Satgas TMMD Kodim 0911/Nunukan Bersama Warga Gotong Royong Buat Jalan Penghubung

Nunukan (Kaltara)- Guna suksesnya pelaksanaan pembangunan TMMD ke 105 Tahun 2019, Personil Kodim 0911/Nunukan bersama warga masyarakat gotong royong mengawali kegiatan pembuatan jalan penghubung Desa Lapri dengan Desa Seberang Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, Senin (22/7/2019).

Selain itu ada juga pembuatan lis jalan yang di kerjakan secara gotong royong antara TNI dan warga masyarakat Desa Lapri.Jalan ini merupakan satu-satunya jalan usaha tani untuk menghubung 2 desa dan kecamatan.

Danramil 02/Sebatik mengatakan, “Dengan adanya Program TMMD ini akan sangat membantu masyarakat desa.

“Ini merupakan wujud nyata pembangunan fisik yang selama ini di idam-idamkan. kegiatan ini menjadi bukti nyata kedekatan serta kemanunggalan TNI dan rakyat,” ucap Danramil.

“Tentara dan masyarakat membaur menjadi satu, saling gotong royong pengerjaan jalan, membangun jembatan yang merupakan jalur antar desa dan jalur pertanian milik warga,”Masyarakat sangat antusias bersama TNI dalam pembuatan jalan hingga selesai nantinya,”ujar Danramil.

Dandim 0911/Nunukan Letkol Czi Abdillah Arief sangat mengapresiasi dan sangat antusias kepada warga Desa Lapri, yang bahu membahu gotong royong bersama TNI untuk mensukseskan program TMMD ke 105 Tahun 2019.

Dandim berharap, program TMMD ini dapat memberi manfaat bagi masyarakat,sebagai sarana transportasi dan usaha tani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat Desa Lapri,”ungkapnya. (Pendim 0911 NNK/Red)

Bertemu Dirjen, Bupati Minta Frekuensi Pelayaran Kapal Feri Nunukan – Sebatik Ditambah

JAKARTA – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid berharap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia dapat menambah frekuensi pelayaran kapal feri Nunukan – Sebatik, dari yang semula hanya 3 kali seminggu menjadi setiap hari sekali. Penambahan frekuensi pelayaran perlu dilakukan untuk mengimbangi permintaan masyarakat yang terus meningkat.

Hal itu disampaikan Bupati Laura saat bertemu dengan Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Budi Setiyadi saat menerima kunjungan Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid di Jakarta, Senin (22/7).

Selain minta dilakukan penambahan frekuensi pelayaran kapal feri, dalam kesempatan itu Bupati Laura juga berharap Kemenhub membantu biaya perbaikan jembatan penyeberangan di ASDF Sei Jepun yang saat ini mengalami kerusakan.

“Kalau biaya keseluruhan untuk perbaikan dermaga dibutuhkan anggaran sekitar Rp. 15 miliar, tetapi yang mendesak adalah perbaikan jembatan penyeberanganya sekitar Rp. 5 miliar, kami berharap anggaranya bisa dibantu oleh pak dirjen,” kata Laura.

Setelah semua kerusakan diperbaiki, dan frekuensi pelayaran ditambah, maka kata Bupati Laura, Pemerintah Kabupaten Nunukan akan menyerahkan kembali seluruh aset tersebut beserta pengelolaanya kepada kemenhub.

Atas berbagai permintaan tersebut, Budi Setiyadi menyampaikan bahwa Kemenhub siap menerima kembali seluruh aset dan pengelolaan ASDF Sei Jepun.

“Kami (Kemenhub) siap menerima kembali seluruh aset dan personilnya, termasuk tenaga – tenaga honornya karena kami memang kekurangan personil,” kata Budi Setiyadi.

Sementara menanggapi permohonan perbaikan dermaga, Budi Setiyadi menyampaikan bahwa pihaknya sebelumnya akan melakukan survey menghitung biaya yang dibutuhkan.

“Kami usahakan tahun ini bisa dibantu meskipun belum bisa sepenuhnya, tetapi kalau tidak memungkinkan akan dianggarkan di tahun 2020 mendatang. Tetapi sebelumnya akan kami lakukan survey untuk menghitung berapa anggaran yang dibutuhkan,” ujarnya.

Sebagai informasi, bahwa Pemerintah Kabupaten Nunukan atas persetujuan dari DPRD baru – baru ini telah mengajukan permohonan penyerahan kembali seluruh aset ASDF Sei Jepun Nunukan Selatan

Selain Asisten Ekonomi Pembangunan Sekretariat Kabupaten Nunukan Robby Nahak Serang, Sekretaris Dinas Perdagangan Harman, dan Kepala Seksi Fasilitasi dan Bina Pelaku Ekspor dan Impor Dinas Perdagangan Saparudin terlihat ikut mendampingi bupati dalam pertemuan tersebut. (HUMAS)

TNI Ajak Pelajar Tanamkan Rasa Cinta Tanah Air, Melalui Upacara Bendera

Nunukan (Kaltara)- Upacara bendera yang setiap hari senin digelar seperti biasanya inspektur upacara selalunya Kepala Sekolah, namun pagi tadi berbeda di SDN 02 Desa Semunad Kecamatan Tulin Onsoi, upacara bendera yang digelar di Lapangan upacara SDN 02 ini, Babinsa Koramil 0911-03 /Sbk Serda Piyanto bertindak sebagai Irup, yang dihadiri Dewan guru dan siswa SDN 02 Semunad Tulin Onsoi, Senin (22/7/19)

Sesuai Intruksi dari Komando atas bahwa kegiatan menjadi Irup disetiap sekolah-sekolah mulai tingkat sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah atas menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap hari Senin oleh Koramil 03/Sbk.

Hal itu bertujuan untuk membentuk sikap cinta Tanah Air, Bela Negara, Bangga akan negaranya sendiri dan membentuk sikap menghormati terhadap simbol-simbol Negara, salah satunya adalah menghormati Bendera Merah Putih.

Menanamkan sikap cinta tanah Air perlu di tanamkan sejak usia dini. Sehingga diharapkan kelak sebagai generasi penerus bangsa yang mempunyai sikap Nasionalisme dan rasa ingin membangun bangsa yang cukup tinggi.

Serda Piyanto, Babinsa Desa memberikan arahan mulai dari pembekalan tata upacara sipil yang seharusnya dilakukan dan diseragamkan dengan berdasarkan referensi dari tata upacara militer.

Piyanto juga memberikan arahan pentingnya upacara bendera sebagai wujud kecintaan kita kepada tanah air dan wujud cinta dan bangga akan Bendera Merah Putih yang mempunyai latar belakang sejarah perjuangan para pahlawan bangsa yang rela mengorbankan harta dan jiwa raganya demi tegaknya NKRI dan demi berkibarnya merah putih diseluruh Tanah air Indonesia sampai sekarang. (Pendim 0911/03)

Hari Bhakti Adhyaksa Ke-59, Kajari Nunukan: Penegakan hukum itu bukan hanya kewajiban kejaksaan atau aparat hukum lainnya, tetapi peran serta dari Masyarakat

Nunukan (Kaltara) – Dalam Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-59 Tahun 2019 ini, momentum yang untuk meningkatkan profesionalitas aparat kejaksaan dalam melaksanakan tugas, khususnya Kejaksaan RI sudah melakukan pelatihan, untuk melatih, mengasah kemampuan dan keterampilan dari jaksa khususnya dalam penangganan perkara, kata Kajari Nunukan Fitri Zulfahmi, SH, Senin (22/7/19).

Selain mengasah ilmu pengetahuan, ilmu hukum, Kata Fitri, tetapi paling tidak kalah penting adalah mengenai etika dan moral yang perlu di tekankan kepada keluarga Adhyaksa semua.

“Semua penegak Hukum wajib berdasarkan rukun dan juga harus berdasarkan pada hati nurani,” jelas Kajari.

Adanya penekanan peningkatan sumber daya manusia yang memerlukan teknologi tinggi berkualitas dunia, Fitri Zulfahmi menuturkan, kita masih tetap mengacu pelatihan dan pendidikan, karena untuk mendapatkan informasi teknologi berkembang pesat tidak lain kita harus mengunakan juga Informasi dan teknologi itu juga.

“Artinya kejaksaan sudah siap membina, mendidik, mencetak generasi kejaksaan yang mahir terhadap informasi dan teknologi, jangan sampai kita, kejahatan-kejahatan mengunakan teknologi yang cukup beragam dan cukup kompleks kita ketinggalan, jadi perlu adanya pendidikan dan pelatihan,” ujar Fitri Zulfahmi.

Momentum hari Bhakti Adhyaksa ke-59 tahun 2019 ini, Fitri Zulfahmi mengatakan, penegakan hukum itu bukan hanya kewajiban dan kewenangan dari kejaksaan atau aparat hukum lainnya, tetapi peran serta dari Masyarakat yang mendapatkan informasi adanya tindak pidana yang bisa dilaporkan kepada penegak hukum yang mungkin dimulai dari penyidikan pidana umum di penyidik polisi, Bea cukai dan Lanal Nunukan.

“Kejahatan diperbatasan ini cukup kompleks mulai dari peredaran Narkoba, masuknya barang-barang terlarang, orang asing secara ilegal, atau orang kita yang keluar secara tidak resmi dari Indonesia ke Negara asing,” jelasnya. (Red)

Festival Buah Kembali Digelar, 7 Jenis Buah Durian akan Ditampilkan

Nunukan (Kaltara)- Festival Buah yang akan digelar pada Rabu (2347/19) di Desa Maspul, Kecamatan Sebatik Tengah, kini Panitia Festival Buah telah mempersiapkan perlengkapan untuk festival buah 2019.

Festival buah yang mengangkat tema ‘Gebyar Buah Perbatasan’.

Ketua Panitia, Samsul Alam, Minggu ( 21/7/19) mengatakan, ini kami adakan karena kali ini dilihat banyak buah khususnya durian, jadi bisa kami adakan.

“Dilihat tahun ini lebih besar dibanding tahun kemarin, Ujarnya.

Samsul menuturkan, Festival ini bukan hanya buah durian saja nanti yang akan ditampilkan namun segala jenis buah-buahan yang ada saat ini.

“Seluruh kelompok tani yang ada di desa Maspul ini kami arahkan untuk menampilkan 7 jenis buah durian, seperti Durian Mentega, Durian Montong, dan Durian Susu, dan jenis lainnya yang dimiliki Masyarakat disini, untuk buah-buahan lainnya terserah dari mereka mau bawa atau tidak,” kata Samsul.

Lanjutnya, persiapan kami ya seperti ini membangun tenda, intinya kami akan maksimalkan sebaik mungkin untuk festival buah ini.

Samsul juga mengatakan, adanya kegiatan Festival buah ini berkat bantuan Kecamatan Sebatik Tengah dan Pemkab Nunukan.

“Dari Kecamatan Sebatik Tengah dan Dinas Ketahanan Pangan sangat mensupport dan membantu kita, Barusan tahun ini ada bantuan dari pemerintah,”ungkapnya.

Kemeriahan festival buah yang dilangsungkan nantinya dipastikan Samsul akan meriah dibandingkan tahun lalu.

“Intinya tahun ini kami yakin lebih meriah dibandingkan tahun lalu, meskipun undangan yang kita sebar hanya 200 undangan hal ini mengingat persediaan buah yang disiapkan teman-teman takutnya terbatas, karena buah yang disediakan hanya untuk dinikmati di festival saja bukan di bawa pulang. Adapun yang bisa dibawa pulang ya nanti bisa dibeli, karena sebanyak manapun durian ini pasti tidak bakalan cukup karena di Kabupaten saja sudah heboh, padahal undangan ke Kabupaten tidak banyak hanya saja dari mulut ke mulut ini,”ungkapnya.

Samsul berharap dengan digelarnya festival buah ini, dapat memajukan Gapoktan yang memiliki 6 kelompok tani yakni Anak Maspul, Putra Maspul, Cahaya Maspul, Sumber Sawit, Polewali dan Mamminasae.

“Harapan kita bisa memajukan Gapoktan dan kelompok tani yang ada di Desa Maspul, karena mungkin kelompok tani kami yang paling aktif dibandingkan kelompok lain yang ada di Desa maupun Kecamatan lain,”ungkap Samsul Alam. (Red)