Deddy Sitorus Dan BRI Cabang Nunukan Salurkan CSR Untuk Rumah Adat Dan Rumah Ibadah

Foto Penyerahan secara simbolis Dana Bantuan CSR yang diperjuangkan oleh Anggota DPR RI, Deddy Sitorus dan Bank Rakyat Indonesia Cabang Nunukan kepada para panitia pembangunan rumah adat dan rumah ibadah di Nunukan.

Nunukan – Bekerjasama dengan Bank rakyat Indonesia (BRI) Cabang Nunukan, Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI ) Deddy Yevry Hanteru Sitorus kembali mmenyalurkan bantuan CSR (Corporate Sosial Responbility).

Kali ini yang menjadi sasaran dari CSR tersebut adalah Rumah Ibadah dan Rumah Adat yang ada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Sedikitnya ada 4 rumah ibadah dan 1 rumah adat yang terbagi dari beberapa wilayah di pulau Nunukan hingga yang berada di wilayah ‘Pedalaman’

Kelima tempat ibadah dan rumah adat tersebut yakni: Pembangunan Gereja Kristen Pemancar Injil, Desa Ubol, Kecamatan Lumbis Ogong, Pembangunan Gereja Kristen Pemancar Injil, Desa Pagar, Kecamatan Sembakung, Pembangunan Gereja Kristen Pemancar Injil, Desa Butas Bagu Kecamatan Sembakung, Pembangunan Lamin Baloi Abuat yang merupakan Rumah Adat di Kecamatan  Lumbis ogong dan pembangunan Masjid Daarul Falaah di Kecamatan Nunukan.

Bantuan diserahkan langsung oleh Staf Ahli DPR RI bersama perwakilan BRI Cabang Nunukan kepada masing – masing dari panitia pembangunan rumah ibadah dan rumah adat tersebut.

Deddy berharap, bantuan CSR tersebut dapat bermanfaat untuk umat dan masyarakat. Diharapkan pula, bantuan itu akan turut mempercepat selesainya bangunan sehingga dapat menambah kenyamanan dalam beribadah dan aktivitas kemasyarakaran lainya.

“Semoga dapat bermanfaat untuk umat dan masyarakat. Kepada teman – teman di lapangan, terimakasih, walau dalam keadaan pandemy tapi telah bekerja dengan menyampaikan langsung bantuan CSR tersebut kepada panitia,” tutur Deddy melalui akun Facebook pribadinya, Sabtu ( 10/7).

Para panitia dari pembangunan rumah adat dan tempat ibadah tersebut sangat mengapresiasi atas bantuan CSR yang diperjuangkan oleh Pilitisi PDI Perjuangan dan BRI Cabang Nunukan itu. Yanto Payetra, salah seorang warga Desa Ubol mengakui bahwa CSR tersebut terasa sekali manfaatnya untuk pembangunan rumah ibadah di tempatnya.

“Mewakili Pengurus/Majelis dan Panitia Pembangunan GKPI Desa Ubol, kami ucapkan banyak terima kasih untuk Pak Deddy.  Semoga Pak Deddy diberi kesehatan kekuatan dalam menjalankan amanah sebagai wakil rakyat Kaltara di Senayan,” ucapnya.

Pewarta ; Eddy Santry

Teddy Wibisana : PPKM Darurat Akan Pulihkan Ekonomi Dengan Cepat

Teddy Wibisana tegaskan, apabila PPKM dijalankan dengan benar, maka akan berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi yang selama ini terpuruik akibat pandemy covid – 19. Foto: Istimewa

Jakarta – Mantan Aktivis Pro Demokrasi, Teddy Wibisana mendukung sikap Pemerintah yang resmi menerapkan PPKM Darurat untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini kembali meluas. keputusan Pemerintah itu sudah sangat tepat. Pasalnya, lonjakan kasus covid yang begitu tinggi. Maka menurut Teddy, upaya Pemerintah untuk menekan pandemi covid 19 melalui pemberlakuan PPKM Darurat tersebut harus didukung.

“Mengingat lonjakan kasus covid – 19 saat ini sangat tinggi, maka pemberlakuan PPKM Darurat tersebut sudah sangat tepat. Minimal ada Dua manfaat yakni dari segi medis dan ekonomi,” tutur Teddy kepada awak media, Kamis (1/7).

Sebagaimana diketahui, penerapan PPKM Darurat untuk wilayah Jawa-Bali akan dimulai tanggal 3 Juli hingga 20 Juli 2021.   Melalui PPKM Darurat, Pemerintah menargetkan kasus covid – 19 akan dapat turun 10.000 per hari.

Pelaksanaan PPKM darurat ini meliputi pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat yang lebih ketat daripada yang selama ini sudah berlaku. Kebijakan yang diberlakukan selama dua pekan dan menyasar kabupaten/kota di Jawa dan Bali tersebut dilakukan sebagai salah satu cara untuk memutus rantai penyebaran virus corona, yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Dengan diberlakukannya keadaan tersebut maka pusat perdagangan dan tempat perbelanjaan akan ditutup. Sementara rumah makan hanya menyediakan layanan pesan/antar (delivery), fasilitas hiburan dan tempat umum ditutup, rumah ibadah juga untuk sementara menghentikan kegiatannya.

Lebih lanjut Teddy apabila PPKM darurat benar – benar dipatuhi, setidaknya efek positif akan terjadi dalam 2 hal.  Sisi pertama, ungkap Teddy, pemberlakuan PPKM Darurat akan menekan laju penyebaran virus. Karena dengan pembatasan itu, mobilitas masyarakat dari tempat satu ketempat lainya dapat diminimalisir.

“Sedangkan dari sisi ekonomi, pemberlakuan PPKM Darurat akan mampu memperbaiki perekonomian masyarakat dengan cepat,” tandas mantan Ketua Umum ALMISBAT tersebut.

Teddy mengingatkan, suka tidak suka harus diakui bahwa dampak nyata dari pandemi Covid-19 selama ini adalah perekonomian masyarakat mengalami penurunan bahkan anjlok, banyak pengusaha, pedagang, mengalami kerugian bahkan tidak dapat beroperasi.

“Kita bisa rasakan sendiri, pandemy covid – 19 selama setahun lebih ini telah membuat perekonomian kita terpuruk. Tentu kita tidak mau berada dalam situasi seperti ini. Lebih baik kita sakit dan pahit selama 14 hari namun setelah itu perekonomian kita akan bangkit daripada kita terus –terusan dalam keadaan seperti ini,” tandasnya.

Memang PPKM Darurat bukan hal yang ringan. Selain konsistensi aparat keamanan maupun satgas covid dalam tugasnya, peran masyarakat juga teramat penting untuk menentukan keberhasilan dari  PPKM tersebut.

Selain itu Teddy juga mengingatkan agar selama dijalankanya PPKM Darurat tersebut,  Pemerintah harus dapat mengiringinya dengan kebijakan yang solutif untuk masyarakat terutama mereka yang terhenti aktivitasnya dalam mencari nafkah.

“Jangan sampai PPKM yang kita harap akan menjadi solusi justru menimbulkan masalah,” tegas Teddy

Sementara terkait kasus covid – 19, hingga Kamis 1 Juli 2021, pasien yang dinyatakan positif bertambah 24.836 menjadi 2.203.108. Pasien sembuh bertambah 9.874 menjadi 1.890.287 sedangkan pasien meninggal bertambah 504 menjadi 58.995. Tercatat sebanyak 155.191 spesimen diperiksa hari ini di seluruh Indonesia, sedangkan jumlah suspek sebanyak 131.329

Dedy Sitorus Kecam Penganiayaan WNI Oleh Aparat Malaysia Di Selat Nunukan

Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR – RI ), Ir. Deddy Yevry Hanteru Sitorus menyesalkan arogansi oknum aparat Kerajaan Malaysia yang diduga melakukan tindak penganiayaan terhadap seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Nunukan.

Menurut Deddy, seberapa besarpun kesalahan seseorang, ia penyiksaan tetap merupakan pelanggaran. Terlebih, ungkap Deddy, hal ini diatur dalam UU No 5 Tahun 1998 Tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain yang Kejam,

“Tindakan pihak keamanan Malaysia ini termasuk biadab dan tidak ber-peri-kemanusiaan! Apakah tidak ada cara beradab untuk menyelesaikan masalah seperti ini, apakah tidak ada hukum yang manusiawi untuk persoalan seperti ini selayaknya negara beradab?”, ujarnya, Rabu (23/6)

Seorang warga Negara Indonesia (WNI) asal Nunukan bernama Efendi Putra alias Gohan bin Dudi mengalami tindakan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh aparat Malaysia di muara perairan Sungai Ular, Kabupaten Nunukan, pada Jumat (18/06/2021).

Dilansir dari kabar Nunukan, Hj. Refi ibunda Gohan menyatakan keberatannya terhadap dugaan penganiayaan yang menimpa anaknya.

‘’Anakku dikasih bonyok, sampai kritis dia di hospital Tawau, saya tidak terima, saya akan tuntut masalah ini,’’ ujarnya, Selasa (22/6/2021).

Refi menceritakan pertama kali mendapatkan kabar tersebut dari rekannya yang bertugas sebagai perawat  di Hospital Tawau pada Sabtu, (19/06/2021).

Perawat tersebut menghubungi Refi melalui panggilan video dan memperlihatkan kondisi Gohan yang babak belur dan harus menjalani tindakan operasi.

‘’Panik sekali saya waktu itu. Saya tanya dia siapa buat begitu? apakah polis Malaysia? dia mengangguk lemah. Saya tanya lagi sama siapa di speedboat? dia jawab dengan bisikan kalau dia hanya berdua dengan Juma pemilik speedboat, tanpa membawa penumpang,’’ lanjutnya.

Setelah sampai ruang operasi, komunikasi terputus dan sampai hari ini Refi tidak bisa menghubungi anaknya ataupun perawat hospital Tawau yang pertama kali mengabarkan kondisi Gohan.

‘’Yang jelas saya mengutuk kekerasan yang terjadi pada anak saya. Kalaupun dia melewati batas Negara harusnya cukup diusir, bukan dihajar sedemikian rupa. Itu brutal, tidak manusiawi dan saya meminta keadilan,’’ kata Refi lantang.

Refi sudah melakukan sejumlah komunikasi dengan pihak keluarganya yang bekerja di Kerajaan Malaysia, dan berharap bisa mengusut kekerasan yang menimpa anaknya.

Terlebih informasi yang dia dapat dari sejumlah instansi, termasuk dari aparat Malaysia, ada enam kali tembakan yang keluar dalam aksi tersebut.

Deddy Sitorus menegaskan, seharusnya tindak kekerasan tidak boleh terjadi terlebih terhadap seorang WNI yang dilakukan oleh Aparat Negara lain. Untuk itu ia berharap,  pihak Kementerian Luar Negeri RI, Konsulat Jendral di Tawau dan aparat Indonesia yang bertugas di (perairan) perbatasan perlu dimampukan untuk melindungi warga Indonesia.

“Lengkapi mereka dengan peralatan yang memadai, anggaran yang cukup dan keterampilan yang dibutuhkan. Kejadian seperti ini tidak boleh dibiarkan dan jangan sampai terulang di masa depan,” tegasnya,”

Pewarta : Eddy Santry

PT. Pertamina PEP Tarakan Field Dukung Bank Sampah Karya Bersama Mendaur Ulang Limbah Plastik

Nunukan – Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan melihat kesungguhan masyarakat setempat dalam menjaga kelestarian alam,  PT. Pertamina PEP Tarakan Field memberikan dukungan atas keberadaan Bank Sampah Karya Bersama di Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan Selatan, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), 

Hal itu dibuktikan dengan pendampingan program pemberdayaan masyarakat bernama Aliansi Kerja Bebas Sampah (Akar Basah). Untuk mendukung upaya tersebut PEP Tarakan Field memfasilitasi pengadaan mesin cetak pelampung rumput laut ramah lingkungan kepada pengelola limbah plastik tersebut. 

Pertamina berharap, mesin itu nantinya dapat menjadi bagian dari upaya Bank Sampah untuk mendaur ulang limbah plastik jenis  jenis HDPE (High Density Polyethylene) agar dapat bermanfaat kembali.

Community Involvement Development Officer Pertamina EP Tarakan Field PEP Tarakan Field, Nida Khoirun Nissa. Foto Eddy Santry

“Ini adalah konsistensi atas komitmen dari kepedulian terhadap sosial dan lingkungan di area operasi atau wilayah kerja Pertamina PEP Tarakan Field ,” tutur Community Involvement Development Officer Pertamina EP Tarakan Field PEP Tarakan Field, Nida Khoirun Nissa kepada awak media di Tanjung Harapan, Nunukan, Selasa (22/6).

Dari sisi sosial, ungkap Nida, diharapkan mesin pencetak pelampung rumput laut ramah lingkungan tersebut nantinya dapat menjadi penggerak agar Bank Sampah Karya Bersama semakin berkembang.

“Kita harap apa yang telah kita berikan dapat menjadi penggerak kemandirian masyarakat di Tanjung Harapan dan umumnya masyarakat Nunukan dalam memberdayakan sampah plastik. Sehingga dari hal itu nantinya bukan hanya akan berdampak positif pada lingkungan namun juga akan bermanfaat secara ekonomi untuk masyarakat,” tandas Nida.

Suasana pengolahan limbah plastik oleh Bank Sampah Karya Bersama,

Sementara itu, Lurah Tanjung Harapan, Andi Maskur mengaku dukungan dari Pertamina tersebut sangat berguna bagi keberlangsungan upaya masyarakat dalam memberdayakan limbah plastik berupa Bank Sampah Karya Bersama.

Andi menilai, keberadaan mesin pencetak pelampung rumput laut ramah lingkungan tersebut akan semakin menguatkan upaya masyarakat dalam mewujudkan konsep 3 E (Edukasi, Ekonomi dan Ekologi)

“Kami sangat berterimakasih kepada PT. Pertamina EP Tarakan Field atas dukunganya berupa mesin pendaur ulang sampah plastik ini. Dimana dalam proses pemgolahan limbah plastik oleh Bank Sampah Karya Bersama, kami menerapkan program 3 E. Dan itu sangat terbantu dengan adanya mesin tersebut,” katanya.

Pewarta: Eddy Santry

Inovasinya Tuai Apresiasi Dari Bupati Nunukan, Begini Jawaban Plt. Camat Lumbis Pansiangan

Nunukan – Pada rapat penyusunan RPJMD di ruang VIP lantai IV Kantor Bupati Nunukan yang berlangsung Senin (14/6), Asmin Laura Hafid mengapresiasi kinerja Camat Lumbis Pansiangan yang membangun wilayahnya dengan mengintervensi pemanfaatan dana desa (DD).

“Saya apresiasi kinerja Camat Lumbis Pansiangan. Dia mengintervensi penggunaan dana desa sehingga benar-benar tepat sasaran,” tutur Bupati Nunukan ini di hadapan pimpinan OPD dijajarannya.

Dalam sambutannya, dia meminta camat lain di Kabupaten Nunukan dapat meniru langkah yang ditempuh Camat Lumbis Pansiangan tersebut agar bisa membangun wilayahnya di tengah keterbatasan dana dari APBD.

Foto Plt. Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis Pangkayung.

Menanggapi pujian dari Bupati Nunukan tersebut, Plt. Camat Lumbis Pansiangan, Lumbis Pangkayungon menilai dirinya belum pantas mendapatkan pujian karena yang ia lakukan semata –mata adalah pengabdian. Namun ia menyatakan bahwa apresiasi kepadanya akan dijadikan cambuk untuk lebih meningkatkan kinerjanya sebagai Abdi Negara.

“Sesungguhnya ini “cambuk” untuk kami untuk terus berusaha mejawab ekspektasi. Yang sangat berperan besar adalah pemerintah desa (Aparat desa dan BPD) se-Kecamatan Lumbis Pansiangan, semua elemen Masyarakat Lumbis Pansiangan, para sarjana dan intektual Lumbis Pansiangan dan pemuda yang selama ini berperan aktif bekerjasama bahu-membahu membangun desa di Lumbis Pansiangan,”tuturnya, Senin (20/6)

Lumbis menegaskan bahwa Pemerintah Kecamatan sebagai perpanjangan Bupati di wilayah Kecamatan hanya mencari ide mengkomunikasikannya dengan pemerintah desa dan masyarakat. Menurutnya, semuanya itu tidak akan jalan jika tanpa sinergitas dan kegotongroyongan.

“Dengan landasan persatuan demi kemajuan bersama perubahan itu kita mulai dan harus mulai dari diri kita dulu, lingkungan, desa dan kecamatan. Jadi selayaknya apresiasi ini juga untuk seluruh masyarakat Kec. Lumbis Pansiangan dan teman-teman pegawai Kecamatan Lumbis pansiangan yang solid saling memberikan pandangan dan masukan untuk kemajuan kita bersama,”

Lebih lanjut Lumbis menyatakan bahwa pujian dari Bupati Nunukan tersebut justru menjadi tantangan kepada pihaknya untuk lebih berinovasi lagi terutama dalam meminimalkan alokasi anggaran namun memaksimalkan pembangunan.

“Kami tidak boleh berpuas diri, kmi harus lebih giat lagi untuk mejawab ekspektasi. Tujuan kmai adalah membangun desa, menata perbatasan untuk melaksanan arahan Bupati demi kemajuan masyarakat perbatasan, kami ingin memberikan dasar pembangunan yang benar sesuai potensi lokal yang ada tidak perlu muluk-muluk, kami tidak selamanya menjadi pemimpin di Lumbis Pansiangan tetapi hanya memberikan dasar dan semangat membangun tinggal generasi berikutnya mengembangkannya,” tutupnya .

Pewarta; Eddy Santry