Pemprov Teken MoU dengan Asprindo untuk Pemberdayaan SDM, Energi, Pertambangan, dan UMKM

JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melakukan penandatanganan kesepakatan bersama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) dengan Asosiasi Pengusaha Bumi Putera Nusantara Indonesia (Asprindo).

Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., bersama Ketua Umum Asprindo, Jose Rizal, menandatangani MoU yang disaksikan oleh pengusaha asal Negeri Jiran Malaysia, serta jajaran Asprindo pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asprindo Kaltara.

Diharapkan, langkah ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perkembangan ekonomi dan pembangunan di wilayah Kaltara.

“Semoga langkah ini membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup masyarakat Kaltara,” kata Gubernur Kaltara, Zainal A Paliwang di Jakarta, Senin (2/10/2023).

Diketahui, kesepakatan ini berfokus pada program pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), energi, pertambangan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal ini turut menandai kerja sama yang kuat antara Pemprov dan sektor swasta untuk mendorong pertumbuhan dan peningkatan kualitas SDM, serta mendukung sektor energi, pertambangan, dan UMKM di wilayah Kaltara.

Bahkan, kedua belah pihak akan segera menindaklanjuti penyelesaian administrasi secara teknis untuk mempercepat realisasinya.

(dkisp)

Sidak Kantor Penghubung Pemkab Konawe Di Jakarta, PJ Bupati Konawe Bakal Pensus

Konawe – berandankrinews.com
Usai melakukan kunjungan kerja di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, PJ Bupati Konawe, Harmin Ramba langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Kantor Penghubung Pemkab Konawe, Sulawesi Tenggara di Jakarta, Rabu (4/10/23) kemarin

Kantor Penghubung Pemkab Konawe – Jakarta yang beralamatkan di Jl. Keselamatan 2 No.3, RW.3, Manggarai Selatan, Kecamatan Tebet, Kota Jakarta Selatan, tampak tak terawat bahkan terlihat sangat kumuh

Pj Bupati Konawe, Harmin Ramba kepda media ini, usai melakukan Sidak di Kantor Penghubung Pemkab Konawe di Jakarta, ia merasa prihatin atas kondisi kantor tersebut, diluar dari ekspektasi sebagai Kabupaten penghasil Nikel

“Kemarin setelah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana, saya langsung Sidak Kantor Penghubung Pemkab Konawe di Jakarta dan saya dapatkan kondisinya sangat kumuh bahkan tidak layak dijadikan sebagai Kantor penghubung” Katanya

Ia juga menemukan bahwa kondisi kantor penghubung tersebut tidak dapat terpakai. Mulai dari kamar-kamarnya yang tidak dapat dipakai hingga kondisinya yang kumuh dan atapnya banyak yang bocor

“Saya datang di kantor tersebut penuh sampah yang berseleweran, mulai dari popok hingga permainan anak bayi berhamburan bahkan menimbulkan bau tak sedap” Ucap mantan Kabag Umum Konawe ini

“Listrik saja nda bisa dibayar dan menurut pengakuan penjaga sekaligus orang yang tinggal di Kantor Penghubung Pemkab Konawe –Jakarta tersebut biaya token atau Pulsa Listrik, ia beli sendiri” Tambahnya

Selain itu, Kepala Badan Kesbangpol ini, juga mengatakan sekarang ini, kantor Penghubung Pemkab Konawe di Jakarta dijadikan sebagai lahan parkir kendaraan milik warga sekitar bahkan tempat tersebut juga dijadikan seperti bengkel mobil

“saya juga dapatkan, ada sebuah mobil rusak yang dikerja di Kantor Penghubung ini, seperti jadi bengkel” Mirisnya
Mantan Camat Abuki ini juga menduga bahwa selama 10 tahun Pemerintahan sebelumnya, Kantor Penghubung Pemkab Konawe di Jakarta tidak pernah dikunjungi atau dilihat langsung kondisinya. Bahkan menurut info, dana rutin perawatan Kantor Penghubung tersebut terus dicairkan

“Pertanyaannya kemana Dana Rutin Pemeliharaan Kantor Penghubung Pemkab Konawe di Jakarta?. Saya akan periksa biaya pemeliharaannya selama kurang lebih 10 tahun terakhir. Intinya saya minta di lakukan pemeriksaan khusus atau di pensus dulu” Tegasnya

Red*

Ketum Bersama Dewan Pertimbangan Persiapkan Rapimnas SMSI 2023

JAKARTA – Ketua Umum Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Firdaus, didampingi Waketum, Hendra J Kede, mengoordinasikan rencana pelaksanaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) SMSI dengan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan PP SMSI, Mohammad Dawam (Gus Dawam), di kantor Gus Dawam di Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2023).

Firdaus menyampaikan bahwa Rapimnas akan dilaksanakan di Banten pada 28 Oktober 2023 bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda.

Terkait dengan tahun politik dan pemilu, pada Rapimnas juga akan dibicarakan bagaimana peran SMSI agar pelaksanaan Pilpres dan Pileg dapat berjalan secara damai dan kondusif dengan menghadirkan unsur pimpinan Mabes Polri dan Kompolnas sebagai narasumber.

Ketum SMSI juga menyampaikan tema besar Rapimpnas yang sudah disepakati yaitu “Pemilu Damai Indonesia Sejahtera”. Sementara sub-sub tema di antaranya “Media Siber Berkualitas Mewujudkan Pemilu Damai, Investasi Berkelanjutan, dan Indonesia Maju”.

Sub tema lainnya adalah “Optimalisasi Sinergi Peran Polisi dan Media Siber Mewujudkan Pemilu Damai, Aman, dan Nyaman”

Gus Dawam memberikan beberapa masukan terkait pelaksanaan Rapimnas, terutama tentang pentingnya pers sebagai pilar keempat demokrasi berpartisipasi secara aktif untuk melahirkan pemilu yang damai sehingga ada jaminan stabilitas negara, khususnya media siber.

Tanpa negara yang stabil mustahil investor tertarik berinvestasi di Indonesia dan pada akhirnya akan menghambat mewujudkan Indonesia Maju.

“Saya akan mengupayakan agar Ketua Harian Kompolnas dan Asisten Sumber Daya Manusia Kapolri dapat hadir untuk memberikan pengayaan kepada peserta Rapimnas” kata Gus Dawam yang juga merupakan Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) tersebut.

Pada ujung pertemuan Gus Dawam juga menyampaikan perlunya SMSI menjalin kerja sama dengan Kepolisian pada semua tingkatan dan Kompolnas agar terjadi sinergi positif antara keduanya, tidak saja pada isu pemilu.

(HJK)

Berjuang Bersama Annur FC di Turnamen Bupati CUP 2023, Ini Harapan Diakite Untuk Sepakbola Nunukan

NUNUKAN – Annur FC mendatangkan pemain asing yakni Diakite dalam turnamen sepakbola Bupati CUP Nunukan 2023.

Adapun Diakite merupakan pemain sepak bola berkebangsaan Mali yang merupakan salah satu negara di Afrika Barat.

Selaku pemain yang didatangkan oleh tim Annur FC, Diakite mengungkapkan rasa syukur bisa bertanding bersama Annur FC dan memenangkan pertandingan pertama di Bupati CUP 2023 serta disambut dengan baik oleh warga Nunukan.

“Alhamdulillah kita bersyukur menang ya bersama Annur FC di pertandingan pertama dan selanjutnya kita harus fokus untuk pertandingan yang akan datang, dan aku juga senang dengan orang Nunukan karena baik-baik mau ngobrol sama tidak ada masalah apapun,” ujar Diakite.

Selanjutnya, Diakite menjelaskan bagaimana dirinya dapat mengenal dan berkecimpung di sepakbola Indonesia serta memiliki keluarga WNI yaitu seorang istri.

“Sebelumnya saya diajak tim PSMS Medan 2017-2018 terus balik ke Afrika main liga disana, lalu kembali lagi ke Indonesia tahun 2019 dipanggil oleh tim Perserui Serui sebagai kapten tim, akhirnya saya menetap disini karena memiliki istri warga negara Indonesia, tepatnya orang Bogor,” ucap pesepakbola asal negara Mali tersebut.

Bersama dengan itu, pemain yang memiliki klub favorit yakni Chelsea FC tersebut menyampaikan harapan dan pesan kepada pesepakbola muda Nunukan serta turnamen lokal seperti Bupati CUP 2023.

“Walaupun hanya turnamen lokal tapi kalau main bola harus respect dengan lawan, tidak boleh sombong, karena hari ini kamu diatas besok bisa jadi dibawah, apalagi sepakbola bukan untuk berantem atau bermusuhan tapi santai, tenang, bercanda biar para penonton senang terhibur, juga di sepakbola itu walaupun berbeda warna, agama, suku dan lain-lain tapi bisa satu dengan sepakbola,” tutur Diakite.

“Kita harus sportif ya, dan untuk sepakbola Nunukan khusus untuk pemuda harus fokus main bola, dalam artian bukan harus masuk klub tetapi musti cari pengalaman ke luar daerah dengan metode apapun karena itu cara untuk biar sukses dalam sepakbola,” sambung Diakite.

Adapun selain Diakite, terdapat beberapa pemain terkenal lainnya yang bermain di Bupati CUP Nunukan 2023, seperti Okto Maniani, Titus Bonai serta pesepakbola nasional lainnya.

(Nam/Nam)

Terkait Kekerasan terhadap Tokoh Gereja di Nduga, IPW Desak Kapolri Tindak Tegas Anggotanya






Jakarta – Berandankrinews.com.
Indonesia Police watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menurunkan Propam Polri untuk memeriksa oknum Polri yang tergabung dalam Tim Damai Cartenz 2023 dan Kapolres Nduga. Desakan IPW tersebut terkait dengan tindakan kekerasan dan perendahan martabat kemanusiaan oleh polisi pada tokoh agama dan warga sipil pada 17 September 2023 lalu, yang terjadi di Distrik Keneyam, Nduga, Papua.

Berita terkait di sini: Surat Terbuka kepada Bapak Kapolri, Bapak Panglima TNI, Bapak Kapolda Papua, dan Bapak Pangdam Cenderawasih Papua (https://www.papualives.com/surat-terbuka-kepada-bapak-kapolri-bapak-panglima-tni-bapak-kapolda-papua-dan-bapak-pangdam-cenderawasih-papua/)

Saat penggrebekan terkait dengan gerakan TPNPB OPM Pimpinan Egianus Kogoya di rumah Ketua DPRD Kabupaten Nduga dan di Kantor Klasis Gereja Kingmi Keneyam, Nduga, Papua, itu diduga kuat terjadi penyiksaan dan penganiayaan terhadap orang-orang yang ditangkap polisi. Menurut Ketua IPW, Sugeng Tegush Santoso, pihaknya mendapat informasi dan permintaan bantuan dari para korban.

“IPW mendapat nformasi dan permintaan atensi dari masyarakat Papua bahwa tindakan kekerasan dan perendahan martabat dengan menyebut Gereja Setan itu dialami oleh pendeta Natanaiel Tabuni (Bendahara Sinode Kingmi Papua) yang mulutnya berdarah dan giginya patah. Kemudian, Pendeta Sakeus Kogoya (Ketua Klasis Gereja Kingmi Keneyam) yang ditendang beberapa kali pada tulang rusuk dan punggung belakang serta bagian pelipis kepala mengalami lecet,” ungkapnya kepada media ini, Selasa, 3 Oktober 2023.

Sementara itu, ada juga masyarakat bernama Ibu Naina Lani (seorang ibu rumah tangga) dipukul di bagian kepala belakang. Demikian juga Ibu Dik (ibu rumah tangga) mengalami pemukulan di kepala samping dekat telinga. Kekerasan yang dilakukan aparat itu juga mengakibatkan pintu Kantor Klasis Keneyam rusak, serta laptop dan HP milik terduga TPNPB OPM, termasuk HP milik pimpinan gereja turut hilang.

IPW menilai tindakan kekerasan pada warga sipil oleh kepolisian terkait penegakan hukum yang dilakukan polisi sangat tidak dibenarkan menurut ketentuan UU maupun kode etik kepolisian. Apalagi menyasar pada perempuan dan pimpinan keagamaan yang tidak terkait dengan urusan penegakan hukum oleh polisi.

Bahkan dalam menjalankan kewenangan penegakkan hukum, Polri diwajibkan menurut hukum, harus menghormati hak asasi manusia yang secara teknis juga diatur dalam Perkap Nomor 8 Tahun 2009 tentang Penerapan Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Polri.

Kewenangan penegakan hukum oleh Polri terhadap gerakan TPNPB OPM pimpinan Egianus Kogoya sangat diperlukan untuk menciptakan ketertiban dan rasa aman masyarakat Nduga. Karena itu, upaya penegakan hukum tersebut harus dilakukan menurut ketentuan hukum dan menghormati hak asasi manusia termasuk di dalamnya tidak boleh melakukan tindakan kekerasan pada warga sipil yang tidak bersalah. Tindakan kekerasan pada warga justru akan menimbulkan rasa antipati pada pemerintah dan rasa tidak percaya pada Polri.

Pendekatan humanis dan kesejahateraan secara konsisten kepada masyarakat Papua adalah kunci untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat Papua pada pemerintah. Sikap profesionalisme, akuntabilitas dan determinasi yang tinggi harus dimiliki oleh setiap anggota Polri. Terutama bagi polisi yang ditugaskan di daerah-daerah rawan gangguan ketertiban dan keamanan.

Hal itu penting agar walaupun tekanan tugas yang besar, termasuk potensi ancaman keamanan pribadi para petugas dan masyarakat, berbagai gangguan dan ancaman dapat diatasi tanpa timbul ekses negatif yang bisa mencoreng nama baik Polri.

_Sumber: Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso (HP: 082221344458)_