Aksi Damai Masyarakat Huta Damai Tolak Money Politik

SUMUT,{Madina} – Massa dari warga masyarakat desa Huta Dame kecamatan Panyabungan utara menuntut keadilan terhadap proses pemilihan Kepala Desa(pilkades) yang di laksanakan Pada senin 21 agustus 2023 kemaren ke kantor Bupati Mandiling Natal (Madina) senin(28/08/2023).

Massa yang terdiri dari umak-umak(ibu)dan kaum bapak ini melakukan Aksi Unjuk rasa sebagai bentuk penolakkan terhadap kepala desa terpilih dengan nomor urut 01.

Massa menilai cakades nomor 01 telah di duga melakukan money politik dan melanggar perjanjian yang telah dibuat dan di tandatangani di atas materai serta di hadapan masyarakat dan Badan Permusyawaratan Desa(BPD).

Seperti Yang di ungkapkan koordinator aksi Beslan Herman Aritonang dalam Orasinya,masyarakat Desa Huta Dame menolak hasil pemilihan kepala desa yang di menangkan Nomor 01.karena sudah melakukan money Politik.

“Kami Sampaikan bahwa kami masyarakat Desa Huta Dame menolak Kepala desa þerpilih karena sudah melakukan money politik,dan telah mencederai Demokrasi di Indonesia.”

Kami tidak ingin di pimpim oleh kepala Desa Yang menang dengan cara money politik,hal ini Akan menjadi cikal bakal benih-benih Korupsi.”ucapnya.

Lanjut Beslan,sehari sebelum pemungutan suara Para calon kepala desa bersama masyarakat Sehari sebelum pemungutan Suara,Calon Kades melakukan Rapat yang di Hadiri BPD.

Dalam Rapat yang di pimpin ketua BPD dan di hadiri masyarakat ada beberapa Poin yang telah di sepakati diantaranya : – mengenai DPT tanbahan
-tata terteb pemungutan Suara
-tata tertib pengitungan suara
-hal hal yang di anggap penting. Yakni : di berikan Hak pilihnya dengan Syarat harus menunjukkan identitas diri dari Dukcapil Kabupaten Mandailing Natal. Salanjutnya,apabila terjadi Politik UangMaka Calon kepala Desa(Cakades) Tersebut Akan Di denda sebesar 50.000.000(Lima puluh Juta Rupiah). Dan calon Tersebut Di Diskwalifikasi ataupun Gugur. Perjanjian ini di tandatangani oleh semua bakal Calon.ungkap Buslan Herman Aritonang.

Pada Aksi unjuk rasa tersebut,massa di terima Asisten I Sahnan Pasaribu di dampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat(PMD) Madina Mainul Lubis sebagai perwakilan Bupati Madina dan selanjutnya akan menyampaikan permasalahan ini ke pimpinan.

“akan kami sampaikan ke bupati tuntutan massa.selanjutnya akan menindak lanjuti dan akan melakukan penyelidikan terhadap permasalahan ini.juga kita akan membahasnya.”ujarnya.

Penulis : Magrifatulloh Lubis

 

Sasar Pengusaha Indonesia, Pameran IEAE, IBTE, IGHE 2023 Resmi Bergulir






Jakarta-Berandankrinews.com
Penyelenggaraan Pameran International Baby Products & Toys Expo – Indonesia (IBTE) 2023, International Gift & Houseware Expo – Indonesia (IGHE) 2023, dan Indonesia International Electronic & Smart Appliances Expo (IEAE) 2023 resmi dubuka pada Kamis (24/8/2023) di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta yang akan berlangsung sejak 24 – 26 Agustus 2023. Ratusan peserta pameran asal negeri Tirai Bambu ini menyasar konsumen dan pengusaha Indonesia.

Dari catatan pihak penyelenggara, pameran kali ini mendapat dukungan beberapa asosiasi terkait seperti Asosiasi Mainan Indonesia (AMI), Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), dan Perkumpulan Pengusaha Pakaian dan Perlengkapan Bayi. Para pembeli dari Indonesia dan negara-negara tetangga, dapat menemukan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam satu tempat. Disamping itu, pameran ini dapat membantu para pengusaha Indonesia maupun negara-negara tetangga menjalin hubungan kerjasama yang baik, serta bersama-sama mempromosikan perkembangan industri terkait.

Transaksi dan kesepakatan bisnis yang terjadi antara pengusaha China dengan pengusaha Indonesia pada pameran kali ini membuka peluang besar pabrik-pabrik untuk produksi produk Houseware, mainan anak, dan elektronik modern bakal didirikan di Indonesia. Hal itu disampaikan Soegiharto Santoso Ketua Umum APTIKNAS kepada wartawan di sela kegiatan pameran, Kamis (24/8/2023) di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta.

Ketum APTIKNAS Soegiharto Santoso yang didaulat menyampaikan sambutannya pada pembukaan pameran kali ini, mengatakan, pengurus APTIKNAS yang sebagian besar adalah distributor, importir, reseller bisa bertemu muka secara langsung dengan pebisnis dari luar negeri, khususnya dari China, pada pameran ini. “Pengusaha anggota APTIKNAS dapat melihat langsung produk unggulan untuk melakukan kerjasama bisnis, bahkan selanjutnya dapat terbuka peluang untuk menawarkan investasi membuka pabriknya di Indonesia,” ujar Hoky sapaan akrabnya.

Untuk itulah Hoky mengatakan, APTIKNAS sangat mendukung kegiatan positif ini dan berharap kerjasama antar pengusaha kedua Negara, Indonesia dan China berlangsung dalam jangka panjang.

Sementara itu, Ketum AMI Sutjiadi Lukas dalam sambutannya menyatakan, “Pada pameran kali ini, merupakan kolaborasi produk asal China dan Indonesia, khususnya perlengkapan bayi, mainan anak-anak, perangkat rumah tangga, hingga barang-barang penting untuk ibu hamil, serta sejumlah produk elektronik modern.” Kata Lukas.

Lukas menambahkan, “Sasaran utama pameran ini adalah terciptanya kerjasama antar pengusaha untuk prospek dagang di kedua negara China dan Indonesia, kemudian dengan para reseller di Indonesia, dan tentunya dengan pengunjung lainnya yakni konsumen yang berburu mainan, peralatan rumahtangga dan elektronik yang benar-benar dimanjakan dengan produk kualitas tinggi dan harga sangat terjangkau.” Tutur Lukas.

Pada ajang ini juga akan menghadirkan Shantou Import and Export Chamber of Commerce Pavilion. Kehadirannya akan menjadi wadah berkumpulnya para pengusaha asal China dan bisa menjadi tempat berasosiasinya para pebisnis. Semua perusahaan ini akan memberi dimensi baru bagi pameran untuk menjajakan platform yang semakin kuat dan beragam.

Tahun ini, Chaoyu & Peraga Expo menghadirkan produk yang lebih beragam dari pameran sebelumnya. Ada tambahan kategori untuk produk Kembang Api, Alat Tulis Kantor, Aksesori Mainan, dan mesin produksi mainan.

Selain itu, pameran ini juga menghadirkan produk kebutuhan rumah tangga dari hasil kolaborasi Indonesia-China. IBTE – IGHE – IEAE 2023 ini dirancang menghadirkan beragam produk yang mengikuti perkembangan terkini serta inovasi terbaru, sesuai dengan tuntutan dan fungsi yang dibutuhkan dalam era saat ini. Sebagai pameran kelas dunia dalam kategori B2B, pameran ini telah mengukuhkan diri sebagai yang terbesar dan paling profesional di wilayah Asia Tenggara.

Dengan area pameran yang mencapai hampir 17.000 meter persegi, acara tahun ini menghadirkan lebih dan 35 kategori produk bervariasi, menampilkan lebih dan 600 perusahaan internasional sebagai peserta pameran.

Pada kesempatan ini, Vice General Manager Guangdong Chaoyu Exhibition Co,. Ltd – Mr.Leo Mo mengatakan, pameran Indonesia International Baby Products and Toys Expo 2023 mendatangkan 340 peserta yang hadir dengan 4 kategori produk, yaitu mainan dan kebutuhan bayi, stationary, asesori mainan maupun mesin.

Pameran Indonesia International Gifts and Housewares Expo 2023 yang ke III menghadirkan lebih dari 150 peserta dgn produk business gift, packaging, fashion accessories, produk pecahbelah, dan peralatan dapur maupun rumahtangga stainless steel.

Dalam rangka mempromosikan “Kota Souvenir Yiwu China”, Yiwu expo bekerja sama dengan Chaoyu Expo mengadakan Pameran YIWU di Indonesia. Leo Mo mengaku yakin lebih dari 700 produsen pengusaha pabrik dengan produk menarik yang istimewa dan inovatif akan dapat memberikan sensasi dan wawasan yang baru terhadap pasar Indonesia dan sekitarnya.

“Dan ini bisa memenuhi kebutuhan trend konsumen dan teknolgi terdepan. Target kami dengan tiga jenis pameran ini akan menciptakan platform internasional yang istimewa. Sehingga mampu membantu peserta pameran mengadakan matchmaking untuk kemudian menjalin kerjasama mutual,” harap Leo.

Beberapa tahun terakhir ini, hubungan kemitraan strategis antara Tiongkok dan Indonesia semakin berkembang. Pada tahun 2022, nilai perdagangan bilateral mencapai 149,09 milyar dolar Amerika, meningkat sebesar 19.8%. Tiongkok telah menjadi mitra dagang terbesar Indonesia selama 10 tahun berturut-turut. Kerjasama perdagangan antar kedua negara sangat berkembang.

Chaoyu Expo telah mulai mengadakan pameran industri profesional di Indonesia sejak tahun 2016. Walaupun pameran sempat terhenti selama 2 tahun karena pandemi Covid-19.

Sementara itu, salah satu peserta pameran asal China yang menawarkan produk elektronik robot vacum cleaner, Logan Qin Oversseas Sales Manager Shenzhen Linkbey Robot mengatakan, pihaknya sangat berminat merambah pasar Indonesia. “Kami belum memiliki partner bisnis di Indonesia dan berharap produknya bisa diterima konsumen dan calon mitra bisnis,” ujar Logan Qin dalam bahasa Ingris kepada wartawan.

Salah satu pengunjung Brian, pengusaha dari APTIKNAS, yang menikmati suasana pameran mengatakan, dirinya sangat tertarik bekerjasama dengan perusahaan China.

Salah satu produk yang menurutnya berteknologi canggih adalah alat deteksi kesehatan. “Sekali cek kesehatan menggunakan alat yang dipamerkan salah satu both, bisa langsung diketahui kondisi kesehatan. Kalau di rumah sakit biasanya biaya cek dengan alat yg serupa bisa dikenakan biaya tujuh jutaan rupiah. Di sini gratis,” ungkap Brian antusias.

Pada pembukaan pameran ini turut dihadiri Director General, CCPIT Guangzhou Mr.Lin Kaihu, Ketua Umum Asosiasi Mainan Indonesia Sutjiadi Lukas, Ketua Umum Perkumpulan Pengusaha Pakaian dan Perlengkapan Bayi Roedy Irawan, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Mainan Indonesia Hary Tio, Ketua Umum Asosiasi Produsen Peralatan Listrik Indonesia Achmad Riandhie, Ketua Umum Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia John Manopo, Ketua Umum HIPPINDO Budiharjo Iduansjah, Project Director Peraga Chaoyu Paul Kingsen, dan Vice General Manager Guangdong Chaoyu Exhibition Co,. Ltd Mr.Nelson. *

Soegiharto Santoso: ‘Mafia’ Hukum Perkara APKOMINDO Tak Bisa Kalahkan Kebenaran



Jakarta -Berandankrinews.com
Perlawanan terhadap kepengurusan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (APKOMINDO) versi Akta Notaris 4 halaman oleh Ketua Umum APKOMINDO Soegiharto Santoso versi SK Menkumham RI terus berlanjut. Memori banding atas perkara Nomor: 258/PDT.G/2022/PN.Jkt.Pst. resmi diajukan Ketum APKOMINDO Soegiharto Santoso ke Pengadilan Tinggi DKI Jakarta, melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Senin, (21/8/2023).

Selaku Pembanding semula Penggugat, Soegiharto Santoso menyatakan keberatan terhadap Putusan Judex Factie Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam Perkara Nomor 258/PDT.G/2022/ PN.Jkt.Pst. tanggal 10 Mei 2023.

Menurut Hoky sapaan Soegiharto Santoso, Majelis Hakim tingkat pertama telah salah dan keliru dalam memberikan pertimbangan hukumnya terkait kedudukan dan jabatan penggugat selaku Ketua Umum DPP APKOMINDO yang telah mendapatkan pengakuan yang sah berupa Surat Keputusan dari pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: AHU-0000970.AH.01.08.Tahun 2019 tanggal 25 Oktober 2019 tentang Persetujuan Perubahan Badan Hukum Perkumpulan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia.

“Sampai hari ini SK Menkumham tersebut belum pernah dibatalkan. Itu yang menjadi salah satu dasar kami mengajukan banding,” ujar Hoky yang juga menjabat Ketua Dewan Pengarah LSP Pers Indonesia dan Ketum APTIKNAS kepada wartawan usai menyerahkan berkas Memori Banding di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Dia juga menambahkan, keberatan diajukan karena Judex Factie telah salah dan keliru dalam menerapkan hukum karena tidak memberikan pertimbangan yang cukup terhadap bukti-bukti yang diajukan khususnya terhadap bukti berupa Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI yang menunjukkan adanya pengakuan dari Pemerintah Republik Indonesia terhadap kedudukan dan jabatannya sebagai satu-satunya DPP APKOMINDO yang sah dan berwenang untuk menjalankan roda organisasi APKOMINDO dalam setiap kegiatannya sesuai AD dan ART APKOMINDO.

Bahkan Hoky menerangkan telah melampirkan bukti surat Nomor: AHU.2.UM.01.01-4714, tertanggal 30 November 2022 dari pihak KEMEN KUMHAM RI, yang dibuat dan ditandatangani oleh Santun M. Siregar, selaku Direktur Perdata, pada Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, terkait penjelasan keabsahan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Dalam SK tersebut disebutkan: “Memperhatikan Surat saudara, terlampir Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: AHU-0000970.AH.01.08.Tahun 2019, tanggal 25 Oktober 2019. Terhadap surat keputusan tersebut tetap berlaku sepanjang tidak dilakukan pembatalan atau pencabutan berdasarkan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap.”

Selain itu Hoky menyatakan keberatan bahwa Judex Factie nampaknya hanya melakukan pertimbangan secara sepihak terhadap bukti yang diajukan oleh pihak Terbanding I dahulu Tergugat I (Rudy Dermawan Muliadi) maupun Terbanding III dahulu Tergugat III (Kantor Hukum OTTO HASIBUAN) berupa Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan hingga Putusan Mahkamah Agung sehingga pada akhirnya tidak cermat dan keliru dalam mengambil suatu keputusan.

Hoky juga membeberkan materi keberatannya bahwa Judex Factie telah salah dan keliru dalam menerapkan hukum karena tidak memberikan pertimbangan yang cukup terhadap bukti-bukti yang diajukan khususnya terhadap berupa Salinan Putusan Kasasi Perkara Nomor: 483 K/TUN/2016, tanggal masuk 18 Oktober 2016 dengan putusan tanggal 01 Desember 2016. Dimana menurutnya, dalam amar putusan antara lain; Menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi: Sonny Franslay yang merupakan kelompok pihak Terbanding I semula Tergugat I dan kelompok pihak Terbanding II semula Tergugat II (Faaz Ismail).

“Keputusan itu telah berkekuatan hukum tetap atau Inkracht Van Gewijsde dan tidak dapat membatalkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI, dalam memori banding tersebut saya mengajukan total 7 keberatan,” tutur Hoky.

Hoky juga berharap upaya hukum yang ditempuhnya kali ini bisa berhasil. “Karena bagaimana mungkin kepengurusan dengan SK Menkumham RI dikalahkan oleh kepengurusan dengan hanya bermodalkan 4 lembar akta Notaris yang didalamnya jelas berisi kalimat: Untuk selanjutnya disebut Perseroan, bahwa dalam rapat tersebut telah hadir seluruh pemegang saham perseroan.

Untuk itulah Hoky berharap Majelis Hakim Tinggi di Pengadilan Tinggi DKI Jakarta berkenan membaca bukti akta No. 35, tertanggal 27 Desember 2016 milik Terbanding I semula Tergugat I atas nama Rudy Dermawan Muliadi yang hanya setebal 4 (empat) halaman saja, dibandingkan dengan akta Notaris No. 03 tertanggal 05 Oktober 2019 hasil Munas APKOMINDO tahun 2019 setebal 48 halaman dengan dilengkapi seluruh proses Munas APKOMINDO, termasuk terdapat surat-surat keputusan hasil MUNAS APKOMINDO.

“Saya yakin hukum di negara ini akan menjadi panglima dan pada akhirnya ‘mafia’ hukum perkara APKOMINDO tak bisa kalahkan kebenaran. Yang pasti kepengurusan versi dokumen Pemerintah tidak boleh kalah dengan Akta Notaris hasil Rekayasa Munaslub APKOMINDO tanggal 02 Februari 2015 dan hasil rapat tanggal 08 Desember 2016 yang tidak jelas lokasi pelaksanannya, serta tidak ada seorang pun dari DPD APKOMINDO yang hadir,” tandas Hoky. (Randy)

Komnas TRC perlindungan anak dan perempuan.

Berandankrinews.KONAWE_RUSDIANTO SE.MM wakil ketua DPRD kabupaten konawe siap mengemban tukas sebagai pembina komnas TRC perlindungan anak dan perempuan khususnya kabupaten konawe.(24/8/2023

keseriusan dan dukungan penuh terhadap pergerakan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan dan pelecehan,
rusdianto SE,MM diangkat sebagai pembina tingkat kabupaten Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA).kamis (24/8/2023)

Pengangkatan bapak rusdianto oleh TRC PPA ini di dampingi langsung oleh kordinator TRC PPA provensi sulawesi tenggara, ibu dewi susanti vrida muljabar dan kordinator TRC PPA kabupaten konawe, bapak jumran S.IP yang sudah di kordinasikana langsung oleh Koordinator Nasional (Kornas) TRC PPA pusat Jeny Claudya Luwowa, yang berlangsung di rujab DPRD kabupaten konawe.(24/8/2023)

tugas DPR adalah menyampaikan aspirasi masyarakat dan melindunggi hak masyarakat khusus nya kasus perlindungan anak dan perempuan terjadinya kasus kekerasan perempuan dan anak di kabupaten konawe itu sanggat tinggi
langka langka dan upaya yang harus di lakukan untuk meminimalisir atau mengurangi angka terjadinya kasus kekerasan di kabupaten konawe dengan mengadakan sosialisasi pelatihan kepada masyarakat” ujar rusdianto

Menurut Kornas, TRC PPA, Jeny Claudya Lumowa mengatakan, bahwa sejak TRC PPA berdiri pada tujuh 7 tahun silam,sangat bersyukur karena bapak rusdianto bersedia dan sangat siap,mengemban tugas sebagai Pembina tingkat kabupaten konawe.

Jadi selama itu, kita dari pusat memantau dan memonitor, dan terlihat pergerakan TRC PPA konawe sangat maju pesat dan bisa dibanggakan. Oleh karena itu, atas persetujuan dewan pembina dan penasehat pusat menyetujui bapak rusdianto diangkat sebagai pembina TRC PPA tingkat kabupaten,” terang wanita yang akrab disapa Bunda Naumi ini.

Dijelaskan bunda Naumi, bahwa rusdianto diangkat sebagai bembina tingkat kabupaten ini, tujuannya agar ia selalu memberi masukan dan saran, apabila TRC PPA di berbagai wilayah dikabupaten konawe terjadi kendala saat melakukan pergerakan dalam penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak.dan kegiatan sosial lainya.

“Kasus kekerasan dan pelecahan terhadap perempuan dan anak di sulawesi tenggara masih cukup tinggi. Dan TRC PPA sampai saat ini sudah berkembang di beberapa kabupaten. Sehingga dengan kehadiaran bapak rusdianto SE.MM selaku wakil ketua DPRD kabupaten konawe ini, dapat membantu terkait pelanggaran Kekerasan perempuan dan anak yang ada di sulawesi tenggara khusunya di kabupaten konawe” ungkap ibu dewi selaku kordinator TRC PPA provensi sulawesi tenggara.

Menurutnya, selain kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan,anak terlantar,pelecehan seksual,kelahiran anak tampa ayah,orang gila TRC PPA juga siap melakukan pendampingan terkait kasus (KDRT) dengan hukum, dan gerakan sosial lainnya

TRC PPA dapat dinilai sebagai garda terdepan dalam pendampingan persoalan sosial untuk memanusiakan manusia. Sehingga keberadaan TRC PPA tersebut sangat pantas diapresiasi. Bahkan sejauh ini tidak pernah mengganggu anggaran pemerintah, tapi kerjanya sangat nyata.

“Grafik pelanggaran terhadap perempuan dan anak khususnya di sulawesi tenggara masih cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga perlu adanya kolaborasi antara lembaga independen dengan pemerintah diantaranya TRC PPA, agar berbagai persoalan radikalisme, narkoba, gangguan IT dan lainnya yang menjadi PR kita ini, anak bangsa bisa terselamatkan,” jelasnya lagi.

TRC PPA sangat aktif melakukan pendampingan dalam soal penyimpangan moral dan kekerasan, juga kedepan lebih eksis. Agar anak-anak bangsa dapat terselamatkan dari berbagai pengaruh negatif yang dapat merusak generasi.(*).

moh asmar

Semarak HUT RI ke-78, Lima Ribu Peserta Ikuti Kirab Bendera 1000 Meter di Nunukan

NUNUKAN – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-78, kumpulan komunitas pemuda Nunukan dan Tarakan tergabung dalam Gerakan Dibawah Satu Bendera gelar perhelatan Kirab Bendera Merah Putih sepanjang 1000 m yang diarak dari Gedung Olahraga (GOR) Dwikora hingga menuju Alun-alun Nunukan, Sabtu (19/08/2023).

Terlihat mengikuti kegiatan Kirab Bendera sebanyak ± 5000 (lima ribu) peserta terdiri dari 48 organisasi masyarakat (Ormas)/organisasi kemasyarakatan dan pemuda (OKP)/komunitas berasal dari Kota Tarakan dan Kabupaten Nunukan, 9 SMP/MTS se-kecamatan Nunukan serta 9 SMA/SMK/MA se-pulau Nunukan.

Selaku mewakili Bupati, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kab.Nunukan, Hasan Basri Mursali mengatakan bahwa memberikan apresiasi dan terima kasih untuk kegiatan Kirab Bendera yang diinisiasi oleh kelompok lapisan organisasi masyarakat dan pemuda serta menyampaikan pesan pada pemuda penerus bangsa di momen Kemerdekaan RI ke-78.

“Kita mengapresiasi dan ucapan terima kasih atas kegiatan ini, walaupun kita di perbatasan tapi nilai Nasionalisme tidak luntur dan sebelumnya agenda seperti sering kita lakukan,” tutur Kaban Kesbangpol Nunukan yang juga membuka gelaran Kirab Bendera 1000 m.

“Untuk pemuda jangan pernah melupakan sejarah di era milenial saat ini, dimana perjuangan kemerdekaan yang dilakukan founding father kita, semangat harus dipupuk dengan kondisi berbeda, bukan lagi melawan penjajah tapi meneruskan perjuangan dan dengan cara mengisi pembangunan daerah,” sambung Hasan Basri Mursali.

Selanjutnya, Hasan Basri Mulyadi menyampaikan harapan bahwa kegiatan menumbuhkan rasa nasionalisme harus terus dilakukan, bukan hanya disaat momen kemerdekaan.

“Tentu kita berharap kegiatan seperti ini harus terus dilakukan dan bukan hanya di momen kemerdekaan, karena kita berada di daerah perbatasan yang berbeda dengan daerah lain, dimana kita bersebelahan dengan negara lain yang mungkin bisa menggerus nilai-nilai nasionalisme kita,” ujar Kaban Kesbangpol Nunukan yang belum lama dilantik.

Bersama dengan itu, ketua panitia kegiatan, Asrul Samsul Masri mengatakan gelaran kirab bendera merupakan inisiasi dari organisasi pemuda OY Tarakan dan Komunitas.

“Kegiatan ini adalah inisiasi dari teman-teman OY Tarakan bersama dengan komunitas pemuda yang berada di Nunukan, juga saya pastikan dalam kegiatan ino tidak ada unsur politik karena untuk sumber dana kita swadaya, tidak ada sponsorship,” ucap Asrul yang juga menjabat sebagai ketua komunitas Pencinta Alam Nunukan.

Sementara, rute kegiatan Kirab Bendera 1000 m yakni mulai dari GOR Dwikora, lalu Jl.Angkasa, Jl.Pattimura (Jl.TVRI) dan selesai di Alun-alun Nunukan.

Setelahnya, kegiatan dilanjutkan penampilan dari organisasi masyarakat adat, organisasi pemuda hingga terakhir pembacaan deklarasi dan pembentangan bendera Merah Putih berukuran 17 m x 8 m.

(*)