Bersilaturahmi dengan Masyarakat Desa Srinanti, Bupati Laura Meminta Masyarakat Manfaatkan 10 Hari Terakhir Ramadhan

NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid memenuhi undangan Ibu Rosmini Hakim untuk bersafari ramadhan di Desanya, Desa Srinanti Kecamatan Seimenggaris, setelah sebelum Bupati Safari Ramadhan di Desa Tabur Lestari, Rabu 3 April 2024.

Meskipun kedatangan Bupati Laura sedikit terlambat di karena perubahan rute yang beralih lewat darat karena cuaca buruk, tetapi tidak menurunkan antusias masyarakat Desa Srinanti yang menunggu Bupatinya.

Dalam kesempatan itu Bupati Laura menyampaikan terimakasihnya kepada masyarakat Srinanti yang telah menjaga situasi dan kondisi wilayah yang senantiasa dalam keadaan kondusif dan damai. Bupati Laura juga menilai perkembangan dari sisi keagamaan yang semakin meningkat selama Bulan Suci Ramadhan 1445 Hijriah.

” Saya berharap di 10 Ramadhan terakhir ini, kita semakin menguatkan kembali nilai keagamaan kita, banyak mengaji, perbanyak shalat sunnah, bersedekah, dan peduli kepada saudara saudara yang membutuhkan, karena sesuai janji Allah SWT dalam Al-Quran, segala amal kebaikan kita selama Bulan Suci Ramadhan, insyaallah dilipat gandakan pahalanya, dan itu harus kita manfaatkan,” Ungkap Bupati Laura.

Kemudian dilanjutkan dengan pemberian bantuan untuk para Lansia, Yatim Balita, Marbot, Wakaf Alquran buat madrasah, parsel untuk Guru Ngaji, dan Bantuan Pembangunan Madrasah serta Bantuan Perawatan TPA

(PROKOMPIM)

Masyarakat Dihimbau Berpartisipasi dalam Pembangunan

BUNYU – Memasuki hari ke – 21 di bulan Ramadan, Gubernur Kalimantan Utara Bapak Dr. (H.C.). H. Zainal A Paliwang SH, beserta rombongan kembali menggelar buka puasa dan salat tarawih bersama masyarakat di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan di Masjid Istiqomah, Senin (1/4).

Dalam acara Safari Ramadan ini Pemerintah Provinsi Kaltara menyerahkan bantuan berupa sembako kepada pengurus mesjid, petugas kebersihan dan TKBM serta bantuan alquran kepada Masjid Istiqomah, bantuan dana keuangan sebesar Rp50 juta pada Masjid Al – Muhajirin dan bantuan dana keuangan pada Posyandu Kasih Ibu Desa Bunyu sebesar Rp10 juta.

Dimana pada bulan ini, semua semua umat muslim berlomba mencari barokah bulan ramadan, beda dengan bulan lainnya. Semua umat muslim dianjurkan untuk meningkatkan iman dan takwa dengan banyak cara seperti melakukan salat malam, membaca alquran dan memperbanyak sedekah.

“Ini menjadi momen yang tepat untuk kita melakukan intropeksi diri, memperbaiki kekurangan dan kesalahan yang kita miliki, serta meningkatkan kualitas hidup kita,”katanya.

Ia berharap momentum silaturahmi ini dapat membuat masyarakat Kaltara khusunya masyarakat Pulau Bunyu lebih dekat dengan Pemprov Kaltara.

“Silaturahmi antar pemerintah dengan masyarakat tentu akan sangat bermanfaat untuk mendorong percepatan pembangunan di Provinsi Kaltara, karena tanpa sinegritas yang baik dari seluruh pihak akan sulit mewujudkan cita – cita kita bersama,”jelasnya.

Diakhir sambutannya, mengajak semua untuk saling memaafkan dan saling menghargai dibulan yang penuh barokah ini.

Safari Ramadan kali ini juga dihadiri oleh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Kaltara, Camat Bunyu, Habib Muthahar Al – Jufri, Tokoh Agama/Adat di Kecamatan Bunyu.

(dkisp)

 

 

Giliran Mamolo dan Sedadap, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid dan Jajaran Berburu Takjil

NUNUKAN– Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid bersama jajarannya kembali berburu takjil dan makanan. Agenda rutin setiap Senin selama Ramadhan, kali ini dipusatkan di Pasar Mamolo dan Sedadap, Kecamatan Nunukan Selatan, Senin (01/04/2024).

Di Pasar Momolo, hampir seluruh lapak disambangi Bupati, Sekretaris Daerah, Asisten, dan kepala OPD di lingkungan Pemkab Nunukan.

Bukan hanya takjil dan minuman yang diserbu, sayur-sayuran, ikan hingga buah-buahan juga banyak dibeli Bupati dan rombongan.

Bupati mengatakan bahwa ini adalah wujud dukungan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sehingga segenap OPD diminta untuk turut membeli takjil.

“Ini adalah momen untuk bersilaturahmi sekaligus bentuk dukungan kita kepada sektor UMKM,”, tambahnya.

Lebih lanjut Bupati merasa bangga kepada UMKM yang masih bisa bertahan hingga saat ini, khususnya di bulan Ramadan ini. Ia berharap pelaku UMKM tetap bersemangat dalam berjualan.

“Tetap semangat, karena ini tinggal 8 hari lagi, mudah mudahan bisa tetap bertahan sampai dengan terakhir”, ujar Bupati Laura.

(PROKOMPIM)

Ramadhan ke-20, Wisata Religi Islamic Center Nunukan Ramai dikunjungi Masyarakat

NUNUKAN -Salah satu wisata religi ramai dikunjungi masyarakat memasuki puasa ramadhan ke-20 di Masjid Hidayaturrahman Islamic Center Nunukan, Minggu (31/03/2024).

Hal tersebut dilakukan masyarakat dalam rangka berkumpul untuk buka puasa bersama dengan keluarga ataupun teman-teman, ibadah shalat tarawih dan juga ibadah i’tikaf (bermalam di masjid saat ramadhan untuk beribadah).

Seperti diketahui buka bersama merupakan salah satu kegiatan saat bulan suci ramadhan guna mempererat silaturahmi.

Salah satu warga Jl. Antasari, Kelurahan Nunukan Tengah, Rumi mengungkapkan bahwa membawa seluruh keluarga untuk buka bersama di Islamic Center Nunukan.

“Saya membawa seluruh keluarga saya untuk buka bersama di Islamic Center, selain untuk cari suasana baru, kegiatan ini kita juga selalu lakukan di bulan suci Ramadhan,” ucap Agus Rumi.

Lebih lanjut, Rumi mengatakan bahwa memilih Islamic Center Nunukan untuk buka bersama dikarenakan memiliki pesona yang bagus dan indah.

“Kita sekeluarga ini pilih di Islamic Center karena suasananya bagus ya, apalagi pemandangan senja saat menunggu waktu berbuka itu bagus sekali, dan juga bisa langsung shalat Magrib, tidak jauh-jauh lagi mencari masjid,” lanjutnya.

Bersama dengan itu, Sri Wahyuni yang merupakan warga Desa Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan menyampaikan bahwa selain untuk buka bersama, Ia juga berencana I’tikaf di Islamic.

“Saya ini berdua dengan suami saya, selain kami juga bukber disini, kita juga nanti Insya Allah ingin I’tikaf di Islamic Center, karena kalau 10 terakhir puasa itu bagus melakukan I’tikaf untuk beribadah ya,” tutur Sri.

Lalu, Sri Wahyuni juga berharap agar Islamic Center dilakukan pemeliharaan yang baik, dikarenakan sudah banyak dinding-dinding yang kusam dan lampu padam.

“Islamic Center ini sangat bagus, tapi sayang pemeliharaannya yang harus diperbaiki, bisa dilihat lampu jalan sudah banyak yang mati, dindingnya sudah mulai kusam dan juga toiletnya sudah banyak yang kusam atau karatan, jadi kita berharap Bupati bisa melihat atau menjaga Masjid ini,” terangnya.

Terlihat warga sangat antusias buka bersama di Islamic Center Nunukan dengan membawa makanan sendiri hingga melakukan ajang foto-foto bersama.

(Nam/Nam)

Diduga Hina Wartawan, Oknum BPD Sebatik Dilaporkan ke Polisi

NUNUKAN – Sangat disayangkan jika seorang publik figur seperti oknum BPD Desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabuapaten Nunukan. Oknum tersebut tak lain adalah Arham menghina profesi wartawan atau jurnalis.

Diketahui Pers adalah profesi mulia dan telah memiliki kontribusi besar terhadap negara dan ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam setiap kegiatan jurnalistiknya, wartawan dilindungi Undang-Undang, kendati demikian masih saja ada segelintir oknum yang berupaya menghalangi kinerja jurnalistik dan menghina profesi wartawan.

Adapun kejadian mengacu pada hasil percakapan atau Chat di Group WhatsApp “Peduli Sebatik” bahwa terjadi dugaan pelecehan terhadap profesi jurnalistik yang dilakukan saudara Arham pada Minggu, (31/03/2024) sekitar pukul 18.18 WITA.

Menurut Gazalba Penasehat PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) Kabupaten Nunukan sekaligus ketua Bidang Advokasi dan Hukum SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) Kabupaten Nunukan yang didampingi Ketua SMSI Nunukan Anto Leo ,mengatakan bahwa oknum BPD desa tersebut telah memberikan pernyataan yang sangat tidak pantas.

“ 5W, Wajah Wajah wartawan warung kopi menanti waktu makan gratis, dengan maksud bahwa Cuma kumpul-kumpul di café tunggu pengusaha bayarkan makanan dan minumannya, begitulah bunyi pernyataannya,” tutur Gazalba yang melaporkan kepolisi hal tersebut.

Sampai beberapa pemilik media dan pemimpin
redaksi angkat bicara dalam persoalan ini.

“Wartawan/jurnalis adalah sebuah profesi yang harus dijalankan sesuai dengan prosedur, jika terjadi penghinaan dan pelecehan terhadap profesi, segera ambil tindakan tegas,”ungkapnya.

Melalui pasal 18 ayat (1) UU Pers memuat ancaman hukuman paling lama 2 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 500 juta terhadap penghinaan profesi wartawan/jurnalistik.

Dugaan penghinaan yang mereka lakukan berawal postingan atap sebuah sekolah runtuh di Sebatik
Akibat penghinaan itu sejumlah wartawan yang tergabung di PWI Kabupaten Nunukan, begitu juga sejumlah wartawan yang tergabung di SMSI Kabupaten Nunukan, menugaskan Penasehat sekaligus Tim Advokasi dan Hukumnya untuk melaporkan hal tersebut ke polisi terkait penhinaan tersebut.

“Yah, kami sudah melapor ke Polres Nunukan atas penghinaan profesi wartawan dengan registrasi Nomor : STTP/82/III/2024/Reskrim,” ucap Gazalba lagi.

Didampingi Anto Leo selaku Ketua SMSI Kabupaten Nunukan berharap agar kasus penghinaan tersebut cepat diproses.

(***Gz-reza)