Penerimaan AKPOL Harus Steril Dari KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme )

Hendrik Yance Udam

Jakarta — Berandankrinews.com – Hendrik Yance Udam yang dikenal dengan HYU selaku Dewan Pimpinan Nasional Gerakan Rakyat Cinta NKRI (DPN Gercin-NKRI) dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jum’at, (22/03/2019) meminta agar supaya Bapak Kapolri Jendral Tito Karnavian selaku pimpinan tertinggi Kepolisian Negara Republik Indonesia berserta panitia pelaksana penerimaan Akpol ( Akedemi Kepolisian) kiranya dapat mengevaluasi proses seleksi penerimaan Akpol terlebih khusus yang ada di Papua.

“Oleh sebab kami meminta agar supaya para pelamar polisi khususnya Akpol putra- putra asli papua yang memenuhi kriteria serta non papua yang lahir dan besar di papua yang orang tuanya sudah berdomisili puluhan tahun lamanya di Papua agar supaya kiranya dapat diakomodir dalam seleksi penerimaan Akpol yang ada tahun ini. Lulusan ujian nasional tahun 2018 dan 2018 yang mengikuti ujian nasional perbaikan harus bisa di akomodir dengan baik dalam penerimaan Akpol agar tidak terkesan tidak adil karena membatasi bibit-bibit yang berpotensi karena mereka juga adalah anak bangsa yang harus diperhatikan.” ujar Hendrik.

“Sebab wujud nyata instruksi Kapolri bahwa jangan ada polisi yang menyakiti rakyat. Untuk itu instruksi Kapolri tersebut harus pula
diterjemahkan dengan baik oleh aparat Polri yang ada di seluruh indonesia.” imbuh HYU.

“Sebab dengan tidaknya diakomodir putra-putra terbaik Papua lulusan ujian nasional mulai dari tahun 2016 sampai 2019 yang mengikuti ujian nasional perbaikan, maka itu pula secara psikologis telah menyakiti hati rakyat yang ada karena tidak mempertimbangkan kesulitan atau hambatan daerah tertinggal sarana maupun prasarana yang menjadi pertimbangan Kemendikbud sehingga melaksanakan ujian nasional perbaikan ( UNP ) bagi siswa yang mempunyai nilai Ujian Nasional yang rendah akibat ujicoba ujian berbasis komputer.

Oleh sebab itu kami juga meminta kepada masyarakat yang ada agar kiranya dapat memantau jalannya seleksi penerimaan Personel Polri tahun 2019 agar supaya berjalan dengan lancar dan terhindar dari KKN ( Korupsi, Kolusi dan Nepotisme ) dan Kami juga tak lupa mengucapkan duka yang mendalam di saat musibah banjir bandang yang menimpa saudara kita di Sentani Jayapura semoga tetap tabah menerima cobaanNya.” pungkas Hendrik yang juga Orang Asli Papua (OAP) ini. (fri)

Sebelum Gugur Aldy Sempat Video Call dan Berpesan Kepada Kakaknya Untuk Menjaga Adik dan Bapaknya

Nunukan, Berandankrinews.com-Kontak tembak yang terjadi antara Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua. Yang menyebabkan gugurnya seorang anggota Brimob asal Kabupaten Nunukan, Kaltara bernama Bharatu Aldy pada Rabu (20/3/19) pagi.

Dari keterangan kakak Aldy Saat ditemui awak media dikediamannya di Jl. Manunggal Bakti pangkalan Posal Kelurahan Nunukan Timur Kamis (21/3/19) menjelaskan, bahwa ada tanda-tanda sebelum mendapatkan kabar duka, tiga hari sebelumnya gantungan kunci logo Brimob yang diberikan Aldy hilang dan Aldy sempat melakukan panggilan video call.

“Tiga hari yang lalu sebelum kabar duka ini diterima, gantungan gunci yang diberikan Aldy tiba-tiba hilang, Dia juga sempat video call sama kami, dia berpesan untuk jaga adik dan bapak,” kata Ardi.

Ardi juga menjelaskan, Bahwa Aldy Sempat berpesan kalau bisa buka usaha.

“Saya disuruh buka usaha cuci motor, dia juga sampaikan kalau saya kembali dikelapa dua nanti saya kirimkan baju untuk dijual,”Jelas Ardi

Ardi juga menuturkan pada 7 Maret 2019 Aldy sempat menyampaikan jika dia ingin tempur.

Dalam pesannya Aldy di Whatsapp “Assalamualaikum Bang, doakan bang adik sekarang lagi tempur. Diam-diam saja bang cukup kau yang tahu, doakan yah bang sehat-sehat saja bang”.

Sementara paman Aldy, menjelaskan sosok Almarhum adalah sosok yang murah senyum, dan pendiam.

“Anaknya pendiam dan murah senyum, sama tetangga akrab,” Jelas Hamzi.

Sementara Jenazah Aldy saat ini berada dibalikpapan, saat ini Amir ayah Aldy sedang menuju Tarakan untuk menjemput Jenazah Aldy yang rencananya besok akan diberangkatkan ke Kabupaten Nunukan.

Berdasarkan informasi dari Ardy, Kabar yang disampaikan dari Komandannya bahwa Bharatu Aldy tertembak dibagian bahu sebelah kanan tembus ke jantung.

Berikut adalah kronologi evakuasi korban penembakan di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga (Sumber Kumparan.com):

Rabu (20/3)

Pukul 07.00 WIT

Pesawat Heli Polri Bell 412/P-3003, take off dari Bandara Baru MozesKilangin menuju Distrik Mugi Kab. Nduga.

Pukul 09.08 WIT

Pesawat Heli Polri Bell 412/P-3003, tiba di helipad Detasemen PenerbadBandara Mozes Kilangin Timika dengan membawa 3 (Tiga) anggota Satgas Belukar (Brimob). Saat itu, terjadi kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Distrik Mugi Kab. Nduga.

Pukul 09.13 WIT

Dalam kontak tembak, ketiga anggota Brimob terluka. Satu di antaranya tewas.

Korban di bawa ke RSUD Kab. Mimika menggunakan mobil Ambulance Lanud Yohanis Kapiyau, RumkitbanTimika, dan Polres Mimika.

Pukul 09.27 WIT

Korban tiba di ruang IGD RSUD Mimika selanjutnya dilaksanakan penanganan medis, adapun nama-nama korban berikut ini, yakni Ipda Arif Rahman, Bharada Aldi (luka pada bahu kanan status meninggal dunia), dan Bharada Rapi. (**)

Gubernur Hadiri Rakornas HKTI di Istana Negara

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat menghadiri pembukaan Rakornas dan Diskusi Nasional HKTI oleh Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/3).

JAKARTA, Berandankrinews.com – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie hadir dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Diskusi Nasional Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) di Istana Negara, Jakarta, Selasa (19/3). Dalam acara yang dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, dihadiri sekitar 530 peserta dari HKTI se-Indonesia. Selain itu tampak hadir, Mensesneg, Ketua Badan Pertimbangan Organisasi HKTI, Ketua Dewan Pimpinan Nasional HKTI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, serta para ketua Dewan Pimpinan Provinsi dan Kab/Kota se-Indonesia. “Selain sebagai gubernur, saya hadir juga dalam kapasitas saya sebagai Koordinator Wilayah HKTI Kalimantan,” kata Gubernur usai acara.

Diungkapkan, ada beberapa poin penting disampaikan Presiden dalam pengarahannya tadi. Pertama, kata Irianto, adalah soal penanganan pasca panen untuk hasil pertanian. Presiden berharap agar para petani mulai mengubah pola-pikirnya. “Dalam mengelola usaha pertanian, para petani harus mulai berpikir situasi pascapanen. Dengan demikian, petani perlu memiliki alat seperti RMU (Rice Milling Unit), dryer atau mesin pengemasan untuk membuat label,” ungkap Gubernur mengutip arahan Presiden. Dengan pengemasan yang baik, lanjutnya, produk pertanian itu layak dipasarkan di pasar modern seperti hypermarket atau supermarket.

Gubernur menambahkan, dalam kesempatan tadi, di depan para direksi perbankkan yang turut hadir, Presiden juga menginginkan agar bank membantu para petani. Salah satunya mendukung para petani membeli mesin-mesin pertanian, seperti mesin penggilingan padi (rice mill unit), mesin pengering (dryer) sampai mesin pengemasan (packaging).

Jokowi mengatakan mesin-mesin pertanian itu memiliki harga yang bervariasi. Presiden menyebut harga Rp 500 juta sampai Rp 2 miliar untuk mesin-mesin tersebut. Menurutnya, mesin pertanian itu layak dibiayai oleh perbankan.

Presiden mengatakan, zaman telah berubah pada saat ini. Pengeringan padi, menurutnya, tidak perlu lagi dilakukan dengan cara menjemur di jalan atau halaman, melainkan menggunakan mesin dryer. “Kedua, terkait dengan pengendalian harga. Bapak Presiden meminta agar dilakukan upaya-upaya agar harga produk pertanian selalu stabil. Jangan sampai ada saat tertentu harga anjlok yang merugikan petani, atau waktu lain yang harga terlampau tinggi. Salah satunya dengan membatasi impor. Presiden menginginkan adanya cluster-cluster. Artinya, ada wilayah yang difokuskan pada komoditi pertanian tertentu. Sehingga saat panen, harga petani tidak anjlok,” bebernya.

Presiden, lanjut Irianto, juga mengharapkan, agar tidak hanya pertanian tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai. Namun juga tanaman tahunan yang memiliki nilai ekonomi lebih. Seperti kopi, cengkeh, lada dan lainnya.

Di sisi lain, diungkapkan Irianto, HKTI juga telah melakukan berbagai program pertanian. Salah satunya di Kaltara. HKTI akan membantul Kabupaten Bulungan dalam pengembangan padi. “Waktu bertemu dengan Bupati sudah disampaikan, agar Pemkab Bulungan segera mengklirkan lahan yang akan digunakan untuk pertanian,” ujarnya. (humas)

Anggota Brimob Asal Nunukan Gugur Dalam Kontak Senjata di Bandara Nduga Papua

Nunukan, Berandankrinews.com – Anggota Brimob asal Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Gugur usai kontak senjata dengan kelompok sipil bersenjata, di Kabupaten Nduga Papua.

Kasus yang kesekian lama terjadi di sana (Papua), yang sering menimpa aparatur keamanan negara Indonesia.

Berdasarkan keterangan orangtua korban Amir, saat ditemui awak media di kediamannya di Nunukan, Rabu (20/3/19) membenarkan bahwa kabar duka dari anak keduanya yang bernama Muhammad Aldy anggota Brimob di Jakarta, diperoleh sekira pukul 08.00 wita.

“Saya dapat kabar dari komandannya (Brimob) tadi pagi, kalau anak saya meninggal di Papua karena tertembak,” katanya Amir.

Terlihat Kapolres Nunukan, AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH dan jajarannya serta Ketua Anggota Dewan Dprd Nunukan H Dani Iskandar yang melayat di rumah orangtua korban, Rabu (20/3/19) Siang tadi.

Sesuai informasi yang diperoleh, kata Triwantoro, almarhum Aldi tertembak kelompok sipil bersenjata saat pengamanan di Bandara Nduga menyambut kunjungan komandan Satgas Pengamanan setempat.

” waktu itu dalam tugas pengamanan bandara untuk pendaratan heli kemudian terjadi penyeragan pada anggota Brimob yang sedang melakukan pengamanan ” jelas AKBP Teguh Triwantoro .

Ia juga berharap agar pihak keluarga bisa diberikan Ketabahan dan kesabaran iman, Almarhum akan dikebumikan dipemakaman Pahlawan yang ada Nunukan.

Diketahui Muhammad Aldy lulus sebagai anggota polisi pada 2018 dan ditempatkan di Markas Besar Korps Brigade Mobil Kepolisian Indonesia di Jakarta. (***)

Ibu Negara Jajal MRT Jakarta

Jakarta – Berandankrinews.com – Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama Ibu Mufidah Jusuf Kalla pagi ini, Senin, 18 Maret 2019 menjajal Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Sejumlah Istri Menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) juga ikut serta dalam uji coba MRT untuk publik.

Ibu Negara dan rombongan tiba di Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia (HI) sekira pukul 09.35 WIB. Antusiasme Ibu Iriana ditunjukkan dengan bernyangi lagu “Naik Kereta Api” saat berada dalam gerbong kereta menuju Lebak Bulus.

Di dalam kereta, tepatnya di gerbong 6, Ibu Iriana dan Ibu Mufidah memilih untuk berdiri, berbaur dengan Ibu-Ibu OASE dan masyarakat umum lainnya.

“Ya biar merasakan dong, berdiri bagaimana, duduk bagaimana,” ujar Ibu Iriana dalam keterangannya kepada awak media.

Kereta yang membawa Ibu Iriana dan rombongan melaju dari Stasiun Bundaran HI pada pukul 09.41 WIB. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit, kereta tersebut tiba di Stasiun Lebak Bulus pada pukul 10.11 WIB.

Setibanya di Stasiun Lebak Bulus, Ibu Negara dan rombongan melihat-lihat fasilitas depo MRT dari lantai 2 stasiun. Selain itu, Ibu Iriana bersama rombongan juga menyempatkan foto bersama di kursi tunggu peron Stasiun Lebak Bulus.

Mantap dan nyaman, adalah dua kata yang dituturkan oleh Ibu Negara terkait kesannya naik MRT.

“Ya sejuk sewaktu masuk. Biarpun banyak orang, tapi kita tetap lancar. Ada yang berdiri dan duduk,” katanya.

Selain nyaman, menurutnya MRT ini juga ramah terhadap kaum perempuan. Ia pun mengimbau masyarakat untuk menaati aturan ketika menggunakan moda transportasi ini.

“Peraturan dalam kereta peraturannya ya tidak boleh makan, karena nanti ada tempatnya tersendiri. Kan cuma sebentar,” tuturnya.

Dari Stasiun Lebak Bulus, Ibu Iriana kemudian kembali ke Stasiun Bundaran HI dengan kereta yang berangkat pukul 10.21 WIB dan tiba pukul 10.51 WIB.

Untuk diketahui, proyek pengerjaan MRT Jakarta fase 1 telah dilakukan sejak Oktober 2013. Pada koridor 1 MRT Jakarta ini, telah dibangun jalur kereta sepanjang 16 kilometer yang meliputi 10 kilometer jalur layang dan enam kilometer jalur bawah tanah.

Sebagian dari konstruksi jalur MRT Jakarta merupakan struktur layang ( elevated )yang membentang kurang lebih 10 kilometer dari wilayah Lebak Bulus hingga Sisingamangaraja. Dari rute tersebut, terdapat 7 stasiun layang, yaitu Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja.

Sedangkan konstruksi bawah tanah ( underground )MRT Jakarta membentang kurang lebih 6 kilometer, yang terdiri dari terowongan MRT bawah tanah dan enam stasiun MRT bawah tanah. Keenam stasiun bawah tanah tersebut yaitu Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. (fri)