Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Stunting merupakan sebuah masalah kesehatan dimana seorang bayi atau anak-anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan tubuhnya, sehingga gagal memiliki tinggi yang ideal pada usianya.
Masalah kesehatan ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi penting dalam tubuh, seperti lemak, karbohidrat dan protein. Terkadang orang tua seringkali menyalah artikan jika gemuk merupakan tanda bahwa anak mereka sehat. Padahal, kegemukan di usia yang tidak wajar, pada dasarnya merupakan gejala dari penyakit kurang gizi dan juga stunting itu sendiri.
Seperti yang terjadi di Desa Binusan ada sekitar 60 Anak mengalami Stunting atau hambatan pertumbuhan.
Seperti yang dikatakan Kepala Puskesmas Nunukan
Dr. Ika Bihandayani mengatakan Desa Binusan ada 60 anak berdasarkan berat badan perumur yang mengalami stunting atau hambatan pertumbuhan didesa Binusan.
Ika menjelaskan tahun ini lebih fokuskan untuk penanganan terkait Stunting dengan penyuluhan dan pembagian makanan tambahan ke masyarakat khususnya ibu hamil.
“Sebenarnya sebelum insiden ini, jauh hari sebelumnya kita sudah mengedukasi terus, lanjutnya seperti saat ini ada program Calon pengantin (Catin) disitu kita mengedukasi mulai dari bagaimana persiapan kehamilan, karena stunting ini penyebabnya dari kehamilan 1000 hari pertama kehidupan,” jelas Ika.
Ia menuturkan penyebabnya juga dari gizi nutrisi ibu hamil yang tidak terjaga sehingga kelahiran anak kondisi Stunting tubuh pendek.
Dr. Ika mengatakan sebenarnya dari diri kita masing-masing yang harus menjaga kesehatan.
“Dari kita sudah sering di lakukan sosialisasi dan edukasi kemana-mana, cuma karena angkanya lebih banyak ditahun ini, khususnya Desa Binusan dari 5 wilayah kerja puskesmas mencapai 60 Anak,” ujarnya.
Dr. Ika menuturkan penyuluhan akan difokuskan didesa Binusan namun tidak melupakan wilayah lain.
“kita fokuskan di Desa Binusan namun wilayah lain tetap kita pantau semua, jangan sampai ada penambahan stunting,” kata Ika.
Ciri-ciri stunting jelas Dr Ika adalah tubuh pendek, tidak sesuai berat badan, dengan ideal sesuai indeks masa tubuh.
Tentunya Ia mengharapkan kepada seluruh ibu hamil, lebih banyak konsumsi makanan bergizi, tidak konsumsi obat-obatan di usia kehamilan yang rawan.
“semua sakit penyakit bukan saja urusan orang kesehatan tetapi kesadaran dari diri kita,” pungkasnya. (*/MU)