Jelang Munas Golkar, Mencoba Memetakan Suara Stake Holder Golkar

Jakarta — Partai Golkar yang merupakan partai yang paling demokratis dalam menyelenggarakan Musyawarah Nasional untuk memilih bakal Calon Ketua Umum sangatlah menarik untuk dilakukan sebuah penelitian untuk memfoto kinerja Partai Golkar selama Pemilu 2019 dan Tokoh Golkar yang Layak untuk menjadi tokoh nomor 1 dipartai Golkar alias sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Karena itu Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) tertarik untuk melakukan penelitian terkait phenomena jelang Munas Partai Golkar, LKPI akan mengukur bagaimana pandangan masyarakat terhadap Partai Golkar pasca pemilu, bagaimana kinerja kepemimpinan Partai Golkar dibawah kepengurusan yang dipimpin Airlangga Hartarto, dan siapakah tokoh Golkar yang menjadi pilihan masyarakat untuk memimpin Partai Golkar di Munas nanti.

Penelitian ini dilakukan menggunakan survei jajak pendapat masyarakat di 34 provinsi dan 478 Kota/kabupaten.

Dengan mengambil sampel sebanyak 2450 responden dengan mengunakan metode cluster stage random sampling yang ditentukan dari total pemilih Partai Golkar pada Pemilu 2019 yaitu sebanyak 17.229.789 pemilih yang tersebar diseluruh Indonesia.

Dimana Teknik sampling di daerah digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu.

Survei ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan margin of Error +/- 1.98 %.Survei ini dilakukan sejak 27 Juli s/d 8 Agustus 2019.

Dari 2450 responden yang terpilih mereka terdiri dari Kader Partai Golkar, Pengurus Partai Golkar dan sayap Partai, Simpatisan Partai Golkar dan pemilih Partai Golkar dipemilu 2019.

Hasil Temuan Survei Ketika 2450 responden ditanyakan bagaimana kinerja Pengurus Partai Golkar dalam Pemilu 2019 dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto dengan perolehan suara sebesar 17.229.789 pemilih maka jawabannya sebanyak 52,6 % merasa sangat puas dengan kinerja Partai Golkar, dan puas sebanyak 37,3 persen, tidak puas 7,7 % dan selebihnya tidak menjawab.

Mereka yang menyatakan puas dan sangat puas terhadap kinerja Partai Golkar beralasan pasca badai di Partai Golkar sejak kepemimpinan ganda dan dijadikannya Setya Novanto sebagai pesakitan KPK, bukanlah tugas gampang mengembalikan Partai Golkar menjadi Partai papan atas.

Dalam survei juga ditemukan bahwa sebanyak 88,7 persen responden menyatakan puas dengan kinerja kader Partai Golkar yang berada di pemerintahan dan legislative mulai dari tingkat Pusat hingga kabupaten/Kota, dalam hal memenuhi aspirasi para pemilih Golkar dan hanya 11,3 persen saja yang tidak puas.

Dalam survei juga ditanyakan kepada 2450 responden dengan pertanyaan terbuka apakah Airlangga Hartarto masih layak untuk memimpin Partai Golkar kembali ? Dari 2450 responden sebanyak 70,9 persen menyatakan Airlangga Hartarto dianggap layak untuk kembali memimpin Partai Golkar dan sebanyak 10,9 persen menyatakan tidak layak lagi, sebanyak 18,2 persen belum menjawab layak atau tidak layak.

Dalam survei juga diajukan nama nama tokoh kepada 2450 responden, dengan diberikan pertanyaan siapakah dari tokoh- tokoh Golkar ini jika Munas digelar hari ini maka Jawaban dari 2450 Responden tersebut ditemukan tokoh-tokoh Kader Golkar untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar yang paling banyak dipilih responden yaitu Airlangga Hartarto 66,3 %, lalu disusul Agus Gumiwang 7,2 %, Bambang Soesatyo 6,4% , Azis Syamsudin 6,3 %, Indra Bambang Utoyo 3,2%, Ahmad Doli Kurnia 2,6 % dan Yorrys Raweyai 1,6 % dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 6.4 %.

Dari temuan ini sangat jelas bahwa mayoritas stake holder Partai Golkar yang terdiri Fungsionaris, Kader, Simpatisan dan pemilih Partai Golkar masih menginginkan kepemimpinan Airlangga Hartarto untuk memimpin Partai Golkar kembali.

Sedangkan terkait perolehan kursi DPR RI di Pemilu 2019 yang hanya 85 kursi atau menurun 6 kursi dari 91 kursi hasil pemilu 2014.

Mayoritas stake holder Partai Golkar menilai itu merupakan prestasi yang harus mendapat apresiasi luar biasa mengingat kompleksitas problematika Partai Golkar yang begitu kompleks serta pendeknya waktu yang hanya 1,5 tahun dalam mengkonsolidasikan Partai Golkar yang secara terus menerus didera masalah untuk menghadapi Pemilu 2019. Demikian hasil perbincangan awak media dengan Widodo Tri Sektianto Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) di Jakarta, Jumat, (09/08/2019). (fri)

Satgas Karhutla Sumsel Berhasil Padamkan Api di Ruas Tol Palindra

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di lokasi ruas Tol Palembang – Indralaya (Palindra) KM. 13, Ogan Ilir (OI) sudah hampir padam total setelah upaya TNI dan petugas gabungan.

Hal tersebut disampaikan Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Djohan Dharmawan dalam keterangan tertulisnya di Palembang, Rabu (7/8/2019).

Dikatakan Kapendam, tim darat Satgas Karhutla dari TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD dan masyarakat memadamkan sisa api di lahan gambut yang masih mengeluarkan asap tipis.

“Dari hasil laporan yang diterima, sudah tidak ada lagi ditemukan kobaran api di lokasi tersebut. Beberapa titik asap putih memang masih ada, tapi sudah sedikit,” ungkap Kapendam II/Swj.

Menurut Kapendam, sebaran titik api karhutla bisa dipadamkan karena kurangnya hembusan angin dan berkat upaya seluruh petugas gabungan.

Dia berharap, kondisi saat ini dapat dipertahankan dan tidak ada lagi kobaran api karhutla di lokasi tersebut.

Selain itu, pihaknya juga mengaku sudah mendapat instruksi dari Pangdam II/Swj untuk mengantisipasi terjadinya kembali Karhutla.

Sementara itu, Tim Satgas Karhutla juga, masih berusaha memadamkan api di lokasi kebakaran lahan di Desa Arisan Jaya, Kecamatan Pemulutan, Kab. Ogan Ilir (OI).

“Tim Satgas Karhutla terus mendatangkan peralatan, terutama mesin pompa air dan penambahan panjang selang untuk menjangkau kawasan kebakaran di lahan gambut itu, “jelasnya.

Proses pemadaman terkendala kondisi alam yang merupakan lahan gambut. Bahkan hingga Sore harinya, pemadaman juga dilakukan dengan bantuan tiga buah helikopter Water Bombing (WB).

Sementara itu pembuatan sekat kanal merupakan langkah efektif untuk penanganan Karhutla, karena kanal-kanal tersebut akan memutus pergerakan api.

Laporan terakhir dari kegiatan aksi lapangan yang dilakukan oleh Satgas Karhutla, sekitar 20 hektar lahan di lokasi tersebut berhasil dipadamkan oleh personel yang tergabung dalam Satgas Terpadu Karhutla.

Tim gabungan Satgas Karhutla, terangnya, terus menjalin koordinasi dan sinergi, termasuk melibatkan partisipasi perusahaan perkebunan di daerah itu untuk tetap kompak bahu-membahu menurunkan tim atau bantuan peralatan pemadam kebakaran ke lokasi tersebut.

“Saat ini, proses pemadaman dan pendinginan api masih dilakukan tim Satgas di lokasi tersebut,” ungkapnya.

“Untuk mencegah agar tidak terjadi kebakaran kembali, personel Satgas juga melaksanakan patroli malam di lokasi rawan kebakaran,” pungkas Djohan menutup keterangannya. (*)

Kasad dan Ketum Persit KCK Tatap Muka Dengan Keluarga Besar Korem 162/WB

JAKARTA, tniad.mil.id – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ketua Umum Persit Kartika Chandra Kirana (Ketum Persit KCK) Ny. Hetty Andika Perkasa bertatap muka dan berdialog dengan prajurit dan PNS Korem 162/WB.

Hal terserbut disampaikan Kapenrem 162/WB Mayor Inf Dahlan dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (6/8/2019).

Dikatakan Kapenrem, tatap muka dan dialog dengan keluarga besar Korem 162/WB dilakukan usai dilakukan peresmian TK Kartika Gebang, Mataram. Pada tatap muka dan dialog tersebut dilakukan di Lapangan Yonif 742/SWY, turut hadir Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, S.IP., bersama istri dan Kasdam IX/Udayana beserta istri dan pejabat jajaran Korem 162/WB.

TK Kartika Gebang sebelumnya roboh akibat gempa pada Agustus tahun lalu, dan saat ini sudah kembali bediri dan dapat dimanfaatkan kembali untuk kegiatan belajar mengajar siswa TK.

Diungkapkan Kapenrem, pada kesempatan tersebut, Kasad menawarkan kepada Gubernur NTB terkait dengan jumlah personel maupun markas yang ada di wilayah NTB.

“Bapak Kasad menyampaikan, kalau memang jumlah personel TNI AD maupun Markas masih kurang, TNI AD siap untuk memberikan tambahan, namun lahannya disiapkan Pemerintah Daerah,” ujar Kapenrem .

“Kasad juga meminta kepada Gubernur NTB agar lebih banyak memasukan putra daerah menjadi TNI terutama daerah-daerah yang jarang anggota TNI AD, “ imbuhnya.

Lebih lanjut disampaikan mayor Dahlan, Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa dan Ketum Persit Ny. Hetty Andika perkasa berdialog dan berbagi tip dengan para prajurit tentang hidup sehat. Menurut Kasad, hidup sehat tidak hanya dengan pola makan sehat, namun juga harus dengan olahraga yang teratur.

“Olahraga tidak perlu yang berat-berat, minimal jalan kaki selama satu jam dan seumur hidup. Kasad juga berpesan agar para prajurit menjaga keutuhan keluarga dengan harapan agar anak-anak menjadi sukses ” terangnya mengutip penyampaian Kasad.
Pada kesempatan yang sama, tutur Kapenrem, Ketum Persit KCK Ny. Hetty Andika Perkasa dihadapan prajurit dan PNS Korem 162/WB menyampaikan terkait dengan hidup berorganisasi dan membina keluarga.

“Ibu Andika Perkasa menyampaiakn, mengurus organisasi itu nomor sekian, namun keluarga yang paling utama,” tutupnya. (Dispenad).

Karena Alasan Kesehatan, Nampaknya Kivlan Zen Memerlukan Penangguhan Penahanan


Jakarta — Tim Pembela Hukum ( TPH ) Kivlan Zen yang terdiri dari Babinkum TNI dan Advokat Rakyat Semesta dalam suratnya nomor 20/TPH-ARS/Pengalihan-Penahanan/0819 perihal pengalihan penahanan Kivlan Zen yang perlu perawatan kesehatan ditujukan kepada:

Presiden RI. Ir. Joko Widodo,Wakil Presiden RI,Menteri Pertahanan, Panglima TNI,Kapolri,Ketua KOMNAS HAM RI,KOMPOLNAS,Kapolda Metro Jaya,Dirreskrimum Polda Metro Jaya,Wadirreskrimum Polda Metro Jaya,
Kasubdit 4 Direskrimum PMJ,Kanit 2 Subdit 4, Dirreskrimum PMJ/ PENYIDIK,

Tembusan ini ditujukan kepada:Kepala Kejaksaan Tinggi DKI,
Direktur RS POLRI,Direktur RS Gatot Subroto,Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

“Surat tersebut menyebutkan pula mengenai rekonstruksi tanggal 16 dan 18 yang terjadi dalam keadaan sudah tidak normal kesehatannya sehingga meminta BAPnya untuk tidak diakui atau diulang jika sudah sehat,” ujar Tonin salah satu pengacara Kivlan Zen.

“Granat nanas juga masih tersisa di kaki kirinya serta 3 kali jatuh terbentur kepalanya diduga efeknya sehingga sering nyeri, sakit kepala, mata kabur, tensi naik dan turun dengan ekstrim, kolestrol dan asam urat serta synusitis,” imbuh Tonin.

Adv. Ir. Tonin Tachta Singarimbun SH , juga mengakui melihat keadaan Beliau wajahnya pucat sering mengeluh tentang kondisi kesehatannya yang terus menurun sejak penahanan, walaupun tetap diupayakan dengan olah raga ringan. Namun Beliau sering lupa mengenai hal-hal yang baru maupun yang lama sehingga kami sebagai Kuasa Hukum harus sabar membuat mengingatkan yang perlu dalam perkaranya.

“Harapan kami agar keadaan tidak koperatif yang diinfokan Humas Mabes Polri tidak menjadi alasan menolak permohonan tersebut karena ini masalah kemanusiaan sehingga ada rasa keadilan yang diberikan kepada klien kami tersebut,” pungkas Tonin kepada awak media Kamis, (08/08/2019), di bilangan Kuningan Jakarta Selatan.
(fri)

Dua Bungkus Sabu Mengantarkan Seorang Supir Ke Polres Madina

Madina-Seorang Pria yang mengaku bernama Hoirul Candra (26) Pria asal Bukit Tinggi yang berprofesi sebagai supir harus mendekam di sel tahanan Mapolres Madina setelah diciduk SatresNarkoba Polres Madina karena kedapatan memiliki 2 paket narkoba jenis sabu sabu di Jalan Banjar Kayu ara Kelurahan Kota Siantar Kecamatan Panyabungan Kabupatan Mandailing Natal Sumatera Utara, Selasa 6 Agustus 2019.

Saat di lakukan penangkapan terhadap Houril , dari tangan sebelah kirim pria tersebut , petugas mendapati 2 bungkus bening berisi batu kristal sejumlah “0,66 gram sabu sabu yang di kemas kedalam dua plastik clip yang berwarna bening dan uang tunai yang diduga hari dari penjualan sabu sabu sebanyak Rp119.000.

Kapolres Madina , AKBP Irsan Sinuhaji ,SIK,MH saat di konfirmasi menjelaskan bahwa “ Pada hari Selasa 06 Agustus 2019 , Petugas Satres Narkoba Polres Madina mendapatkan informasi yang layak dipercaya dari Masyarakat bahwa seorang pria (tersangka) sering melakukan transaksi tindak pidana narkotika jenis shabu di wilayah tersebut , selanjutnya personil Sat Resnarkoba langsung melakukan pengecekan dan setibanya di lokasi petugas melihat satu orang laki-laki dewasa dengan ciri ciri yang di maksud yang merupakan target operasi .

Lulusan Akpol 1999 ini kembali menambahkan bahwa pada saat di lakukan pengamanan terhadap tersangka , petugas mendapati pria tersebut sedang memegang dua bungkus plastik klip transparan yang berisikan kristal bening yang di duga narkotika jenis shabu persisnya dari tangan sebelah kiri.

Untuk memperttanggung jawabkan perbuatan nya , Selanjutnya tersangka dan barang bukti diamankan dan dibawa ke kantor Sat resnarkoba Polres Madina guna proses penyidikan lebih lanjut sebut mantan Kapolres Oki Sumsel ini . (*)