Sepakat Bentuk Borneo Economic Community Dorong Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Kalimantan

JAKARTA – Dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum dan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kaltara hadiri Borneo Business Roundtable di Hotel Sultan, Jakarta Pusat pada Selasa (5/9/2023).

Borneo Business Roundtable merupakan forum Inisiatif ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Indonesia dan Brunei Darussalam untuk Mendorong Perdagangan dan Investasi di Kalimantan, Sabah, Sarawak, dan Labuan.

Ketua ASEAN-BAC Indonesia, M Arsjad Rasjid P. M., Membuka Forum yang Dihadiri oleh Ketua ASEAN-BAC Brunei Darussalam, Puan Haslina Taib, dan Deputi Investasi dan Pendanaan Otorita IKN (OIKN), Agung Wicaksono.

Forum Sepakati Kerjasama Private Sector di Kalimantan, Sabah, Sarawak, Labuan, dan Brunei Darussalam, Membentuk Borneo Economic Community (BEC).

“Kita sudah menyepakati kerjama bersama private sector. Nah kesepakatan ini membuat yang namanya Borneo Economic Community,” jelas Arsjad.

Diketahui bersama, perpindahan ibukota negara ke Kalimantan merupakan hal yang tidak bisa diabaikan oleh pemerintah daerah di sekitarnya, termasuk Provinsi Kaltara yang memiliki banyak potensi besar untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.

Arsjad menjelaskan bahwa IKN, yang akan diresmikan pada 17 Agustus 2024, bertepatan dengan HUT ke-79 RI, akan menjadi ibu kota masa depan Indonesia. IKN direncanakan sebagai kota yang inklusif, hijau, dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Gubernur Kaltara sangat mengapresiasi atas kerjasama yang terjalin karena memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, mudah-mudahan membawa kemakmuran dan kemajuan khususnya di wilayah Pulau Kalimantan,” ucap Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang.

Tidak berhenti hanya pada momen KTT ASEAN, kerjasama ini akan segera dilanjutkan bersama pemangku kepentingan lainnya pada bulan November di Pontianak, sebagai wujud keseriusan dalam pembangunan ekonomi di Pulau Kalimantan.

(dkisp)

Atlet Taekwondo Kaltara Raih Medali di Ajang Popnas Palembang

TANJUNG SELOR – Dalam Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) ke-XVI di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) 2023, Kontingen Kalimantan Utara (Kaltara) berada di urutan ke-16 dengan perolehan 1 emas dan 1 perak. Ajang ini berlangsung dari 29 Agustus hingga 4 September 2023.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltara, Obed Daniel LT., S.Hut., M.M., yang menyaksikan secara langsung pertandingan, menyampaikan bahwa Kontingen Kaltara berpartisipasi dalam 11 cabang olahraga dengan total 32 atlet dan lebih dari 50 official dan pelatih. Melalui cabang olahraga Taekwondo, mereka berhasil meraih medali emas dan perak.

“Jadi, sampai hari ini, kontingen Kaltara telah meraih 1 emas dan 1 perak dari cabang olahraga Taekwondo. Emas diperoleh Muhammad Aidil Ilham Pasha dalam kelas under 55 kg, sementara medali perak diraih Muhammad Dwi Putra Kusuma Wardana di kelas under 63,” jelasnya.

Hingga hari ini, masih ada pertandingan yang tersisa dari cabang olahraga panjat tebing, panahan, kenpo, sepeda, dan menembak. Semoga besok masih ada harapan dari 5 cabang olahraga tersebut, sementara cabang lainnya telah selesai.

Ia meminta semua cabor bisa bertanding dengan maksimal sehingga bisa memperoleh medali buat Kaltara. Namun, seperti yang disampaikan, target tidak selalu dapat dipaksakan, dan terdapat kendala non-teknis yang dapat mempengaruhi hasil di lapangan.

“Semoga para atlet dan tim dapat menghadapi kendala-kendala tersebut dengan baik dan berusaha sebaik mungkin,” katanya.

Seperti atlet Taekwondo yang baru pulang dari Kejuaraan Internasional di Malaysia mungkin mengalami kelelahan karena tidak memiliki waktu istirahat yang cukup sebelum bergabung di Popnas.

“Hal ini tentu memengaruhi hasil, dan meskipun diharapkan lebih banyak medali, mereka hanya mampu meraih 2 medali dalam cabang Taekwondo. Semoga atlet tersebut dapat beristirahat dengan baik dan mendapatkan hasil yang lebih baik di masa mendatang,” ujarnya.

Kadispora Obed mengungkapkan betapa pentingnya pencapaian ini bagi Kaltara dalam Popnas. Pencapaian medali emas dan perak dalam berbagai cabang olahraga adalah prestasi yang luar biasa, terutama jika dibandingkan dengan pencapaian sebelumnya yang hanya meraih medali perunggu dari cabang gulat.

Semoga prestasi ini menjadi dorongan positif untuk lebih sukses di masa mendatang dalam ajang olahraga nasional.

Setiap atlet, lanjut Obed, dihadapkan pada tantangan dan kendala yang sama, dan kesiapan serta kemampuan mereka dalam mengatasi hambatan tersebut sangat penting.

Para atlet yang masih berstatus pelajar adalah masa depan Kaltara yang memiliki potensi besar. Dengan pembinaan yang serius, berkelanjutan, dan fokus pada pengembangan cabang olahraga masing-masing, mereka bisa menjadi aset penting bagi Kaltara di setiap ajang olahraga nasional dan internasional yang akan datang.

“Semoga seluruh cabang olahraga berhasil menyelesaikan pertandingan mereka, dan semoga ada tambahan medali dari cabang yang masih bertanding. Saya berpesan kepada atlet untuk bermain dan bertanding semaksimal mungkin selama masih ada kesempatan adalah motivasi yang baik. Terus berjuang sampai akhir pertandingan, karena setiap momen adalah peluang untuk meraih prestasi,” pungkasnya.

(dkisp)

Emrus Sihombing Dukung Usulan BNPT Dengan Diksi Kolaborasi dan Sinergitas




Jakarta -Berandankrinews.com
Pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Komjen. Pol. Prof. Dr. Drs. H. Rycko Amelza Dahniel, MSi terkait usulan mekanisme kontrol rumah ibadah sebagai upaya mencegah radikalisasi, saat rapat bersama Komisi III DPR RI pada Senin (4/9) lalu sempat menuai reaksi keras dari Majelis Ulama Indonesia.

Waketum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menyesalkan pernyataan Kepala BNPT terkait usulan mekanisme kontrol rumah ibadah sebagai upaya mencegah radikalisasi. Anwar menilai pernyataan dan cara berpikir Kepala BNPT tersebut keliru dan tidak sesuai dengan prinsip demokrasi yang sudah dibangun.

Mencermati polemik tersebut, Pakar Komunikasi Dr Emrus Sihombing yang secara khusus dijumpai di Kampus Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Banten pada (7/9/2023) menyampaikan bahwa 3 hal besar yang harus menjadi perhatian seluruh komponen bangsa untuk menyikapi masalah ini.

Ketiga hal itu adalah masalah terorisme, praktek Korupsi, dan penyalahgunaan Narkoba. “Untuk tiga hal itu, bangsa ini harus tegas mengatasinya. Karena ketiga persoalan ini sangat prinsip dan merupakan ektraordinary crime atau kejahatan luar biasa maka penanganannya harus extraordinary juga. Jadi tidak boleh berlindung di atas, katakanlah hak azasi, demokrasi, dan lain-lain,” ujar Emrus saat berduskusi dengan Soegiharto Santoso, jurnalis di beberapa media Online dan juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengawas LSP Pers Indonesia.

Oleh karena itu, Emrus mengaku sependapat dengan pernyataan Kepala BNPT tentang usulan mekanisme kontrol rumah ibadah sebagai upaya mencegah radikalisasi. “Saya sependapat bahwa ada semacam pengawasan terhadap institusi-institusi, baik itu institusi keagamaan, sosial, perguruan tinggi, pendikan dan lain sebagainya. Sehingga kita bisa terhindar dari pada proses yang terjadi (yakni) bagaimana mempengaruhi generasi muda kita atau mempengaruhi masyarakat sehingga melakukan tindakan-tindakan yang mendekati atau bisa saja perilaku terorisme yang masih laten,” terang Emrus.

Menurut Emrus, BNPT harus diberi ruang untuk bertugas menangani masalah ini supaya jangan sampai tumbuh pengetahuan sikap dan prilaku yang terait dengan terorisme karena terorisme itu ada di mana-mana.

“Atas dasar orang mengatakan bahwa ini kan ada jaminan orang berserikat dan berkumpul termasuk berkumpul di lembaga pendidikan atau lembaga institusi keagamaan. Betul kita setuju itu. Tetapi untuk tiga hal ini (terorisme, korupsi, narkoba) menurut pandangan saya, kita harus bersama-sama membuka diri supaya BNPT bisa bertugas secara maksimal. Saya yakin BNPT akan bertugas atas dasar dan tugasnya supaya tidak muncul sikap atau prilaku yang radikal,” paparnya.

Emrus pun meyakini apa yang dikatakan Ketua BNPT sudah tepat. “Kalau pengawasan itu kan semacam top-down. Seolah-olah dimaknai sebagai suatu pemaksanaan diawasi dan dikontrol. Sebenarnya niatnya kepala BNPT bagus sekali. Oleh karena itu persoalan komunikasi diksi seharusnya kita sepakati misalnya kolaborasi dan sinergisitas antara komponen bangsa, terutama masyarakat sekitar dengan pemerintah dan BNPT di dalam penanganan terorisme. Itu merupakan kewajiban pimpinan agama dan pimpinan kelompok dan pemerintah serta masyarakat,” urainya lagi.

Karena menurut Emrus, agama itu mengajarkan sesuatu yang positif, baik, luar biasa, dan sangat humanis. “Kalau kita lihat, agama manapun mengajarkan memaafkan orang lain, mendahulukan musuh, merangkul lawan, dan tidak melakukan suatu tindakkan terorisme yang membuat bom, misalnya seperti itu sehingga nyawa orang tak berdosa bisa meninggal dunia,” ujar Emrus.

Pihak BNPT sendiri telah membuat siaran pers untuk menjelaskan usulan mekanisme kontrol rumah ibadah sebagai upaya mencegah radikalisasi pada (5/9) lalu.

Menurut Kepala BNPT Komjen. Pol. Prof. Rycko, mekanisme kontrol ini tidak mengharuskan pemerintah mengambil kendali langsung, melainkan mekanisme yang dapat tumbuh dari pemerintah dan masyarakat. Ia menjelaskan bahwa pengurus masjid dan tokoh agama setempat bisa berperan dengan melaporkan aktivitas atau ajaran yang berpotensi radikal.

Pendekatan yang diusulkan adalah melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat dalam memantau dan memberikan peringatan kepada individu yang terlibat dalam penyebaran pesan kebencian dan kekerasan. Rycko juga menekankan bahwa pemerintah sendiri tidak akan sanggup mengontrol semua tempat ibadah.

“Dari tokoh-tokoh agama setempat, atau masyarakat yang mengetahui ada tempat-tempat ibadah digunakan untuk menyebarkan rasa kebencian, menyebarkan kekerasaan, itu harus disetop,” katanya.

Selanjutnya, mereka yang terindikasi menebar gagasan kekerasan dan anti moderasi beragama bisa dipanggil, diberikan edukasi, diberikan pemahaman, ditegur serta diperingatkan oleh aparat setempat. Apabila terjadi perlawanan atau mengulangi hal yang sama maka masyarakat dapat menindaklanjuti dengan menghubungi aparat. “Kalau pemerintah yang mengontrol tak akan sanggup,” tegas Rycko.

Usulan mekanisme kontrol yang digagas Kepala BNPT RI bertujuan untuk menghormati nilai-nilai agama yang mengedepankan perdamaian, toleransi, dan kasih sayang. Seperti diketahui, konten pesan radikalisme bertentangan dengan prinsip-prinsip moderasi dalam agama. Mekanisme ini akan membantu memastikan bahwa isi pesan yang disampaikan di tempat ibadah sesuai dengan ajaran agama yang menekankan kedamaian dan menghindari penafsiran yang keliru. (Hoky)

Imigrasi Nunukan Pulangkan Warga Negara Pakistan Korban Penyelundupan

NUNUKAN – Imigrasi Kelas II TPI Nunukan menggelar siaran pers terkait tindakan pemulangan terhadap perempuan warga negara asing (WNA) Pakistan A (17 th) korban pelanggaran keimigrasian di Kantor Imigrasi Nunukan, Kamis (07/09/2023) pagi.

Hal tersebut dilakukan atas dasar status A (17 th) sebagai korban dalam kasus yang sebelumnya melibatkan WNA Pakistan lainnya, yaitu H (37 th) dan R (24 th), dimana kasus ini telah mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang, dan investigasi yang ketat telah dilakukan oleh pihak berwenang.

Selaku Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Ryan Aditya melalui pelaksana harian (PLH) serta Kepala Seksi Lalulintas dan Ijin Tinggal Keimigrasian Nunukan, Agustian Nugraha Syahputra mengungkapkan bahwa pemulangan bukan merupakan tindakan hukuman, tetapi merupakan bagian dari prosedur hukum yang biasa dalam kasus-kasus yang melibatkan WNA.

“Tindakan pemulangan ini tidak hanya dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum dan aturan imigrasi, tetapi juga untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasional serta proses pemulangan berlangsung sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku, dan pihak berwenang telah bekerja sama dengan otoritas Pakistan,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Nunukan yang diwakilkan Kasi Lalulintas dan Ijin Tinggal Keimigrasian Nunukan.

Selanjutnya, Agustian Nugraha Syahputra mengatakan setelah memberikan kesaksian dan bekerja sama dengan pihak berwenang, korban telah diberikan perlindungan yang diperlukan selama proses penyelidikan.

“Kami menghargai kerjasama korban A (17 th) selama proses penyelidikan dan sebagai saksi kunci dalam penyelidikan ini dan telah memberikan keterangan yang berharga untuk penyidikan,” lanjut Syahputra.

Terkait itu, kantor Imigrasi Nunukan akan terus mengawasi kasus tersebut serta tetap berkomitmen untuk menjaga integritas hukum dan keamanan negara serta memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan standar internasional.

Setelah kegiatan siaran pers, WNA A (17 th) didampingi petugas Imigrasi Nunukan, langsung diberangkatkan menuju Tawau, Malaysia melalui pelabuhan Tunon Taka.

(Nam/Nam)

Pastikan Mutu Pembangunan Terjaga

MALINAU – Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr Yansen TP, M.Si meminta agar pola perencanaan pembangunan dapat terus ditingkatkan.

Hal ini disampaikannya saat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) Penanganan Long Segmen Kondisi Ruas Jalan Ring Road Malinau Simpang 4 Pusat Pemerintahan – Tanjung Lapang – Lidung Keminci – Setulang – Punan Setarap, Senin (4/9).

Melalui monev, ia memastikan kegiatan pembangunan di Kabupaten Malinau berjalan dengan baik. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Utamanya akses jalan yang mulus dan juga dampak ekonomi.

Karena itu, Wagub meminta agar pelaksana dapat memperhatikan kualitas pekerjaan. Mulai dari perencanaan hingga tahap eksekusi. Tujuannya, agar kualitas pembangunan dapat terjaga dengan baik.

“Struktur konstruksinya harus menggunakan standar terbaik. Sehingga kita tidak hanya mengejar pembangunan cepat selesai, tetapi juga memiliki standar perencanaan yang bagus,”kata Wagub

Ia memastikan akhir 2023 ruas jalan tersebut sudah selesai. Untuk diketahui pengerjaan jalan tersebut mengucurkan Rp 16,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Seperti diketahui, item pekerjaan penanganan ruas jalan tersebut meliputi, pekerjaan drainase, pekerjaan tanah dan geosintetik, pekerjaan berbutir dan beton semen, pekerjaan aspal, pekerjaan struktur hingga pemeliharaan.

Tidak hanya itu agenda monev yang dilakukan juga meninjau pembangunan jalan kompleks Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltara.

Selain itu, Wagub juga meninjau satuan pendidikan dibawah naungan Pemprov Kaltara meliputi pembangunan Lab. Bahasa dan Lab. Kimia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Malinau. Kemudian pembangunan Lab. Fisika, Ruang Osis, Asrama Siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Malinau.

Hadir mendampingi, Asisten bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltara, Datu Iqro Ramadhan, S.Sos., M.Si, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara, Dr Bustan, SE., M.Si dan Kepala Biro Pembangunan, H. Sapi’i, ST., M.AP.

Tak hanya itu, pada kunjungan ke sekolah tersebut Wagub juga memberikan sedikit pengarahan untuk memotivasi para tenaga pendidik agar terus bersemangat mengabdi dalam dunia pendidikan.

“Tujuan saya hadir di tengah para tenaga pendidik adalah untuk memberikan motivasi agar bersemangat dalam mengabdi,”tuntas Wagub.

(dkisp)