Nunukan-Dandim 0911 Nunukan selaku Dansatgas TMMD Ke-105, Letkol Inf Cqi Abdillah Arif melaporkan kepada LO TNI AL Kodam VI/Mlw, Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi.
TMMD ke-105 tahun 2019 yang dilaksanakan Kodim 0911 Nunukan, melibatkan 95 personil TNI AD, 2 personil TNI AU, 20 personil TNI AL, 15 Personil Polri, 22 orang OPD dan 6 Personil Satpol PP, TMMD tersebut, telah selesai dengan hasil 100% bertempat di dua Desa yakni Desa Seberang dan Desa Lapri Kecamatan Sebatik Utara.
“Hasil yang telah dicapai, untuk sasaran fisik, Pembuatan Badan Jalan Ukuran 6 Mx 1.300 MM, Pembuatan jembatan /Plat Deker 1 Ukuran 5 M X 4,5 M, Pembuatan jembatan /Plat Deker 2 Ukuran 5 M X6 M, Pembuatan 1 Unit MCK 3 Mx 4 M ,” ungkapnya.
Kemudian, untuk sasaran non fisik meliputi, Penyuluhan Bela Negara, Penyuluhan Wawasan Kebangsaan Penyuluhan Pertanian, Penikanan dan Perkebunan Penyuluhan Kesehatan dan KB, Penyuluhan Hukum dan Bahaya Narkoba, Penyuluhan Radikalisme dan Terorisme, Pelayanan Kesehatan dan Sunatan Massal, Ujar Dandim Nunukan.
“ini semua berkat Dukungan dari Komando Atas dan Pemerintah Daerah,
Dukungan Tenaga, TNI, Polri, Dinas Terkait serta Masyarakat,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, TMMD Ke-105 tahun 2019 Kodim 0911 Nunukan Tumbuh dan berkembangnya kesamaan visi, misi aparatur pemerintah dan para pembina kemasyarakatan secara terpadu dan melembaga dalam memberdayakan masyarakat dan lingkungannya.
Menurutnya, Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yang tercermin adanya tertib hukum dan displin nasional dalam kehidupan bermasyarakat berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
“Seperti dibidang profesi dan pengabdiannya masing-masing dan semakin meningkatnya wawasan kebangsaan serta kesadaran bela negara yang tercermin dalam pola dan sikap hidup setiap masyarakat sesuai
tumbuhnya semangat kebersamaan, gotong royong dan rasa kekeluargaan serta partisipasi aktif masyarakat dalam membangun daerahnya. Sehingga terciptanya jiwa persatuan dan kesatuan yang kokoh, kuat serta terwujudnya kemanunggalan TNI-Rakyat,”tandasnya. (OV)
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-105 di Desa Lapri dan Desa Seberang kecamatan Sebatik Utara, resmi ditutup, Kamis (8/8/2019).
Upacara penutupan dipimpin oleh LO TNI AL Kodam VI/Mlw, Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi, bertindak sebagai Pa Up, Pasi Pers Kodim 0911 Nunukan, Lettu Inf Muhajir, Dan Up, Pasi Intel Kodim 0911/Nunukan, Kapten Inf Alim Ibrohim.
Saat menjadi Inspektur upacara, LO TNI AL Kodam VI/Mlw, Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi saat membacakan amanat Pangdam IV Mulawarman mengatakan, Program TMMD ke 105 tahun anggaran 2019 merupakan program yang dilaksanakan lintas sektoral dengan melibatkan pemerintah daerah, polri, instansi terkait dan masyarakat setempat.
kegiatan tersebut diselenggarakan bertujuan membangun pemerintah daerah guna mempercepat akselerasi pembangunan di daerah dalam hal membangun infrastruktur untuk membuka daerah yang terisolir serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta kepentingan pertahanan dan tetap terpeliharanya kemanunggalan TNI rakyat.
“TMMD ke 105 tahun anggaran 2019 kali ini kita mengangkat tema “Bersama TMMD Membangun Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Tuturnya.
Lanjutnya, Tema ini sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk membangun daerah-daerah yang belum tersentuh pembangunan secara merata sekaligus sebagai momentum untuk menggelorakan kembali semangat gotong royong antar seluruh komponen masyarakat.
Dia juga mengatakan, Kegiatan TMMD ke 105 tahun anggaran 2019 yang secara resmi dibuka pada tanggal 10 Juli 2019 yang lalu berlangsung selama 30 hari menjadi sebuah gambaran semangat kebersamaan para personel satgas yang bergotong-royong di tengah-tengah masyarakat, hal tersebut menjadi sebuah gambaran optimisme serta refleksi kekuatan positif dari segenap komponen bangsa yang memiliki visi misi dan tujuan bersama dalam mengatasi berbagai permasalahan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah pedesaan maupun wilayah terpencil daerah perbatasan.
“Semangat kebersamaan yang tulus tersebut merupakan cerminan kemanunggalan TNI dengan rakyat yang menjadi roh perjuangan bangsa dan akan terus kita bangun serta pelihara sebagai bentuk aktualisasi kemanunggalan TNI rakyat dalam menggerakkan potensi wilayah dan masyarakat sebagai pendorong kemajuan bangsa yang bermuara pada terbentuknya kekuatan pertahanan yang kokoh dan solid,” ujarnya.
Selaku pengendali kegiatan operasional TMMD ke 105 di wilayah Kodam VI/Mulawarman pelaksanaan kegiatan tersebut telah mencapai sasaran sesuai yang diharapkan baik sasaran fisik maupun non fisik dengan tepat waktu sesuai pelaksanaan program TMMD ke 105 yang telah berjalan di wilayah Kodam VI/Mulawarman.
Untuk capaian sasaran pembangunan fisik telah mencapai 100%, para personel satgas TMMD dan seluruh komponen masyarakat yang terlibat telah berhasil menyelesaikan pembangunan infrastruktur pedesaan berupa pembangunan badan jalan, jembatan dan gorong-gorong serta pembangunan fasilitas ibadah dan sarana prasarana maupun fasilitas umum lainnya, Seperti pembangunan MCK, pos kamling dan lain-lain kegiatan non fisik yang telah dilaksanakan melalui kerjasama dengan aparat pemerintah daerah terkait dan Kepolisian Republik Indonesia telah dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pemahaman bela negara, wawasan kebangsaan, Kamtibmas dan bahaya narkoba.
Sementara kegiatan non fisik lainnya berupa pemberian materi pengetahuan tentang hukum, pertanian dan bahaya paham radikal serta sosialisasi bidang lainnya yang dibutuhkan masyarakat.
Pelaksanaan program TMMD ke 105 juga dilakukan program rehabilitasi rumah tidak layak huni, tuturnya.
“Secara umum pelaksanaan TMMD ke 105 tahun anggaran 2019 di wilayah Kodam VI/Mulawarman telah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan aman. Keberhasilan pelaksanaan tersebut tentu tidak terlepas dari kerjasama seluruh pihak yang terlibat masyarakat yang berbudaya gotong royong serta kebersamaan antar TNI, Pemda, instansi terkait serta dalam mendukung program tersebut berkenaan dengan hal tersebut saya selaku pengendali kegiatan operasional TMMD ke 105,”Ucap Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi.
Kami atas nama keluarga besar Kodam VI/Mulawarman mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Gubernur, Walikota dan Bupati beserta jajarannya, instansi terkait, para tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama dan seluruh komponen masyarakat yang telah memberikan dukungan moril material dan personil dalam kegiatan TMMD kali ini, tambahnya.
“Keberhasilan pencapaian tersebut merupakan buah hasil kerja keras dan semangat yang tinggi tanpa mengenal lelah guna mewujudkan keberhasilan pelaksanaan program TMMD ke 105 tahun 2019 ini. Tidak lupa saya mewakili seluruh prajurit dan pribadi memohon maaf apabila selama pelaksanaan TMMD berlangsung ada prajurit yang melakukan tindakan yang kurang berkenan pada saat pelaksanaan tugas baik yang disengaja maupun tidak disengaja,” Imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan Upacara Penutupan TMMD Wiltas ke 105 tahun 2019 di Wilayah Kodim 0911/Nnk di pulau Sebatik, maka kegiatan TMMD di Kecamatan Pulau Sebatik juga berakhir dengan adanya penandatanganan naskah serah terima dan penyerahan hasil proyek TMMD, dari Dansatgas TMMD Kodim 0911/Nnk kepada LO TNI AL Kodam VI/Mlw, Kolonel Laut (P) Daniel Mudji Rahadi.
Diketahui Program TMMD merupakan salah satu wujud pengabdian TNI bersama Kementerian dan Lembaga Negara lainnya dan itu semua ditujukan untuk membantu mempercepat pembangunan di daerah demi tercapainya kesejahteraan bagi rakyat serta merupakan refleksi dari kemanunggalan yang hakiki antar segenap komponen Bangsa untuk mengatasi berbagai persoalan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program TMMD tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja bersama membangun daerah, guna mengatasi berbagai masalah dan tantangan di bidang teknologi, ekonomi, dan sosial budaya. (*)
Nunukan-Dinas Kelautan dan Perikanan SKPT Sebatik melakukan Jemput bola dengan mobil nelayan pintar di Desa Balansiku bertujuan untuk memudahkan pelayanan perijinan terkait dengan dokumen kapal, Rabu (7/8/19).
Salah satu Staf Dinas Kelautan dan perikanan SKPT Sebatik, Moko mengatakan, saat ini kami melakukan pelayanan jemput bola dengan mobil nelayan pintar di Desa Balansiku. Ini bertujuan untuk menginisiasi pelayanan.
“Ini karena ada data permintaan beberapa kapal nelayan yang belum memiliko dokumen, Kepala desa Balansiku meminta bisa di Inisiasi untuk dimohonkan untuk warganya yang belum memiliki dokumen kapal,”jelas Moko.
Lanjut Dia, kebetulan disaat yang bersamaan kami juga memiliki program yang sama, dalam hal penerbitan dokumen pas kecil itukan kewenangan menteri perhubungan, tetapi kami disini hanya untuk menyiapkan bahan-bahannya dan data-datanya, nanti kalau semua sudah lengkap data yang dimohonkan baru kami panggil instansi terkait dalam hal ini Kementerian perhubungan.
“Jadi ini hanya pendataan awal saja,” ujar Moko.
Sementara dari data yang telah dikumpulkan Dinas Kelautan dan Perikanan SKPT Sebatik ada sebanyak 580 Kapal nelayan, meliputi dari Kecamatan Sebatik Induk dan Kecamatan Sebatik Barat, jelas Moko.
Dia juga menyebutkan untuk pengurusan dokumen kapal ada persyaratan yang harus di penuhi yakni Ktp pemilik, Npwp Pemilik, ktp tukang pembuat kapal disertakan surat keterangan tukang dan surat hak milik yang diterbitkan Kecamatan dan Desa setempat.
“Kehadiran kami disini hanya untuk melengkapi dokumen-dokumen, karena warganya banyak yang tidak tahu, ada yang tulis tangan nah kami disitu yang benahi,” tandasnya.
Moko berharap seluruh nelayan di Sebatik bisa ikut dalam program yang tengah berjalan, “Kami berharap seluruh nelayan disebatik bisa ikut khususnya yng belum memiliki dokumen kapal kecil,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Balansiku H Firman menuturkan, Saat ini sedang dilakukan pendataan bagi warga desa Balansiku yang belum memiliki dokumen kapal untuk menangkap dilaut. Sebagai salah satu bentuk perhatian Uptd dan Desa Balansiku untuk langsung melayani warga dilapangan untuk kelengkapan dokumen kapalnya.
“Selaku kepala desa saya hanya menandatangani pengantarnya, kelengkapan dokumennya yang disertakan surat hak milik, surat keterangan tukang. Saya hanya mengetahui sebagai kepala desa dan mendampingi warga dilapangan,” ujar H Firman.
Nunukan-Polres Nunukan musnahkan sabu sebanyak 2, 595, 58 Gram hasil pengungkapan Satresnarkoba polres Nunukan selama satu bulan di pertengahan bulan juli dan Agustus 2019.
Barang haram yang disita dari Jaringan internasional itu dimusnahkan didepan halaman Parkir Polres Nunukan, Rabu (7/8/19).
Kepala Satuan Satresnarkoba Polres Nunukan, Akp Muhammad Hasan Setyabudi mengatakan, pemusnahan ini berasal dari tujuh laporan polisi dengan jumlah tersangka 15 orang.
“Ini tujuh Tkp termasuk dengan pengembangan ke Palu,” ungkap Hasan.
Dia menyebutkan pengungkapan ini selama satu bulan, “Selama satu bulan pertengahan bulan juli dan agustus,” jelasnya.
Hasan juga mengatakan kita juga terus berupaya menekan anggota agar dapat mengetahui modus dalam peredaran narkoba diwilayah hukum polres Nunukan.
“Kita terus melakukan update pengetahuan anggota untuk mengetahui modus-modus terbaru,” jelasnya.
Dikatakan Hasan pelaku dijerat pasal 112 ayat 2 dan 114 ayat 2 dengan ancaman hukuman minimal 4 tahun maksimal 20 tahu. (Red)
Nunukan-Adanya Pembayaran Nota tagihan barang non dokumen yang dikeluarkan oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Nunukan tahun 2019.
Menjadi sorotan bagi sopir truk dan pedagang yang memuat barang baik dari Kapal untuk dibawa keluar atau sebaliknya, pasalnya ada beberapa pungutan yang diberlakukan Pelindo, saat memasuki pintu gerbang membayar Rp. 5000, dari halaman parkir masuk ke dermaga sopir harus membayar lagi Rp. 5000, dan jasa TO Rp.15.000, serta Nota Tagihan barang non dokumen sebesar Rp. 75.000 dimasa kepemimpinan Muhammad Ilyas.
Namun setelah berganti Kepemimpinan GM Pelindo, yang saat ini dipimpin Teguh Firdaus, Nota Tagihan Barang Non dokumen tarifnya meningkat menjadi Rp. 150.000 sekali jalan.
Manager Operasi PT Pelindo IV cabang Nunukan, Damsi mengatakan, sopir truk membayar Rp. 95.000, dari dermaga ke Kapal itu Rp. 5000, dari Pintu Masuk ke Halaman Rp. 5000 dan jasa terminal TO Rp. 15.000 dan yang Rp 75.000 itu non dokumen.
“Non dokumen ini jenis barang yang dari kapal keluar tanpa agen maupun yang dari luar naik ke Kapal, misalnya barang dari Nunukan mau dimuat dikapal langsung itukan tanpa manifest, itu tanpa agen, berbeda dengan kapal kargo itu ada agennya,”ujar Damsi.
Disebutkan Damsi, barang yang tanpa dokumen salah satunya Rumput laut yang ditagih perorang bukan secara manifest.
“Barang tanpa manifest yaitu rumput laut karena tidak ditagih manifest tetapi satu orang, karena pemilik barang satu orang satu truk,” jelas Damsi.
Menurutnya hal ini dilakukan karena pendapatan Pelindo Nunukan tidak mencapai, dengan pembangunan terminal yang baru mencapai Rp 70 M ditambah area dan parkir yang sementara di kerjakan mencapai Rp 11 M.
“Jadi kita disini dari kantor pusat untuk cabang Nunukan itu diintruksikan bagaimana cari pendapatan peluang untuk meningkatkan pelabuhan Nunukan lebih baik dan lebih bagus lagi,” katanya.
Dia juga menambahkan, sebelumnya juga ini telah disosialisasikan, namun hanya beberapa saja yang hadir dari pedagang.
“Rapat kemarin kan ada KSOP dan KSKP yang hadir serta beberapa pedagang, namun yang tidak hadir kita anggap setuju, karena yang hadir setuju. Jadi kita sepakat waktu itu,”kata Damsi.
Sementara pihak Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Tarakan Wilker Nunukan saat dikonfirmasi terkait dokumen rumput laut yang akan di ekspor itu telah diberikan dokumen saat akan berangkat.
“Salah sekali kalau pihak Pelindo mengatakan rumput laut tidak berdokumen, jadi setiap pengiriman rumput laut pasti ada dokumennya,” jelas Petugas Karantina.
Lanjutnya, jadi setiap ada kapal datang baik siang, malam atau subuh, mereka sudah laporan ke Kami sebelum barangnya masuk ke Pelabuhan.
“Kami menerbitkan dokumen tersebut setelah barang itu dipelabuhan, kalau kapal roro itu kita buatkan dokumennya di hari keberangkatan kapal setelah pemuatan ke Kapal,” tambah petugas Karantina. (Red)