti Kapolres Nunukan melaporkan ke Kapolda kemudian Kapolda melaporkan ke Kapolri. Nanti Kapolri membentuk tim untuk mengecek apa yang dilaporkan Kapolres benar atau tidak, tapi yang utamanya apa yang sudah dibangun Kapolres baik berbasis IT, SDM dan sebagainya nanti akan dicek kemudian nanti tolak ukurnya itu indeks kepuasan masyarakat, bagaimana sekarang pelayanan publik, jadi sekarang sudah empat jempol itu keberhasilannya” jelas Kepala biro Perencanaan Polda Kaltara ini.

Dia mengatakan, selama masyarakat mengatakan masih ada ini itu, itu belum berhasil dan harus diperbaiki dan itu tidak serta merta langsung berhasil.

“ini adalah tahapan yang sudah dimulai polres Nunukan yang digagas Kapolres langsung, kita berharap kedepan pelayanan publik yang ada dipolres ini yang sudah berbasis IT betul-betul nanti dilaksanakan dengan sebaik-bainya. Nanti siapa pun Kapolresnya harus dipertahankan karena itu sudah menjadi tuntutan masyarakat, jadi pelayanan publik yang sekarang itu sudah digaungkan kemana-mana,” ujarnya.

Layanan publik yang ada di polres Nunukan ini dari ombudsman juga menilai, dari Kementerian Pan RB juga menilai bagaimana pelayanan publik di Polres Nunukan.

“Kalau nilainya C kebawah ya harus didorong diperbaiki, ini mumpung belum ada penilaian dari Kemenpan RB. Tahun ini yang akan dinilai Polres Tarakan dan Bulungan, Nunukan sendiri sudah lebih siap untuk dinilai, dan ombudsman sendiri kemarin sudah melakukan penilaian karena ombudsman itu juga Se Indonesia menilai semua,”tandasnya. (Red)