Disdukcapil Flores Timur Ke Nunukan, Tangani Serius Warganya Yang Masih Memegang e-KTP Flores

Nunukan-KepalaDinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Flores Timur terus berupaya melakukan pelayanan bagi warganya yang membutuhkan layanan administrasi kependudukan. Dengan langsung melakukan kunjungan kerja dan membuka pelayanan dokumen kependudukan di Kabupaten Nunukan bersama Disdukcapil Nunukan, bagi warga Flores Timur yang bermasalah dengan dokumen kependudukan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan sipil Kabupaten Flores Timur, Marianus Nobowaton saat menyambangi Rusunawa di Nunukan Jumat (6/9/19) mengatakan, Kami ke Nunukan dalam rangka memberikan pelayanan dokumen kependudukan bagi warga Flores Timur yang berada di Nunukan maupun yang ada di Malaysia saat mereka dideportasi.

“Persoalannya banyak sekali warga Flores Timur yang sekarang berdomisi di Kabupaten Nunukan belum memiliki dokumen yang lengkap, sehingga kami kesini membantu disdukcapil Nunukan untuk bersama-sama membantu warga Flores Timur yang ada disini terkait dengan pemenuhan kebutuhan akan kepemilikan dokumen, jadi itu filosofi yang paling utama mendorong kami ke Nunukan,” kata Marianus.

Banyaknya warga yang berasal dari Flores Timur tentu sebagian besar belum memindahkan dokumen kependudukannya ke Kabupaten Nunukan.

Marianus menuturkan, sebagian besar warga Flores Timur yang tinggal di Nunukan ini memiliki e-KTP Flores Timur, jadi sekarang kami harus pindahkan mereka dari Flores Timur ke Kabupaten Nunukan.

“Kami keluarkan surat keterangan pindah, kemudian disdukcapil Nunukan mengambil surat itu dan memasukan datanya dipindahkan ke Nunukan, setelah dipindahkan di disdukcapil Nunukan mereka sudah bisa di layani,” tuturnya.

Dia juga mengatakan, hambatan dalam proses pemindahan data, ada data warga Flores yang belum masuk, kemudian dalam menginput data kita juga harus mengecek data orang tuanya. Karena pintu masuk dalam pengurusan sebuah dokumen kependudukan adalah harus melalui kartu keluarga dulu kalau sudah jelas baru kemudian kita proses.

Masalah lainnya seperti ketika mereka dari Flores ke Malaysia dengan tidak membawa dokumen yang lengkap, seperti mereka ini yang dideportasi, namun ini sebagai kewajiban kita untuk melayani mereka.

“Saya sudah arahkan ke mereka, yang kemarin tidak prosedural kedepannya harus ikut prosedur yang ada, harus berfikir positif bahwa yang pemerintah lakukan ini untuk kebaikan semua. Kemudian bagi mereka yang lahir di Malaysia kita minta data dokumen orang tuanya dengan cukup di foto kartu keluarganya lalu kirim lewat whatsapp atau media lain ke kami supaya kami bisa cocokkan dan input ” ungkap Marianus.

Dikatakannya, saya juga sempat bertemu dengan paguyuban Flores Timur di Nunukan dan memberikan himbauan yaitu mau pulang ke Flores Timur harus bawa surat pindah, bagi keluarga yang di Flores Timur mau ke Nunukan harus bawa surat pindah.

“Kita sampaikan surat pindah itu termuat seluruh elemen data dari yang bersangkutan, jadi begitu SKPWI dikeluarkan, saat itu juga biodata beralih. Jadi tanpa surat baik di Nunukan maupun di Flores Timur kita tidak bisa buat apa-apa,” katanya. (Red)

DPW PBB Kaltara Jagokan Nardi Aziz Sebagai Calon Alternatif di Pilkada 2020

NUNUKAN – Pemilihan Kepala Daerah di Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Pilkada serentak memang baru akan dilaksanakan September 2020 mendatang.

Namun begitu, sejumlah nama sudah santer menjadi pembicaran publik di provinsi termuda se-Indonesia tersebut. Irianto Lambrie (Gubernur Kaltara), Abdul Hafid Ahmad (Mantan Bupati Nunukan 2 Periode) Jussuf SK (Mantan Walikota Tarakan) Ari Yusnita (Mantan Anggota DPR RI) Danni Iskandar (Mantan Ketua DPRD Nunukan), Udin Hianggio (Wakil Gubernur Kaltara), Joni Laing (Ketua DPD PDI P Kaltara) dan Yansen TP (Bupati Malinau) saat ini ramai disebut-sebut masyarakat Kaltara akan layak berkompetisi di Pillada mendatang.

Hampir semua Partai yang mempunyai keterwakilan di DPRD Provinsi Kaltara masing-masing nampak menjagokan kadernya tak terkecuali Partai Bulan Bintang.

Kendati hanya mampu mengirimkan 1 perwakilanya di Parlemen Provinsi, partai besutan Yusril Ihza Mahendra tersebut tak bisa dianggap remeh. Terbukti, dengan persaingan yang cukup keras pada Pileg 2019 lalu, PBB mampu meloloskan kadernya yakni Karel Sompoton melenggang ke ‘kursi’ anggota legislatif.

“Untuk Pilkada Provinsi 2020 mendatang, kita akan menawarkan ke publik kader kita yakni Nardi Aziz untuk menjadi calon alternatif diantara nama-nama yang sering disebutkan,” ujar Sekretaris DPW PBB Kaltara Imral Gusti kepada Pewarta, Jumat (6/9/2019).

Imral mengungkapakan, pihaknya menawarkan nama Nardi Azis bukan serta merta apalagi unsur kepentingan kelompok. Namun ia menegaskan telah melakukan kajian-kajian internal serta menjaring suara-suara di kalangan bawah masyarakat Kaltara.

Pernyataan Imral memang sangat beralasan. Pasalnya Nardi Aziz bukan orang baru dalam dunia perpolitikan di wilayah perbatasan tersebut. Diketahui, Nardi pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Nunukan dan didalam organisasi pun, suami Asni Hafid (Anggota DPD RI terpilih) itu tebilang sudah kenyang makan asam garam pergerakan.

Menurut Imral, Nardi Aziz bukan hanya sekedar politisi namun juga aset bagi Kalimamtan Utara. Ide-ide kemasyarakatan hingga kebangsaan pun menurut mantan aktivis Pro Demokrasi tersebut, Nardi Azis adalah sosok yang berfikiran maju dan progresif. Salah satu contoh, papar Imral, Nardi Azis adalah salah salah satu penggagas agar siswa sekolah mengenakan bet merah putih pada bajunya. “Pun begitu, sema berpulang pada masyarakat.

Sebagai masyarakat yang peduli pada kemajuan Kalimantan Utara atau Perbatasan pada umumnya, kami merasa terpanggil untuk turut serta mewarnai kanvas pembangunan Kaltara sebagai pengambil kebijakan,” ujarnya. Eks Aktivis 90an tersebut juga mengungkapkan bahwa kader PBB akan berada pada posisi tegak lurus. Dalam artian, ungkap Imral, apa yang menjadi keputusan Partai akan diikuti hingga ke penggurus ranting.

Sehingga ia menegaskan, PBB akan solid apabila Nardi Aziz masuk dalam salah satu kandidat Cagub-Cawagub Kaltara nantinya. “Pasti. Kader PBB itu sami’na wa athoqna. Apalagi Nardi Aziz adlah Ketua DPC PBB Nunukan. Kita pastikan suara akan solid,” tandasnya.

Ketika disinggung terkait kepemimpinan Irianto Lambrie selama memimpin Kaltara, imral enggan berkomentar. Karena ia meyakini, masyarakat Kaltara kendati berada di Perbatasan, namun jiwa-jiwa kritis dan sikap obyektifnya tak kalah dengan masyarakat yang tinggal diperkotaan.

“Tidak dalam kapasitas kami mengomentari kepemimpinan beliau (Irianto). Masyarakat lebih dewasa kok sehingga saya yakin dapat menilai baik dan buruknya masa sekarang,” pungkas Imral.

Sedangkan Nardi Aziz sendiri belum bersedia berkomentar terkait wacana dari DPW tersebut. Sementara Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra juga belum membalas direct mesenger yang dikirimkan Pewarta. Namun terlepas dari hal tersebut, munculnya nama Nardi Aziz dalam bursa Pilkada Kaltara 2020 akan menambah perbedaharaan masyarakat Kaltara dalam memilih pemimpinya kedepan. (eddy.S)

Kontrakan 7 Pintu dan Depot Air Galon Dede Terbakar, Kepolisian Masih Meminta Keterangan Pengontrak dan Saksi

Nunukan-Kebakaran di Jalan Tawakal Rt. 02 Kelurahan Nunukan Tengah menghanguskan sebuah Rumah Kontrakan, Jumat (6/9/19) Sore.

Sebuah rumah dijadikan warga tujuh pintu sebagai rumah kontrakan. “Rumah itu sudah lama sejak saya kecil lagi sampai sekarang tidak ada perubahan dan itu ada tujuh pintu yang dikontrak,” kata salah seorang warga.

Salah satu usaha Depot galon Dede yang juga ikut mengontrak di rumah bertingkat tersebut ludes terbakar.

Berdasarkan informasi dari salah satu pekerja Depot Galon Dede, Hengki mengatakan, Dia dan rekan kerjanya sedang beristirahat, tiba-tiba ada air menetes dari atas, ternyata ada anak-anak.

“Tadi saya sama teman duduk main handphone sambil istirahat, kemudian ada air dari rumah atas menetes lalu teman saya itu keluar menegur anak yang ada diatas rumah itu, bilangnya teman saya jangan kau siram-siram situ. Saat itu kami tidak tahu ada api, kemungkinan anak itu siram api tapi apinya tidak padam,” Jelas Hengki.

Lanjutnya, saat teman masuk ke depot, ada teriakan ibu-ibu kebakaran, kami pun langsung keluar dan melihat api itu sudah besar.

“Kejadiaannya sekitar pukul 15.30 wita, Kami hanya bisa selamatkan dua unit motor, yang lain tidak bisa kami selamatkan karena api membesar,” kata Hengki.

Sementara anak yang mencoba memadamkan api, juga melarikan diri tidak tahu kemana, ujar Hengki.

“Waktu kejadian itu semua rumah kosong, semua yang ngontrak dirumah itu kerja,” katanya.

Dalam kejadian tersebut tiga unit armada pemadam kebakaran dari Dinas pemadam kebakaran Nunukan di kerahkan. Kurang lebih 45 menit api dapat dipadamkan dan pendinginan.

Hingga saat ini belum diketahui penyebab kebakaran dan kerugian material, sementara para saksi dan pengontrak masih dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian. (Red)

Mulawarman Peduli, Ibu Intan dan Ibu Salmiah Terharu Saat Terima Tali Asih Dari TNI Polri

NUNUKAN – Mulawarman Peduli kali ini mendatangi rumah Ibu Andy Intan (70) dan Ibu Salmiah (60) yang berlokasi di Jalan Simpang Kadir RT. 15 Kelurahan Selisun Kecamatan Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantam Utara, Jumat (6/09).

Dandim 0911/Nnk Letkol Czi Eko Pur Indriyanto, SE, M. I. Pol, M. Tr. Han bersama dengan Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, S.I.K dan Dansatgas Pamtas Yonif Raider 600/Mdg Mayor Inf Ronald Wahyudi beserta anggota lainnya bergerak menuju sasaran pukul 13.45 wita menggunakan kendaraan roda 4.

Medan yang dilalui cukup sulit, namun tidak menjadikan hambatan untuk sampai dirumah Ibu Intan dan Salmiah.

Ibu Andy Intan tinggal diatas tanah milik Bapak Tika selaku ketua RT 15 kelurahan Selisun bersama 1 anak laki laki dan 1 cucu perempuannya. Untuk saat ini Ibu Andy Intan mengandalkan anaknya yakni Amiruddin yang bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan sehari harinya.

Sedangkan Ibu Salmiah tinggal dirumah sederhana dengan ukuran 3 x 3 Meter ditanah milik Bapak Alimuddin sejak tahun 2010 silam. Ibu Salmiah sendiri mengandalkan hasil panen yang jual dipinggir jalan atau bahkan sesekali berjualan keliling dengan menggunakan gerobak.

Haru biru menyelimuti ketika rombongan tiba dirumah Ibu Intan. Ibu Intan sendiri tak kuasa menahan tangis saat bantuan diserahkan oleh Dandim, kapolres dan Dansatgas.

Besar harapan Ibu Intan turut mendoakan kepada pihak TNI dan Polri yang hadir bersilaturahmi dengan memberikan tali asih agar panjang umur, sehat selalu dan berhasil selama bertugas.

“Kegiatan ini akan terus dan terus kami (TNI Polri) lakukan setiap jumatnya. Kebahagiaan bisa kita rasakan disaat kita sesama manusia bisa saling berbagi dan peduli satu dengan yang lain. Saat ini kita hanya berharap dan berdoa agat berkah dari Tuhan Yang Maha Esa kerap menuntun kita serta akan selalu memberkati kita semua disetiap langkah selama menjalankan tugas di wilayah Kabupaten Nunukan kedepannya”, tutur Dandim.

(Pendim 0911/Nnk)

Baitul Maal dan Warga Desa Aji Kuning Gotong Royong Bantu Bedah Rumah Warga Kurang Mampu

Nunukan- Aspan (54) warga Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara selama ini tinggal di sebuah gubuk yang berukuran 1,5 meter di ujung jembatan, gubuk kecil berdinding terpal bekas dengan dinding kayu beralas kardus yang dibangun diantara rumah warga ini kini mendapatkan bantuan dari dari Baitul Maal, Kecamatan Sebatik Tengah dan Desa.

Aspan yang akrab disapa warga setempat Seppang hanya hidup sebatang kara dengan mata pencaharian memulung botol bekas. Selama 23 tahun Aspan merantau meninggalkan kampung halamannya, Desa Mappadeceng, Kecamatan Masamba, Sulawesi Selatan.

“13 tahun di negara tetangga yaitu Malaysia dari tahun 1983 sampai tahun 1996, waktu itu saya umur 18 tahun meninggalkan tanah kelahiran untuk merantau di Malaysia ikut sama pengurus tanpa mengeluarkan biaya,” jelasnya.

Karena tanpa biaya saat masuk Malaysia, Aspan harus membayar utang untuk mengantikan biaya masuk ke Malaysia, setelah melunasi utangnya dia pun pindah kerja di Blumas, Batu Ampat Tawau.

Merasa tidak aman lagi tinggal di Malaysia, Aspan pun hijrah ke pulau Sebatik, di Aji kuning.
“Dulu saya ikut pak Dulle, untuk makan saya berburu Payau di Pulau Sebatik, kurang lebih 5 bulan. Kemudian saya pulang pergi Sebatik Tawau karena bekerja di Tawau, setelah 3 tahun, saya kembali dan menetap di Aji kuning pada tahun 1999 dan ikut berkebun dengan pak Dulle,” kata Aspan.

Dia mengatakan, setelah beberapa tahun kemudian dulle meninggal, saya hanya di Aji Kuning tanpa tempat tinggal, kadang tinggal di pos kamling, tidur di teras rumah orang, di perahu sampai akhirnya tinggal di sebuah tempat yang dulunya tempat pukatnya seorang nelayan dan kini menjadi tempat tinggal saya.

Menurut warga disekitarnya, Aspan orangnya baik tidak suka menganggu atau berbuat onar pada orang lain, bahkan jika dipanggil makan, menolak.
“Da lebih suka memungut botol plastik atau kadang menjadi buruh di juragan perahu di wilayah perbatasan tempat tinggalnya,” ungkap seorang warga yang enggan menyebutkan namanya.

Aspan mendapatkan bantuan dari Kecamatan dan Desa ketika Plt Camat Sebatik Tengah, Aris Nur, S.STP melakukan blusukan di lapangan memantau keadaan warga yang tertimpa banjir pada (20/8/19).

Mengetahui adanya warga Desa Aji Kuning yang hidup sebatang kara dan tidak mempunyai tempat tinggal yang layak dan terkena banjir. Camat pun langsung kordinasikan kepada Kades Aji Kuning, Syarifuddin dan Penyuluh Agama serta Baitul Maal Desa Aji Kuning (BM DAK) untuk dilakukan Bedah Rumah.

“Karena saya baru seminggu ditunjuk menjadi Pelaksana Tugas Camat, semoga ini menjadi langkah awal yang baik untuk tetap bisa selalu hadir dan memberi manfaat untuk masyarakat.
Selain Baitul Mal yang dikelola oleh desa aji kuning, Kecamatan Sebatik Tengah juga memiliki Dana Amanah Umat yakni Zakat Infak dan Sedekah yang berasal dari PNS dan Honorer Kecamatan, Dana inilah yang kami gunakan dalam program-program pemberian bantuan untuk warga. Saya juga telah meminta kepada Pengurus mesjid dan tokoh agama di tiga desa lainnya untuk segera membentuk baitul mal dimasing masing desa,” kata Aris Nur.

Sementara itu, Ketua BM DAK, Rusli mengatakan, kami selaku pengurus Baitul Mall DAK menindaklanjuti apa yang disampaikan Camat, kami menyampaikan atau mengsosialisasikan ke warga, alhamdulillah ditanggapi dan didukung oleh warga. Beberapa warga telah memberikan sumbangsinya berupa kayu untuk beda rumah Pak Aspan oleh BM DAK ini.

“Alhamdullilah bedah rumah pak Aspan berlangsung dengan lancar, tentunya BM DAK juga mengajak kepada warga, ayo mari budayakan gotong royong untuk TOBA’NA ”Tolong Menolong, Bantu Membantu dan Nasehat Menasehati,” Tutur Rusli. (Dhian)