Upacara Hari Pahlawan Berlangsung Khidmat

TANJUNG SELOR – Peringatan Hari Pahlawan di Makam Pahlawan Telabang Bangsa berlangsung khidmat. Dalam hal ini, hadir Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr Yansen TP, M.Si pada acara yang diperingati setiap 10 November itu.

Wagub Yansen juga memberikan motivasi, agar semangat pahlawan dapat menjadi teladan bagi semua. “Kita harus bersemangat untuk terus menegakkan nilai berbangsa dan bernegara sebagai warga Indonesia,” jelas Wakil Gubernur.

Selain itu, Wagub menghimbau untuk terus menjaga kondusifitas dalam menyambut pesta demokrasi yang akan digelar tahun 2024.

Hadir dalam upacara tersebut, Kapolda Kaltara, Danrem 092/Maharajalila, DPRD Kaltara, beserta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

(dkisp)

53 Nakes ikuti In House Training Asesor Kompetensi di RSUD dr H Jusuf SK

TARAKAN – Sebanyak 53 orang Tenaga Kesehatan (Nakes) mengikuti In-House Training Asesor Kompetensi Klinik Perawat dan Bidan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan keterampilan kompetensi perawat dan bidan yang ada di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara), khususnya di lingkup Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Jusuf SK.

Pelatihan ini berlangsung selama 4 hari dan dibagi menjadi dua sesi. Yaitu, pelatihan sertifikasi asesor kompetensi klinik perawat dan bidan digelar (7-10/2023), dan pelatihan resertifikasi asesor kompetensi klinik perawat dan bidan digelar (8-9/11/2023) di ruang aula, lantai 6, RSUD dr. H. Jusuf, SK.

Total peserta yang mengikuti pelatihan sebanyak 53 orang, terdiri dari 28 peserta sertifikasi dan 15 peserta resertifikasi. Dari 53 orang tersebut, 10 diantaranya berasal dari RSUD dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan.

Sertifikasi adalah proses pertama kali pelaksanaan pelatihan, sedangkan resertifikasi adalah pelatihan ulang. Adapun Tim asesor berasal dari Himpunan Perawat Manager Indonesia (HIMPI) Pusat.

Diketahui, penting untuk memastikan bahwa jumlah asesor kompetensi klinik sesuai dengan jumlah kompetensi yang diperlukan. Dengan demikian, tenaga perawat dan bidan perlu disertifikasi untuk memastikan kemampuan mereka.

Artinya, perawat dan bidan harus diuji untuk memperbarui dan meningkatkan keterampilan mereka sehingga mereka memenuhi kompetensi sesuai dengan prosedur pelayanan keperawatan.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pelayanan Keperawatan, Arief Rakhman SKM, MPH, saat ditemui di ruang kerjanya usai acara, Kamis (9/11/2023).

Apalagi, lanjut Kabid Pelayanan Kesehatan ini juga merupakan salah satu persyaratan untuk naik jabatan. Untuk meningkatkan kualifikasi perawat dan bidan, dilakukan pelatihan sertifikasi dan resertifikasi asesor kompetensi, karena sangat penting agar mereka dapat naik level dalam karier mereka.

“Jenjang mereka beda-beda, ada level tk 1, tk 2, tk 3, tk 4 sampai tk 5, dan tentunya ada kualifikasi. Setiap perubahan jenjang dari tk 1, ke-tk 2 dan seterusnya, itu harus diasesor. Mereka yang akan kita latih untuk mengasesmen teman-temannya,” ujarnya.

Kabid Pelayanan Kesehatan, Arief Rakhman, pun berharap melalui pelatihan ini, jumlah asesor kompetensi klinik dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan di RSUD dr. H. Jusuf SK.

“Ini mengingat perawat dan bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. Dalam memberikan pelayanan tersebut, diperlukan kompetensi agar dapat menjamin keselamatan pasien maupun keluarga pasien,” tandasnya.

(dkisp)

Peringatan Hari Pahlawan 2023, Seruan Memerangi Kemiskinan Dan Kebodohan

NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah hadir menjadi inspektur upacara dalam rangka Hari Pahlawan tahun 2023 di Kabupaten Nunukan yang digelar di Taman Makam Pahlawan Jaya Sakti, Jumat (10/11/2023)pagi.

Selaku Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah yang juga sebagai inspektur upacara menyampaikan amanat Menteri Sosial RI Tri Rismaharini. Dikatakan Hari Pahlawan kali ini mengangkat tema semangat pahlawan untuk masa depan bangsa dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan.

“Tema ini diangkat melalui renungan yang memdalam untuk menjawab tantangan penjajahan modern yang kian nyata karena pahlawan yang telah mengajarkan kita nilai-nilai perjuangan,”ucap Wabup Hanafiah.

Melalui momen upacara tersebut, Menteri Sosial RI turut mengajak untuk bersama-sama memerangi kemiskinan dan kebodohan di tengah masyarakat yang kini merajalela.

“Melalui peringatan hari pahlawan ini mari kita bersama-sama bersinergi dalam membangun peradaban yang lebih baik terutama dalam hal perlawanan pejajahan ditanah air dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan yang terjadi di masyarakat Indonesia,” lanjut Wabup Hanafiah.

Wabup Hanafia juga menyerukan agar bersama- sama berantas kebodohan dan perangi kemiskinan. Mulai dari meningkatkan pengetahuan, melatih keterampilan, sampai dengan budi daya dan pengelolaan hasil bumi. Inilah tantangan yang sesungguhnya bagi para Pejuang Muda untuk mengelola kekayaan alam Indonesia yang luar biasa bagi kejayaan Bangsa dan Negara tercinta.

“Mari kita merajut kesejahteraan, menjadi Pahlawan Bangsa di Masa Depan,”ajaknya.

Setelah upacara selesai, dilanjutkan dengan peletakan karangan bunga oleh Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah dilanjutkan tabur bunga didahului oleh Wabup diikuti unsur Forkopimda.

Turut hadir dalam upacara tersebut Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah, Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Hj. Leppa, Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia, unsur Forkopimda Kabupaten Nunukan, jajaran Kepala OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan, serta para veteran.

(Wan/Mey)

Gubernur Ajak Kolaborasi Dunia Industri Berpartisipasi dalam Pembangunan

TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum mengajak dunia industry berpartisipasi dalam pembangunan di Kaltara. Hal ini disampaikannya saat bersilaturahmi dengan Dewan Penyantun Komite Indonesia Bersatu (KIB) Kaltara di Kantor Gubernur, Kamis (9/11).

“Kita ingin serius dalam menghidupkan organisasi ini. Yang bertujuan untuk membangun Kaltara,” kata Gubernur yang juga didampingi Wagub Kaltara, Dr Yansen TP, M.Si.

Ada 92 Dewan Penyantun yang terdiri dari direktur BMD BUMD BUMN dan swasta yang ada di Kalimantan Utara guna mendukung kegiatan KIB untuk membangun Kaltara Berubah, Maju dan Sejahtera

“Jadi kita himbau dari perusahaan – perusahaan disini untuk bisa berpartisipasi memberikan bantuan seikhlas untuk komunitas ini bisa berjalan,” tuturnya.

Gubernur menjelaskan berdirinya KIB merupakan hasil musyawarah mufakat antar etnis yang ada di Kalimantan Utara. Karena itu, Gubernur mengingatkan, KIB ada untuk menjaga kesatuan antar etnis tanpa. Sesuai mottonya Komunitas Indonesia Bersatu “Siap memelihara dan Merawat 4 pilar kebangsaan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI”

“Saya berharap komunitas antar etnis di Kalimantan Utara sebagai wadah ratusan etnis yang ada ini bisa berjalan dengan baik dan mudahan organisasi ini bisa terbentuk di provinsi lainnya,” pungkasnya.

(dkisp)

RSUD dr. H Jusuf SK Tambah Layanan Bedah Onkologi dan Kemoterapi untuk Deteksi Dini Kanker

TARAKAN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H Jusuf SK kini menyediakan layanan bedah onkologi. Layanan bedah onkologi adalah pelayanan terhadap pasien yang mengalami penyakit tumor pada berbagai organ tubuh seperti kepala, leher, kelenjar parotis, jaringan di kulit atau di bawah kulit, payudara, dan tumor di kulit.

Sebelumnya, pasien kanker dari wilayah ini harus dirujuk ke kota-kota seperti Samarinda, Balikpapan, atau Makassar untuk mendapatkan perawatan. Namun, saat ini RSUD dr. H Jusuf SK telah menawarkan layanan bedah onkologi dan kemoterapi. Ini memberikan keuntungan bagi pasien, karena mereka dapat menjalani perawatan dan pemantauan di rumah sakit setempat tanpa perlu melakukan perjalanan jauh.

Dokter Spesialis Bedah Onkologi, dr. Arif Kurniawan, Sp.B (k) Onk, menekankan kepada masyarakat untuk tidak merasa cemas apabila mereka menemukan benjolan di sekitar leher, payudara, kelenjar parotis, di kulit, atau di bawah kulit. Ia mengingatkan bahwa sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter, bahkan jika benjolan tersebut sangat kecil.

Selain itu, dr. Arif Kurniawan, Sp.B (k) Onk, juga menjelaskan bahwa bedah onkologi memiliki peran penting dalam pelaksanaan kemoterapi.

“Kemoterapi adalah jenis terapi sistemik di mana obat-obatan disuntikkan melalui pembuluh darah untuk bertindak sebagai agen penghancur terhadap tumor atau kanker,” jelasnya, Jumat (3/11) yang lalu.

Dalam penjelasannya, dr. Arif Kurniawan, Sp.B (k) Onk, menegaskan bahwa deteksi dini sangat krusial dalam mengobati penyakit ini. Bahkan benjolan sekecil apa pun, baik itu di payudara, kepala, leher, harus segera diperiksa oleh dokter. Ini penting karena dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan arah dan karakteristik benjolan tersebut. Oleh karena itu, ia mengingatkan masyarakat, terutama warga Kalimantan Utara (Kaltara), tentang pentingnya kesadaran dalam deteksi dini penyakit ini.

“Setiap benjolan itu namanya tumor. Tumor terbagi menjadi dua jenis, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Namun, penting untuk diingat bahwa tidak setiap benjolan berarti kanker. Ketika ada benjolan, biasanya akan dilakukan prosedur biopsi untuk mengambil sampel atau cairan tubuh, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk menentukan hasilnya. Jika hasilnya menunjukkan tumor jinak, itu berarti kondisi tersebut bukan kanker; sementara jika hasil biopsi mengindikasikan tumor ganas, itulah yang disebut kanker,” ungkapnya.

Karena itulah, penting sekali untuk fokus pada deteksi dini. Benjolan yang terdeteksi pada tahap awal, ketika masih kecil dan belum menyebar, memiliki peluang penyembuhan yang lebih baik. Sayangnya, seringkali masyarakat cenderung enggan pergi ke dokter saat menemukan benjolan, karena mungkin rasa takut atau kekhawatiran.

Contohnya, benjolan di payudara seringkali diabaikan karena ketakutan untuk berkonsultasi dengan dokter. Akibatnya, benjolan tersebut dapat berkembang dan menyebar ke organ lain, seperti paru-paru, tulang, atau otak. Ketika sudah mencapai tahap tersebut, pengobatannya menjadi jauh lebih sulit. Namun, jika benjolan tersebut masih dalam stadium awal dan segera diobati, ada kemungkinan besar untuk penyembuhan yang lebih efektif,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan, bahwa penyakit ini memiliki faktor penyebab yang beragam. Sebanyak 20 persen kasus disebabkan oleh perubahan genetik yang diwarisi dari orang tua, sementara 80 persen sisanya dipengaruhi oleh gaya hidup yang tidak sehat. Kebiasaan seperti kurang tidur, begadang, konsumsi makanan cepat saji (junk food, red), dan makanan dengan pengawet dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, yang pada gilirannya meningkatkan risiko penyakit ini.

(dkisp)