Andi Maskur dan Pelampung Kapsul Rumput Lautnya, Inovasi yang Mewakili Kaltara Dalam Lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara ke XXIV Tingkat Nasional Tahun 2023 

NUNUKAN – Selain Rambli Inovator dari Kecamatan Sebatik Barat yang telah mempresentasikan Mesin Pembersih Tali Bentangan Rumput Laut, hari ini giliran Finalis kedua dari Kabupaten Nunukan yang mewakili Provinsi Kalimantan Utara dalam Lomba Teknologi Tepat Guna Nusantara XXIV Tingkat Nasional Tahun 2023 yang digelar oleh Kementerian Desa dan PDDT RI.

Dialah Andi Maskur, Inovator dari Kelurahan Tanjung Harapan Kecamatan Nunukan Selatan ini menampilkan Pengolahan Limbah Plastik untuk Pelampung Rumput Laut Ramah Lingkungan (Pelampung kapsul bersinar maupun tidak bersinar).

Dalam paparannya secara daring di hadapan dewan juri, Andi Maskur menyampaikan bahwa pelampung inovasinya ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dikarenakan lebih awet, tahan dan lebih murah.

Pelampung kapsul ramah lingkungan tersebut dapat dipakai satu sampai dua tahun dibanding dengan botol air mineral bekas dipakai sekali panen langsung dibuang.

Andi Maskur mengatakan awal ide dari pelampung kapsul ketika melihat penumpukan sampah di pesisir pantai yang kurang diperhatikan, bekas botol yang dipakai tidak dikumpulkan kembali oleh petani rumput laut sehingga terjadi penumpukan sampah plastik di pesisir laut.

“Jadi saya bersama teman-teman yang peduli dan cinta terhadap lingkungan tergerak untuk menciptakan suatu produk yang ramah lingkungan seperti yang sudah ada pelampung kapsul. Jadi nantinya suatu waktu pelampung kapsul tidak layak lagi digunakan oleh petani rumput laut dapat menjual kembali dengan kita agar dapat diolah semula”, Ungkapnya.

Menurutnya, lebih ekonomis bagi petani rumput laut menggunakan pelampung kapsul dengan harga beli yang murah yaitu Rp. 3000/satuan untuk yang minimalis dan Rp. 5000/satuan untuk yang besar.

Andi Maskur berharap dengan mengikuti lomba TTG dapat membuktikan bahwa Kalimantan Utara khususnya Kabupaten Nunukan mempunyai suatu produk yang lebih unggul dan bermanfaat bagi petani rumput laut.

“Harapan saya kepada petani rumput laut kiranya menggunakan pelampung yang ramah lingkungan agar lingkungan kita sehat dan bersih”, Tuturnya.

(PROKOMPIM)

Bupati Laura hadiri Perayaan Hari Pertanian Organik di Krayan Selatan, Hari Pertama Apa yang Dilakukan?

NUNUKAN – Dengan menggunakan Pesawat Mission Aviation Fellowship ( MAF) PK MEF Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid bertolak menuju Krayan Selatan sekitar Pukul 08.53 Wita. Cuaca hari itu sehingga penerbangan yang ditempuh selama 55 menit berjalan dengan lancar sampai tiba di Long Layu, Kecamatan Krayan, Selasa (23/05).

Terlihat Bupati Laura sangat enjoy menikmati perjalanannya, hanya saja terdengar suara sedikit kaget ketika roda pesawat mendarat dikarenakan bandara Krayan Selatan yang masih tanah. Akan tetapi senyuman itu kembali terlihat takkala sambutan yang sangat meriah yang diberikan masyarakat Krayan Selatan.

Suara – suara gong yang terdengar beriringan dengan tarian yang sangat indah, serta ribuan masyarakat yang sudah berkumpul untuk menyambut serta bersalaman dengan Bupatinya. Melihat antusias masyarakat, Bupati Laura pun bersalaman satu demi satu sambil menuju tempat istirahat yang sudah disiapkan panitia.

 

Setelah beristirahat sejenak, Bupati Laura mendatangi satu persatu stand pameran yang menyiapkan suvenir kerajinan tangan maupun hasil dari pertanian organik yang sudah dikemas. Masyarakat sangat senang melihat Bupati Laura mengapresiasi hasil produk mereka dengan membelinya.

” ini merupakan bentuk apresiasi kita dengan membeli barang dari hasil dari kerajinan tangan mereka, serta menambah semangat mereka untuk menciptakan yang lebih baik lagi, saya suka itu yang tas pegang, tadi ada saya dapat”, Kata Bupati Nunukan.

Terkait dengan produk dari pertanian yang organik di Krayan Selatan Bupati Laura menyampaikan bahwa pertanian organik di dataran tinggi Krayan tidak diragukan lagi, dengan beras adan yang sangat populer sampai disukai Raja Brunei Darussalam dan para tamu yang datang di Kabupaten Nunukan, Karena berproses secara alami, tanpa ada bahan kimia.

” ini saya lihat bukan hanya beras adan yang dipasarkan, tetapi ada juga seperti gula aren, gula tebu, sorgum dan lagi yang dibudidaya dan dikembangkan sekarang adalah kopi organik,” Jelasnya.

Peringatan Hari Pertanian Organik di dataran tinggi Krayan pada tahun 2023 ini diselenggarakan di Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan dengan berbagai agenda kegiatan diantaranya seminar, diskusi panel, serta malam ramah tamah. Kegiatan ini akan berlangsung hingga tanggal 25 Mei 2023.

(PROKOMPIM)

Rambli, Inovator Asal Desa Setabu Presentasikan Mesin Pencuci Tali Rumput Laut dalam Lomba Inovasi TTG, TTG Unggulan dan Posyantek Berprestasi Tingkat Nasional

NUNUKAN – Rambli merupakan finalis yang berasal dari Desa Setabu Kec. Sebatik Barat Kab. Nunukan yang terpilih menjadi salah satu finalis lomba TTG tingkat Nasional mewakili Kalimantan Utara dengan menampilkan Mesin Pencuci Tali Rumput Laut.

Rambli sang Inovator mempresentasikan karya inovasinya di hadapan dewan juri yang ditunjuk oleh Kementerian Desa PDDT dengan didampingi oleh Camat Sebatik Barat Ramsidah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Prov. Kalimantan Utara, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kab. Nunukan, Beppeda Litbang Kabupaten Nunukan, serta Sekdes Desa Setabu.

Presentasi Lomba TTG Tingkat Nasional dilaksanakan melalui Zoom Meeting dilaksanakan ruang pertemuan Lantai V Kantor Bupati Nunukan, (23/05).

Dalam paparannya, Rambli menjelaskan yang melatar belakangi pembuatan mesin pencuci tali rumput laut ini adalah di Kalimantan Utara memiliki 201 Pembudidaya rumput laut dan selama ini untuk melakukan pencucian tali rumput laut masih menggunakan sistim manual dan tidak efektif serta biayanya lebih mahal serta memiliki resiko dalam pembersihan tali rumput laut selama ini.

Dalam paparannya Ramli menjelaskan di hadapan dewan juri bahwa dengan alat pencuci tali rumput laut ini merupakan solusi efektif dan efisien bagi pembudidaya rumput laut yang selama ini masih menggunakan secara manual. Lebih mudah digunakan, murah dalam biaya operasional dan lebih aman.

“Mesin Pencuci Rumput Laut ini memiliki beberapa keunggulan yaitu dengan menggunakan mesin ini dalam sehari bisa mencuci lebih kurang 480 tali dibandingkan dengan cara manual dalam sehari hanya bisa mencuci sekitar 60 tali. Karena dikerjakan di darat, orang yang menggunakannya lebih aman dari serangan buaya, karena pernah terjadi seorang anak meninggal dunia akibat diterkam buaya pada saat mencuci tali rumput laut secara manual. Mesin ini juga tidak melukai tangan dan cincin tali yang tergulung menjadi lurus,” jelasnya.

Lanjutnya lagi, mesin pencuci rumput laut ini didesain mobile sesuai dengan kondisi geografis dan kondisi masyarakat di Kalimantan Utara. Harga jual mesin ini juga terjangkau sekitar Rp.9.000.000,- dibandingkan dengan biaya proses pencucian tali rumput laut secara manual dalam setahun bisa mengeluarksn biaya sekitar RP.12.000.000,- hingga Rp.24.000.000,-

Menurut Rambli, mesin pencuci tali rumput laut ini juga terbuat dari nilon dan HDPE sehingga kualitasnya lebih tahan lama dan tidak merusak tali, menggunakan motor penggerak berbahan bakar minyak (bensin) sehingga dapat digunakan meski listrik padam, mesin ini dilengkapi pengaman sehingga aman dioperasikan dengan adanya penutup pada bagian vbelt dan pulley, serta sekaligus dapat membersihkan pelampung betangan dengan kualitas yang lebih baik.

Dengan adanya mesin ini juga dapat dijadikan salah satu produk usaha Bumdes sehingga dapat menambah pendapatan asli daerah.

(PROKOMPIM)

Turun Reses, Wakil Ketua DPRD Kaltara Andi Hamzah menyerap aspirasi Masyarakat Sungai Banjar, Binusan Dalam

NUNUKAN – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Periode 2019-2024 Fraksi Partai Gerindra Andi Hamzah serap Aspirasi Masyarakat dengan melakukan Reses masa persidangan II Tahun 2023 di sungai banjar, binusan dalam, Minggu (21/05/2023) Sore.

Wakil Ketua DPRD Kaltara dari Fraksi Partai Gerindra ini menyampaikan antusias tokoh masyarakat dan tokoh pemuda yang hadir sangat luar biasa, ia mendapatkan informasi bahwa awalnya yang hadir 80 orang menjadi 110 orang.

“Informasi yang saya terima masyarakat yang konfirmasi hadir berjumlah 80 orang dan ternyata lebih dari 100 orang yaitu 110 orang”, ucap Andi Hamzah.

Selanjutnya, Andi Hamzah menyampaikan ini pertama kalinya menggelar reses di sungai banjar dan siap menyerap aspirasi masyarakat serta akan menindaklanjuti.

“Ini pertama kali saya reses di sungai banjar ini, semua keluhan masyarakat disini akan kita serap dan kita kerjakan” ucap Andi Hamzah.

Pada sesi dialog, Selaku Ketua RT.11 binusan dalam Sappe, juga menyampaikan rasa syukur atas kedatangan wakil ketua DPRD Provinsi Kaltara di tempat yang terpencil dan terbatas ini.

“Kami sangat bersyukur wakil ketua DPRD Provinsi Kaltara sudi menginjjakan kaki di tempat yang sangat terpencil dan terbatas ini”, ucap Sappe.

Selaku ketua RT.11 Sappe berharap dengan adanya reses ini bisa mengatasi keresahan di hati masyarakat binusan dalam agar betul-betul bisa menampung aspirasi dan di realisasikan.

“Harapan kami dengan adanya reses ini semoga bisa menyampaikan unek-unek yang selama ini kami rasakan dan betul-betul di perhatikan dan di realisasikan”, ucap sappe.

Untuk diketahui turut hadir masyarakat RT. 07, RT. 10, dan RT.11. Sungai banjar Binusan dalam.

(Nam/Irwan)

Sudah Bertahun-tahun, Anak-Anak Desa Binusan Dalam Sering Izin Tidak Turun Sekolah Karena Jalan Rusak

NUNUKAN – Sejak dari dulu, murid sekolah warga kelurahan Desa Binusan Dalam sering izin tidak turun dikarenakan akses jalan menuju sekolah yang rusak, Selasa (23/05/2023).

Sebelumnya, akses utama jalan warga Desa Binusan Dalam rusak dan berlumpur akibat hujan yang turun hingga tidak dapat dilewati.

Selaku Ketua RT.07 Kel. Desa Binusan Dalam, Nasmariah mengatakan banyak anak sekolah diizinkan tidak turun dikarenakan jalan yang berlumpur.

“Banyak anak murid disini saya izinkan ke sekolahnya untuk tidak turun dikarenakan jalan yang rusak dan berlumpur, jadi tidak bisa lewat kalau naik kendaraan roda dua dan untuk roda empat sulit lewat dan ini sudah lama terjadi, kalau hujan jadi anak-anak pasti izin sekolah, itupun untuk izin mereka harus mencari jaringan lagi untuk menelpon” ujar Ketua RT.07.

Sementara itu, Ketua RT.11, Sappe mengungkapkan bahwa untuk jaringan komunikasi khususnya telepon dan internet sangat sulit apalagi permasalahan listrik seperti contoh dalam mengisi daya handphone serta akses jalan yang sangat sulit dilewati dikarenakan rusak.

“Hebatnya disini anak anak sekolah disuruh belajar online apalagi disaat Covid-19 kemarin, memang untuk memiliki hp warga disini tidak sulit tetapi yang jadi masalah adalah akses jaringan internet, dimana anak-anak disini harus mencari gunung-gunung yang tinggi, belum lagi untuk kesana mereka harus melewati jalan yang rusak apalagi disaat hujan,” ucap Sappe.

“Lalu, disaat anak anak ini kehabisan charge daya handphone ketika sekolah online mereka harus keluar dari sini menempuh jarak puluhan kilo dan ini juga menjadikan orang tua kehilangan kendali dalam mengawasi anak hingga berkembang menjadi permasalahan sosial di tempat kami jadi jika peningkatan sosial ditempat kami pemerintah harus memperhatikan ini,” lanjut Sappe.

Selanjutnya, Sappe menyampaikan harapannya pemerintah kabupaten (Pemkab) dan pemerintah provinsi (Pemprov) bisa melihat kesejahteraan masyarakat, dimana harus melihat yang mana prioritas.

“Kami berharap agar pemkab dan pemprov bisa melihat permasalahan kami disini dan bisa langsung eksekusi karena jikalaupun selalu beralasan kekurangan anggaran, setidaknya mereka bisa melihat yang mana prioritas apalagi melihat betapa mirisnya kami disini, kami pun sudah capek dengar janji-janji yang tidak pernah terealisasi” terang Ketua RT.11.

Bersama dengan itu, akses infrastruktur jalan Desa Binusan Dalam merupakan proyek yang diprakarsai oleh Pemprov Kaltara serta sebagian juga Pemda Nunukan.

Adapun, anak-anak Kel. Desa Binusan Malam banyak menempuh pendidikan di SD Negeri 012, SMP Negeri 003 Desa Binusan dan SMK Negeri 1 Nunukan.

(Nam)