GPMI Demo di Kantor Kejati Sulselbar, Mereka Minta Kejari dan Kasi Pidum Bone di Copot

Makassar, Berandankrinews.com — Terkait adanya ketidakpastian hukum organisasi Gerakan Pemuda Mahasiswa Indonesia (GPMI) melakukan aksi unjuk rasa di kejati sulselbar, sebagai bentuk penegakan supremasi hukum yang berasas pada equality before the law (semua dimata hukum sama) yang di pimpin langsung oleh kambrin selaku ketua umum,Rabu (6/3/19).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap ketidakpastian hukum.

Berdasarakan dengan petunjuk (p-19) yang terdahulu no : B-21/R.4.12.3/EPP.1/11/2018 pertanggal 11 november 2018 yang ditindaklanjuti oleh penyidik dengan mengirimkan kembali berkas perkara dengan surat No. C.1/71.a/XI/Res.1.11/2018 tertanggal 21 november 2018 perihal sebagaimana tersebut diatas.

Bahwa dari hasil penelitian terhadap berkas perkara, berdasarkan pemenuhan petunjuk yang dilakukan oleh penyidik belum di temukan adanya opzet atau kesengajaan dalam bentuk willens end weten (mengetahui dan menghendaki) yang meliputi perbuatan pelaku, dan akibat perbuatan pemalsuan yang dapat menimbulkan kerugiaan dari penggunaan surat tersebut sebagai cerminan adanya niat jahat atau mens rea yang meliputi perbuatan tersangka untuk dapat di mintai pertanggung jawaban pidana, pungkas kambrin.

“Sehubungan dengan perihal tersebut kami mengecam keras tindakan tersebut dan meminta kepala kejati untuk segera (p-21) kan ini kasus,” tutur Kambrin

Tambahnya, Kami melakukan aksi unjuk rasa Pra kondisi hari ini sebagai bentuk penegakkan supremasi hukum dan berjanji akan turun kembali dengan jumlah massa yang lebih besar lagi jika tuntunan kami tidak secepatnya di indahkan.

Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sulselbar, Salahuddin yang menerima aspirasi dari GPMI menegaskan akan segera menindaklanjuti dan akan melakukan gelar perkara secepatnya, Ia juga sangat mengapreasi dengan gerakan GPMI yang senantiasa mengawal dan mengusut tentang ketimpangan hukum yang ada. (Irwan N Raju)

Tiga Pengedar Sabu di Ringkus Tim Gabungan Polres Nunukan

Nunukan, Berandankrinews.com–Tim Sat Sabhara bersama Sipropam Polres Nunukan berhasil mengamanian Tiga pria yang sedang mengedarkan sabu-sabu.

Suriansyah Alias Anca Bin Tola Cs diamankan di Jl.Gajah Mada RT. 08 Kelurahan Nunukan Tengah, Kamis (7/3/19) pagi tadi.

Dari tangan pelaku diamankan 1 bungkus plastik kecil warna transparan berisi Narkotika jenis sabu golongan I dengan berat 0.10 Gram, Polisi juga menyita 1 unit handphone merk MITO warna merah dan Uang tunai Rp. 4.420.000.

Kapolres Nununukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi di Nunukan menjelaskan, Tim Patroli Sat Sabhara bersama Sipropam sedang melakukan Patroli mengunakan roda empat yang dipimpin langsung KSPK Regu III.

Ketika melintasi Jl. Gajahmada/Jl.Rimba tim melihat ada 3 orang mencurigakan, seperti sedang melakukan transaksi Narkotika jenis Sabu dipinggir jalan sambil duduk. Kemudian Tim langsung mendatangi dan melakukan pengeledahan badan, Ungkap Iptu Karyadi, Kamis (6/3/19).

“1 bungkus kecil plastik transparan Sabu-Sabu ditemukan diparit didekat tersangka duduk dan Sabu tersebut diakui tersangka merupakan miliknya yang Dia beli dari Seseorang yang bernama Padding seharga Rp. 100.000 “Jelas Iptu Karyadi.

Namun setelah didalami, Kata Iptu Karyadi, Suriansyah dan rekannya merupakan anak buah dari Padding, dan uang tunai yang kita amankan itu merupakan hasil dari penjualan sabu-sabu yang akan disetor kepada Padding.

Dikatakan Kasubag Humas Polres, Ketiga pelaku saat ini telah diamankan bersama barang bukti di Mako Polres Nunukan untuk proses lebih lanjut.(**)

Perlihatkan Kemaluan di Muka Umum, Ahmad di Amankan Polisi

Nunukan, Berandankrinews.com-Satuan Reserse Kriminal Polres Nunukan, mengamankan Ahmad M Tamin alias Amat (31) dikediamannya.

Pasalnya, pria yang tidak tahu malu itu telah melakukan hal tidak senonoh, yakni dengan sengaja memperlihatkan kemaluannya didepan umum, bahkan pria tersebut melakukan onani didepan perempuan dan anak perempuan.

Pria tersebut melancarkan aksinya diatas sepeda motor yang digunakannya sehingga dapat melarikan diri dengan mudah.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi mengatakan, Perbuatan pelaku yang sangat meresahkan masyarakat, terlebih usai melakukan perbuatannya pelaku langsung melarikan diri sehingga minim saksi yang mengenali pelaku.

“Pria ini, usai melakukan perbuatan asusila tersebut langsung melarikan diri dengan sepeda motor, pelaku merasakan kepuasan bathin tersendiri, dan hal tersebut yang mengakibatkan pelaku terus menerus mengulangi perbuatan bejatnya,” Kata Karyadi, Rabu (6/3/19)

Dikatakannya, dari hasil penyelidikan intensif pelaku berhasil diamankan di rumahnya, siang tadi sekitar pukul 12.00 Wite.

Karyadi menambahkan dalam bulan Februari 2019 hingga maret 2019, pelaku melakukan perbuatan asusila di Enam tempat yang berbeda. Yakni Pasar Pagi Nunukan, Jalan TVRI, kemudian pelaku berpindah tempat lagi ke jalan Angkasa, tidak lama kemudian pelaku beraksi lagi dijalan Pantai Regost dan terakhir di Pintu Gerbang SMPN 1 Nusa dijalan Kampung Baru Kelurahan Selisun,Ungkap Karyadi.

Polisi berhasil mennyita barang bukti yang digunakan Ahmad berupa satu unit sepeda motor honda beat warna hitam dengan Nopol KU 2108 NB, Satu Buah Helm Hitam, Kaos Abu-Abu, Celana Jeans pendek. Saat ini diamankan di Mako Polres Nunukan

“Sudah kita amankan pelaku bersama barang bukti guna untuk penyidikan,”Terang Karyadi. (**)

Pelaku Karhutla Perlu Diberi Efek Jera

TANJUNG SELOR, Berandankrinews.com Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) menilai perlunya peningkatan upaya penegakan hukum guna memberikan efek jera kepada pembakar hutan dan lahan. Selain itu, pelakunya juga harus diekspose ke media.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara Muhammad Sarwana saat menjadi narasumber pada Respons Kaltara (ResKal), Selasa (5/3) di Kedai 99, Tanjung Selor.
Karhutla sendiri, menurut informasi BPBD Kaltara disebabkan terhambatnya pertumbuhan awan akibat peningkatan tekanan udara di bagian barat samudera pasifik, utamanya di atas lautan di bagian timur Indonesia. Dampaknya, beberapa wilayah di Indonesia mengalami penurunan curah hujan yang dikatakan jauh dari normalnya atau kekeringan. Salah satunya yang terdampak adalah, Provinsi Kaltara. Secara sosial budaya, sedianya masyarakat pribumi Kaltara sudah mampu mengelola lahan untuk pertanian secara baik. Biasanya, untuk membersihkan lahan dengan membakar, warga akan membuat sekat bakar atau semacamnya. Berbeda dengan warga yang iseng atau sengaja membakar lahan dengan tujuan lain. Ini yang perlu perhatian dan diberi efek jera, beber Sarwana.

Selain memberikan efek jera kepada pelaku pembakar hutan dan lahan, koordinasi dan kerja sama lintas sektor juga diperlukan dalam penanggulangan bencana seperti ini. Hal dimaksud, terkait dengan rencana evakuasi bagi korban bencana. Baik, alat pemantauan kualitas udara atau Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU). Selain itu, guna menghadapi kondisi ekstrem perlu dibuat rumah singgah dengan tabung oksigen. Dari itu, saya mengimbau peran serta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) seperti Dinkes (Dinas Kesehatan) dan DLH (Dinas Lingkungan Hidup), ucap Sarwana.

Pentingnya upaya antisipasi dan penanggulangan karhutla, juga ditopang oleh fakta bahwa Kaltara merupakan provinsi dengan jumlah hotspot terbanyak di Indonesia. Sesuai catatan BPBD Kaltara, jumlah hotspot di Kaltara dalam 10 hari terakhir (tingkat kepercayaan 51 hingga 100 persen) update 2 Maret 2019, sebanyak 45 titik. Ini menempatkan Kaltara sebagai provinsi dengan jumlah hotspot terbanyak ketiga di Indonesia, setelah Riau (358 hotspot), dan Kalimantan Timur (97 hotspot). Pemprov Kaltara melalui BPBD Kaltara sudah melakukan upaya antisipasi lainnya. Di antaranya, edukasi antisipasi bencana pada anak usia dini, pembentukan Desa Tangguh Bencana, dan lainnya, ungkap Sarwana.

Patut diketahui, BPBD Kaltara terkait penanganan bencana sendiri, berperan sebagai koordinator. BPBD Kaltara akan bertindak di lapangan apabila skala bencana lebih besar daripada yang mampu ditangani BPBD setempat. Dalam penanganannya, BPBD Kaltara juga bermitra dengan sejumlah pihak terkait.(humas)

Mendadak Jadi Begal, Dua Pria di Amankan Polisi

Nunukan, Berandankrinews.com–Setelah penangkapan Jambret, kali ini dua pelaku begal diamankan Jajaran Polsek Sebatik Timur.

Kedua begal yang bernama Dedi dan Addi diamankan di Sebatik Timur pada Selasa (5/3/19) malam kemarin.

Informasinya, Korban bernama Yusri berboncengan dengan Asni rekannya, mengunakan sepeda motor bernopol KU 2047 NG, bergerak dari arah desa sungai nyamuk menuju Desa Tanjung Karang, Saat itu Asni hendak buang air kecil, sementara Yusri sedang menunggu Asni. Tiba-tiba dua pria yang tak dikenalinya datang menyoroti Yusri dengan Senter dan meneriaki.

Bahkan pelaku mengatakan akan membawa Yusri dan Asni ke Kantor Polisi terdekat dengan menakut-nakuti korban bahwa mengenal seorang polisi bernama Akbar. Yusri menuruti sambil menelpon polisi yang disebutkan pelaku. Namun pelaku mengambil handphone korban dan uang tunai Rp. 200.000 serta sepeda motor miliknya juga diambil pelaku.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi,SH dinunukan membenarkan adanya pembegalan di Sebatik Timur.

Dikatakan Iptu Karyadi, Dua begal ini awalnya menakuti korban yang saat buang air kecil dengan menyoroti mengunakan senter dan akan dibawa kekantor polisi, karena pelaku mengenal seorang polisi yang bertugas di Pospol Sei Taiwan, korban pun menuruti dan menelepon langsung ke Polisi tersebut. Namun pelaku merampas handpone korban kemudian pelaku meminta uang sebanyak 400 ribu akan tetapi korban hanya mempunyai 200 ribu saja.

“Korban memberikan uang dua ratus ribu itu berharap pelaku mengembalikan handphone miliknya, namun tidak diberikan,”Kata Karyadi, Rabu (6/3/19).

Setelah itu pelaku meminta korban mengantarnya dengan sepeda motor ke Sungai Bajau Desa Padaidi, di daerah Pangkalan Batu pelaku meminta korban berhenti dan meminta membukakan pola kunci handphone yang dirampas oleh pelaku. karena mengunakan sidik jari korban kebinggunan dan mengatakan kepada pelaku “ambil saja itu handpone” sambil berjalan menuju ke sepeda motornya.

Pelaku teriak, Kata Karyadi “jangan Macam-macam kau” sambil mengambil senjata tajam dari pinggangnya, sementara korban menyelamatkan diri meninggalkan sepeda motornya karena merasa terancam.

Kedua pelaku telah diamankan di Polsek sebatik timur beserta barang bukti 1 Unit Sepeda motor, 1 unit handphone merk oppo, uang tunai 200.000 serta Senjata tajam yang digunakan kedua pelaku untuk melakukan pembegalan, diperkirakan kerugian korban mencapai 10 juta, ungkap Karyadi.

Tak hanya pembegalan yang terjadi malam itu, penganiayaan juga terjadi di Jl. Ahmad Yani Desa Sungai Nyamuk, Sebatik.

“Kasus penganiayaan sementara masih didalami oleh tim reskrim,”Ujarn Karyadi.(**)