Gelar Pembinaan dan Sertifikasi SIO Alat Berat

TIDUNG PALE – Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kaltara, H. Haerumuddin, SH, M.AP., membuka secara resmi kegiatan pembukaan Pembinaan dan Sertifikasi Surat Izin Operator (SIO) bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Tana Tidung, bertempat di ruang training office PT. Mandiri Inti Perkasa, Sabtu (10/8).

Dalam sambutannya, Haerumuddin mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Disnakertrans Kabupaten Tana Tidung yang memprakasai kegiatan ini bersama jajaran managemen PT. Mandiri Inti Perkasa.

“Saya melihat kegiatan ini merupakan suatu peluang emas bagi putra daerah untuk menambah pengalaman dan diharapkan dapat bersaing dengan para pekerja yang berasal dari luar Provinsi Kaltara,” katanya.

Melalui pelatihan operator alat berat yang selanjutnya dilakukan sertifikasi dari Kementerian Ketenagakerjaan, ini menjadi angin segar bagi masyarakat setempat dan bermanfaat bagi kehidupan kedepannya.

Ia menyebutkan di era sekarang semakin meningkatnya penggunaan alat berat di bidang industri dan jasa, dalam hal ini pesawat angkat atau angkut sering disebut Alat Berat kadang dapat menyebabkan kecelakaan dan menimbulkan kerugian baik harta maupun jiwa.

Untuk mencegah kecelakaan tersebut diperlukan kualifikasi dan syarat bagi operator alat berat sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor: Per.05/Men/1985 tentang Pesawat Angkat dan Angkut serta Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: Per.09/Men/VII/2010 tentang Operator dan Petugas Pesawat Angkat dan Angkut.

Haerumuddin menuturkan tujuan Pelatihan K3 Operator Alat Berat dirancang untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan menuju produktivitas dan efisiensi, serta meningkatkan daya saing perusahaan dalam rangka menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

Para peserta akan dilatih untuk mengidentifikasi resiko potensial dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk meminimalkan resiko kecelakaan, serta memungkinkan untuk mengatasi tantangan teknis selama kegiatan berlangsung.

“Kepada para peserta agar dapat belajar dengan baik selama 4 hari kedepan dan semoga ujian nanti dinyatakan lulus dengan nilai memuaskan, diharapkan para peserta juga sudah memiliki bekal untuk mencari pekerjaan dan menjadi tuan rumah bagi rumahnya sendiri,” tuntasnya.

(dkisp)

98 Persen Penduduk Kaltara Tercover Program JKN

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) berhasil menyabet predikat Universal Health Coverage (UHC) atas capaiannya yang telah mendaftarkan 98 persen dari jumlah penduduk Kaltara pada Program Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN).

Penghargaan ini diberikan kepada Gubernur Kaltara DR. (H.C.). H. Zainal Arifin Paliwang, M.Hum. yang diwakili Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Usman saat UHC Awards 2024 di Green Terrace, TMII, Jakarta Timur pada Kamis (8/8) lalu.

“Untuk Kaltara sendiri sudah 7 tahun diatas 95 persen. Pada 2023, kita sudah 98 persen dari jumlah penduduk, mangkanya kita mendapatkan UHC dari BPJS,” ujar Usman.

Dalam mencapai UHC, Usman mengungkapkan, Pemprov telah berupaya mengcover kepemilikan BPJS atupun KIS lewat Program Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) yang dianggarkan dengan APBD.

“Masyarakat yang tidak tercover bisa lewat PBIJK itu kita berikan pembiayaan lewat APBD, jadi kita setiap tahun menganggarkan agar cakupan UHC tetap bertahan,” ungkapnya.

Disisi lain, Usman mengatakan, pihaknya juga berupaya menjangkau pelayanan kesehatan masyarakat ke daerah terpencil.Lewat program ini, dia berharap, pelayanan kesehatan mampu dirasakan oleh masyarakat secara maksimal.

“Terkait dengan Kesehatan masyarakat, kemudian pelayanan Kesehatan, kita juga menggencarkan bagaimana menjangkau masyarakat daerah terpencil terkait pelayanan dokter terbang itu yang jadi proritas kegiatan kita, lalu terkait dengan upaya-upaya kita menurunkan angka kematian ibu, angka kematian bayi dan juga stunting,” ucapnya.

Untuk diketahiu, capaian UHC di berbagai daerah merupakan bentuk implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN). Adapun secara nasional, jumlah kepesertaan JKN per 1 Agustus 2024 telah mencapai 276.520.647 jiwa, atau 98,15 persen dari total penduduk di Indonesia.

(dkisp)

BPBD Kaltara Gelar Bimtek TRC Penanganan Bencana

TARAKAN – Potensi bencana di Provinsi Kalimantan Utara menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk meminimalisir itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengembangan Kapasitas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, H Nur Ansar potensi bencana di Kaltara relatif tinggi. Sehingga banyak tantangan yang dihadapi sebagai upaya menanggulanginya.
“Potensi bencana di Kaltara relatif tinggi dari segi jumlah kejadian maupun dampak kerusakan yang ditimbulkan,”katanya.

Dari data kejadian bencana tahun 2024 terdapat 185 kejadian bencana yang terjadi di provinsi ke 34 ini meliputi, bencana banjir sebanyak 17 kejadian, tanah longsor 28 kejadian, abrasi 1 kejadian, cuaca ekstrem 33 kejadian, kebakaran hutan dan lahan 64 kejadian dan kebakaran bangunan 42 kejadian.

Selain itu, Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) berdasarkan data BNPB menunjukkan Kaltara berada pada poin 148,16. Dengan kata lain, Kaltara berada pada kelas risiko bencana tinggi. “Sehingga ini menjadi perhatian bagi kita semua untuk memperkuat kapasitas pada fase prabencana, fase tanggap darurat, dan fase pascabencana,”bebernya.

Dikatakanya, pelayanan perlindungan bagi masyarakat diupayakan agar sesuai dengan standar pelayanan minimum. Mulai dari pencaraian, penyelamatan, evakuasi, pertolngan darurat, pemenuhan kebutuhan dasar korban bencana meliputi, pangan, sandang, air bersih dan sanitasi, pelayanan kesehatan dan penampungan/hunian sementara.

Nur Ansar berharap dengan dibentuk tim reaksi cepat penangguulangan bencana (TRC PB) Kaltara dapat bertugas melaksanakan kegiatan kaji cepat bencana dan dampaknya pada saat tanggap darurat. “Meliputi penilaian kebutuhan, penilaian kerusakan dan kerugian serta memberikan dukungan bagi BPBD provinsi maupun kabupaten/kota dalam penanganan darurat bencana,”terangnya.

Karena itu, melalui TRC PB yang telah dibentuk perlu diberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas, sehingga para personel yang ada pada tim tersebut dapat memiliki kemampuan dalam hal manejemen penanganan darurat. “Oleh karena itu, saya menyambut baik atas digelarnya Bimtek TRC PB,”tuntasnya.

(dkisp)

Terancam Punah, Gajah Borneo Kembali Terlihat di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara

NUNUKAN – Terakhir didokumentasikan ataupun ditemukan sekitar tahun 2005/2006, kini Gajah Borneo kembali terlihat di Desa Naputu, Kecamatan Tulin Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Sebelumnya, Gajah Kalimantan (Borneo) atau Elephas Maximus Borneensis, yang merupakan subspesies dari gajah asia atau Elephas Maximus, telah memicu International Union for Conservation of Nature (IUCN) akibat statusnya sebagai spesies Endangered (Terancam) melalui penilaian yang dilakukan pada November 2023.

Lebih lanjut, Gajah Borneo merupakan salah status satwa endemik yang langka dan terancam punah, distribusi populasi dan habitatnya ditemukan di wilayah Sabah, Malaysia dan di Kalimantan Utara, Indonesia di dalam satu bentang alam yang menyambung, dimana populasi gajah di Sabah jumlahnya lebih besar yaitu berkisar 1.000 – 1.500 individu (Borneo Elephant Action Plan Sabah 2020-2029).

Hasil riset lain menyebutkan populasi gajah di sabah berkisar 1.184 – 3.652 Individu atau 2040 Individu (Alfred et al 2010), sedangkan di Kalimantan Utara populasi gajah relitif kecil, beberapa hasil survei yang pernah dilakukan jumlah populasinya adalah 20-80 individu (Stephan et al 2007), 30-80 individu (Sthepan et al), populasi gajah diperkirakan kurang dari 20 individu (Alfred et al) dan survei terbaru populasi gajah berkisar 13 individu (Wisnu et al).

Penemuan kembali gajah tersebut dilakukan oleh Gabungan Pemuda Pecinta Alam (Gappeta) Borneo Kab. Nunukan.

Selaku Ketua Gappeta Borneo Kab. Nunukan, Alfred menjelaskan pada saat gajah ditemukan pertama kali, banyak masyarakat yang percaya bahwa terdapat spesies mamalia tersebut di Kab. Nunukan.

“Pada saat ditemukannya dokumentasi gajah Borneo pertama kali, banyak masyarakat tidak menyangka bahwa di Nunukan terdapat gajah, dimana beberapa gajah soliter sering masuk ke permukiman dan perkebunan masyarakat di Kecamatan Sebuku (sekarang Tulin Onsoi),” ujar Alfred via telepon, Kamis (08/08/2024).

Kemudian, Alfred menuturkan kronologis penemuan kembali spesies mamalia yang hampir punah di dataran Kalimantan.

“Terkait dengan kronologi penemuan gajah tim ekspedisi gajah kalimantan menggunakan kamera jebak (camera trap), dari hasil pemasangan selama 2 tahun lamanya akhirnya dapat terdokumentasi kan melalui kamera jebak, terdapat 5 individu gajah berjenis jantan,” tutur Alfred.

Tentu hal ini merupakan sebuah kabar yang menggembirakan guna melestarikan gajah yang sebelumnya telah dikatakan hampir punah.

Berdasarkan hal tersebut, Alfred menjelaskan bahwa keberadaan gajah borneo sangat terancam, dimana yang diakibatkan oleh populasi terbatas, kerusakan habitat hingga ancaman perburuan dan perdagangan hading gajah.

“Gajah Kalimantan merupakan satwa langka dan unik yang hanya di temukan di Kabupaten Nunukan dan Sabah, Gajah merupakan aset keanekaragaman hayati yang perlu dilestarikan untuk mencegah atau menghindari kepunahan,” jelas Ketua Gappeta Borneo Kab. Nunukan.

Menurutnya, upaya pelestarian gajah borneo musti melibatkan seluruh pihak baik masyarakat hingga pemerintah.

“Pelestarian gajah perlu melibatkan para pihak atau banyak kalangan, baik dari pemerintah, Lembaga swadaya masyarakat (LSM), akademisi, swasta, komunitas, pelajar dan masyarakat luas, upaya konservasi gajah tidak bisa berjalan sendiri-sendiri dan semua perlu terlibat dan saling bersinergi,” terangnya.

Adapun hari ini diperingati sebagai Hari Gajah Sedunia yakni pada setiap tanggal 12 Agustus.

(gappetaborneo/nam)

Sebanyak 30 Anggota DPRD Kab. Nunukan Periode 2024 -2029 Telah Resmi Dilantik

NUNUKAN – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan telah melantik 30 anggota terpilih periode 2024-2029 pada rapat paripurna ke-1 masa persidangan I tahun 2024-2025, bertempat di ruang paripurna Kantor DPRD Nunukan, Senin (12/08/2024).

Beberapa rangkaian pembukaan acara dilakukan, hingga pelaksanaan pengucapan sumpah/janji anggota DPRD masa jabatan 2024-2029, serta pembacaan dan penyerahan surat keputusan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) nomor 188.44/K.348/2024 tentang Peresmian Pengangkatan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kab. Nunukan Masa Jabatan Tahun 2024-2029 oleh Sekretaris DPRD Kab. Nunukan, Muhammad Effendi.

Selanjutnya, pimpinan sidang yang sebelumnya dilakukan oleh Ketua DPRD Kab. Nunukan masa jabatan 2019-2024 diserahkan kepada pimpinan sidang sementara.

Selaku Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid mengucapkan selamat kepada anggota DPRD yang telah dilantik serta berharap dapat bersinergi dengan pemerintah daerah (Pemda) Nunukan.

“Tentu saya mewakili Pemda Kab. Nunukan mengucapkan selamat kepada seluruh anggota DPRD yang dilantik, besar harapan para anggota DPRD terpilih dapat bersinergi bersama Pemda Kab. Nunukan dalam membangun Kab. Nunukan yang lebih baik kedepannya,” tutur Bupati Laura.

Mewakili sambutan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia, Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah menyampaikan bahwa anggota DPRD terpilih musti memiliki pengetahuan yang luas serta kemampuan yang handal tentang subtansinya.

“Melihat begitu penting dan sentralnya peran dan fungsi DPRD, maka figur atau profil anggota dewan haruslah memiliki kompetensi yang prima, yaitu memiliki pengetahuan (knowledge) yang luas, kemampuan (skill) yang handal berkaitan dengan substansi bidang tugas dprd yang menjadi tanggungjawabnya, serta dibarengi dengan sikap perilaku (attitude) yang baik,” ujar Hanafiah.

“Saya ucapkan selamat bekerja kepada para anggota DPRD kabupaten/kota masa jabatan tahun 2024-2029 yang baru saja dilantik, pemerintah berharap, dengan memikul amanah dan beban yang berat ini, anggota dprd dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sampai purna tugas nanti,” sebutnya.

Terdapat 21 wajah baru dan 9 petahana anggota DPRD masa jabatan 2024-2029 terdiri dari 3 anggota berasal dari PDIP, 1 PKB, 6 Partai Hanura, 3 Partai Gerindra, 2 Golkar, 1 PAN, 1 PBB, 4 Partai Nasdem, 4 Partai Demokrat, dan 5 anggota dari PKS.

Adapun 30 anggota DPRD yang telah dilantik antara lain :

1. Karunia, S.IP (PDI Perjuangan),
2. Donal, S.Pd (Partai Kebangkitan Bangsa),
3. Maradona, SE (Partai Hanura),
4. Yawong Salaju (Partai Gerindra),
5. Gimson, S.Sos (PDI Perjuangan),
6. Ryan Antoni (Partai Golkar),
7. Samuel Parrangan, SE, M.Si (Partai Amanat Nasional),
8. Hendrawan, S.Pd, M. Pd (Partai Nasdem),
9. Gat. S,Pd (Partai Demokrat),
10. Hj. Leppa (Partai Hanura),
11. Hj. Siti Musdalipah, SE (Partai Gerindra),
12. Dr. Andi Muliyono, SH, M.H (Partai Gerindra),
13. Saddam Husein (PDI Perjuangan),
14. Syafrudin, SH (Partai Golkar),
15. Muhammad Mansyur (Partai Nasdem),
16. Andi Fajrul Syam, SH (Partai Nasdem),
17. H. Firman Haji Latif (Partai Nasdem),
18. Adama (Partai Keadilan Sejahtera),
19. Arpiah, ST (Partai Keadilan Sejahtera),
20. Hasbi (Partai Keadilan Sejahtera),
21. Andi Yakub, S.Kep, Ns (Partai Keadilan Sejahtera),
22. Ustania, SE (Partai Hanura),
23. Said Hasan (Partai Keadilan Sejahtera),
24. Ahmad Triady (Partai Hanura),
25. Hamsing, S.Pi (Partai Hanura),
26. Tri Wahyuni, S.M (Partai Hanura),
27. Andre Pratama (Partai Bulan Bintang),
28. Andi Mariyati (Partai Demokrat),
29. Hj. Nadia (Partai Demokrat),
30. Ramsah (Partai Demokrat).

(neni/nam)