UPT Balai Latihan Kerja Disnaker Kab. Nunukan Selenggarakan Pelatihan Berbasis Kompetensi

NUNUKAN- Mewakili Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, Kepala Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Masniadi membuka secara resmi Pelatihan Berbasis Kompetensi yang diselenggarakan oleh UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Nunukan yang dilaksanakan di ruang rapat VIP lantai IV Kantor Bupati Nunukan, Jumat (08/03).

Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Nunukan merupakan salah satu daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Malaysia yang secara geografis merupakan pintu gerbang utama arus masuk dan keluarnya para pencari kerja baik yang berasal dari daerah luar maupun dari lokal, sehingga Kabupaten Nunukan dapat dikatakan sebagai daerah transit.

Hal tersebut menjadikan Kabupaten Nunukan sebagai pintu gerbang keluar masuknya para pencari kerja, sehingga permasalahan permasalahan ketenagakerjaan menjadi lebih kompleks, hal ini disebabkan banyaknya pencari kerja yang datang dari daerah lain untuk mencari pekerjaan di Kabupaten Nunukan maupun ke Malaysia tersebut sehingga menambah persaingan bagi pencari kerja lokal dalam mendapatkan kesempatan kerja.

Maka dari itu pemerintah menitik beratkan prioritas pembangunan ketenagakerjaan khususnya dalam rangka menciptakan lapangan kerja dan pengembangan sumber daya manusia dalam upaya menciptakan tenaga kerja yang berkualitas, produktif, efisien, berjiwa wirausaha dan mandiri serta mempunyai daya saing.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan ini diharapkan mampu merubah pola pikir, tingkah laku dan memberikan semangat tinggi serta menambah pengetahuan dan keterampilan sebagai bekal untuk mencari pekerjaan atau membuka lapangan pekerjaan guna menyongsong masa depan yang lebih baik agar dapat meningkatkan taraf hidup keluarganya.

“Kami menyadari bahwa pembekalan dan pelatihan yang kami berikan ini masih bersifat dasar oleh karena itu kepada seluruh peserta kami mohon perhatian saudara saudara untuk memanfaatkan pelatihan ini dengan sebaik baiknya, teruslah menambah ilmu pengetahuan serta keterampilan saudara agar dapat berdiri diatas kaki sendiri, dan jadikanlah pelatihan ini sebagai modal dasar dari pada kemandirian saudara yang mampu menciptakan peluang usaha baru bagi saudara dan masyarakat yang ada dilingkungan sekitar saudara”, tutur Masniadi.

Kegiatan ini diselenggarakan selama 1 hari dan diisi oleh berbagai narasumber dengan kompetensi yang berbeda beda.

(PROKOMPIM)

Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan Menandatangani MoU (Memorandum Of Understanding) dengan Universitas Hasannudin Makassar.

Penandatangan Nota Kesepahaman ini dilaksanakan di Ruang Rapat Rektor Lt. 8 Rektorat Kampus Unhas Tamalanrea , Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar, Jumat (08/03/2024)

MoU ini ditandatangani oleh Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid Selaku Pihak Pertama dan Rektor Universitas Hasanuddin Makassar Jamaluddin Jompa selalu Pihak Kedua.

MoU ini berisi tentang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan pengembangan sumber manusia.

Tampak turut hadir mendampingi Bupati Nunukan, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan H. Muhammad Amin, S.H beserta jajaran Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan.

Sedangkan dari pihak Universitas Hasanuddin tampak turut mendampingi
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. drg. Mohammad Ruskin, MKes PhD SpBM(K), Wakil Rektor Bidang Kemitraan, Inovasi, Kewirausahaan dan Bisnis Prof. Dr. Eng. Adi Maulana, ST., M. Phil

(PROKOMPIM)

Jatuh 4 Kilometer dari Bandara Krayan Tengah, Lokasi Pesawat Kargo Smart Air Terdekteksi di Gunung Batu Arit

NUNUKAN – Lokasi pesawat Kargo milik maskapai Smart Cakrawala Aviation jenis PC6 Pilatus Porter registrasi PK-SNE rute Tarakan-Binuang terdeteksi jatuh 4 Kilometer dari Bandara Perintis Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Jumat (08/03/2024) sore.

Diberitakan sebelumnya, pesawat kargo Smart Air tersebut hilang kontak setelah take off dari Bandara Internasional Juwata Tarakan pada pukul 08:25 WITA dengan tujuan Bandara Perintis Binuang, Kec.Krayan Tengah dan seharusnya mendarat di Binuang pada pukul 09.25 WITA tetapi tak kunjung tiba.

Berdasarkan keterangan Kepala Desa Binuang, Kelvin mengatakan pesawat jatuh sekitar 4 Kilometer dari titik bandara.

“Pesawat jatuh sekitar 4 Kilometer dari titik bandara perintis tepatnya di Gunung Batu Arit, ruas pinggir jalan antar kecamatan,” ujar Kelvin.

Lebih lanjut, Polsek setempat bersama masyarakat telah menuju titik lokasi jatuhnya pesawat tersebut.

“Saat ini masyarakat bersama dengan Polsek Krayan Tengah menuju ke titik jatuhnya pesawat yang jika dari Krayan Induk ke Desa Binuang membutuhkan waktu sekitar 4 hingga 5 jam waktu tempuh,” terangnya.

Menurut informasi, pesawat kargo tersebut memuat logistik sembako dengan berat 583 Kilogram serta Pilot, Capt M.Yusuf dan seorang Engginer On Board (EOB), Deni S.

Hingga saat berita diterbitkan, para warga dan kepolisian dalam perjalanan menuju titik jatuhnya pesawat tersebut.

Bersama dengan itu, saat ini juga, pihak Bandara Juwata masih melakukan koordinasi dengan Airnav Tarakan, Basarnas, BMKG, PT Smart Aviation, MAF Tarakan, serta berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya.

(*Nam)

BREAKING NEWS! Tak Kunjung Tiba, Pesawat Kargo Smart Air Rute Tarakan-Krayan Diduga Hilang Kontak

NUNUKAN – Pesawat Kargo dengan rute Tarakan – Binuang, Kecamatan Krayan Tengah diduga hilang kontak, Jumat (08/03/2024).

Kejadian tersebut bermula dari pesawat kargo Smart Air take off dari Bandara Internasional Juwata Tarakan pada pukul 09:25 WITA dengan tujuan Lapangan Terbang (Lapter) Binuang, Kec.Krayan Tengah dan seharusnya mendarat di Binuang pada pukul 10.25 WITA.

Namun, hingga saat ini pesawat kargo tersebut belum mendarat tiba di Lapter Binuang dan diduga hilang kontak.

Hal ini meyebabkan pihak navigasi udara belum mengetahui lokasi pesawat tersebut.

Selaku Pengawas SOS Kargo Tarakan, Edwin mengatakan bahwa pesawat hilang kontak dan belum tiba di Binuang.

“Info pesawat yang ngangkut barang SOA hilang kontak, sampai saat ini belum juga tiba mendarat di Lapter Binuang,” ujar Edwin.

Hingga saat berita ini diterbitkan belum diketahui keberadaan dan penyebab hilangnya pesawat yang terdiri dari Pilot, Co-Pilot serta penumpang dengan tujuan Binuang.

Adapun juga sampai saat ini pihak penyelenggara masih berusaha mencari tau kondisi dan keberadaan pesawat dengan menelusuri jalur terbang dan kelengkapan navigasi Smart Air tersebut.

(*Nam)

BNPP Gelar FGD Pengukuran Indeks Pengelolaan Kawasan Perbatasan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (IPKP PKSN) Tahun 2023 di Kabupaten Nunukan

NUNUKAN- Mewakili Bupati Nunukan, Kepala BPPD Kab. Nunukan Ir. Dian Kusumanto membuka kegiatan FGD Pengukuran IPKP PKSN Kawasan Perbatasan Perbatasan Darat dan Perbatasan Laut di Kab. Nunukan. Kamis (7/3).

Kegiatan yang dilaksanakan di ruang pertemuan lantai IV Kantor Bupati Nunukan dihadiri Drs. Sriyanto Perencanaan Ahli Madya Koordinator Fasilitasi Pelaksanaan dan Monitoring dan Evaluasi BNPP, Bambang Erie Perencana Ahli Madya pada Asdep Potensi Kawasan Perbatasan Darat BNPP, Perwakilan Forkopimda Kab. Nunukan, Kepala BPPD Kab. Nunukan, Kepala OPD Terkait, Instansi Vertikal.

Dalam kesempatan itu, Ir. Dian Kusumanto berkesempatan menyampaikan sambutan tertulis Bupati Nunukan.

Dalam sambutannya Bupati menyampaikan ucapan selamat datang kepada Anggota tim surveyor data dari BNPP.

Selain itu dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Kepala BPPD Nunukan Ir. Dian Kusumanto disampaikan bahwa pada hari ini Pemerintah Daerah dan Tim Surveyor data dari BNPP duduk berdiskusi dalam rangka penyusunan IPKP.

“Sebagaimana kita ketahui bersama Kabupaten Nunukan Masuk dalam 18 wilayah yang menjadi Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang telah ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2020-2024, sehingga penyusunan IPKP ini tentunya perlu kita dukung bersama,” ungkapnya.

Lebih lanjut lagi dijelaskan bahwa, PKSN Long Midang, PKSN Lumbis, PKSN Sebatik, dan PKSN Nunukan adalah wilayah yang telah ditetapkan menjadi kawasan perbatasan yang diharapkan mengalami pertumbuhan.

“Kami dari Pemerintah Daerah mendukung apa yang menjadi maksud dan tujuan dari BNPP kali ini, karena kami menyadari wilayah perbatasan ini tidaklah dapat dibangun oleh satu atau dua pihak saja, tetapi perlu kepedulian dan kemauan yang kuat dari semua pihak yang terkait, baik dari Perintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Instansi Vertikal serta TNI dan Polri,” ujarnya.

Selain itu, Sriyanto Perencanaan Ahli Madya Koordinator Fasilitasi Pelaksanaan dan Monitoring dan Evaluasi BNPP juga menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah merupakan bagian dari amanat RPJM 2020-2024, dimana untuk mengukur perkembangan kawasan perbatasan khusunya Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di ukur dengan Indeks Pengelolaan Kawasan Perbatasan (IPKP).

“Untuk target 2020-2024 ada 18 PKSN yang tersebar di 16 Kabupaten/Kota, dimana dari 18 PKSN tersebut 3 PKSN di antaranya adalah di Kabupaten Nunukan untuk pengukuran di Tahun 2023 dan pengukuran ini dilakukan setiap tahun,” ungkapnya.

Sriyanto juga mengatakan bahwa dengan adanya kegiatan tersebut diharapakan dengan pengukuran ini akan tahu pengembangan PKSN Nunukan seperti apa, lendala dan hambatannya seperti apa.

Sehingga program-program kegiatan yang perlu menjadi usulan untuk pengembangan PKSN Nunukan, PKSN Long Midang, PKSN Tau Lumbis. Dan kegiatan tersebut dilaksanakan secara serentak dengan membagi 18 tim di 16 Kabupaten/Kota.

Selanjutnya dikatakan, yang menjadi dasar adalah Bappenas untuk penyusunan program kegiatan 2025-2029.

(PROKOMPIM)