Kunjungan ke Perbatasan RI-Malaysia, Kepala BP2MI Cek Langsung Jalur PMI Ilegal di Sebatik

NUNUKAN – Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani melakukan kunjungan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kalimantan Utara (Kaltara) di Kabupaten Nunukan.

Salah satu agenda kunjungan yakni melakukan pemeriksaan 3 jalur PMI ilegal yang dilalui oleh sindikat di pulau Sebatik.

Beberapa jalur tersebut diantaranya pda daerah patok perbatasan Aji Kuning, lalu pelabuhan Somel Sei Pancang dan PLBN Sei Nyamuk.

Selaku Kepala BP2MI, Benny Rhamdani mengatakan bahwa telah memantau langsung beberapa titik jalur ilegal WNI yang ingin bekerja di Malaysia.

“Dalam hal ini BP2MI ingin memastikan jalur keluar masuk ke Malaysia dengan konteks setiap anak bangsa yang akan bekerja ke Malaysia harus melewati proses secara resmi karena untuk memastikan mereka aman secara utuh terutama di Malaysia nantinya,” ucap Benny Rhamdani saat melakukan kunjungan di PLBN Sei Nyamuk, Sebatik, Kamis (13/06/2024) sore.

“Namun memang pasti akan selalu ada jalur jalur atau celah yang dilewati oleh para sindikat PMI ini di perbatasan, bukan hanya di Kaltara, dan itu sulit untuk memastikan mereka tidak keluar, tetapi negara musti memastikan komitmen kepada seluruh anak bangsa,” sambung Benny Rhamdani.

Lebih lanjut, Ia menuturkan bahwa SISKOP2MI mencatat terdapat kurang lebih 850 jiwa yang bekerja sebagai PMI tetapi kenyataannya lebih daripada itu.

“Kalau SISKO itu yang tercatat hanya sekitar 850 yang bekerja sebagai PMI di Malaysia, namun secara unprosedural itu bisa mencapai 2 juta, ini memang problem masa lalu karena mereka berkeluarga disana, problemnya adalah ekonomi atau lapangan kerja,” tuturnya.

PMI non prosedural merupakan permasalahan yang perlu diatasi, dimana tak hanya BP2MI tetapi dengan seluruh stakeholder terkait.

Berdasarkan itu, Kepala BP2MI menyampaikan bahwa sinergitas antara Balai Pelindungan, pemerintah pusat dan daerah serta TNI/Polri diperlukan untuk menyelesaikan hal tersebut.

“Permasalahan ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh Pemda tetapi perlunya kolaborasi sinergi antara BP2MI, Pemda dan pusat, serta aparat TNI/Polri, untuk membuktikan negara ini hadir, negara tidak boleh kalah melawan sindikat penempatan ilegal,” terang Kepala BP2MI.

Bersama dengan itu, Benny Rhamdani juga berkomentar soal PLBN Sei Nyamuk, Sebatik, yang dimana belum diaktifkan hingga sekarang.

“Di era pemerintahan sekarang daerah border Perbatasan tidak kalah dengan negara Malaysia, bisa kita lihat dari pelabuhan ini, tetapi disayangkan karena permasalahan diplomasi, pelabuhan ini belum diaktifkan,” kata Benny Rhamdani.

Terkait PLBN Sei Nyamuk, Benny Rhamdani berharap agar cepat diaktifkan agar menjadi pusat lintas antar negara Indonesia dan Malaysia.

“Tentu saya berharap, jika terkait BP2MI dan juga pelabuhan ini menjadi pusat arus barang dan orang, semoga cepat diaktifkan dan permasalahannya bisa selesai agar bisa menjadi pintu utama yang baik ke Malaysia,” harapnya.

Selain itu, terlihat hadir menemani kunjungan Kepala BP2MI di Sebatik, Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid menjelaskan bahwa titik yang dicek langsung bukan hanya untuk arus ilegal tetapi juga ada yang resmi.

“Tadi kita bersama Kepala BP2MI telah mengunjungi langsung jalur tersebut, namun itu bukan hanya untuk jalur ilegal tetapi ada juga yang resmi seperti paspor yang dicop selama 1 bulan,” ucap Bupati Laura.

Kemudian, Bupati Nunukan tersebut juga menyampaikan bahwa kekurangan dilapangan bisa menjadi perhatian Kepala BP2MI untuk dibawa ke Pusat setelah meninjau langsung di beberapa titik.

“Tadi beliau juga sudah melihat langsung beberapa titik dimana ketika kekurangan dilapangan bisa menjadi referensi beliau untuk dibawa ke pusat agar bisa menjadi perhatian ataupun regulasi, dimana agar permasalahan PMI di Kabupaten Nunukan bisa menjadi lebih baik lagi,” imbuh Bupati Nunukan.

Adapun setelah kegiatan peninjauan langsung ke 3 titik di Pulau Sebatik, Kepala BP2MI melanjutkan perjalanan ke Kantor BP3MI Kaltara untuk meresmikan Mushollah dan ramah tamah bersama Forkopimda serta instansi vertikal Kabupaten Nunukan.

(nam/nam)

Lewat Media Nasional, Gubernur Zainal Tawarkan Potensi Pariwisata Kaltara

JAKARTA – Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang melimpah. Berbatasan dengan negara Malaysia, tentu banyak tantangan baik sektor ekonomi, pariwisata, hingga keamanan dan stabilitas nasional.

Gubernur Kaltara, DR. (HC.) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum berkesempatan mengenalkan provinsi ke-34 tersebut melalui media Tempo pada program “Teras Negeri” di Kantor Tempo, Rabu (12/6).

Zainal Paliwang membeberkan hasil capaian Provinsi Kaltara selama 3 tahun kepemimpinannya mulai penurunan angka kemiskinan ekstrem, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan potensi-potensi yang ada di Kaltara.

“Kemarin saya bersama rombongan touring ke Goa Karst yang ada di Karangagung, salah satu potensi pariwisata yang nanti kita buat geopark,” ucap Zainal.

Meskipun masa kepemimpinan Zainal-Yansen tergolong singkat, Gubernur mengupayakan mendapatkan hasil yang maksimal dengan waktu yang ada untuk kesejahteraan masyarakat Kaltara.

“Kita saling bahu-membahu, bersama masyarakat juga mengupayakan agar masa depan putra-putri Kaltara bisa dinikmati dengan baik,” pungkas Gubernur.

Tak lupa Zainal juga mengenakan sesingal dan batik khas Kaltara pada setiap aktivitas sebagai wujud dorongan mengenalkan budaya dan pakaian khas Kaltara.

“Saya sebagai Gubernur harus memberi contoh kepada masyarakat untuk bangga dengan pakaian khas dan budaya yang ada di Kaltara,” jelas Gubernur.

(dkisp)

Pangdam V/Bariwjaya Kunjungan ke Satgas Pamtas Yonarhanud 8/MBC di Kabupaten Nunukan

NUNUKAN – Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay melaksanakan kunjungan kerjanya ke Kalimantan Utara, tepatnya di Kabupaten Nunukan.

Seperti diketahui Kabupaten Nunukan merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.

Pangdam melakukan peninjauan langsung kondisi Makotis Satgas Pamtas Yonarhanud 8/MBC dan juga pos yang berada di Sebatik.

Berbagai pengarahan dilakukan oleh Pangdam, salah satunya termasuk menjaga nama baik TNI selama berada di daerah penugasan.

“Dalam melaksanakan kegiatan agar memperhatikan faktor keamanan untuk menghindari kecelakaan yang tidak d inginkan, serta jangan melakukan asusila istrimu menunggu di rumah, keberhasilan selama ini jangan kotori dengan hal-hal yang tidak baik,” jelas Pangdam, Rabu (12/06/2024).

Dikonfirmasi usai menyambut kedatangan Pangdam, Dansatgas berujar jika kunjungan yang dilakukan oleh Mayjen TNI Rafael tersebut, merupakan suatu kehormatan bagi Satuannya.

“Kedatangan Pangdam, tentu mampu memotivasi moril prajurit,” ucap Dansatgas.

Bukan hanya itu, Dansatgas mengatakan, kondisi pos penjagaan hingga peralatan yang saat ini digunakan oleh Satgas dalam menjaga perbatasan antar Negara, tepatnya antara Indonesia-Malaysia tak lepas dari peninjauan yang dilakukan oleh Pangdam.

“Sejauh ini, semua prajurit Satgas Yonarhanud 8/MBC tetap semangat dalam menjalankan tugas. Kami juga akan terus melakukan yang terbaik selama melaksanakan tugas pengamanan perbatasan RI – Malaysia,” tandas Letkol Iwan.PenArh8.

Adapun terlihat kedatangan Pangdam disambut langsung oleh Forkopimda, hingga instansi vertikal. Tanpa terkecuali, Dansatgas Pamtas Yonarhanud 8/MBC, Letkol Arh Iwan Hermaya.

(*nam)

Ketua Wanbin KERIS Berencana Safari Nilai Ekonomis Jelantah Ke Polri dan Pemerintah, dr Ali Mahsun ATMO: Untuk Indonesia Maju 2024


jakarta-Berandankrinews.com
KERIS Canangkan Gernas Ekonomi Sirkular Minyak Jelantah Ekonomi Rakyat UMKM, Irjen Pol Pur Ronny Sompie Akan Safari Ke Polri dan Pemerintah

Jakarta,- Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) lakukan kerjasama dengan PT Hans Mitra Solusindo (HMS) dan canangkan Gerakan Nasional Ekonomi Sirkular Hidup Sehat Ramah Lingkungan Minyak Jelantah Ekonomi Rakyat UMKM Indonesia yang dilaksanakan di PG Center’s, Jakarta, pada Rabu ini (12/06/2024).

“Kerjasama Komite Ekonomi Rakyat Indonesia dan PT Hans Mitra Solusindo adalah tonggak ekonomi kerakyatan di seluruh Indonesia. Kegiatan ini menghasilkan nilai ekonomis minyak jelantah rakyat, UMKM, industri dan perusahaan sehingga mereka harap dapat mendongkrak kemajuan dan keunggulan ekonomi bangsa Indonesia,” buka Ketua Dewan Pembina (Wanbin) KERIS, Irjen Pol. (Purn.) Dr. Ronny F. Sompie, SH., MH.

“Untuk itu, KERIS akan lakukan safari ke Polri dan Pemerintah untuk menyamakan pandangan perihal nilai tambah ekonomi jelantah, ditampung dan disalurkan bukan untuk tujuan negatif,” ucap manan Kadiv Humas Polri, Kapolda Bali dan Dirjen Imigrasi Kemenkumham RI.

“KERIS juga terus kerja, kerja, dan kerja mendorong milenial dan gen Z jadi pengusaha unggul sehingga Indonesia berhasil jemput puncak demografi 2030-2040,” tegas Ronny Sompie usai coblos spanduk pencanangan Gernas Ekonomi sirkular KERIS dengan bambu runcing di Jakarta (12/6/2024).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum KERIS dr. Ali Mahsun ATMO M Biomed menegaskan bahwa kesadaran masyarakat, UMKM, industri dan perusahaan untuk berperilaku hidup sehat sangat penting. Ia pun mengingatkan perihal menggoreng tidak lebih 3 kali untuk cegah penyakit degeneratif akibat asam lemak jahat (tak jenuh).

“Efektifitas tata kelola minyak jelantah harus diefektifkan guna tingkatkan derajad kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup, serta berikan nilai tambah ekonomis bagi rakyat, UMKM juga industri dan perusahaan,” imbuh Ali Mahsun ATMO yang juga Ketua Umum APKLI-P dan Presiden KAI. Ia mewakili KERIS merasa optimis bahwa Indonesia mampu jemput puncak demografi 2030 dan transformasi jadi negara maju 2045.

Lanjut Dokter Ahli Kekebalan Tubuh Lulusan FKUB Malang dan FKUI Jakarta, “Untuk itu, KERIS juga proaktif sukseskan Program Makan Bergizi Gratis, serta segera sampaikan evaluasi dan rekomendasi solutif permodalan ekonomi rakyat UMKM ke pemerintah RI di bawah kepemimpinan Presiden Jenderal TNI Pur. H. Prabowo Subianto guna dongkrak rasio wirausaha mapan Indonesia dari 3,04% (2023) jadi minimal 10-12% pada 2029, serta pertumbuhan ekonomi 7-8%, PDB naik 3 kali lipat (red: dari Rp 15 ribu jadi Rp 45 ribu trilyun) dengan tax ratio 18-20%.”

CEO PT HMS H. Hanafi menyampaikan terima kasih atas kesempatan kerjasama dengan KERIS. Ia berkata bahwa kerjasama tersebut maksimalkan potensi ekonomi sirkular minyak jelantah rakyat, UMKM Indonesia. “Pasar Eropa saja per bulan butuhkan 635 ribu ton,” tambah Hanafi.

Persoalan kesejahteraan rakyat, juga keunggulan ekonomi bangsa Indonesia menjadi tanggungjawab bersama. Hal itu juga disampaikan Ketua Umum Forum Wartawan Jaya – FWJ Indonesia, Mustofa Hadi Karya atau yang biasa disapa Opan Gondrong paska penandatanganan MoU kerjasama KERIS dengan PT HMS.

“Bukan hanya rakyat, pengusaha dan UMKM, akan tetapi kesejahteraan wartawan juga harus diperhatikan. Bagaimana caranya? Dengan adanya program yang dicanangkan KERIS dengan PT HMS kami berharap kedepannya rekan-rekan wartawan bukan hanya mumpuni dalam pemberitaan, akan tetapi juga dapat mengambil bagian di program tersebut. “Ucapnya.

Selain itu, dikesempatan yang sama, Opan juga menyampaikan salam khusus dari Ketua Dewan Pembinanya Mayjen TNI Pur Tatang Zainudin kepada Ketua Wanbin KERIS Irjen Pol Pur DR Ronny F Sompie karena ada sesuatu kegiatan lainnya yang tidak dapat ditinggalkan.

Dalam kegiatan tersebut turut hadir antara lain Ketua Umum APPSINDO, Drs H Hasan Basri SH MH, Ketua Umum Kowantara Mukroni, Ketua Umum HIPWIN dan KUNTARA Rojikin Manggala, Waketum Asprumnas Buchori, Waketum Forbis Jateng dan Jabodetabek Yusroni SH, Sekretaris ABITA Nusantara 86 Petrus, CEO PT Solusi Financial SoFundID Marchel Stephano, Linda Brawijaya InaMIKRO, Direktur Humas GBN – CEO Bisnis Today Suharto, Dami Pamungkas Primnaskop GSN, Desman Ariando KERIS Banten, DPP KERIS dan DPP APKLI Perjuangan beserta jajaran Se-DKI Jakarta, Jabar dan Banten.

Kegiatan ini dilakukan dalam situasi ekonomi rakyat omsetnya turun dampak melemahnya daya beli masyarakat. Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) merasa optimis mampu dongkrak kemajuan UMKM Indonesia dengan adanya kerjasama dengan PT Hans Mitra Solusindo (HMS) dan canangkan Gerakan Nasional Ekonomi Sirkular Hidup Sehat Ramah Lingkungan Minyak Jelantah Ekonomi Rakyat UMKM Indonesia.

Dedengkot Koruptor PWI Melapor ke Polisi dengan Tuduhan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Wilson Lalengke: Bagus!

Jakarta –Berandankrinews.com. Beberapa media memberitakan tentang perilaku keblinger para dedengkot koruptor yang tergabung dalam kepengurusan pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), yang mendatangi Mapolda Metro Jaya untuk membuat laporan pasal pencemaran nama baik dan atau fitnah. Dalam pemberitaan itu disebutkan bahwa Sekretaris Jenderal PWI, Sayid Iskandarsyah, bersama beberapa kuasa hukumnya membuat laporan polisi pada Selasa, 11 Juni 2024. Sayangnya tidak dijelaskan siapa yang dilaporkan oleh oknum Sekjen PWI yang tidak jelas jejak kewartawannya itu.

*Berita terkait di sini: Sekjen PWI Pusat Datangi Polda Metro Jaya Kuasa Hukum Melaporkan Pencemaran Nama Baik dan Fitnah (https://www.edisi.co.id/berita/9712892032/sekjen-pwi-pusat-datangi-polda-metro-jaya-kuasa-hukum-melaporkan-pencemaran-nama-baik-dan-fitnah)*

Salah satu tokoh pers nasional, Wilson Lalengke, berkomentar ringan dengan mengatakan, “Bagus!” ketika dimintai tanggapannya oleh media ini. Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu juga menambahkan bahwa dengan langkah hukum yang dilakukan oleh Sayid Iskandarsyah bersama kroni-koruptornya, publik akan menyaksikan sikap dan tindakan Polri dalam menyikapi kasus dugaan korupsi dan atau penggelapan dana hibah BUMN yang digarong para dedengkot koruptor PWI peternak koruptor binaan Dewan pecundang Pers ini.

“Hahaha… mari kita nonton bersama atas apa sikap dan tindakan Polri terkait kasus korupsi dan atau penggelapan dana hibah BUMN yang adalah uang rakyat yang melibatkan para dedengkot koruptor PWI itu,” ujar Wilson Lalengke, Rabu, 12 Juni 2024.

Dalam kasus yang mulai terbuka ke publik dari pernyataan Dewan Kehormatan PWI dan Dewan Penasehat PWI pada Maret 2024 lalu itu, setidaknya Polri menerima 2 aduan dari organisasi yang sama, yakni Edison Siahaan yang adalah anggota PWI dan pengurus pusat PWI, Hendry Ch Bangun bersama Sayid Iskandarsyah. “Ini pasti menarik untuk menyimak sikap dan tingkah laku Polri dalam menangani kasus yang dipicu oleh perilaku koruptif para dedengkot koruptor PWI peternak koruptor Indonesia itu. Apakah Polri pro aktivis anti korupsi atau lebih memilih memihak para koruptor itu?” tambah Wilson Lalengke.

Sebenarnya, lanjut lulusan pasca sarjana Global Ethics dari Birmingham University, England, ini, tidak sulit bagi Polri menyelesaikan kasusnya, jika lembaga yang dibiayai negara itu melaksanakan tugasnya sesuai koridor hukum dan peraturan yang ada. Laporan pengaduan masyarakat oleh Edison Siahaan bersama Jusuf Rizal dari LSM LIRA terkait dugaan korupsi dan penggelapan dana hibah BUMN yang melibatkan pengurus pusat PWI sudah diterima Bareskrim Polri sejak 19 April 2024, namun masih jalan di tempat alias cenderung dipeti-eskan hingga hari ini.

“Jika saja Polri segera menindak-lanjuti dengan melakukan penyelidikan, pemeriksaan dan penyidikan terhadap para terlapor, maka publik tidak akan ribut-ribut dengan berbagai berita dan postingan yang bernada kritik keras, baik terhadap Polri maupun para dedengkot koruptor itu. Sebagaimana kita ketahui, no viral no justice-lah yang berlaku di negara ini, maka masyarakat pers pasti akan terus bersuara keras mengkritisi para oknum wartawan korup dan kinerja Polri,” urai mantan dosen paruh waktu di Universitas Bina Nusantara Jakarta ini.

Karena Polri lalai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, bermunculanlah pemberitaan yang cukup massif dan keras terkait para dedengkot koruptor PWI yang dinilai kebal hukum tersebut. “Akibatnya, sudah pasti akan berdatangan laporan-laporan ‘palsu’ dengan menuduh para aktivis dan wartawan anti korupsi sebagai penyebar fitnah, hoax, dan pencemaran nama baik. Sudah jelas Dewan Kehormatan organisasinya sendiri yang menyatakan mereka garong uang rakyat, koq masih berharap punya nama baik? Benar-benar go-block bin dungu!” tegas Wilson Lalengke.

Untuk pengetahuan bersama, Wilson Lalengke dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI) telah membuat Laporan Pengaduan Masyarakat ke Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) terkait dugaan korupsi dan/atau suap dalam perkara penggarongan dana hibah BUMN ke PWI. Laporan ke KPK tersebut juga ditembuskan ke Presiden Republik Indonesia, Ketua MPR RI, Ketua DPR RI, Ketua DPD RI, Menteri Dalam Negeri, Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Menteri Komunikasi dan Informasi, Menteri BUMN, Ketua Mahkamah Agung, Jaksa Agung, Panglima TNI, dan Kapolri. Selain itu, Laporan yang sama juga ditembuskan ke semua instansi yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemerintahan Daerah (Forkopimda), baik provinsi maupun kabupaten/kota, di seluruh Indonesia.

Di akhir pernyataan pers-nya, Wilson Lalengke berharap Polri dapat bekerja secara profesional dan prosedural, tidak perlu berkelat-kelit sana-sini, ragu dan apalagi takut terbongkar borok-boroknya karena serangan balik dari para pengurus dan anggota PWI yang notabene bercokol di berbagai media besar skala nasional itu. “Yang penting Kapolri bersama aparatnya melaksanakan tugas sesuai hukum yang berlaku, mengikuti peraturan penanganan perkara dengan benar, dan menetapkan sesuatu berdasarkan fakta lapangan, Polri pasti ramai-ramai dibela masyarakat,” pungkas trainer jurnalistik yang sudah melatih ribuan anggota TNI, Polri, ASN, buruh, LSM, wartawan dan masyarakat umum ini. (APL/Red)