Rupanya Penangguhan Penahanan Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjend TNI AD (Purn) Kivlan Zen Masih Berliku

Berandankrinews.com-Jakarta, Dalam siaran pers yang diterima awak media Senin Siang, (10/06/2019), di Jakarta, Advokat Rakyat Semesta yang menjadi Kuasa Hukum Kivlan Zen pertanggal 31 Mei 2019 mengajukan 4 (empat) surat kepada Polda Metro Jaya yakni ditujukan ke Direktur Reskrimum belum membuahkan hasil sebagaimana dari hasil kunjungan ke Polda.

Okeh Julianta Sembiring Gurukinayan SH adalah 1 dari 13 Kuasa Hukum hanya dapat mengelus dada karena yang turun berupa disposisi “minta saran” sehingga masih harus menunggu beberapa hari kedepan.

Dengan niat mulai membela kepentingan klien dan menjalankan amanah konstitusi UUD 1945 yang terukur berdasarkan UU Advokat dan KUHP Pidana, maka ternyata masih harus mengkomunikasikan lagi dari jabatan terendah di unit 2 Subdit Jatanras yang akan memberikan saran.

Secara patut diketahui Kivlan Zen yang ‘berseteru’ dengan Jenderal TNI AD (Purn) Wiranto dalam media sosial / youtube berkaitan dengan peristiwa 98 dan lain-lain, demikian juga aroma Pilpres 2019 dihubungkan adanya skenario Penangguhan Penahanan Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjend. TNI-AD (Purn) Kivlan Zen tergantung saran penyidik, skenario pembunuhan Wiranto, Luhut Panjaitan, Budi Gunawan, Goris Mere dan pengusaha quick count diduga bernama Yunarto Wijaya sangat kental dengan kepentingan bukan pidana pembunuhannya, karena conference press Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Irjen Moh Iqbal telah bermetamorfosa dari pembunuhan ke kepemilikan senjata api sebagaimana Pasal 1 ayat 1 UU Darurat nomor 12 tahun 1951,” ungkap Advokat Ananta Rangkugo Singarimbun SH dalam pemberitaan TV swasta dikatakan Iwan menerima 150 juta pada Oktober 2018 untuk rencana pembunuhan tersebut maka dihubungkan dengan Iwan menerima 150 juta pada Maret 2019 untuk orasi menggerakkan 1000 orang oleh Iwan begitu juga mengenai Rp 5 juta atau Rp 50 juta telah dimanipulasi untuk rencana pembunuhan yang alih-alih menjadi UU Darurat senjata api.

Semoga dengan turunnya disposisi dari Direskrimum, maka secepatnya penangguhan dapat direalisasikan,” harap Tonin Ketua Umum DPP Paska Mesima.(fri)

Bocah 10 Tahun di Bacok 5 Pelaku Bertopeng Hingga Kritis, Kapolres Dairi : Pelaku Masih Dalam Pengejaran

Kepala Anak Kecil dibacok hingga keluar otak saat peristiwa pembacokan sekeluarga di Dairi-Sumut

Berandankrinews.com-Dairi (SUMUT), Tidak tanggung-tanggung tragedi sadis yang terjadi di Desa Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara, Satu keluarga menjadi Korban Bacok dari 5 pelaku bertopeng. Salah satu korban merupak anak kecil berusia 10 Tahun yang dibacok di bagian kepala hingga keluar otak.

Peristiwa mengenaskan itu terjadi pada Jumat (31/5/2019) subuh sekitar pukul 04:30 WIB. Hingga saat ini, ketiga korban masih dirawat intensif di rumah sakit.

Polres Dairi telah membentuk tim untuk memburu 5 pelaku pembacokan bertopeng tersebut.

Kapolres Dairi, AKBP Erwin Siahaan, SIK mengatakan, bahwasanya Kasus tersebut masih diburu ataupun di lidik. Pihaknya akan secepatnya berupaya mengungkapkan tragedi sadis tersebut. “bagaimana pun caranya pelaku harus di tangkap ” tegas Kapolres Dairi AKBP Erwin Siahaan.

Berdasarkan Laporan Polisi resmi dengan Nomor LP/18/V/2019/SU/Res/SEK/Tigalingga/Reskrim.

AKBP Erwin Siahaan mengatakan telah terjadi percobaan pembunuhan yang telah direncanakan, sebagaimana yang dimakdsud dalam pasal 340 Subs 338 Jo 53 sub 170 ayat (2) sub 354 KUHPidana dan atau Pasal 76 huruf C Diancam Pasal 80 ayat (2) UU No 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak.

Satu keluarga yang menjadi korban yakni, Bangkit Sembiring (58), Purnawirawan Polri, warga Dusun Buktit Lau kersik, Desa Lau Kersik, Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi, serta Istri dan anaknya, Ristani Samosir (48), Wiraswasta, Maria Keke Sembiring (18) Pelajar dan seorang anak kecil (10).

Dijelaskan Kapolres Dairi, Para pelaku menyerang dan menganiaya Bangkit Sembiring dan keluarganya di dalam rumahnya di desa Lau Kersik.

Peristiwa tersebut dilaporkan seorang warga kepada piket jaga di Polsek Tiga Lingga, selanjutnya pelapor bersama petugas piket menuju TKP.

Ketika di TKP, Bangkit Sembiring dan keluarganya tidak ditemukan lagi di rumahnya, karena telaj dibawa ke rumah sakit umum Sidikalang. Warga menemui saudara korban yang saat itu berada di rumah korban.

“Kita lakukan olah TKP, mengumpulkan barang bukti, mengumpulkan saksi-saksi dan melakukan peyelidikan di sekitar TKP terkait adanya penyerangan dan penganiayaan ini,” ungkap Erwin.

Adapun barang bukti yang ditemukan polisi sebilah parang ukuran panjang 50 cm tanpa gangang, satu gagang parang, satu linggis besi panjang ukuran 50 cm dibagian ujungnya bengkok dan tajam, sebuah martil berkepala besi, gagang warna merah dan hitam, satu helai selimut berwarna merah maron bekas darah, satu keping patahan parang bagian ujungnya tajam lebih kurang 10 cm dan satu keping pecahan keramik lantai ada bekas darah. (Yarman/Irwan)

Ditilang Petugas Karena Melanggar, Pengendara Sepeda Motor Ini Malah Tunjukan Sikap Tak Terpuji

Berandankrinews.com-Bone, Seorang pengendara motor, AMF (25) kecewa saat ditilang Anggota Satlantas Polres Bone yang sedang patroli di Jalan Ahmad Yani.

Pemotor touring asal kolaka tujuan Maros ini melampiaskan kekecewaannya dengan menggeber atau mengas motornya didepam Rujab Danrem 141 /Toddopuli dan juga rumah jabatan bupati Bone.

Ketika ditanya oleh petugas yang menerima kedatangannya di pos satlantas, dia mengatakan kecewa karena ada dua pengendara didepannya yang tidak mengunakan helm tidak ditilang.

Bripka Ancha, anggota satlantas polres Bone yang mengamankan Pemotor tersebut mengatakan, sebenarnya kami bisa berikan kebijakan karena kami juga dari club touring motor NMAX, hanya dia tidak punya etika bahkan sampai didepan pos lantas masih mengeraskan suara motornya sehingga mengagetkan petugas PAM Idul fitri yang ada dalam pos.

Sementara itu, Surianto Aktivis LSM menuturkan, Saat melewati Rumah jabatan danrem dan rumah jabatan bupati malah lebih mengeraskan bunyi knalpot Racingnya sampai masuk kedalam pos lantas mengagetkan kami yang sementara ngopi.

Lanjutnya, kami juga kesal lihat ulah pemgendara motor touring ini, masa tidak punya etika sebagai anggota touring pasti sudah di bekali semua aturan lalu lintas dan AD ART organisasi.

Hal serupa dituturkan Andi Ramli Jika pengendara tersebut hanya sendiri bukan rombongan.

“Lagian dia sendiri bukan rombongan berarti dia dalam keadaan tidak touring beda kalau dia dalam rombongan, belum lagi kelengkapan lainnya juga tidak ada, Kaca spion kiri kanan, Nomor plat , spack bor belakang, knalpot Racing ulah pemotor ini juga mengagetkan warga yang sedang ngopi diwarkop 23 samping Rujab bupati Bone,” ungkapnya (Irwan N Raju).

Pensiunan Polri Kritis dibacok 5 Pria Bertopeng

Berandankrinews.com-Sidikalang (Sumatera Utara), Bangkit Sembiring (59) Pensiunan Polri dan istrinya Ristani dan 3 orang anak nya nyaris merengang nyawa setalah dibacoki oleh 5 orang pria yang tidak dikenal yang datang ke kediaman nya di Desa Bukit Lau Kersik , Kecamatan Gunung Sitember, Kabupaten Dairi pada Jumat 31/5/19 Pukul 03.40 Pagi Hari.

Lima orang yang memakai topeng datang ke kediaman saya , saat itu sekitar pukul 03.40 , saya tidak tau siapa mereka yang datang , setibanya mereka di teras rumah saya mereka langsung memecahkan kaca mobil saya , setelah pecah ada dua orang di sisi kiri dan kanan langsung membacoki saya sebut Bangkit (Korban) saat di hubungi awak media melalui selular.

Saya tidak berdaya , saya tidak bisa berbuat apa apa karena saya sudah dibacoki oleh 2 pria yang berada di sisi kanan dan kiri mobil saya , saya juga tidak bisa bergerak , saya hanya pasrah dan teriak meminta tolong .

Di ceritakan Korban , bahwa ada lima orang yang memakai topne yang datang kerumah nya , dua membacoki dirinya dan tiga orang lain masuk ke dalam rumah dan juga membacok Istri dan anak saya Abraham (11) , Maria ( 17) dan Semangat (20) , istri saya di rawat di Rs Sidikalang , saya dan anak saya Abraham dirawat di Rs Adamalik Medan .

Purnawirawan Polri ini juga mengatakan bahwa setelah puas membacoki dirinya dan menggangap korban sudah tidak bernyawa kelima pelaku langsung melarikan diri.

Korban , yakni “ Pria yang memiliki empat orang anak tersebut berharap kepada pihak kepolisian untuk segera bisa menangkap seluruh pelaku dan memproses sesuai dengan aturan yang berlaku .

Kasubbag Humas Polres Dairi Ipda Doni Saleh Saat dikonfirmasi (1/6/19) mengatakan bahwa Polres Dairi Sudah Membentuk Empat tim untuk Mengejar pelaku , doakan semoga bisa ditangkap pelakunya ya ungkapnya saat di hubungi via selular .

Sementara itu , Kasubag Humas Rumah Sakit Adamalik Medan “ Rosario Dorothy, S.Sos, M.I.Kom” saat dikonfirmasi wartawan dirinya membenarkan bahwa korban Bangkit Sembiring dirawat di Rs Adamalik Medan , Benar dia dirawat , baru saja selesai di Operasi baru selesai di Operasi , masih di ruang pemulihan ,Kobran masuk tanggal 31-Mei- 2019 Pada Jam 20.44 , Untuk anak korban yang bernama Abraham Sembiring Masuk 1 Juni 2019 jam 02.33 , baru selesai di Operasi , karena ada luka benda tajam di bagian kepala , saat ini masi dalam kondisi tidak sadar diri dan Sedang di rawat ruang ICU anak Rs Adamalik Medan .

Curi Handphone Teman Kerja, Pria Ini Kuras Uang 6 Juta Via Sms Bangking

Berandankrinews.com-Nunukan, Satreskrim Polres Nunukan kembali mengamankan seorang pria pelaku pencurian di Gudang Warehouse PT Pipit Mutiara Raya (PMR) Site Sebakis Nunukan, KalImantan Utara.

Pria tersebut bernama Saldi (22) merupakan Helper Mekanik di PT PMR.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu Muhammad Karyadi, SH mengungkapkan, Pelaku mencuri barang berharga di Warehouse PT Pipit Mutiara Jaya, dua Unit Handphone merk Samsung J7 dan A7, pelaku juga mengambil semua saldo korban yang berada di rekening dengan mengunakan handphone yang dicurinya.

“Dengan Sms Banking, pelaku mengambil uang korban Rp. 6.000.000, karena dihandphone itu korban menyimpan data dan password/Pin nya,” ujar Iptu Karyadi, Jumat (31/5/19).

Agar tidak ketahuan, pelaku mentransfer uang milik korban via SMS banking ke Rekening seseorang yang merupakan agen pengiriman uang, bernama Yuniar, kemudian Yuniar kembali menstransfer ke rekening pelaku, Jelas Iptu Karyadi.

Kamis (30/5/2019) rencananya pelaku akan di upayakan paksa ke PT. PMR Site Sebakis, namun pelaku melarikan diri ke Nunukan dan berencana pergi ke Kota Tarakan.

“Kita lakukan Pencarian di Nunukan, sekitar Pukul 22.00 wite pelaku berhasil kami amankan di sebuah hotel di Nunukan bersama barang bukti dua unit Handphone Samsung J7 dan A7, Kartu ATM dan uang tunai Rp. 4.615.000. Pelaku saat ini telah kita amankan di Mapolres untuk penyelidikan,” ucap Iptu Karyadi. (Red)