Ketua Umum TP-PKK Kunjungi Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di Tarakan

TARAKAN – Mengakhiri kunjungan kerjanya di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK), Tri Suswati Tito Karnavian, berserta rombongan, termasuk Ketua TP-PKK Kaltara, Hj. Rachmawati Zainal, S.H., mengunjungi Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan di Kota Tarakan.

Selama kunjungan, Ketua Umum TP-PKK dan rombongan berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung upaya pelestarian yang dilakukan di kawasan ini.

“Penting menjaga ekosistem mangrove yang kaya biodiversitas serta habitat bekantan, yang merupakan salah satu spesies langka yang perlu dilindungi,” ujar Ketua Umum TP-PKK, Tri Suswati Tito Karnavian, Rabu (27/9/2023).

Selain itu, kunjungan ini juga menegaskan komitmen TP-PKK dalam mendukung program-program lingkungan yang berkelanjutan di seluruh Indonesia.

“Kunjungan ke kawasan konservasi mangrove dan bekantan ini memberikan pesan kuat tentang pentingnya pelestarian alam dan upaya bersama dalam melindungi spesies yang terancam punah,” kata Ketua Umum TP-PKK.

Sebelumnya diketahui, kunjungan kerja (kunker) Ketua Umum TP-PKK, Tri Suswati Tito Karnavian beserta rombongan berlangsung mulai tanggal 25 hingga 27 September 2023, yang dipusatkan di Tanjung Selor, Bulungan.

Adapun beberapa kegiatan yang akan dihadiri oleh Ketua Umum TP-PKK diantaranya yakni, Temu Kader PKK se-Provinsi Kaltara, Penyerahan Banper (Bantuan Perumahan) dan Dokumen Kependuduka, penyerahan paket bantuan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) untuk kabupaten/kota se-Kaltara, melakukan peninjauan terhadap kegiatan Pokja (Kelompok Kerja), serta menggelar Produk UP2K (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga).

(dkisp)

Fokus Pembangunan Ekonomi Hijau

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) memfokuskan pembangunan ekonomi hijau. Hal ini disampaikan Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum pada Rapat Paripurna ke-23 tentang Persetujuan Bersama atas Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2023 di d Ruang Rapat DPRD Kaltara, Rabu (27/9).

Ia mengungkapkan, Anggaran Pendapatan dan Pemerintah Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Utara memiliki peran penting sebagai daya ungkit pemulihan ekonomi daerah. “Dan patut kita syukuri bersama, jika pertumbuhan ekonomi Kaltara pada Triwulan II tahun ini mengalami pertumbuhan sebesar 4,91 persen,”kata Gubernur.

Menurutnya, Provinsi Kaltara terus berupaya dalam pembangunan ekonomi hijau. Inipun telah menjadi perhatian dunia selain upaya rehabilitasi hutan dan lahan. Serta pengamanan kebakaran hutan dan lahan. Karena itu, Pemprov terus melakukan upaya pembangunan lingkungan di kabupaten/kota melalui transfer anggaran provinsi berbasis ekologi (TAPE). “Hal ini sesuai dengan semangat Membangun Desa Menata Kota,”katanya.

Berdasar tema RKPD Provinsi Kaltara Tahun 2023, Perencanaan Pembangunan diarahkan pada Pengembangan dan Penguatan secara luas yang meliputi : Industri Primer, Industri Pengolahan, Industri Ketenagalistrikan, Industri Perdagangan dan jasa, Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dan Industri Kecil dan Menengah.

Dijelaskannya, APBD merupakan upaya pemerintah daerah untuk menyesuaikan rencana keuangan dengan perkembangan yang terjadi secara substantif.

Perubahannya merupakan penyesuaian atas capaian target kinerja atau rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang telah di tetapkan sebelumnya.

Hadir dalam Rapat Paripurna, Sekertaris Daerah (Sekda), H. Suriansyah, Staf Ahli, Para Asisten , Forkopimda, (Wakapolda Kaltara, Brigadir Jenderal Kasmudi, S.IK., Danrem 092/Maharajalila, Brigjen TNI Ari Estefanus, S.Sos., M.Sc, Ketua Pengadilan Tinggi Kaltara, Prof. Lilik Mulyadi.,SH.M.H, Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltara, Tokoh Masyarakat, Agama, dan tokoh pemuda.

(dkisp)

Viral!, Berita Pengangkatan Camat Di Madina Dipertanyakan, Roihan: No Coment

Viral!, Berita Pengangkatan Camat Di Madina Dipertanyakan, Roihan: No Coment

Beredar berita online tentang “pengangkatan camat di Madina Dipertanyakan ” yang mengarah kepada salah satu camat di Mandailing Natal ( Madina), Sumut. Camat yang dimaksud dalam pemberitaan tersebut mengarah pada camat Bukit Malintang berinisial R. Camat Bukit Malintang saat ini diketahui adalah Roihan yang masuk aktif menjabat.

Dalam pemberitaan itu camat tersebut tidak tahu tentang aturan yang diatur dalam peraturan yang boleh atau tidak boleh Seorang pejabat camat yang berijazah Sekolah Menengah Atas ( SMA).

Media ini dan tim yang tergabung konfirmasi camat Bukit Malintang Roihan by WhatsApp terkait pemberitaan tersebut, Roihan hanya menjawab “No comen ma songoni mang” yang artinya no coment/tidak ada komentar. Jumat, (22/09/2023) malam

Hal-hal yang dikonfirmasi kepada camat Bukit Malintang tersebut meliputi :

– Apakah menurut bapak mekanisme untuk seorang camat sudah sesuai aturan?
– Apakah bapak Bupati Madina tahu jikalau bapak tingkat pendidikannya setingkat SLTA?
– Saat ini bapak menjabat camat depenitif atau pelaksana tugas ( Plt)
– sudah berapa lama bapak menjabat Plt atau camat?

Dalam pemberitaan itu, kepala Badan kepegawaian Daerah ( BKD) Madina Abdul Hamid menghindar untuk menjawab.

Penulis : Magrifatulloh

Anak tiri Dari Kec Siabu Dusun Lubuk Sihim Butuh perhatian

Anak tiri Dari Kec Siabu Dusun Lubuk Sihim Butuh perhatian

Lubuk Sihim Sebuah dusun di merupakan daerah terpencil di desa Muara Batang Angkola kecamatan Siabu kabupaten Mandailing Natal ( Madina) , Sumut membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah daerah Madina maupun pemerintah setempat untuk membangun sarana, Prasarana dan akses jalan yang masih terisolir.

Kepala Desa ( kades) terpilih ( pemilihan kades 2023) Wira Satria bersama ketua karang taruna kecamatan Siabu Ringgo Siregar mengatakan kepada wartawan dusun di desanya sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah terutama untuk sarana dan prasarana pembangunan jalan dan jembatan.

“Mirisnya warga di dusun tersebut terutama untuk ibu hamil (bumil) yang mau melahirkan harus jalan kaki ke Polindes desa Muara Batang Angkola dengan jarak yang harus ditempuh lebih kurang 20 KM dari dusun Lubuk Sihim dengan durasi waktu sekita 2 jam, begitu juga untuk anak sekolah mereka harus berangkat sekolah dari jam 5 pagi, karena jalan yang tidak memungkinkan untuk naik kendaraan,” ungkap Wira dirumahnya, Senin, (25/09/2023).

Wira yang juga Suami bidan desa Muara Batang Angkola ( Ani Mariani) sering sekali mendampingi istrinya ke lubuk Sihim membantu warga disana untuk proses melahirkan. Tidak semua warga bisa atau mempersiapkan bersalin di polindes atau puskesmas setempat banyak juga warga yang harus melahirkan di Lubuk Sihim.

Posisi dusun lubuk Sihim arah barat dari desa Muara Batang Angkola dengan melintasi sungai Muara Batang Angkola dengan Getek ( rakit) dan jikalau kondisi sungai meluap harus dengan perahu. Sebanyak 80 kepala keluarga ( KK) Penghuni dusun lubuk Sihim dan mayoritas berasal dari suku Nias yang sudah lama menetap disana.

“Kami dari pihak desa sangat berharap kepada pemerintah Madina dan dinas-dinas terkait untuk membangun dan membenahi dusun tersebut. Jaringan listrik, Jaringan telpon serta internet belum ada disana sehingga sulit keluar komunikasi dengan warga disana dalam keadaan darurat” lanjutnya

Jembatan dan jalanlah yang sangat dibutuhkan warga dusun lubuk Sihim. Anak-anak sekolah yang sangat butuh pendidikan harus bangun bagi untuk berjalan kaki selama dua jam untuk sampai ke sekolah di Desa Muara Batang Angkola.

” Jikalau musim hujan jalan akan licin dan menunggu perahu , tatkala mereka sering sekali telat masuk sekolah. Begitu juga untuk berobat sering warga disana harus digotong mencapai tempat berobat. Mengingat kondisi jarak yang sangat jauh dari dusun tersebut ke pusat desa Muara Batang Angkola serta jalan yg dilalui tanah berbukit, apalagi di musim penghujan jalan sulit dilalui dan beresiko fatal bagi orang sakit, seperti ibu hamil yang mau melahirkan atau orang sakit yang butuh pertolongan langsung dari pihak medis” sambungnya

Diterangkan Wira, pengalamannya dengan Istrinya ( Bidan Desa – Ani Mariani) pernah dijemput warga disana untuk membantu melahirkan jam tiga dini hari kondisi masih gelap kami berangkat kesana, bisa dibayangkan mereka menjemput kami dengan waktu dua jam untuk melaporkan dan kami berangkat kesana waktu dua jam lagi.

“Alhamdulillah proses bersalin lancar dan jikalau harus dilakukan proses bersalin secara operasi tentu itu ibu hamil harus di gotong lagi ke Rumah sakit terdekat dan butuh waktu yang lama lagi untuk ditindaklanjuti, sungguh kasihan nasibnya ” cetus Wira

Sebagai kades terpilih Wira bersama warga memohon pemerintah untuk memperhatikan nasib mereka untuk semua hal. Begitu juga Karang Taruna kecamatan Siabu juga berharap ada perhatian pemerintah yang serius karena ini menyangkut orang banyak.

Penulis : Magrifatulloh .