Melawan saat Hendak diamankan Satres Narkoba Polres Taro tembak bandar Narkoba BB 26 bungkus Klip Sabu


Berandankrinews.com
Tanah Karo | Sumatera Utara

Satres Narkoba Polres Tanah Karo berhasil menangkap seorang Jeri Nando Ginting (36) Warga Desa Barus Julu Kabupaten Karo Sumatera Utara (15/2/2020) Sore .

Kapolres Tanah Karo AKBP Benny R Hutajulu ,SIK Saat dikonfirmasi melalui Kasat Narkoba Polres Tanah Karo AKP Rasmaju Tarigan menjelaskan bahwa Pada hari Sabtu tanggal 15 Februari 2020 sekira pukul 14.30 Wib, personil Satres Narkoba PolresTanah karo melakukan penyelidikan terhadap kebenaran laporan informasi tentang dugaan tindak pidana narkotika yang terjadi di DusunBasam, Ds. BarusJuluKec. Barusjahe Kab. Karo.

Sesampainya di lokasi sasaran yang dituju di Jl.Dusun Basani Desa Barus Julu Kec.Barus jahe Kab.Karo tepatnya dibelakang rumah Jeri Nando Ginting, personil Satres Narkoba mendapati mobil milik tersangka sedang berada di seberang rumah diduga pelaku. Selanjutnya personil SatresNarkoba dibagi menjadi 2 (dua) Tim.

Satu tim yang berjumlah 3 (tiga) orang melakukan pengepungan terhadap mobil dan Tim lain berjumlah 4 (empat) orang mengepung rumah.Selanjutnya dua orang personil mengamankan seorang laki-laki yang berada di depan rumah yang sedang mengaduk semen,yang diduga merupakan “pekerja” (membantu menjual sabu) milik tersangka yang Selanjutnya diketahui bernama Dalton Sanjaya Sianturi.

Kemudian Aiptu Basmi Ginting masuk melalui pintu depan rumah yang dalam keadaan terbuka sambil memperkenalkan diri sebagai Polisi. Ketika Aiptu Basmi Ginting melewati pintu belakang rumah tersangka yang sebelumnya bersembunyi di balik dinding langsung membacok Baskami Ginting dengan menggunakan 1 bilah parang dengan gagang kayu sehingga mengenai pada baguan punggung personil kami .

Namun hanya mengenai jaket yang dikenakannya hingga robek. Seketika Aiptu Basmi Ginting membalikkan badan dan melihat tersangka mengayunkan parang kearah dirinya dan melihat hal tersebut Basmi Ginting langsung mengeluarkan jurus pemungkasnya untuk menangkis dengan menangkap tangan tersangka sehingga terjatuh.

Walaupun dalam posisi terjatuh tersangka tetap berusaha mengayunkan parangnya ke petugas kami ,sehingga menyayat pundak sebelah kiri.Melihat personil mengeluarkan senjata api tersangka langsung melarikan diri .seketika itu juga di berikan tembakan peringatan namun tidak dihiraukan ,Tutur Rasmaju

Pada saat dilakukan tindakan tegas dengan terukur kearah kaki tersangka , namun tersangka lebih dahulu melompat kearah jurang sehingga tindakan tegas personil mengenai bagian punggung tersangka sehingga terjatuh dan kami langung mengangkat tersangka ke dalam mobil untuk selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Kabanjahe,namun setelah tiba dirumah sakit tersangka menghembuskan napas terkhir.Ungkap Rasmaju kepada Wartawan.

Dari rumah tersangka kami temukan 1 buah dompet yang berisikan 24 paket shabu shabu dengan berat 5,80 gram bruto dan pada saat di Rumah Sakit juga dilakukan pemeriksaan terhadap badan dan pakaian tersangka dan ditemukan barang bukti 1 paket shabu dalam kantong dalam jaket sebelah kanan denganberat 16, 10 gram bruto.

Sedangkan personil yang lain juga melakukan pemeriksaan dalam rumah tepatnya dikamar tersangka dibawah tilam dan ditemukan barang bukti 1 paket shabu didalam plastic klip warna bening dengan berat 0,99 gram bruto dibawah tempat tidur,1 buah timbangan elektrik warna putih,1 buah bong yang terbuat dari botol plastik,2 buah mancis tanpa tutup kepala dan 1 buah pipet sebagai sekop, dan beberapa plastik klip berles merah dalam keadaan kosong Jumlah keseluruhan barang bukti 26 paket shabu shabu dengan berat brutto 22, 89 gram.

Masi Kata AKP Rasmaju ,“ Adapun barang bukti yang kami amankan “ 26 (dua puluh enam) paket plastik klip berles merah yang diduga berisikan narkotika jenis shabu shabu dengan berat brutto 22,89 (dua puluh dua koma delapan puluh sembilan) gram ,Potongan tisu dan potongan lakban yang digunakan sebagai pembungkus shabu shabu,5 (lima) potongan plastik assoy warna merah sebagai pembungkus shabu shabu, 5 (Lima) potongan plastik assoy warna biru sebagai pembungkus shabu shabu.

1 (satu) paket plastik klip berles merah dalam keadaan kosong,1(satu) buah dompet warna biru laut sebagai tempat penyimpanan shabu shabu,1 (satu) unit timbangan elektrik,1 (satu) buah pipet sebagai sekop,1(satu) buah kaca pirex, 2 (dua) buah mancis tanpa tutup kepala,

1(satu) buah bong yang terbuat dari botol plastik terpasang 2 buah pipet,1 (satu) unit handphone merk Oppo warna putih dan -1 (satu) bilah parang dengan gagang kayu yang digunakan untuk menyerang anggota Polri. Ungkap Kasat Narkoba Polres Tanah Karo.

*(Leodepari)*Medan

Kementan dan Pemprov Bali komitmen kendalikan Kasus kematian Babi di BALI

Berandankrinews.com
Denpasar – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyampaikan kesiapan dan komitmennya untuk terus membantu Pemerintah Provinsi Bali dalam mengendalikan penyakit pada babi yang dalam 1 (satu) bulan terakhir ini menjangkiti beberapa wilayah di Provinsi Bali.

Hal tersebut disampaikan I Ketut Diarmita, Dirjen PKH pada saat menemui Gubernur Bali, I Wayan Koster, di Kantor Gubernur Bali, Jumat, 14/02/2020.

Menurut Ketut, penyakit babi yang terjadi di Bali merupakan suspek African Swine Fever (ASF), dan tindakan pengendalian yang dilakukan oleh petugas kesehatan hewan di Provinsi Bali sudah tepat, hal ini terbukti dengan terkendalinya kasus.

“Berbeda dengan daerah ataupun negara lain, kasus kematian babi di Bali saat ini hanya mencapai 0,11% dari total populasi babi di Bali yang berjumlah 800 ribu ekor. Artinya petugas sudah sigap menghadapi kasus ini,” tambahnya.

Ketut juga menjelaskan bahwa Pemerintah telah berupaya membangun kapasitas dalam menghadapi kasus seperti kematian babi di Bali ini, karena kejadian kasus memang sudah diprediksi akan terjadi sebelumnya. Hal ini mengingat adanya penerbangan langsung dari negara tertular serta praktek pemberian sisa-sisa makanan sebagai pakan (swill feeding) yang memang biasa dilakukan masyarakat.

“Swill feeding diduga merupakan sumber masuknya penyakit ini, mengingat sifat virus yang tahan pada makanan olahan dan juga di lingkungan,” ungkapnya. Namun demikian, Ketut juga menegaskan bahwa virus penyebab penyakit babi di Bali ini tidak dapat menular ke manusia (bukan zoonosis), sehingga masyarakat dihimbau tidak takut konsumsi daging babi.

Pada kesempatan bertemu Gubernur Bali tersebut, Ketut memperkenalkan sebagian anggota tim ahli yang terdiri dari beberapa guru besar dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) yakni Prof. I Nengah Kerta Besung dan Prof. IGN Kade Mahardika (FKH Unud), Prof. Sri Hadi Agung Priyono dan Prof. I Wayan Teguh Wibawan (FKH IPB University), Dr. AA Gde Putra (Komisi Ahli Kesehatan Hewan), dan drh. Agung Suganda (Kepala Pusvetma) yang saat ini dalam proses mengembangkan vaksin untuk mencegah ASF.

“Dalam waktu dekat, prototipe vaksin akan segera diujicobakan, mudah-mudahan berhasil, sehingga bisa mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut,” imbuhnya.

Ketut menjelaskan bahwa pembuatan vaksin ASF ini tidak mudah, dan telah banyak negara mencoba membuatnya, namun belum ada yang berhasil membuat vaksin yang efektif mencegah penyakit. Ia berharap ada terobosan dalam pengembangan vaksin di Indonesia.

Sementara itu, Gubernur Bali menyampaikan apresiasinya kepada Kementan atas dukungannya dalam pengendalian penyakit babi yang terjadi. Ia meminta Ida Bagus Wisnuardhana, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan jajarannya untuk tetap sigap dalam mengantisipasi kasus, dan mencegah penyebaran penyakit.

“Ini penting, mengingat babi merupakan penghidupan bagi masyarakat, khususnya untuk masyarakat Bali,” ungkapnya.

Mengakhiri kunjungan, Ketut kembali menegaskan komitmennya untuk terus membantu pengendalian penyakit pada babi di Bali. (PBI/Red)

Narahubung:
Drh. Fadjar Sumping Tjatur Rasa, Ph.D., Direktur Kesehatan Hewan, Ditjen PKH, Kementan.

Iwan Hammer

Babinsa Koramil 1002-02/Ilung gotong royong bersama warga pasang gorong gorong


Berandankrinews.com
Barabai Kalsel.Babinsa Koramil 1002-02/Ilung Sertu Suwito dan Koptu Paham bersama warga masyarakat desa Maringgit melaksanakan penggalian dan pemasangan gorong gorong,Sabtu (15/02/2020)

Pemasangan gorong gorong tepatnya di desa Maringgit RT.004 RW.002 Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

Seperti disampaikan oleh kepala Desa Maringgit Tajudinnor yang ikut serta dalam gotong royong tersebut bahwa penggalian dan pemasangan gorong gorong ini hasil kesepakatan hasil rapat warga desa Maringgit beberapa hari yang lalu di Kantor desa, Untuk gorong gorong berasal dari atau bantuan dari desa sedangkan dana penggalian dan pemasangnya swadaya masyarakat,”ucapnya.

Masih menurut Tajudinnor, penggalian dan pemasangam gorong gorong ini sebagai upaya untuk melancarkan saluran drainase/parit yang sudah tertutup dengan tanah, sehingga apabila hujan tidak ada saluran pembuangan,”tegasnya.

Sementara itu Sertu Suwito disela sela kegiatan penggalian dan pemasangan gorong gorong menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan bersama warga masyarakat ini merupakan perwujudan dari pelaksanaan Binter TNI AD.

Dimana seorang Babinsa harus jeli dan peka terhadap desa binaan yang menjadi tanggungjawbanya, sekecil apapun kegiatan yang ada di wilayah binaan Babinsa harus tahu, seperti kegiatan yang kami lakukan saat ini bersama warga masyarakat.

Sertu Suwito juga menambahkan bahwa kegiatan penggalian dan pasangan gorong gorong bersama warga masyarakat merupakan implementasi dari kegiatan Binter yang sudah menjadi bagian dari tugas pokok TNI-AD khususnya dalam mengatasi kesulitan masyarakat sekelilingnya,”tegas Suwito.

(pendim1002).

Kapolda Sulsel pimpin upacara kenaikan pangkat luar biasa Kapolsek Cempa Polres Pinrang


Berandankinews.com
Pinrang,Sulsel-Beranfankrinews.com
Kapolsek Cempa,Polres Pinrang,AKP Akbar menerima penghargaan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) dari Kapolri Jenderal Pol Idham Azis.

Penghargaan Kapolri tersebut didasari dengan Keputusan Kapolri Nomor: KEP/178/I/2020 tanggal 28 Januari 2020 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa bagi anggota Kepolisian Negara Republik Indonesi.Dan ditindak lanjuti dalam Surat Telegram Kapolri yang ditandatangani oleh Karo Bingkar As SDM Polri Brigjen Pol Dr.Dedi Prasetyo dengan Nomor: STR/38/I/KEP/2020 tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa AKP Akbar menjadi Kompol.

Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Pol Mas Guntur Laupe saat memimpin upacara Korps Raport Kenaikan Pangkat Luar Biasa tersebut menyampaikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa kepada anggota Polri sebagai bentuk apresiasi Pimpinan Polri terhadap prestasi anggota dalam melaksanakan tugas di lapangan dianggap melebihi semangat rela berkorban yang melampaui panggilan tugasnya.

“Jadi Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) ini,dapat diberikan kepada siapa saja anggota Polri yang berprestasi,dan anggota dituntut bersaing secara sehat dan natural dalam perkembangan karier di Kepolisian,”tegas Kapolda Sulsel saat Irup Upacara Korp Raport KPLB dan Pengambilan Sumpah/Janji PNS Polri, di Lapangan Upacara Mapolda Sulsel,
Senin (10/02/2020)

Ditempat terpisah, Kabid Humas Polda Sulsel menjelaskan AKP Akbar diberi penghargaan atas aksinya yang viral saat bersimpuh melindungi seorang penambang yang nyaris tewas dikeroyok massa di sebuah kebun dengan cara berlutut dan bersimpuh memohon agar massa tidak melakukan aksi anarkis. di Desa Salipolo pada Selasa 5 November 2019,lalu

Humas Polda Sulsel

Ternyata Mendagri Dan Sekjen Mendagri Satu Angkatan Di Lemhanas


Berandankrinews.com
Jakarta – Bertemu dengan kawan lama satu sekolah, satu kampus atau satu lembaga pendidikan memang menyenangkan.Kisah lama yang pernah terjadi kembali diingat dalam reuni.Itu pula yang dikenang Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat hadir di acara Reuni Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) PPSA XVII di
di Gedung Sasana Bahkti Praja (SBP) Gedung C Kementerian Dalam Negeri, di Jakarta Pusat,Jumat (14/2/3/2020).

Gelak tawa pun berderai,saat Menteri Tito kembali mengenang saat jadi peserta pendidikan di Lemhanas.Bagi Tito, reuni itu adalah acara untuk menyambung tali silahturahmi. Yang lama tak bertemu karena terpisah rutinitas bisa bersua kembali. Kembali ngobrol hangat ngalor ngidul, mengenang kebersamaan yang dulu terjalin.Dan,silahturahim memang harus dirawat.Salah satunya lewat acara reuni.

“Memang spirit kita ingin tetap menjalin hubungan silaturahmi,ini paling penting saya kira, kemudian tentunya mengenang kenangan bersama karena kita ada persamaan sejarah yang sama,” kata Menteri Tito.

Dan ada sebuah kisah menarik dari Tito tentang Hadi Prabowo,Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri. Ceritanya mengagetkan.Ternyata,Tito dan Hadi, satu alumni.Sama-sama pernah dididik di kawah candradimuka Lemhanas.

Menteri Tito pun mengawali ceritanya saat ia diberi amanah oleh Presiden Jokowi sebagai Mendagri. Karena amanah itu pula, ia pensiun dini dari kepolisian. Pensiun dari jabatan Kapolri. Padahal,usia aktifnya sebagai polisi bisa dikatakan masih panjang. Tapi, demi amanah,ia harus mundur dari institusi yang dicintainya.

” Begitu masuk kesini yang pertama memang agak warnanya agak sedikit lain karena harus pensiun dini. Jadi kadang-kadang juga merasa juga ini umur 55 tahun 54 kurang berapa hari 55 begitu harus pensiun dini, tapi namanya tugas amanah yang diberikan saya laksnakan. Jadi panggilannya juga sudah menjadi purnawirawan,” ujarnya.

Bertugas di lembaga yang sedikit banyak berbeda dengan Polri, seperti Kemendagri menurut Tito jadi warna tersendiri dalam karirnya. Tapi untungnya di Kemendagri, ada Hadi Prabowo, sosok birokrat yang sudah lama dikenalnya. Hadi, Sekjen Kemendagri kata Tito, adalah kawan satu alumni. Sama-sama pernah di Lemhanas. Bahkan, satu angkatan. Pengalaman Hadi sebagai birokrat yang sudah lama makan asam garam, cukup membantunya untuk cepat beradaptasi di Kemendagri.

” Kemudian masuk kesini (Kemendagri), untungnya saya tahu ada Pak Hadi di sini. Ini Pak Hadi ini kita sudah tahu. Waktu kita di Lemhanas pun kalau sudah bicara pemerintahan daerah mungkin paling khatam itu adalah Pak Hadi. Kenapa? Wong dari lahirnya sudah pemerintahan daerah, pernah jadi lurah, pernah jadi camat, Sekda, pernah jadi Plt Gubernur. Di sini juga sudah lumayan lama. Sudah orang satu kantor ini tidak ada yang berani sama Pak Hadi, karena tak bisa dibohongi gitu.

Jadi itu manfaatnya PPSA XVII karena kita pernah bersama, selalu teman-teman di dalam internal ini saya sampaikan bahwa Pak Hadi adalah satu angkatan saya, meskipun beliau Sekjen yang satu angkatan dengan saya dia. Jadi jangan coba-coba bohongi saya pasti saya tanya Pak Hadi, ” tutur Tito.

Sebagai kawan satu angkatan di Lemhanas, lanjut Tito, ia dan Hadi Prabowo, tak perlu saling mengenal lagi. Langsung klop karena sudah lama saling kenal. Karenanya,ia kompak. Bisa langsung bangun chemistry.

” Sebetulnya ini hanya ingin menggambarkan bagaimana hubungan saya dengan Pak Hadi antara orang pertama dan orang kedua di kementerian ini,sangat bisa kompak karena kita punya sejarah yang sama di PPSA XVII, dan Pak Hadi selalu menyampaikan, Pak enggak hanya pernah sama-sama di PPSA XVII,pak menteri ingat kita di Lido satu tenda lho’ itulah kira-kira,” kata Tito,

Karenanya ia merasa perlu mengucapkan terima kasih kepada Hadi Prabowo. Terutama kerja kerasnya menyiapkan acara reuni, sehingga ia bisa kembali bersilahturahmi dengan kawan-kawan lama di Lemhanas.Tak lupa,Tito juga mengungkapkan, bahwa nanti akan acara yang akan melibatkan para milenial. Para alumni Lemhanas bisa ikut berpartisipasi.Misalnya, jadi pembicara.

” Pada bulan Maret rencananya akan mengadakan acara untuk milenial. Intinya,kira-kira bicara soal kebangsaan tapi dengan target audiencenya kaum milenial, ” ujar Tito.

(Puspen/Leodepari)