Atasi Kekeringan di Perbatasan RI-RDTL, Satgas Yonif 142/KJ Distribusikan 5.000 Liter Air Bersih Warga.

JAKARTA, tniad.mil.id,- Satgas Pamtas Yonif Raider 142/KJ memberikan bantuan 5000 liter air bersih kepada masyarakat di perbatasan RI-RDTL yang mengalami kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan

Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonif Raider 142/KJ, Letkol Inf Ikhsanudin, S.Sos.,M.M. di Kabupaten Belu, NTT, Jumat (8/11/2019).

Diungkapkan Dansatgas, pengiriman bantuan air bersih Desa Asumanu, Kecamatan Raihat pada Kamis (7/11/2019) oleh empat personel Pos Maubasa, dipimpin Serda Zulkarnaen Sitepu.

“Pada saat musim kemarau seperti ini sebagian besar wilayah Kabupaten Belu mengalami kekeringan, sehingga banyak warga di perbatasan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” ungkap Ikhsan.

Oleh sebab itu, tambah Ikhsan, Pos Maubasa berinisiatif untuk memberikan bantuan air bersih yang langsung dimasukkan ke dalam bak penampungan sementara sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh warga Desa Asumanu.

Harapannya bantuan dari Satgas Yonif 142 tersebut dapat mengurangi kesulitan warga dalam memperoleh air bersih untuk keperluan sehari-hari.

“Kami (Satgas) berharap warga tidak perlu lagi melakukan perjalanan dengan menempuh jarak yang jauh demi untuk mendapatkan air bersih,” terang Ikhsan.

Senada dengan Dansatags, Serda Zulkarnaen mengungkapkan bahwa akan terus membantu setiap kesulitan warga masyarakat di desa binaannya.

“Kami akan membantu kesulitan yang dihadapi warga masyarakat, sehingga keberadaan kami ditengah-tengah masyarakat dapat dirasakan langsung. Semoga dengan kegiatan ini dapat mewujudkan kemanunggalan TNI dengan rakyat,” tandasnya.

Terpisah, Iyun (56) yang merupakan salah satu warga Desa Asumanu sangat berterima kasih kepada personel Satgas Yonif 142 atas bantuan air bersih yang diberikan.

“Apa yang sudah diberikan oleh bapak TNI, banyak membantu masyarakat Desa Asumanu, khususnya dalam memenuhi kebutuhan air bersih,” ucapnya.

(Dispenad)

BPJS Kesehatan Dalam Dilema Dan Sorotan

Berandankrinews.com – JAKARTA- Terkait rencana kenaikan iuran BPJS kesehatan yang dianggap akan memberatkan masyarakat Indonesia.

Ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan. Pertama, sistim penggajian yang fantastis yang diberikan kepada segenap direksi dan anggota dewan pengawas BPJS. Direksi BPJS bahkan bisa mendapatkan gaji sebesar Rp. 200 juta/orang per bulan.

Belum lagi beberapa bulan yang lalu Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (SMI) menyetujui penambahan tunjangan cuti tahunan untuk mereka.

Kedua, terkait pembengkakan defisit BPJS Kesehatan dimana akhirnya yang harus menanggung adalah seluruh rakyat dengan disetujuinya kenaikan iuran sebesar 100% oleh Presiden Jokowi.

Ketiga masih banyaknya keluhan peserta terkait layanan BPJS yang masih jauh dibawah asuransi swasta.

“Tiga hal diatas membuat saya benar-benar tidak habis pikir melihat cara kerja dari orang-orang yang diamanahkan untuk mengelola dana dan institusi publik. Kinerja-nya tidak jelas tidak ada pula “sense of crisis,” ungkap Farouk Abdullah Alwyni pada awak media di Jakarta Rabu, (06/11/2019).

“Melihat kondisi BPJS Kesehatan yang seperti diatas, bagaimana mungkin Presiden bisa menyetujui rencana kenaikan iuran sebesar 100% yang pada akhirnya akan dibebankan kepada rakyat.

Seharusnya yang pertama-tama perlu dilakukan adalah melakukan evaluasi kritis atas cara kerja dan kinerja Direksi dan Badan Pengawas BPJS Kesehatan, belum lagi banyaknya catatan BPK terkait audit BPJS, dimana masih banyak hal diluar iuran yang masih bisa dilakukan.

Melihat layanan BPJS Kesehatan yang dianggap masih perlu banyak perbaikan disatu sisi dan disisi lain para direksi mendapatkan remunerasi yang sangat besar sekali, apalagi kalau mengingat mereka semua ini bekerja di institusi layanan publik.

Belum lagi jika dibandingkan dengan pendapatan per kapita rata-rata masyarakat Indonesia yang nota bene-nya adalah para konsumen mereka,” imbuh Chairman Center For Islamic Studies in Finance, Economics & Development (CISFED) ini.

Sebenarnya kondisi BPJS Kesehatan yang seperti sekarang ini tidak bisa dilepaskan dari kualitas direksi yang meragukan. Ketika defisit terjadi hanya bisa berfikir menaikkan iuran.

Lalu mencari “kambing hitam” bahwa para peserta tidak membayar iuran dengan baik. Seharusnya dengan gaji yang begitu besar mereka bisa lebih cerdas berfikir, bagaimana membuat sebuah mekanisme yang bisa memastikan para peserta melakukan kewajiban pembayaran iurannya dengan baik tanpa harus juga menggunakan tangan-tangan kekuasaan.

Banyak pula “komplain” terkait kinerja BPJS Kesehatan dilapangan mulai dari “secondary second class status” dari BPJS Kesehatan di mata para penyedia sarana kesehatan di sejumlah rumah sakit hingga persoalan tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan di rumah sakit-rumah sakit.

“Secondary/second class status” ini tidak bisa lepas dari persoalan lamanya pembayaran tunggakan BPJS Kesehatan kepada pihak rumah sakit yang berakibat masyarakat pengguna fasilitas BPJS Kesehatan menjadi pihak yang harus menanggung akibatnya, dengan mendapatkan layanan yang kurang baik.

“Saya rasa persoalan BPJS Kesehatan ini perlu mendapatkan perhatian serius semua pihak. Pihak BPJS Kesehatan dan segenap pihak yang terlibat didalamnya tidak bisa hanya dibiarkan menjalankan institusi penting ini semaunya, dengan kinerja yang buruk tetapi ingin gaji sangat tinggi. Ini adalah bentuk “mismanagement” yg sangat kasat mata,” tegas Farouk.

“Salah satu ukuran kinerja yang harus dituntut dari direksi dan pengawas BPJS adalah bagaimana institusi ini bisa dihargai di rumah sakit-rumah sakit, tidak kalah dari asuransi swasta, dan para peserta tidak dinomor duakan dalam mendapatkan layanan kesehatan.

Secara konsep BPJS Kesehatan dituntut untuk bisa memberikan ‘excellent quality health care (kualitas layanan kesehatan yang baik)’ kepada segenap anggotanya yaitu mayoritas rakyat Indonesia.

Jika para direksi dan pengawas BPJS Kesehatan ini tidak bisa memberikan itu buat apa mereka tetap duduk dengan menikmati gaji yang besar ? Kenapa negara mewajibkan masyarakat harus mensubsidi “inkompetensi” mereka? ,” tutup Farouk Abdullah Alwyni, MA, MBA, yang juga Dosen Perbanas Institute ini.

(fri)

Buka Rakornas Pengadaan Barang, Jokowi : Kita Harus Turunkan Defisit Neraca Dagang

JAKARTA – Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Tahun 2019 yang diselenggarakan di JCC Jakarta, 6 November 2019.

Dalam acara ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri sekaligus membuka Rakornas hari ini, Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bahwa semua pihak harus sadar ekonomi global sedang bergejolak.

Pertumbuhan ekonomi dunia juga turun. Dunia juga sedang dalam ancaman resesi. Bahkan ada yang sudah masuk resesi dan ada yang menuju resesi. Hal ini disebabkan trade war, brexit, guncangan geopolitik, geoekonomi.

“Untuk itu kita harus mampu bertahan dan harus mampu menurunkan defisit neraca perdagangan, defisit neraca transaksi berjalan. Dengan meningkatkan eksor, substitusi impor dan meningkatkan lapangan kerja,” ujar Jokowi, Jakarta, Rabu (6/11/2019).

Menurut Jokowi, meskipun peran swasta di bidang ekonomi sangat dominan. Namun peran APBN tetap penting. Maka itu pengadaan barang dan jasa penggerak penting yang memacu pertumbuhan ekonomi baik nasional maupun daerah.

“Apalagi daerah yang swastanya belum kuat. Ini urusan APBD akan memacu perputaran uang di daerah dan memacu pertumbuhan ekonomi di daerah terebut,” tutur dia.

Dia menjelaskan, dalam 5 tahun ke depan belanja pemerintah prioritas ke infrastuktur. Di mana infrastuktur menjadi prioritas, tapi yang utamanya ingin di wilayah pembangunan sumber daya manusia.

“Ini menjadi fokus dan konsentrasi kita. APBN 2020 kita telah menetapkan anggarannya, secara garis besar Rp423 triliun untuk belanja infrastuktur. Kemudian Rp508 triliun untuk pendidikan dan Rp132 triliun untuk kesehatan,” pungkas dia.

Bupati Wajo yang didampingi Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Kabupaten Wajo Drs. M. Taufik Rasak, M.Si hadir dalam acara tahunan ini, dimana diprakarsai oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Rakornas Pengadaan Barang dan Jasa tahun ini memiliki tema ‘Transformasi Pengawasan di Era Digital untuk SDM Unggul Indonesia Maju’.

Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si sangat mengharapkan bahwa sesuai harapan Bapak Jokowi agar produk dalam negeri dapat lebih banyak masuk dalam katalog barang dan jasa yang ditawarkan karna menurut dia produk dalam negeri harus jadi yang pertama dalam katalog barang jasa.

“Juga kedepannya, kita akan menghadirkan Pemerintahan yang bersih dan akuntabel,” tegas Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si.

( Humas Pemkab Wajo )

Peringati HCPSN 2019, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 411 Kostrad Ajak Siswa Sayangi Binatang

MERAUKE – Dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) tahun 2019 yang jatuh setiap tanggal 5 November, anggota Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad mengajak siswa-siswi SD Inpres Rawa Biru untuk mengenali dan menyayangi hewan sejak dini.

Sebanyak lima personel Satgas dari Pos Rawa Biru yang dipimpin oleh Kopda Nanang  memberikan pembelajaran tentang satwa dan mengenalkan pentingnya menyayangi satwa sejak dini bagi siswa, bertempat di Kampung Rawa Biru Distrik Sota Merauke Papua Rabu (6/11/2019).

Peringatan HCPSN kepada siswa-siswi yang ada di perbatasan RI-PNG tersebut dilaksanakan di rumah salah seorang tokoh masyarakat Kampung Rawa Biru Bapak Marwan Hamid Maiwa (56), yang ikut melestarikan beberapa satwa endemik seperti Kasuari, Buaya, Rusa dan Kangguru yang dikandang dengan rapi dan terawat sebagai bentuk kecintaannya terhadap kelestarian satwa di Kabupaten Merauke khususnya.

Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad Mayor Inf Rizky Aditya S.Sos., M.Han. mengatakan, melalui peringatan HCPSN bertujuan untuk meningkatkan kepedulian, pelestarian, perlindungan, sifat penyayang sejak dini bagi siswa-siswi sekolah, dimana Indonesia merupakan salah satu negara dengan spesies puspa dan satwa yang beragam.

“Kami ingin menggalakan jangan sakiti hewan, dengan adanya kegiatan ini siswa-siswi jadi tahu bagaimana bersikap penyayang dengan satwa yang ada disekitarnya,” ucapnya.

Menurut Mayor Inf Rizky Aditya, melalui Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional tahun 2019 ini, Satgas Pamtas RI-PNG Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad akan terus mendorong dan mengkampanyekan kepada siswa-siswi sekolah maupun masyarakat untuk ikut serta menjaga kelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia, khususnya yang ada di Kabupaten Merauke.

Dansatgas juga menuturkan bahwa selain melaksanakan tugas pokoknya, kehadiran Satgas Yonif Mekanis Raider 411/Pandawa Kostrad di wilayah perbatasan RI-PNG juga bertekad untuk dapat menjadi inspirasi dalam hal perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Mengajarkan untuk mencintai satwa edemik yang ada di perbatasan adalah salah satu bentuk menjaga kekayaan bangsa Indonesia,” tutupnya.

(***)

PERERAT SILATURAHMI , SATGAS PAMTAS RI-PNG YONIF R 514/SY ANJANGSANA KE RUMAH MASYARAKAT

WAMENA – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan kerjasama yang baik dengan masyarakat, personel Satgas Pamtas RI-PNG Yonif R 514/SY Kostrad melaksanakan kegiatan anjangsana ke rumah warga Kampung Musaiaima, Distrik Muai, Kab Jayawijaya (5/11/2019).

Hal tersebut disampaikan oleh Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif R 514/SY, Mayor Inf Danang Biantoro S.I.P, M.Si dalam keterangan tertulisnya.

Lebih lanjut Mayor Inf Danang menyampaikan , sebagai wujud Kemanunggalan TNI-Rakyat, Komandan Pos (Danpos) Muai Letda Inf Andre Rachman Fadhilah beserta 15 orang anggotanya melaksanakan anjangsana kerumah masyarakat sekitaran Pos.

“Kegiatan anjangsana sendiri dilaksanakan untuk mempererat tali silaturahmi sehingga diharapkan selalu tercipta hubungan yang harmonis antara personel Satgas dengan masyarakat, selain itu juga agar dapat berkomunikasi secara langsung bersama masyarakat disekitar pos,sehingga tugas pokok dalam berjalan dengan baik”, ujarnya

“Kegiatan ini juga merupakan upaya yang dilaksanakan oleh anggota Satgas guna mendapatkan dukungan, serta simpatik dari warga masyarakat dalam mendukung kelancaran dan keberhasilan tugas dalam menjaga situasi yang kondusif , aman dan tentram”, terangnya

Terpisah, Bapak Theo Hubi selaku Kepala Kampung menyampaikan, jika masyarakat Kampungnya berharap dengan kehadiran Satgas situasi kondusif daerah tempat tinggalnya dapat terus terwujud, sehingga masyarakat dapat beraktifitas dengan aman dan nyaman.

“Saya mewakili masyarakat Kampung akan selalu mendukung kegiatan yang dilakukan oleh Satgas, dan kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak Komandan Pos beserta seluruh anggotanya yang sudah berkunjung langsung ke rumah-rumah warga, kami sangat senang” ujarnya.

(***)