Wilson lalengke SH , lulusan UKW Tidak Menjamin Kompetensi Wartawan

*Lulus UKW Tidak Menjamin Kompetensi Wartawan*

Jakarta-berandankrinews
Bukan latah.Tetapi faktanya para lulusan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) gagal menunjukkan kompetensinya dalam berkarya sebagai wartawan. Minimal, mereka masih gagap dalam menjalankan profesinya sebagai jurnalis. Justru sebaliknya,tak terhitung banyaknya wartawan tanpa sertifikat UKW yang kinerjanya sangat profesional di berbagai media mainstream,baik di dalam maupun di luar negeri.


Bersama Ketua umum DPP PPWI
Wilson lalengke SH
Iwan Hammer Kabiro Beranda NKRI news Sulawesi Selatan

Banyak sekali contoh lulusan UKW tanpa kompetensi yang dapat ditemukan dimana-mana.Sebut saja seorang wartawan di Bangka Belitung bernama Romlan.Romlan adalah pemegang Sertifikat Wartawan Utama yang dikeluarkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan ditandatangani oleh Ketua Dewan Pers.Ia dinyatakan lulus UKW yang diadakan oleh PWI dan Dewan Pers.


Bersama Heintce G Mandagie
Ketua umum dewan pers Independen
Iwan Hammer Kabiro Beranda NKRI news Sulawesi Selatan

Apa nyana,yang bersangkutan justru menjadi penyebar berita bohong (hoax). Media yang digunakannya untuk menyebarkan karya hoax, www.kabarbangka.com,itupun sudah juga terverifikasi Dewan Pers.Hal ini semestinya tidak hanya menjadi preseden buruk yang memalukan,namun harus menjadi koreksi total bagi para pemangku kepentingan pers di Indonesia.Program UKW itu adalah sesuatu yang amat keliru dan harus dihentikan.

Sayang sekali,Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) yang menjadi obyek pemberitaan bohong sang wartawan, yang sedianya akan menyeret lulusan UKW abal-abal PWI dan Dewan Pers itu ke ranah hukum,harus berdamai dengan keadaan. Kasus tersebut dinyatakan closed, diduga kuat demi menjaga marwah Dewan Pers, kaki tangan Pemerintah yang didanai APBN melalui Kementerian Kominfo.Hasilnya, tautan berita terkait komplain Kemendagri atas pemberitaan jebolan SMP, Romlan,di Kabarbangka.com raib dari situs kemendagri.go.id.

Ada juga kasus UKW yang aneh bin ajaib. Seorang Zurinaldi,peserta UKW di Riau, dinyatakan tidak lulus UKW. Bagaimana mungkin proses UKW itu dapat dipandang benar dan valid ketika peserta yang kompetensinya di bidang video editing itu diberikan materi ujian untuk kompetensi reporter? Zurinaldi ini sudah menjalani profesinya sebagai video editing di sebuah perusahaan media periklanan di Singapore selama beberapa tahun sebelum “dipaksa”oleh media Riau Citra Televisi,tempatnya bekerja yang baru, mengikuti UKW sontoloyo tersebut.

Kembali ke pokok persoalan, mengapa UKW tidak menjamin kompetensi dalam menjalankan profesi sebagai wartawan? Sama seperti di dunia pendidikan pada umumnya,kompetensi tidak ditentukan oleh ujian atau tes kelulusan. Ujian hanya dilakukan untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang. Sementara kompetensi merupakan ranah afektif dan psikomotorik manusia.Kompetensi hanya dapat diukur menggunakan variabel competency assessment.

Asesmen Kompetensi itu mengacu kepada sistim pembelajaran yang fokus pada usaha menemukan kendala atau hambatan dan mencari alternatif pemecahan masalah terhadap kendala kompetensi dan kinerja seseorang.Asesmen Kompetensi memandang bahwa semua orang sesungguhnya memiliki kompetensi atau kemampuan atau talenta. Tidak seorangpun yang lahir ke dunia ini tanpa dibekali talenta oleh Sang Pencipta.

Nah,ketika kompetensi yang dimiliki seorang manusia tidak mewujud secara maksimal dalam kinerja kesehariannya, maka yang diperlukan adalah meng-asesmen kompetensi yang bersangkutan. Melalui asesmen kompetensi dapat dilihat berbagai hambatan yang dialami seseorang dalam menjalankan misinya, mewujudkan karya terbaiknya.Ketika hambatan-hambatan telah diketahui, selanjutnya dapat dianalisis dan ditetapkan berbagai alternatif jalan keluar untuk mengatasi atau menyiasati kendala-kendala itu.

Sebagai unsur yang masuk ranah afektif dan psikomotorik, maka kompetensi seorang wartawan tidak hanya diukur dari sisi pengetahuan dan kemampuan menghasilkan karya jurnalistik. Kompetensi kewartawanan seseorang semestinya dinilai secara kwalitatif dari sisi karakternya sebagai wartawan. Idealisme kewartawanan yang meliputi: kejujuran, integritas, semangat pantang berputus asa, kepedulian sosial, dan ketulusan hati, harus menjadi karakter harga mati bagi seseorang wartawan. Unsur-unsur inilah yang semestinya di-assesment dalam rangka meningkatkan profesionalitas setiap wartawan.

Nadiem Makarim,Menteri Pendidikan RI, telah menghapus Ujian Nasional (UN) dan berbagai bentuk ujian bagi anak didik di semua jenis dan jenjang pendidikan. Menurutnya,UN dan bermacam ujian itu tidak menjamin kompetensi seorang lulusan.Nadiem juga dengan tegas menyatakan bahwa sertifikasi lembaga pendidikan tidak menjamin mutu lembaga penerima piagam-piagam sertifikasi.

Maka,seharusnya Dewan Pers bersama para penyelenggara UKW itu memiliki rasa malu untuk tetap memaksakan pelaksanaan UKW terhadap wartawan. Bukan hanya karena tidak menjamin lulusannya memiliki kompetensi kewartawanan, tetapi lebih daripada itu,UKW adalah produk ilegal Dewan Pers bersama organisasi pers kroni-kroninya.UKW adalah program akal-akalan Dewan Pers tanpa dasar hukum yang jelas.

Hari infantri kodim 0735/ Solo,Gandeng ASN Dan TNI Polri SoloRaya gelar Karya Bakti

,

Hari infantri
Kodim Solo Gandeng ASN Dan TNI-POLRI Soloraya Gelar Karya Bhakti*

Surakarta,berandankrinews
Jumat (20/12) Bertempat di Benteng Vastenburg Jl.Jend Soedirman No. 2 Kel. Kedung Lumbu, Kec. Pasar Kliwon,Anggota Kodim 0735/Surakarta melaksanakan Apel Karya Bakti Resik Resik Benteng Vastenburg bersama ASN dan TNI, Polri serta Linmas Se Kota Surakarta dalam rangka Peringatan Hari Infanteri Ke-71 Tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Korem 074/Wrt dengan Penanggung jawab kegiatan Letkol Caj Drs.Achsin,M.Si (Kasi Terrem 074/Wrt) yang di hadiri ± 700 orang.

Turut hadir dalam pelaksanaan kegiatan tersebut Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo, Kasrem 074/Warastratama Letkol Inf Yudi purwanto,Kapolresta Surakarta AKBP Andi Rifai SH. S.IK,Dandim 0735/Surakarta Letkol Inf Wiyata Sempana Aji, S.E., MDS, Wakil Walikota Surakarta Dr.H.Ahmad Purnomo,Apt,Sekda Kota Surakarta Ir.Ahyani,MA,DandenZibang IV/Surakarta Letkol Czi Bambang Setyo Tri Wibowo,dan juga Kepala DLH Kota Surakarta Ir.Sri wardhani Poerbowidjojo. MT.

Dalam sambutannya Kasrem 074/Warastratama Letkol Inf Yudi purwanto mengajak kepada seluruh peserta Upacara untuk memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang Mana dipagi hari ini masih diberi kesehatan dan keselamatan sehingga kita dapat berkumpul di Benteng Vastenburg dalam rangka Apel Karya Bakti dilanjut Resik Resik ASN Bersama TNI, Polri dan Linmas SeKota Surakarta.

“mudah-mudahan saja dengan kegiatan seperti ini dapat memberikan atau dapat membantu pemerintah kota surakarta menjadi kota yang lebih indah dan terjaga dalam pelestarian cagar budaya nya.”Tuturnya.

Sementara itu Perwira Seksi Teritorial (Pasiter)Kodim Kapten Inf Gasar saat ditemui disela-sela pelaksanaan kegiatan tersebut menegaskan bahwa Apel Karya Bakti Resik-resik ASN Bersama TNI, Polri dan Linmas Se Kota Surakarta dalam rangka Peringatan Hari Infanteri Ke-71 Tahun 2019.

“Kita pilih tempat di benteng Vastenburg ini karena merupakan bangunan sejarah dan cagar budaya,diharapkan kedepan bisa menjadi Destinasi wisata baru di Kota Surakarta.”Pungkasnya.

Adapun susunan pasukan apel terdiri dari Korem 074/Wrt, Kodim 0735/Ska, Sadisjan Jajaran Korem 074/Wrt,Polresta Surakarta, Satpol PP Kota Surakarta, Linmas Kota Surakarta,Disbud Kota Surakarta,Damkar Kota Surakarta, Hipakad, Menwa UNS, dan SAR MTA.

(Arda 72 pendim 0735/Surakarta).

Begini cara Kodim 1002/ Barabai Bugarkan Fisik Personelnya

Bina Kebugaran Badan Anggota Kodim Barabai Jalan Santai

Barabai Kalsel-Berandankrinews- Pembinaan kesehatan atau kebugaran badan dapat dilakukan dengan olahraga yang rutin dan istirahat yang cukup serta pola makan yang sehat.
Salah satunya adalah dilakukan oleh anggota Kodim 1002/Barabai melaksanakan jalan santai di jalanan kota
Jum’at (20/12/19).

Diawali dengan senam peregangan dipimpin oleh Sertu Sapriadi Fitri dilanjutkan dengan senam pemanasan, hal ini dilakukan untuk menghindari cidera pada otot dan menghindari hal hal yang tidak diinginkan.

Untuk jalan santai sendiri dipimpin oleh Bintara Tinggi Operasi Kodim 1002/Barabai Sersan Mayor Nurhadi Susanto menempuh jarak kurang lebih Lima Kilometer.

Disampaikan oleh Plh.Pereira Seksi Operasi Kodim 1002/Barabai Kapten Inf.Andi Tiro bahwa jalan Santai ini sebagai upaya untuk membina kebugaran dan kesehatan badan anggota Kodim 1002/Barabai agar tetap prima dihadapkan dengan tugas tugas sebagai satuan teritorial yang menuntut harus wilayah binaan,Dan tentunya harus mempunyai kondisi badan yang prima serta selalu siap apabila dibutuhkan oleh warga binaan,”tegasnya.

(pendim1002).

SP Bun PTPN IV Akan Bersatu menjaga Asset

SP Bun PTPN IV akan bersatu menjaga aset PTPN IV*
 
SIMALUNGUN-BERANDANKRINEWS

Ketua SP Bun Basis Kebun Laras, Tugiman menyampaikan pernyataan saat ditemui di Kebun Laras ketika ada rencana okupasi lahan oleh pihak tidak dikenal seluas 131 Ha.

Tugiman mengatakan bahwa semua Karyawan yang tergabung Serikat Pekerja PTPN IV akan selalu menjaga Aset PTPN IV dari ancaman pihak luar karena PTPN4 merupakan tempat mencari nafkah dan sesuai motto SP BUN perusahaan sehat karyawan sejahtera.

Hal ini senada juga disampaikan oleh manajer Kebun Laras PTPN IV, Suherry mengatakan bahwa tidak sejengkal tanahpun dapat dilepas kepada pihak eksternal.

Pada kesempatan yang sama nampak hadir Manager kebun Dolok Ilir,PKS Dolok ilir, Muspika,Pengurus SP BUN basis Dolok ilir,RS Laras dan PMT dengan jumlah 450 orang,bersama-sama menjaga aset kebun laras yang pada saat itu penjagaan dari ancaman okupasi lahan.

Kebun Laras adalah kebun yang dikelola PTPN IV,terletak di 3 Kecamatan yakni Kec. Gunung Maligas,Kec. Bandar Huluan dan Kec. Gunung Malela Kabupaten Simalungun, dengan komoditas tanaman kelapa sawit,sebut General Manajer Distrik II Mahdi Al Haris, Rabu 18/12/2019 siang.
 
Mahdi Al Haris menceritakan sejarah PTPN IV Kebun Laras mulai dari pra nasionalisasi,bahwa Laras (Sumatra) Rubber Estates Limited,The Malayan Rubber Loan & Agency Corporation Limited berdasarkan Acte Van Concessie,Register No. 21 Laras yang dikeluarkan oleh Gubernur Pantai Timur Sumatera berdasarkan Keputusan tanggal 2 Januari 1916 No.1.

Kemudian N.V. Handelsvereeniging Amsterdam berdasarkan Acte Van Concessie yang dikeluarkan oleh Gubernur Pantai Timur Sumatera berdasarkan Keputusan tanggal 8 Oktober 1918 No.690, sebut Mahdi Al Haris.

Dikatakan Mahdi Al Haris, pasca nasionalisasi dengan dikeluarkannya kebijakan nasionalisasi terhadap seluruh perkebunan asing di wilayah Indonesia, sesuai dengan UU No : 86 tahun 1958 jo. PP No : 13 tahun 1959 tanggal 2 Mei 1959, maka seluruh areal yang dikuasai dan diusahai oleh Laras (Sumatra) Rubber Estates Limited, The Malayan Rubber Loan & Agency Corporation Limited dan N.V. Handelsvereeniging Amsterdam, Medan berubah nama beberapa kali sesuai kebijakan Pemerintah, akhirnya pada tahun 1996 menjadi PTPN IV yang merupakan gabungan dari 3 PTP dan sejak tahun 2014 anak perusahaan dari PTPN 3 holding.

Adapun dasar perolehan dan penguasaan tanah, Mahdi Al Haris menyebutkan kepemilikan berdasarkan hak Laras (Sumatra) Rubber Estates Limited,The Malayan Rubber Loan & Agency Corporation Limited berdasarkan Acte Van Concessie, Register No. 21 Laras,

yang dikeluarkan oleh Gubernur Pantai Timur Sumatera berdasarkan Keputusan tanggal 2 Januari 1916 No.1. N.V. Handelsvereeniging Amsterdam berdasarkan Acte Van Concessie yang dikeluarkan oleh Gubernur Pantai Timur Sumatera berdasarkan Keputusan tanggal 8 Oktober 1918 No.690.

Dalam pendaftaran tanah sesuai Keputusan Menteri Agraria No : SK 8/Ka/1963 tentang Pemberian Tanah-tanah Bekas Perusahaan Belanda Kepada Perusahaan Negara dan Bank-Bank Negara, maka tanah-tanah tersebut harus didaftar sesuai dengan PP No. 10 Tahun 1961, maka menurut Mahdi Al Haris untuk memenuhi ketentuan tersebut, pendaftaran atas Acte Van Concessie, Afschrift Register No. 21 Laras dan Acte Van Concessie, berdasarkan Keputusan tanggal 8 Oktober 1918 No.690.

Sehubungan dengan pendaftaran sebagaimana berakhir pada akhir tahun 1973, ditentukan dalam Surat Surat Keputusan No : 32/DDA/1970 jo. Keputusan No : Sk.45/DJA/1973, maka untuk selanjutnya prosedur yang ditempuh adalah prosedur biasa dalam penyelesaian pemberian HGU, kata Mahdi Al Haris.

Dalam penerbitan HGU, PTP VII mengajukan permohonan HGU untuk areal bekas konsesi Parnabolon I, Parnabolon II dan Laras, dan Panitia Pemeriksaan Tanah (Panitia B) Propinsi Sumatera Utara dalam Konstaterings dan kesimpulannya tanggal 30 Maret 1971, menyatakan bahwa areal perkebunan Laras seluas 4.410 Ha, diusahakan PTP VII, sedangkan areal selebihnya yang merupakan garapan rakyat dikecualikan dari pemberian HGU, demikian dikatakan Mahdi Al Haris.
Dasar permohonan PTP VII dan konstatering rapport,

Departemen Dalam Negeri menerbitkan Surat Keputusan No : pada tahun 1981 tentang pemberian HGU seluas ± 4.062,66 hektar kepada PTP VII, atas areal tersebut sudah diperpanjang saat jatuh tempo dan Kepala BPN RI menerbitkan Surat Keputusan tentang perpanjangan HGU dengan sertifikat HGU yang berlaku sesuai dengan ketentuan. Sehingga saat sini PTPN IV Kebun Laras secara sah mengelola usahanya di atas HGU yang sudah diterbitkan oleh BPN RI, demikian tutup Mahdi Al Haris dalam penjelasannya.

Laporan
(Leo) kota Medan

Boyong Motor Chooper,Jokowi Sapa Masyarakat Krayan

NUNUKAN – Presiden Jokowi ternyata langsung memboyong Motor Chooper Kawasaki W175 miliknya dalam kunjunganya di wilayah Krayan. Mengenakan sepatu sneakers warna hitam, Jokowi terlihat mengendarai motor chooper miliknya menuju Long Midang, objek kunjungannya kali ini.

Disepanjang jalan yang dilalui, Jokowi yang mengenakan jaket merah lengkap dengan helm gaul ala anak – anak motor tersebut  mendapat sambutan yang begitu antusias dari ribuan masyarakat Krayan. Diiringi oleh puluhan motor paspampres dan rombongan, Jokowi memacu pelan kendaraanya sambil menyapa masyarakat yang mengelu – elukanya di sepanjang jalan.

Sebetulnya, rute yang akan dilalui Jokowi dan rombongan kali ini kurang begitu cocok untuk dilalui kendaraan chooper, karena dari sekitar 8 kilometer jalan yang akan dilaluinya, baru sekitar 5 kilometer saja yang sudah diaspal, selebihnya masih berupa perkerasan dengan agregat, dan beberapa ratus meter lagi malah masih berupa tanah.

Dipilihnya motor chooper, dan bukannya motor trail yang biasa dipakai di jalanan tanah dan berlumpur dalam kunjunganya di Kecamatan Krayan, sepertinya sengaja dilakukan oleh Jokowi untuk menunjukkan bahwa jalanan yang saat ini masih berupa jalan tanah akan segera ‘disulapnya’ menjadi jalanan aspal yang mulus selepas dirinya berkunjung. (HUMAS)