Wagub Kaltara Pimpin Apel, Sampaikan 4 Nilai Menuju Versi Terbaik Diri

TANJUNG SELOR – Wakil Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. Yansen TP., M.Si, pimpin apel rutin di Lingkungan Pemprov. Dalam arahannya Wakil Gubernur menghimbau agar pejabat terus bersemangat melayani masyarakat dan menjaga kredibilitas pemerintah provinsi, Senin (10/6).

“Kita tidak bertugas untuk orang, kelompok dan golongan, kita bekerja untuk. Pemrintah daerah tercermin melalui kita selaku pejabat yang konsen, serius penuh kepedulian pada kepentingan daerah ini,” kata Wagub mengawali arahannya.

Wagub menyampaikan catatan pentingnya kepada para peserta apel bahwa sebagai pribadi tiap individu memliki kapasitas terlepas dari posisi dan jabatan yang diemban.

“Kita semua punya status yang sama. Saya sebagai wakil gubernur tidak lebih tinggi dari bapak-ibu, saudara semuanya. Kaltara bisa menciptakan pemerintahan yang baik, jika kita memiliki akhlak yang baik,” ujarnya.

Menghadapi pesta demokrasi yang akan datang juga menjadi perhatian Yansen agar berjalan kondusif. Terakhir Wagub menyampaikan empat nilai penting yang harus dijalankan dan dimiliki oleh seluruh jajaran Pemprov Kaltara.

“Jika ingin menjadi orang seperti ini (sembari mengacungkan jari jempolnya), maka jalankan empat nilai ini. Yang pertama akhlak yang baik, kedua jiwa yang baik, raga yang baik, terakhir adalah iman yang baik, insyaAllah kita menjadi orang yang baik, ini harapan saya,” tutup Wagub.

(dkisp)

Gelaran Open Race Championship 2K24 Berhasil Memukau

TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), DR (HC) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum, menghadiri sekaligus menutup gelaran Open Race Gubernur Kaltara Championship 2K24 di Sirkuit Bulungan KM 9, Minggu (9/6/2024).

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari mulai tanggal 8 hingga 9 Juni 2024 ini, memperebutkan total hadiah Rp 180 juta serta 3 unit sepeda motor untuk juara umum dan doorprize 3 unit sepeda listrik untuk penonton yang beruntung.

Dalam sambutannya, Gubernur Zainal terkesan dengan antusiasme peserta yang datang dari berbagai daerah di Kalimantan hingga provinsi lain seperti Jawa Timur dan juga atmosfer penonton yang datang memadati tribun sirkuit.

“Melihat kegiatan yang sangat menantang ini memiliki banyak peminat, saya berharap kejuaran ini dapat terus berkesinambungan dengan tujuan untuk mencari bibit-bibit unggul dan talenta terbaik di Kaltara, sehingga kita dapat berkompetisi pada kejuaraan yang tingkatnya lebih tinggi,” ujarnya.

Sebagai bentuk komitmen dan keseriusan Pemerintah Daerah dalam mendukung dan menyukseskan gelaran ajang olahraga otomotif ini, saat ini kondisi jalur lintasan Sirkuit Bulungan KM 9 telah dilakukan pemugaran dengan aspal baru.

“Sesuai janji saya beberapa tahun yang lalu, demi keamanan pembalap sirkuit ini kita berikan aspal yang bagus untuk kenyamanan para pembalap kita,” ungkap Gubernur.

“Dan terbukti bahwa beberapa pembalap kita dari Kaltara akan berlaga di PON yang akan datang di Sumatera Utara,” tambahnya.

Usai acara, Gubernur beserta rombongan mengunjungi beberapa paddock atau garasi tim pembalap guna memberikan selamat serta suntikan moril kepada pembalap beserta tim yang telah turut andil memeriahkan event tahunan ini.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Bupati Bulungan Syarwani, S.Pd, M.Si, Ketua KONI Provinsi Kaltara H. Muhammad Nasir, SE, Ketua KONi Kabupaten Bulungan Heru Rachmadi, SH, beserta unsur Forkopimda Provinsi Kaltara dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Kaltara.

(dkisp)

 

 

Nekat Bobol Kios dan Curi Tabung Gas, Residivis Kasus Curat Kembali Ditangkap Polisi di Nunukan

NUNUKAN – Kepolisian Resor (Polres) Nunukan melalui Sat Reskrim berhasil mengungkap kasus dugaan pencurian di sebuah kios Jalan P. Antasari, RT.14, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan, Sabtu (08/06/2024).

Pelaku I (37 thn) merupakan seorang residivis perkara curat dengan 2 kali proses hukum.

Berdasarkan keterangan, Polres Nunukan mengatakan kronologis kejadian yang bermula dari pemilik kios ingin membuka kios di pagi hari.

“Awalnya pada hari selasa 4 Juni 2024 sekira jam 07.00 wita korban sang pemilik kios melihat pintu kios bagian belakang kondisi terbuka, yang awalnya pintu tersebut tertutup, lalu pemilik kios mengecek pintu dan melihat gerendel pintu sudah rusak atau patah,” ujar Polres Nunukan.

Lalu, Polisi menyampaikan bahwa pemilik kios kehilangan 3 buah tabung gas dan beberapa rokok yang berada di etalasem

“Saat memeriksa dan masuk kedalam kios, korban melihat tabung gas 14 kg warna kuning sebanyak 3 pcs sudah tidak ada, juga rokok yang ada didalam etalase juga tidak ada, namun pelapor tidak ingat rokok apa saja yang ada di etalase,” tutur Polisi.

Kemudian, Ia menuturkan bahwa berdasrkan kejadian tersebut, korban mengalami kerugian Rp 2.910.000,- (Dua Juta Sembilan Ratus Sepuluh Ribu Rupiah).

“Atas kejadian tersebut, sang pemilik kiis mengalami kerugian Sebesar Rp2.910.000(Dua Juta Sembilan Ratus Sepuluh Ribu Rupiah),” katanya.

Kemudian, Polisi menyebutkan bahwa setelah diinterogasi, pelaku mengungkapkan modus operandinya dan mengakui telah melakukan pencurian.

“Modus operandi pelaku yakni saat dini hari sengaja berkeliling menggunakan sepeda mencari sasaran rumah atau toko/kios, dengan maksud untuk melakukan pencurian,” terang Polisi.

“Saat diamankan, pelaku pun mengakui telah melalukan pencurian tabung gas di kios tersebut,” sambungnya.

Setelah dilakukan penyelidikan lebib lanjut, ditemukan barang bukti diantaranya 3 Buah tong gas 14 kg warna kuning, 1 unit handphone merk “Redmi” warna hitam, 1 Unit sepeda merk “Pacifik” warna hitam, 1 buah gembok dan patahan grendel pintu.

Adapun berdasarkan perbuatannya, pelaku dipersangkakan pasal 363 Ayat (1) Ke 3e dan ke 5e KUH Pidana tentang pencurian.

(*nam)

Dinilai Tak Jaga Marwah Pemerintah Pusat di Mata Rakyat, Mendagri Diminta Ganti Pj Bupati Aceh Selatan

Banda Aceh -Berandankrinews.com Penandatanganan MoU Pembangunan Pabrik Semen dengan investor China yang dilakukan oleh Pj Bupati Aceh Selatan merupakan tindakan gegabah yang terlalu over acting dan melangkahi wewenang, tugas dan tanggung jawabnya sebagai orang yang ditunjuk untuk perpanjangan tangan pemerintah pusat di Aceh Selatan.

“Seharusnya Pj Bupati Aceh Selatan sadar bahwa dirinya adalah perpanjangan tangan pemerintah pusat dan berkewajiban melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dalam hal kebijakan-kebijakan demi menjaga pemerintah pusat sebagai pemberi mandat. Inikan aneh tanpa melakukan koordinasi tiba-tiba melakukan penandatanganan MoU dengan investor asing,

Terbukti sebagaimana pengakuan dari kementerian perindustrian dan BKPM/Kementerian Investasi di media, pertanyaannya kenapa seorang Pj Kepala Daerah yang ditunjuk mengisi kekosongan justru bertindak terlalu nekat dan over bahkan bertentangan dengan kebijakan moratorium yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pusat,” ungkap Koordinator Gerakan Pemuda Negeri Pala (GerPALA) Fadhli Irman melalui siaran pers, Minggu 9 Juni 2024.

Menurut GerPALA, sudah jelas-jelas saat ini di Indonesia sedang dilakukan kebijakan moratorium pembangunan pabrik semen, namun justru hal itu tetap dilakukan. Sehingga ketika perizinan nya melalui OSS tidak bisa karena sedang moratorium, maka imbasnya hadirnya spekulasi opini di publik seakan-akan pemerintah pusat yang sengaja tidak memberikan izin untuk menghambat perkembangan pembangunan di Aceh. “Jelas-jelas dampak dari tindakan Pj Bupati Aceh Selatan ini berpotensi dapat mencoreng citra Pemerintah Pusat di mata rakyat Aceh. Ini membuktikan bahwa Pj Bupati Aceh Selatan tidak menjaga marwah pemerintah pusat,” ujarnya.

Jika bicara terkait kesejahteraan masyarakat maka seharusnya Pj Bupati Aceh Selatan fokus untuk memaksimalkan APBK Aceh Selatan untuk bantuan-bantuan peningkatan kesejahteraan rakyat dan mengoptimalkan tugas yang sudah diberikan oleh pemerintah pusat sehingga benar-benar dapat dirasakan oleh rakyat. Bukan justru lebih sibuk dengan urusan bisnis to bisnis atau investasi yang notabenenya belum dapat dipastikan indikator manfaatnya kepada daerah dan rakyat secara terukur .

“Ini aneh seakan-akan investasi asing terkait pabrik semen itu menjadi win solution untuk kesejahteraan masyarakat Aceh Selatan, padahal APBK saja belum dimaksimalkan penggunaannya untuk kesejahteraan masyarakat.

Bayangkan saja puluhan milyar hibah daerah untuk APH ditengah kondisi APBK 2024 yang defisit mencapai Rp 61 M, apakah itu bentuk keberpihakan pemerintah daerah kepada rakyat? Belum lagi jika kita lihat perusahaan-perusahaan tambang yang sudah beroperasi di Aceh Selatan juga tak berdampak signifikan kepada PAD dan kesejahteraan rakyat,”bebernya.

Dia melanjutkan, perlu diingat penandatanganan MoU dengan investor asing itu dilakukan dalam kapasitas pemerintah daerah bukan kapasitas pribadi seorang Cut Syazalisma. Jika bicara harga komoditas bahan bangunan seperti semen di Aceh Selatan, maka seharusnya Pemkab inpeksi lapangan ke para pedagang untuk mengantisipasi monopoli bukan memaksakan pendirian pabrik semen disaat kapasitas semen dalam negeri over supply.

“Pj Bupati hanya jabatan sementara untuk mengisi kekosongan, jika kebijakan krusial dan berkelanjutan seperti MoU ini yang diteken maka pemerintahan berikutnya juga akan terikat dengan MoU ini. Jadi jika ada persoalan yang akan bertanggung jawab adalah pemerintah daerah, bukan pribadi Cut Syazalisma. Seharusnya sebelum tandatangani MoU maka seorang Pj Kepala Daerah harus koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah ousat agar tidak merugikan daerah di kemudian hari dan tidak berimbas kepada citra Pemerintah Pusat dimata rakyat,” katanya.

Pihaknya juga meminta agar Menteri Dalam Negeri untuk mencopot Pj Bupati Aceh Selatan. “Sebagai masyarakat kita meminta Mendagri untuk mencopot Pj Bupati Aceh Selatan dan menggantikannya dengan sosok yang tepat dan amanah dalam menjalankan tugasnya, bukan sosok yang terlalu over acting dan bertindak terlalu jauh hingga urusan bisnis to bisnis seperti Pj Bupati saat ini,” pungkasnya.

Terkesan Pesta Panen Masyarakat Desa Teras Nawang, Rahmawati : Bisa Jadi Objek Pariwisata

TANJUNG SELOR – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Kalimantan Utara (Kaltara), Hj. Rahmawati Zainal,S.H., menghadiri syukuran pasca panen “Pemong Bangen Lepa Ajau” oleh masyarakat Desa Teras Nawang, Sabtu (8/6).

Rahmawati memberikan kesannya terhadap pesta panen yang dilaksanakan setiap tahun oleh masyarakat secara gotong-royong tersebut.

“Ini harus dijaga karena kegiatan ini dilaksanakan, baik saat panen sukses ataupun tidak, sebagai bentuk bersyukur terhadap berkat Tuhan,” ucap Rahmawati.

tema “Pemong Bangen Lepa Ajau” atau dapat diartikan ucap syukur kepada Tuhan menjadi cerminan rasa bersyukur masyarakat dengan apapun hasil pertanian yang mereka peroleh dari alam dan kerja keras mereka selama satu tahun bertani.

“Acara ini bisa menjadi objek pariwisata, jadi harus tetap dijaga. Mereka juga tadi bercerita telah menemukan inovasi agar mampu bertani dikondisi perkampungan yang rawan terendam air,” ucapnya

Memindahkan masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lainnya bukanlah solusi yang mudah, alasan historis serta kultur dan budaya masyarakat setempat tentu akan menjadi tantangan. Rahmawati terkesan akan semangat bertani masyarakat Teras Nawang, ditengah tantangan tersebut masyarakat masih bisa menikmati hasil pertanian yang subur.

“Walaupun rawan terendam air, tapi bisa menghasilkan beras, kacang-kacangan dan rasa gotong royong yang luar biasa yang bisa kita lihat bagaimana mereka menikmati hasil panen mereka dengan makan bersama-sama menjadi berbagai menu,” tambahnya.

Rahmawati berharap kedepan agar wisatawan luar dan dalam negeri dapat melirik keunikan kebudayaan masyarakat Desa Teras Nawang. Acara dirangkaikan dengan berbagai persembahan tari-tarian oleh masyarakat, bazar makanan berbahan baku lokal hasil pertanian masyarakat Desa Teras Nawang.

Turut hadir memberikan sambutannya Gubernur Kaltara, Dr. (H.C.) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum beserta Wakil Gubernur, Dr. Yasen TP., M.Si., Kepala Dinas Pariwisata Kaltara, Njau Anau, Anggota DPRD Kaltara, Marli Kamis, Asisten I Kabupaten Bulungan, Wakil Ketua TP PKK Bulungan, Kornie Serliany, dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bulungan, Septi Ding.

(dkisp)