NUNUKAN – Untuk memperdayakan masyarakat dalam keamanan TMMD 105 anggota Satgas dan Warga Desa Lapri Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan sedang melakukan Pembersihan lahan, yang dimana lokasi tersebut menjadi sasaran tambahan TMMD.
Program TMMD Desa Lapri dan Desa Seberang tahun 2019 di wilayah Kodim 0911/Nnk mempunyai sasaran utama pengerasan badan jalan, Pembuatan Jembatan, Pembuatan MCK, Namun di sisi lain juga TMMD membangun sarana dan prasarana pendukung lainya di sasaran TMMD salah satunya adalah membangun pos keamanan lingkungan (Poskamling).
Danramil 0911-02/Sbt, Mayor Arm M.Bakri, Kamis (18/7/19) menyampiakan, Pos Kamling ini di bangun dengan fungsi sebagai sarana untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat di lingkungan dan mudah-mudahan masyarakat semakin menyadari akan pentingnya keamanan lingkungan.
“Kegiatan pembuatan Pos Kamling tersebut merupakan bagian dari program TMMD, Kegiatan ronda malam hari perlu diaktifkan kembali, guna untuk melakukan tindakan cegah dini, terhadap gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya
Sementara, Andi salah satu Warga setempat mengucapkan,”banyak terimakasih kepada bapak Tentara dalam kegiatan TMMD ini, yang rencana akan dibangunya Pos Kamling di Kampung kami.
“Mudah-mudahan dengan adanya Poskamling, nantinya keamanan dan ketertiban di masyarakat dapat terus terjaga,” tambahnya. (Pendim 0911 NNK/ Red)
NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Faridil Murad berpesan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan untuk terus bekerja sesuai dengan aturan dan undang – undang yang ada. Pesan itu disampaikan Faridil Murad saat memimpin Apel Korpri, di Halaman Kantor Bupati Nunukan, Rabu (17/7).
“Kita harus selalu menanamkan dalam diri kita rasa takut kalau melanggar aturan, itu prinsip kalau kita mau selamat. Bukan kita bekerja karena takut dengan polisi, jaksa, KPK, atau yang lain,” kata Faridil.
Prinsip lain yang harus dipegang oleh seluruh ASN dalam bekerja, menurut Faridil Murad, adalah fokus dengan tugas dan fungsinya masing – masing, serta selalu meningkatkan kemampuannya masing – masing. ASN diminta tidak mencampuri urusan – urusan yang berada di luar tugas dan fungsinya.
“Kenapa hal ini perlu saya sampaikan, karena saya melihat masih banyak ASN yang justru sibuk mengurusi urusan orang lain sementara urusannya sendiri tidak ada yang beres,” tegasnya.
Senada dengan yang disampaikan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid ketika melakukan Silaturahmi dan Dialog dengan Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Para ketua RT se- Kelurahan Nunukan Timur beberapa hari lalu, Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) ini juga meminta ASN menjadi agen informasi pemerintah dalam meluruskan berbagai isu dan persoalan yang muncul di tengah masyarakat.
ASN diharapkan bisa memberi pemahaman, bahwa ada pembagian kewenangan antara pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Soal zonasi dalam penerimanaan murid baru misalnya, masyarakat harus diberi pemahaman bahwa itu adalah kewenangan pemerintah pusat.
“Terkait soal sistem zonasi baru – baru ini, banyak orang tua murid yang dating ke bupati, wakil bupati meminta rekomendasi karena anaknya mau masuk di sekolah ini itu. Saya sampaikan bahwa itu bukan kewenangan kita (pemerintah Kabupaten). Nah terkadang mereka tidak mau tahu, karena mereka selalu menganggap bahwa bupati itu adalah penguasa daerah,” ujarnya.
Sistem pemerintahan saat ini, lebih jauh disampaikan, berbeda dengan system pemerintah di era orde baru. Jika di era orde baru bupati dan wakil bupati bertindak selaku kepala daerah yang bisa mengatur segala urusan yang ada di daerahnya, sementara saat ini seorang bupati dan wakil bupati adalah pejabat pelaksana pemerintah di daerah yang harus melaksanakan apapun ketentuan yang sudah diatur oleh pemerintah pusat.
Perubahan regulasi tersebut diharapkan dapat disampaikan oleh para ASN kepada masyarakat sehingga tidak muncul anggapan bahwa pemerintah semakin tidak peka terhadap persoalan – persoalan di tengah masyarakat. “ASN harus bisa menjelaskan hal ini kepada masyarakat, jangan justru ‘ngompor – ngompori’ masyarakat sehingga suasana menjadi tidak kondusif,” pungkasnya.(HUMAS
NUNUKAN – Deputi I Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP) Robert Simbolon mengatakan bahwa sesuai arahan dari Kemenkopolhukam Republik Indonesia, maka 2 dari 3 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yang direncanakan akan di bangun di Kabupaten Nunukan harus sudah selesai dan bisa dioperasikan pada Bulan Oktober 2019 mendatang, karena hal itu akan menjadi bagian dari penilaian terhadap kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi – Jusuf Kalla. Kedua PLBN yang ditargetkan selesai tersebut adalah PLBL Long Midang I Kecamatan Krayan dan PLBN Sei Nyamuk di Kecamatan Sebatik. Sementara target penyelesaian PLBN Labang di Kecamatan Lumbis Ogong akan dibahas lebih lanjut.
Hal itu disampaikan Robert Simbolon dalam Rapat Koordinasi Lintas Negara di Provinsi Kalimantan Utara yang diselenggarakan di Swissbell Hotel, Tarakan, Selasa (11/7) lalu dan dihadiri oleh Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid.
Pengoperasian PLBN Long Midang dan Sei Nyamuk nantinya, menurut Robert Simbolon, diharapkan tidak hanya dilihat dari aspek pertahanan dan keamanan negara saja. Tetapi juga harus memperhitungkan dari sisi pengelolaan potensi di masing – masing kawasan, seperti potensi garam gunung dan beras organik di Kecamatan Krayan.
Robert dalam kesempatan itu juga memberikan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Nunukan yang begitu antusias menyikapi rencana pembangunan PLBN di wilayahnya. “Kami perhatikan ibu bupati ini begitu antusias, bahkan kalau boleh dibilang sangat agresif mengejar kami (Kemenkopulhukam) agar rencana pembangunan PLBN ini bisa segera dieksekusi,” kata Robert Simbolon.
Masih dalam kesempatan yang sama, Bupati Laura menyampaikan alasan kenapa Pemerintah Kabupaten Nunukan begitu bersemangat mendukung pembangunan PLBN di wilayahnya. Alasan pertama kata Laura, karena pembangunan PLBN nanti akan sangat membantu pengaturan lintas batas orang dan barang dari dan ke negara tetangga Malaysia. Dan yang kedua, karena keberadaan PLBN nanti bisa menjadi penjaga identitas (Land Mark) dari Bangsa Indonesia land mark. “Namun yang lebih penting adalah, keberadaan PLBN yang megah bisa menjadi kebanggan tersendiri bagi kami warga yang tinggal di perbatasan,” tegasnya.
Lebih jauh disampaikan, bahwa untuk rencana pembangunan PLBN di Long Midang hingga saat ini tidak menemui kendala yang berarti, hanya saja untuk rencana pembangunan PLBN Sei Nyamuk sampai saat ini masih terkendala dalam hal pembebasan lahannya.
Diakhir rapat koordinasi tersebut, Bupati Laura menyerahkan surat keputusan penetapan status penggunaan lahan dan asset daerah untuk pembangunan PLBN, dan beberapa surat terkait legalitas lahan yang akan dipergunakan sebagai tapak pembangunan PLBN kepada Robert Simbolon yang kebetulan juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Pembangunan PLBN.(Humas)
NUNUKAN (Kaltara) – Cara memberikan pengenalan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air kepada anak SMA, tentu tidak sama dengan saat memberikan Wawasan Kebangsaan kepada Mahasiswa ataupun ASN. Karena pola berfikir mereka sangat jauh berbeda. Dan itulah yang dilakukan oleh Anggota Satgas TMMD, Dengan diselingi gurau dan tawa, Serka Rujito memberikan pengenalan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air kepada para pelajar SMA N 1 Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (17/7/19).
Serka Rujito juga memberikan semangat kepada para pelajar SMA, untuk trus giat belajar. “Kalian harus rajin belajar. Kita boleh kalah Pintar, kita boleh kalah kaya, kita boleh kalah penampilan, tapi satu yang kita tidak boleh kalah.. Yaitu kita tidak boleh kalah Semangat dengan siapapun”. Ujarnya.
Serka Rujito mengatan, dengan mengenalkan Cinta Tanah Air sejak dini, maka akan menimbulkan rasa cinta dan bangga kepada TNI. “Dengan mengenalkan Wawasan Kebangsaan dan Cinta Tanah Air sejak dini kepada anak-anak, diharapkan ketika beranjak dewasa mereka akan semakin tau tentang kewajiban dan hak mereka menjadi warga negara Indonesia. Serta mereka juga semakin cinta dan bangga kepada TNI. Sehingga ketika dewasa nanti mereka bercinta-cita menjadi anggota TNI”. Pungkasnya. (Pendim 0911 NNK/Red)
Nunukan (Kaltara)-Kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Wilayah Perbatasan ke 105 Kodim 0911/Nunukan yang di selenggarakan di Desa Lapri Kecamatan Sebatik Utara telah memasuki minggu ke dua. Dalam rangka lebih mendekatkan diri dengan masyarakat serta meningkatkan Kemanunggalan TNI Rakyat, Danramil 0911-02/Sebatik Mayor Arm Bakrie melakukan kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) kepada Tokoh Masyarakat Desa Lapri. Sebagai seorang Komandan Koramil, memang dituntut harus bisa merangkul masyarakat dan membangun komunikasi yang kuat dan erat dengan berbagai elemen masyarakat. Hal tersebut dilakukan guna mewujudkan tugas pokok TNI AD di Komando Kewilayahan.
Selain itu tujuan Komsos juga untuk mendekatkan diri dengan warga masyarakat guna menumbuhkan hubungan yang baik antara TNI dan Masyarakat. “Kegiatan ini juga sebagai wahana untuk melakukan giat monitoring wilayah. Selain itu, juga untuk mengetahui segala permasalahan yang ada di masyarakat secara langsung. Sehingga apabila ada permasalahan yang timbul bisa cepat di ambilukeputusan” Kata Danramil, Selasa (16/07/19).
Selain itu dengan adanya kegiatan TMMD yang di selenggarakan di Desa Tujung, diharapkan dapat meningkatkan Kemanunggalan TNI dengan rakyat, khususnya masyarakat Desa Lapri. “Semoga masyarakat Desa Tujung kedepannya akan lebih cinta dan bangga dengan TNI, sehingga Kemanunggalan TNI dengan rakyat akan melekat di hati masyarakat Desa Lapri”. Pungkasnya. (Pendim 0911NNK/ Red)