LMND Minta Pemerintah Dan DPR RI Hilangkan Ego Demi Kepentingan Nasional

Ketua Umum Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Indrayani A Razak (Indah) meminta Pemerintah dan DPR RI hentikan ego demi kepentingan mayoritas rakyat Indonesia.
(foto: istimewa)

Jakarta – Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) menilai Pemerintah dan DPR seperti sengaja mempermainkan emosi masyarakat Indonesia. Organisasi kemahasiswaan yang terkenal vokal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat baik melalui aksi jalanan maupun advokasi di jalur hukum tersebut meminta Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) agar sama-sama menghilangkan ego demi kepentingan rakyat Indonesia.

Ketua Umum LMND Indrayani Abdul Razak mengingatkan bahwa Pemerintah dan DPR adalah pengemban amanah rakyat Indonesia secara mayoritas dan bukan penyalur kepentingan segelintir orang yang mengatasnamakan rakyat. Keluarnya berbagai rancangan aturan perundang-undangan yang dinilai tak manusiawi telah berhasil membuat geram seluruh rakyat Indonesia.

“Demonstrasi yang dipelopori mahasiswa yang sudah berlangsung hampir seminggu lamanya ternyata masih saja dianggap sebagai permainan dan tak kunjung mendapatkan titik terang,” tutur Aktivis berwajah cantik yang akrab dipanggil Indah tersebut, Kamis (26/9/2019).

Gelombang penolakan terhadap berbagai pasal dan aturan yang dinilai tidak memperlihatkan keberpihakannya terhadap rakyat, lanjut Indah, secara lanngsung telah berhasil menyeret masuk sektor yang lain seperti sektor pelajar, perempuan, seniman, pers, bahkan ojek online pun turut dalam barisan perlawanan.

Situasi ini terjadi, ungkap Indah,  karena murni datang dari keresahan yang dialami rakyat. Bagaimana mungkin ditengah situasi yang sudah timpang, hutang luar negeri yang semakin melambung tinggi, komersialisasi seluruh sektor kehidupan rakyat (kesehatan mahal, pendidikan mahal dll), korupsi yang semakin menjadi dan membabi buta, lantas negara dengan seenaknya mengeluarkan berbagai aturan yang nyata hanya berpihak pada oligarki.

“Demonstasi yang terjadi diberbagai daerah hampir seluruhnya berujung ricuh, bahkan diberitakan ada sekitar duaratus tiga puluh dua (232) bahka informasi terkinisampai ada korban jiwa, tidakkah membuat Pemerintah dan DPR RI sadar?,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, Aksi Unjuk Rasa menolak RUU KPK dan berbagai Rancangan Undang Undang lainya terus terjadi dibeberapa daerah. Demonstrasi yang terjadi tak hanya menyebabkan mahasiswa maupun aparat terluka.Bahkan  Immawan Randi, mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo meninggal saat berdemonstrasi di depan DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Kendari, Kamis (26/9/2019).

Danrem 143 Haluoleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto membenarkan terkait meninggalnya Randi. Menurutnya, Randi meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Yustinus mengatakan terdapat luka di bagian dada sebelah kanan. Namun dia tak bisa memastikan penyebab luka tersebut.

“Apakah itu luka tembak atau luka tusuk, kami belum bisa pastikan. Kami tunggu hasil otopsi Rumah Sakit Abu Nawas,” papar Yustinus beberapa saat lalu.

Menyikapi hal tersebut, Indah Pemerintah dan DPR RI untuk tidak tutup mata terhadap peristiwa ini. Atas nama organisasinya, ia juga mengecam keras serta mengutuk tindakan represifitas aparat terhadap mahasiswa maupun rakyat sipil yang melakukan demonstrasi.

“Demonstrasi adalah hak rakyat yang dilindungi undang-undang. Setiap warga Negara yang merasa hak dan kewajibannya dikangkangi serta diperlakukan secara tidak adil oleh Negara maka wajib hukumnya untuk melawan,” pungkas Indah. (eddysantry)

Tjahjo Kumolo Nilai Aksi Mahasiswa Adalah Murni Sampaikan Aspirasi

Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo (Istimewa)

Jakarta – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menilai aksi unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa di sejumlah daerah, seperti Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, hingga Makassar tak menimbulkan masalah yang mengganggu publik. Menurut Mendagri, aksi turun ke jalan tersebut murni aspirasi mahasiswa.

“Meski begitu, kita harap para mahasiswa untuk berani mengambil sikap jika muncul kepentingan lain yang berusaha menunggangi aksi mereka,” tutur Mendagri di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (25/9/2019)sebagaimana dilansir dari CNN.

Tjahjo pun berharap semua pihak dapat besikap arif dan bijak. Mendagri  juga meminta agar Pemerintah Daerah maupun Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) baik provinsi atau kabupaten/kota wajib menerima aspirasi mahasiswa yang menggelar aksi menolak RKUHP dan revisi UU KPK tersebut.

Menurut Mendagri, Menampung aspirasi, menerima aspirasi, mendiskusikan, mendialogkan, meneruskan aspirasi, itu adalah tanggung jawab pemerintah daerah, termasuk DPRD.

Diberitakan sebelumnya, Ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan unjuk rasa di DPRD Sumatra Barat, Rabu (29/9) Mereka menyatakan penolakan terhadap pengesahan beberapa Rancangan Undang Undang (RUU) oleh pemerintah dan DPR RI.

Di daerah lain, ribuan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi juga masih memadati Gedung DPRD Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar). Mereka juga ikut menolak RUU KUHP dan UU KPK.

Mereka berasal dari IAIN Pontianak, Universitas Muhammadiyah Pontianak, Universitas Tanjungpura Pontianak dan juga ada gabungan dari massa HMI Pontianak.

Sementara itu, ribuan mahasiswa juga menggelar aksi di Simpang Lima, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka menyampaikan berbagai tuntutan penolakan RKUHP usulan pemerintah dan pelemahan KPK. (eddysantry)

Aliansi PAPEDA: Perdamaian Adalah Yang Patut Kita Utamakan

Jakarta — “Kami sepakati, bahwasanya seberapa besar apapun sebuah ideologi itu di pertaruhkan, kemanusiaan adalah hal yang sangat mendasar dalam menentukan arah dan tujuan akhir daripada ideologi itu dipertahankan. Sebab, karena, dari dan untuk kemanusiaan lah Pancasila itu ada, sebagai kekuatan pemersatu negara republik Indonesia yang multikultural.” tutur Petrodes M. Mega Setiawan Keliduan S.Sos sebagai juru bicara Aliansi Peduli Papua Penuh Damai di sela-sela acara makan Papeda untuk Perdamaian Dunia di Kawasan Batu Ceper Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu, (21/09/2019).

Petrodes menekankan, bahwasanya sebenarnya persoalan mendasar yang memicu terjadinya ricuh di Tanah Papua sebagai dampak dari kasus Rasisme dan Demo Anarkis yang terjadi beberapa waktu lalu di Jawa Timur serta di beberapa daerah lainnya yang mengakibatkan korban materiil dan korban jiwa itu sesungguhnya disebabkan oleh karena rendahnya kesadaran kita bersama, Baik itu Pemerintah, Aparat Keamanan dan juga rakyat Indonesia, tentang betapa pentingnya hal-hal kemanusiaan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Persoalan ini sebenarnya sederhana, hanya saja sangat cepat diolah oleh kelompok kepentingan menjadi sebuah bahan konsumsi oleh warganet sehingga meledaknya aksi di beberapa titik di Provinsi Papua, Papua Barat, Makassar, dan beberapa daerah lainnya yang ada di Indonesia dengan isu yang komplikatif dan sarat kepentingan. Padahal sebenarnya jika diteliti dengan baik, kejadian tersebut murni adalah kejadian yang mengarah ke persoalan kemanusiaan. Bukan persoalan lainnya termasuk pula persoalan ideologi.” lanjut Petrodes, yang adalah mantan Pimpinan Mahasiswa Universitas Cenderawasih Papua itu.

Sementara di ruang yang sama, Ketua Aliansi PAPEDA, Yulianus Dwaa memberikan ketegasan bahwa berbicara tentang persoalan ideologi dan semangat keindonesiaan, sesungguhnya kemenangan mutlak Jokowi – Amin pada Pilpres kemaren di Papua yang mana mencapai angka 93% itu adalah bukti nyata bahwa rasa nasionalisme rakyat papua kepada indonesia telah tuntas dan tak perlu diragukan lagi.

“Ini catatan sejarah, rakyat papua yang dikenal dengan pergerakan papua merdeka-nya bisa berbalik arah mendukung Jokowi untuk memimpin satu kali lagi sebagai Presiden Republik Indonesia. Hal ini pertanda bahwa Jokowi telah berhasil mengambil hati rakyat papua di periode yang lalu dan ini bukanlah hal yang kebetulan…!” tegas Yulianus Dwaa.

“Hal tersebut diatas itulah yang membuat kami sangat menyesal, mengapa hubungan yang sudah romantis antara Jokowi dan rakyat papua ini dengan mudah di rusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum-oknum yang bersembunyi di balik ketiak rakyat menyuarakan keadilan untuk membungkus kepentingan politik kotor mereka.” sambung Yulianus.

“Melihat dinamika kekinian di Papua, kami yang tergabung dalam Aliansi Peduli Papua Penuh Damai (PAPEDA), bertepatan dengan moment hari Perdamaian Sedunia ini, Kami mengajak segenap komponen anak Bangsa Indonesia, terlebih khusus Anak Papua. Mari bersama kita jaga Tanah Papua agar tetap menjadi Tanah yang Damai guna masa depan yang lebih baik lagi. Mari kita hindari hal-hal yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Terlebih khusus masa depan anak cucu kita, mari bersama kita bangun Papua yang lebih maju dari hari ini dan hari kemaren.


Kami juga mendoakan Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Panglima TNI dan Bapak Kapolri agar dapat dengan bijak dan arif, dalam menyelesaikan persoalan di Papua. Hindari Kekerasan dan kontak senjata, serta tetap menaruh persoalan kemanusiaan lebih tinggi diatas segalanya.” harap Yulianus.

Aliansi Peduli Papua penuh damai adalah wadah pergerakan aktifis-aktifis muda Papua yang peduli tentang persoalan kemanusiaan. Wadah ini dibentuk di jakarta berdasarkan inisiatif bersama pasca aksi demo anarkis di Jayapura yang mana pada saat itu hampir mengarah kepada konflik horinsontal antara orang papua dan non papua.

Berikut nama-nama personil Aliansi Papeda yang diliput saat sedang bersama-sama pada acara makan PAPEDA Perdamaian:

  1. Yulianus Dwaa (Tokoh pemuda asal Tabi) yang dipercayakan sebagai Ketua
    Aliansi.
  2. Fransiskus Magai ( Aktivis Pemuda Mee-Pago) yang di percayakan sebagai Sekjen
    Aliansi.
  3. Yotam Senis (Tokoh Pemuda Papua Barat)
  4. Maulana Muhammad (Tokoh Pemuda Nusantara yang juga adalah mantan ketua BEM USTJ)
  5. Petrodes M. Mega S. Keliduan (Antropolog muda Papua yang juga adalah mantan ketua MPM Uncen Jayapura)
  6. Budi Prodjonegoro Yokhu (Tokoh Pemuda asal Tabi)
  7. Odhy Demetouw (Ketua Komunitas Masyarakat Papua-Jakarta).

Reporter : Fri

Editor : Rizal / Nirwan

Bupati Landak Buka Turnamen Futsal Kota Intan Cup 2019

LANDAK – Bupati Landak Karolin Margret Natasa secara resmi membuka turnamen futsal Kota Intan Cup 2019. Acara pembukaan sendiri digelar dilapangan futsal Pal 3 Ngabang pada jumat (20/9/2019) malam.

Hadir dalam acara pembukaan ini yaitu Sekda Landak, Camat Ngabang, Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Landak, Perwakilan Bank Kalbar, dan masyarakat yang antusias ingin menyaksikan pertandingan futsal tersebut.

Turnamen Futsal Kota Intan Cup yang diselenggarakan dalam rangka untuk memeriahkan hari ulang tahun pemerintah Kabupaten Landak ke-20 ini diikuti sebanyak 27 tim yang yang berasal dari dalam maupun luar Kabupaten Landak seperti dari kabupaten Sanggau.

Bupati Landak Karolin Margret Natasa sangat mengapresiasi kegiatan ini guna menyalurkan kegiatan positif.

“Kami mengapresiasi panitia yang telah menginisiasi kegiatan ini, karena hal ini kita laksanakan untuk menyalurkan kegiatan yang positif,” kata Karolin.

Selain untuk memeriahkan hari ulang tahun kabupaten Landak ke-20, menurut Bupati Landak melalui turnamen futsal ini manfaat yang dapat diperoleh juga terutama untuk kesehatan.

“Selain untuk memeriahkan hari ulang tahun yang ke-20 pemda kabupaten Landak , melalui turnamen ini kita berolah raga sangat baik bagi kesehatan mental, fisik dan sebagainya dan yang terpenting membudidayakan olahraga didalam kehidupan,” ujar Karolin.

Karolin juga mengatakan melalui kegiatan positif ini tali persaudaraan akan semakin terjalin. Oleh karena itu Ia berpesan kepada para peserta dan panitia pelaksana agar bersama-sama menjaga sportifitas.

“Kemudian ini bertujuan untuk meningkatkan persaudaraan diantara kita, saya berpesan agar selalu menjunjung tinggi sportifitas dan bertandinglah seca fair agar pertandingan ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua,” ujar Karolin.

Sementara itu ketua panitia pelaksana Muhamad Rio Candra Lim mengatakan tujuan diadakannya turnamen futsal Kota Intan Cup ini adalah untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta cinta terhadap kabupaten Landak.

“Tujuannya selain memeriahkan HUT Pemkab Landak ke 20 yang paling penting diadakan turnamen ini adalah untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta rasa cinta dan bangga terhadap kabupaten Landak,” ujar Rio.

Lebih lanjut Rio berharap turnamen Futsal Intan Cup ini bisa menjadi agenda tahunan yang digelar di kabupaten Landak, selain agar bisa memberi hiburan kepada masyarakat juga untuk mengembangkan bakad muda dibidang olah raga futsal.

“Harapan kami agar turnamen futsal kota intan cup ini bisa menjadi agenda tahunan, untuk mengembangkan bibit muda potensial khususnya dibidang olahraga futsal dan memberikan hiburan bagi masyarakat kabupaten Landak,” tukas Rio.

Koresponden : Eddy

Editor : Eddy,S

Rerda 2020 Disetujui, Karolin Janjikan Pembangunan Landak Jauh Lebih Baik

LANDAK – Seluruh fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten secara umum menyatakan setuju atas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kabupaten Landak untuk tahun anggaran 2020 untuk ditetapkan menjadi Perda. Hal itu disampaikan oleh 7 fraksi di DPRD Kabupaten Landak dalam rapat paripurna ke-30 masa sidang III tahun 2019 DPRD Kabupaten Landak tentang penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi DPRD Kabupaten Landak terhadap nota keuangan dan Raperda tentang RAPBD kabupaten Landak tahun anggaran 2020 yang digelar di gedung DPRD kabupaten Landak, Kamis (19/9/2019).

Penyampaian pandangan akhir fraksi-fraksi DPRD ini dilakukan didepan Bupati dan Wakil Bupati Landak, Sekda Landak, Staf Ahli, dan Para Asisten, Kepala OPD, Ketua dan wakil Ketua DPRD serta seluruh anggota DPRD kabupaten Landak.

Ketujuh fraksi-fraksi DPRD yang menyampaikan pandangan akhirnya yaitu Fraksi partai PDIP, Fraksi Landak Barobah dari partai PKPI dan PKB, fraksi Anugrah, fraksi partai Golongan Karya, Fraksi Gerindra, Fraksi partai Nasdem,dan Fraksi partai Demokrat.

Bupati Landak Karolin Margret Natasa mengapresiasi seluruh fraksi DPRD yang telah bersama-sama melakukan pembahasan tentang Raperda kabupaten Landak untuk tahun 2020 sehingga pada akhirnya menyetujui dan menyepakati Raperda untuk pembangunan kabupaten Landak di tahun 2020 mendatang.

“Pada hari ini kita bersama menyepakati pembahasan APBD 2020, kami atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada DPRD kabupaten Landak yang telah melakukan pembahasan bersama dengan pemda Landak untuk perencanaan pembangunan ditahun 2020 yang akan datang,” ujar Karolin.

“Kita sudah menyepakati hal-hal prinsip berkaitan dengan pendapatan, pengeluaran dan tadi dibacakan sudah berimbang anggarannya, itu yg paling penting,” tambahnya.

Walaupun ada beberapa masukan yang diberikan oleh beberapa fraksi DPRD untuk Pemda Landak baik terkait tentang perbaikan ekonomi, sosial masyarakat maupun aspek-aspek pembangunan lainnya, Bupati Landak berjanji akan menjadikan itu sebagai masukan agar pembangunan kabupaten Landak kedepan menjadi lebih baik.

“Catatan-catatan itu akan menjadi masukan bagi kami dan akan ditindaklanjuti demi kepentingan masyarakat kabupaten Landak,” kata Karolin.

Setelah disetujuinya Raperda ini Karolin berharap untuk tahun 2020 mendatang pembangunan di kabupaten Landak semakin maju.

“Harapan kami agar tahun 2020 kita semakin maju dan bisa memperbaiki hal-hal yang sudah disampaikan oleh fraksi-fraksi DPRD,” pungkas Karolin.

Koresponden : Eddy

Editor : Santry/Nirwan