Gelar Unjuk Rasa Dikemendikbud, DPP PAMI Tuntut Presiden Copot Nadiem


JAKARTA – Kantor Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI kembali didemo masa dari Pelopor Angkatan Muda Indonesia, Rabu (15/1) siang,terkait dugaan ijazah palsu Rektor Universitas Negeri Manado.

Demonstrasi yang dipimpin langsung Ketua Umumnya John F.Rumengan mempertanyakan janji Mendikbud Nadiem Makarim untuk segera melaksanakan Rekomendasi Ombudsman RI Nomor : 0001/REK/0834.2016/V/2018 tangal 31 Mei 2018 tentang mal administrasi oleh Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dalam penyetaraan ijazah doctor (S3) luar negeri dan kenaikan jabatan fungsional dosen menjadi guru besar atas nama Julyeta Paulina Amelia Runtuwene.

Dalam orasinya di depan Kantor Kemendikbud,Ketum PAMI John F.Rumengan meminta Presiden RI Joko Widodo segera mencopot Nadiem Makarim dari jabatannya selaku Mendikbud karena melakukan perlawanan terhadap negara.

“Mengabaikan Rekomendasi Ombudsman sama saja dengan melawan negara,oleh sebab itu presiden harus segera mencopot Nadiem,”teriaknya.

Rumengan juga menandaskan, jika Nadiem tidak mampu melaksanakan perintah Undang-Undang maka sebaiknya mundur dari menteri dan kembali urus Gojek.

Dalam aksi kali ini,PAMI juga meminta Mendikbud tidak bertindak inkonstitusional dan membangkang amanat Undang-Undang No.37 Tahun 2008 tentang Ombudsman Pasal 37 Ayat (1) yang menyatakan,terlapor dan atasan terlapor wajib melaksanakan rekomendasi Ombudsman.

“Jadi Mendikbud dan atasannya yaitu presiden wajib melaksanakan rekomendasi tersebut,” ujar Niko Silalahi, salah satu orator dalam aksi.

Masa juga menuntut Mendikbud memecat Polaris Siregar,Staf Bidang Hukum yang memberi keterangan palsu kepada penyidik (kasus dugaan ijazah palsu Rektor Unima di Polda Sulawsi Utara) bahwa Universite De Marne La Vallee Paris Perancis terdaftar dalam laman Kemenristek Dikti karena sebelumnya sudah pernah menyetarakan ijazah Doktor atas nama Budhi Prihartono dan Bintal Amin.

Padahal,menurut lembaran isi tuntutan pendemo,kedua dosen tersebut ternyata bukan lulusan Universite De Marne La Vallee Paris Perancis, melainkan dari Univeriste De Droit Marseile untuk Budhi dosen ITB dan Universitas Putra Jaya Malaysia untuk dosen Bintal Amin.

Ikut pula berorasi dalam aksi kali ini, Stanley Ering, mantan dosen Unima yang dipecat sepihak karena ikut melaporkan kasus ini ke Ombudsman beberapa waktu lalu.

Sumber DPP PAMI

Kapolres Sergai Cek Kesiapan Apel Persiapan Antisipasi Benalam

Sergai – Kepolisian Resort Sergai bersama Instansi terkait melaksanakan Apel kesiapan Penanggulangan Bencana alam di Kabupaten Sergai Provinsi Sumatera Utara bertempat di Halaman Mako Polres Sergai, Seirampah. Rabu (15/1/2020) sekira pukul 08:00WIB.

Apel upacara Siaga Bencana Alam dengan tema Kita Jaga Alam Jaga Kita di pimpin langsung oleh Kapolres Sergai AKBP Robin SimatupangSH.MH.

Dalam sambutan,Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang menyampaikan bahwa maksud tujuan pelaksanaan apel ini adalah untuk menyamakan persepsi dalam rangka kesiapan siagaan penanggulan bencana alam di Kabupaten Serdang Bedagai.

“Apabila terjadi bencana, kita sudah mempersiapkan penanganya sedini mungkin. Mulai dari pelibatan personil sampai penggelaran sarana dan prasarana,”kata Kapolres Sergai AKBP Robin.

Adapun penyelenggaraan bencana ada 3 tahap penyelenggaraan penanggulangan bencana antara lain, Perencanaan dalam situasi tidak terjadinya bencana dan dalam situasi terdapat potensi terhadinya bencana dengan cara melaksanakan kesiap siagaan peringatan dini dan mitigasi bencana.

Tanggap darurat penyelengaraan penanggulangan bencana saat tanggap darurat. Pasca bencana penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan cara melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi.

“Kategori bencana dan keadaan darurat bencana yaitu peristiwa atau rangkaian yang mengancam dan menganggu kehidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam atau non alam serta faktor manusia yang mengakibatkan timbul korban jiwa, kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan yang memelukan penanganan tindakan segera,” jelasnya.

Untuk itu, Kapolres Sergai berharap benar – benar siap nantinya dalam antisipasi penanganan dampak dari bencana.

Sementara itu, Kepala BPBD Sergai Hendri Suharto didampingi Kabid Pengcegahan dan Kesiap Siagaan Dadan Penanunggalangan Bencana Daerah Hj,Mira Montana mengatakan bahwa penyelenggaraan

Penanganan bencana alam ada tiga bagian yaitu, Kesiapan sebelum terjadi bencana alam, Penanganan saat terjadi bencana alam dan Penanganan setelah terjadinya bencana.

“Untuk wilayah Kabupaten Serdang Bedagai ada dua kemungkinan terjadi bencana alam terdiri Angin Puting Beliung dan Banjir,” kata Henri Suharto.

“Kita harus hadir ditengah masyarakat dalam kejadian bencana alam dan harus mampu mengembalikan traumatik para korban bencana sebagai bukti kesiapan kita dalam penanganan bencana alam di Kabupaten Serdang Bedagai,” jelas Kepala BPBD Sergai Hendri Suharto.

Selanjutkan usai pelaksanaan upacara Siaga Bencana dengan sesi Foto Bersama hingga berlangsung dalam keadaan aman dan kondusif.

Dalam kegiatan ini turut hadir apel Siaga Bencana Alam, Kapolres Sergai AKBP Robin Simatupang SH,M.Hum, Dandim 0204/ DS, Letkol Kav.Syamsul Arifin, SE,Sekda Kab.Sergai H.M.Faisal Hasrimy AP.MAP, Kepala BPBD Sergai, H Hendri Suharto,Ketua MUI Sergai,H Hasbul Panjaitan, Ketua FKUB Drs.Irfan Elfuadi Lubis dan Para Kadis OPD Sergai,Barisan PMI Kab.Serdang Bedagai, Barisan Personil,Para PJU Polres Sergai, Barisan Personil Polres Sergai,Barisan Personil Kodim 0204/DS,Barisan Senkom Mitra Polri,Barisan Karang Taruna, Barisan Pramuka.

Laporan
(Leodepari) Medan

Bantu Padamkan Kebakaran Rumah Salah Satu Warga , Babinsa Kasarangan Patut Diapresiasi


Barabai Kalsel – Kebakaran kembali di Kabupaten Hulu Sungai Tengah.Kali satu unit rumah semi permanen milik H.Darmansyah (57) pekerjaan petani alamat desa Kedundung RT.002/001 kecamatan Labuan Amas Utara sekitar pukul 15.15 wita,Rabu (15/01/2020).

Dijelaskan oleh Babinsa Koramil 1002-08//Kasarangan Koptu Aidil Fitriadi bahwa api membesar begitu cepat dan menghanguskan rumah semi permanen akibat cuaca yang panas ditambah angin yang begitu kencang,”ujarnya.

Beruntung kejadian kebakaran tidak menimbulkan korban jiwa,namun barang barang milik korban tidak bisa diselamatkan.

Dugaan sementara kebakaran terjadi akibat korsleting arus pendek arus listrik,berkat kesigapan petugas pemadam kebakaran dan dibantu oleh warga masyarakat,sekitar pukul 16.30 wita api dapat dikuasai dan dipadamkan,”Jelas Aidil.

(pendim1002).

Kapolda Sumut Pimpin langsung Apel Siaga Bencana 1180 Personil Disiapkan Untuk Antisipasi


MEDAN – Dalam rangka mengantisipasi terjadinya bencana alam di wilayah Sumut, Polda Sumut menggelar apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Tahun 2020 bertempat di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut,Rabu (15/01/2020) pkl 08.30 wib.

Apel yang dipimpin langsung oleh Kapolda Sumut Irjen Pol.Drs.Martuani Sormin, M.Si ini juga turut dihadiri oleh Pangdam I/BB Mayjen TNI MS.Fadhillah, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol.Drs. Mardiaz Kusin Dwihananto,Kasdam I/BB Brigjen TNI Untung Budianto, Kabinda Sumut Ka BNNP Sumut,Wakil Kepala Pengadilan Tinggi Sumut,Pangkosek Hanudnas III,Danlanud Soewondo,Kepala BPBD Kota Medan, Asintel Kajati, Wadanlantamal Belawan,serta 1.180 peserta apel yang terdiri dari 13 kompi gabungan.

Dalam kesempatan tersebut,Kapolda Sumut bersama Pangdam I/BB dan Wagubsu melakukan pengecekan baik dari kesiapan pasukan maupun perlengkapan dari masing-masing satuan.Cara pengoperasionalan peralatan maupun kendaraan pun turut dicek langsung untuk memastikan bahwa sudah siap untuk dipergunakan

Kapolda Sumut dalam arahannya mengatakan bahwa apel kesiapsiagaan ini dilaksanakan guna mengecek kesiapan baik dari personil maupun perlengkapan yang kemungkinan sewaktu-waktu akan dipergunakan dalam memberikan pertolongan kepada masyarakat apabila terjadi bencana alam di wilayah Sumut.

Berdasarkan data dari BMKG Sumut, puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi di akhir bulan januari hingga februari 2020 di Sumatera Utara.Sehubungan dengan hal tersebut, seluruh stake holder baik instansi pemerintah maupun TNI-Polri di Sumut harus siap menghadapi kemungkinan peningkatan potensi bencana alam yang terjadi disuatu wilayah

“Dari hasil pengecekan yang telah dilakukan, baik dari sumber daya manusia maupun peralatan dari masing-masing satuan telah siap untuk dipergunakan. Saya harap peralatan yang dimiliki dapat dirawat dengan baik agar ketika akan digunakan tidak mengalami masalah”, ujar Kapolda Sumut

Kapolda Sumut juga meminta agar masing-masing Kasatker senantiasa melatih personil yang mengawaki peralatan agar semakin mahir dalam mengoperasionalkan alat-alat tersebut sehingga ketika memberikan bantuan tidak terjadi kendala apapun

Beliau berharap wilayah sumut kiranya bisa aman dan jauh dari segala bencana. Namun apabila hal itu terjadi seluruh personil harus siap mengatasinya tentunya dengan kondisi kesehatan yang prima.Baik dari Pemerintah Provinsi maupun TNI-Polri harus saling berkoordinasi karena tidak bisa untuk bekerja sendiri dalam menghadapi bencana alam.

“Seluruh instansi terkait harus bersama bergandengan dan bersinergi dalam rangka memberi pertolongan dan operasi kemanusiaan kepada seluruh masyarakat Sumut”, ujarnya

Terkait trauma healing, Kapolda Sumut meminta dari SDM Polda Sumut dapat berkoordinasi dengan Kodam I/BB serta dokter psikologi membentuk tim trauma healing untuk anak anak dan masyarakat paska terjadi bencana.

Laporan
(Leodepari) Medan

DPD PDIP NTB Sah Tidak Mengusung Husni Jibril Dipilkada Sumbawa

MATARAM- Pasca Rakernas I PDI Perjuangan di Jakarta dua hari lalu, Kini DPD PDI Perjuangan Nusa Tenggara Barat secara resmi memutuskan tidak mengusung bupati petahana H.Husni Jibril sebagai bakal calon bupati di Pilkada Kab. Sumbawa 2020.

Ketua DPD PDIP NTB,H.Rachmat Hidayat menegaskan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa karena PDIP tak lagi mengusung H. Husni Jibril maju sebagai bakal calon bupati Sumbawa.

“Kami DPD dan DPC kabupaten Sumbawa memohon maaf kepada seluruh masyarakat Sumbawa, kalau dalam Pilkada mendatang tidak lagi mencalonkan Husni Jibril sebagai bakal calon bupati dari PDIP,” ujar Rachmat Hidayat usai memimpin rapat di Kantor DPD PDIP NTB di Mataram, (14/1).

Ia menjelaskan, keputusan tak mencalonkan lagi Husni Jibril sebagai bakal calon bupati tersebut,lantaran kader PDIP itu, sering menderita sakit sehingga selama hampir lima tahun memimpin,roda pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Sumbawa tidak berjalan maksimal.

“Kami harus realistis melihat semua ini. Karena banyak keluhan masyarakat yang disampaikan kepada kami tidak puas atas kinerjanya,karena beliau sering sakit. Lebih banyak kontrol sakit daripada berada di Sumbawa,” ucapnya.

Karena atas dasar itulah,DPD PDIP akhirnya memutuskan untuk tidak mencalonkan kembali H.Husni Jibril sebagai bakal calon Bupati Sumbawa.katanya.

“Sekali lagi atas nama pimpinan PDIP NTB,kami meminta maaf kepada masyarakat Sumbawa atas ketidakpuasan ini,karena ini diluar kewenangan kita,” tegas politisi PDI Perjuangan 3 Periode dari Dapil NTB di parlemen tersebut .

Kendati demikian,Rachmat menepis,bahwa alasan tak lagi mencalonkan bupati Sumbawa satu periode itu,karena pihaknya tersandera kesepakatan koalisi bersama PKS untuk tiga pilkada,yakni Pilkada Kota Mataram,Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) dan Sumbawa.

“Tidak ada kaitannya dengan itu.Kalau Mataram ya Mataram.Sumbawa juga Sumbawa, begitu juga KSB.Ini murni karena alasan kesehatan beliau (Husni,),” jelas Rachmat.

Selain itu,Rachmat juga menepis bahwa keputusan tak mengusung Husni Jibril, karena PDIP lebih condong memilih mengusung paket Dewi Novianty yang dicalonkan PKS yang notabenenya adalah adik kandung Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah dengan Sekretaris DPD PDIP NTB Lalu Budi Suryata, SP.

“Tidak ada kaitannya dengan itu semua. Ini murni karena alasan kesehatan beliau (Husni, Red).Jadi tidak ada alasan karena gonjang ganjing segala macam, apalagi karena Novi adik gubernur,” tegas Rachmat.

“Jadi ini tidak ada kaitan pencalonan Novi, melainkan kita hanya melihat Novi sosok birokrat sejati. Demikian dengan suaminya yang juga birokrat sejati dan itu berhasil. Satu contoh Bupati Sumbawa Barat yang mantan birokrat karena pernah menjabat Sekda,sehingga saat terpilih sebagai bupati tahu apa masalah yang dihadapi,karena itu kita ingin dorong Novi,”

Disinggung apakah PDIP akan memberikan sanksi jika nantinya Husni Jibril tetap ngotot mencalonkan diri sebagai bakal calon bupati tanpa diusung melalui PDIP, Rachmat menegaskan tidak mempersoalkannya.Karena itu,hak yang dimiliki oleh seseorang dan bagaimanapun Husni Jibril masih tetap kader PDIP. Bahkan, dirinya tak khawatir jika langkah PDIP tersebut akan merugikan PDIP di Pilkada Sumbawa.

“Sanksi itu ada tahapannya karena kita berpegang pada AD/ART.Meski tidak dicalonkan,Husni tetap kader PDIP. Begitu juga tanpa Husni pun PDIP tetap jadi pemenang, jadi buat apa kita khawatir,” tegas Rachmat.

Menurut Rachmat, sampai saat ini DPD PDIP belum memutuskan siapa bakal calon yang nantinya akan diusung menggantikan Husni Jibril di Pilkada Sumbawa.Namun demikian, ditegaskan Rachmat,bakal calon yang nantinya diusung tersebut harus berasal dari kader partai.Sebab, bagaimanapun PDIP di Sumbawa, merupakan partai pemenang baik Pilkada maupun Pemilu.

“InsyaAllah secepatnya kita akan putuskan setelah melihat hasil-hasil survei.Yang jelas yang kita harapkan maju itu kader,bisa saja nanti putra Husni Jibril,Gitta Liesbano yang gantikan bapaknya,karena dia kader di PDIP Sumbawa.Yang jelas kita tunggu saja, nanti pada saatnya kami akan umumkan,”tambah Rachmat.

Sementara itu, Ketua Desk Pilkada yang juga Ketua Bappilu DPD PDIP NTB, H. Musyafirin menegaskan tak dicalonkannya kembali Husni Jibril sebagai bupati merupakan keputusan partai Karena, selain sakit.Berdasarkan evaluasi di internal partai,elektabilitas Husni lemah. Hal ini bisa dilihat dari ramainya bakal calon yang akan ikut di kontestasi Pilkada Sumbawa.

“Tiga saja calon yang ikut apalagi banyak sudah memberikan indikasi bahwa petahana itu lemah.Sehingga ada peluang untuk dikalahkan. Makanya kalau calonnya lebih dari tiga petahana harus di evaluasi dan itu sudah dalilnya begitu,” tegasnya.

Menurut Bupati Sumbawa Barat ini,pasca keputusan tersebut langkah PDIP selanjutnya, akan mencari figur-figur dari internal partai yang bisa memenangkan Pilkada.

Disinggung apakah figur tersebut di antaranya Lalu Budi Suryata atau Gitta Liesbano putra Husni Jibril. Musyafirin menyatakan belum bisa memastikan. Karena terpenting bagi PDIP Sumbawa adalah saat ini mencari figur yang mampu memenangkan Pilkada.

“Tugas saya itu mencari siapa yang menang.Kalau kalah tidak kita dukung, kalau menang ya kita dukung,”pungkasnya

Laporan
( JN) NTB