Catatan Akhir Tahun 2024 SMSI Kaltara

TANJUNG SELOR – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), telah sukses menggelar Musyawarah Provinsi (Musprov) yang pertama di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan pada 6 Oktober 2023 lalu. Ketua terpilih, Victor Ratu bersama kepengurusan SMSI Kaltara periode 2023-2028 pun telah dilantik pada 7 Juli 2023 oleh Sekretaris SMSI Pusat yang saat itu dijabat Mohammad Nasir.

“Sejak akhir 2023 hingga tahun 2024 yang sebentar lagi akan berlalu, Pengurus SMSI Kaltara telah melaksanakan program kerja yang ditugaskan SMSI Pusat. Yakni, membentuk kepengurusan SMSI ditingkat Kabupaten/Kota,” ujar ketua SMSI Kaltara, Victor Ratu, Sabtu (28/12/2024).

“Saat ini kepengurusan SMSI sudah terbentuk di Kabupaten Nunukan, Bulungan dan Kota Tarakan. Untuk kabupaten Malinau dan Tana Tidung masih berproses,” lanjutnya.

Victor mengungkapkan, saat ini SMSI Kaltara memiliki 52 anggota media siber (Online) yang tersebar di kabupaten Bulungan (18), Kota Tarakan (20), Nunukan (12) dan Malinau (2).

“Ini update data terakhir kita dan sudah mendapatkan sertifikat SMSI yang berlaku selama 1 tahun, tahun depan (2025) akan diterbitkan sertifikat baru lagi,” jelasnya.

Pada kegiatan HUT SMSI ke-7 Tahun pada Maret lalu, sejumlah pengurus dan anggota SMSI di Bulungan merayakannya dengan acara syukuran potong tumpeng bersama Kapolda Kaltara (Irjen Daniel Adityajaya) dan pejabat utama (PJU) Polda Kaltara.

“Saat itu SMSI bersama Polda Kaltara juga gelar bakti sosial, donor darah. Kita juga aktif menjalin kerjasama strategis dengan jajaran Polda Kaltara termasuk pemerintah daerah,” ungkapnya.

Selain itu, SMSI Kaltara juga ikut berpartisipasi pada Survei Indeks Kemerdekaan Pers (IKP) Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Dewan Pers. Hasil survey IKP, Provinsi Kaltara berada di peringkat ke-7 dengan nilai 75,45 (cukup bebas).

“Tahun 2025 nanti ada dua agenda prioritas yang akan diselenggarakan SMSI Kaltara yakni Rakerda (Rapat Kerja Daerah) kesatu dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW),” imbuhnya.

Ia mengakui, Rakerda yang direncanakan pada pertengahan atau akhir 2024 itu tertunda dikarenakan bertepatan dengan tahun politik atau pelaksanaan Pemilu dan Pilkada 2024.

“Terkait UKW, ini sangat penting untuk di gelar apalagi media siber juga diwajibkan punya wartawan yang berkompeten, untuk teknis UKW ini SMSI akan kerjasama dengan PWI Bulungan,” tutupnya.(*)

Rumah Kebangsaan Cipayung Plus Kaltara Adakan FGD Memperkokoh Ideologi Pancasila, Demokrasi Dan HAM

TARAKAN – Ruamah Kebangsaan Cipayung Plus Kalimantan Utara (Kaltara) menggelar kegiatan Fokus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema Memperkokoh Ideologi Pancasila, Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM) Dalam Mewujudkan Suasana Kondusif Di Lingkungan Masyarakat Kaltara pada 25 Desember 2024 bertempat di Rumah Makan Pondles, Tarakan

Koordinator Acara “Heris” mengungkapkan Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga silaturahmi antara semua Cipayung Plus yang ada di Kaltara agar sekiranya rumah kebangsaan Cipayung Plus yang ada di Provinsi Kalimantan Utar bisa di urus bersama-sama

Lebih lanjut Heris mengatakan Capaian dalam kegiatan tersebut berupa :

  • Meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ideologi Pancasila
  • Penguatan demokrasi dan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan
  • Perlindungan dan pemajuan HAM di Provinsi Kaltara.

“Mari kita jadikan Pancasila sebagai fondasi, demokrasi sebagai jiwa, dan HAM sebagai ruh dalam membangun masyarakat Kaltara yang harmonis dan berkeadilan” Sambung Heris

Koordinator acara yang akrab disapa Bung Heris yang juga merupakan Ketua Eksekutif Wilayah Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (EW LMND) Kaltara menegaskan Kita harus terus memperkuat ideologi Pancasila untuk menciptakan masyarakat yang toleran, demokratis, dan menghormati hak-hak asasi manusia,Kegiatan ini adalah langkah awal menuju Kaltara yang lebih baik, di mana setiap individu merasa dihormati, didengar, dan dipenuhi hak-haknya”.

Ketua Umum PMII Cabang Tarakan “Linta Solihat” membeberkan Dilema untuk seluruh mahasiswa hari ini adalah krisis identitas

“Mahasiswa kerap kali tidak mengenal esensi dan tujuannya sendiri dalam mengemban amanah pendidikan di perguruan tinggi. Khusus di Kaltara sendiri kita menduduki peringkat terendah kedua dari bawah dalam tingkat partisipasi publik dan kepemimpinan di Indonesia. Semangat dalam belajar menurun sehingga banyak mahasiswa tidak pandai dalam memahami bacaan dan sulit menulis hasil bacaan” Tutur Solihat

“Kita terbelunggu dengan aturan perkuliahan yang ketat banyaknya tugas dan perkuliahan yang padat dan administrasi yang terlalu banyak membuat mahasiswa kerap kali menjadikan alasan itu semua untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan intelektual diluar kampus. Rantai ketakutan di perguruan tinggi, yaitu Pemerintah takut dengan mahasiswa, Mahasiswa takut dengan Dosen, dan Dosen takut dengan Pemerintah. Sehingga stigma ini lah yang tertanam dan membuat semangat mahasiswa dalam menyuarakan pendapat semakin menurun” Tutup Solihat (**)

 

Imigrasi Nunukan Tunda Keberangkatan Dua Penumpang Akibat Terindikasi PMI Non Prosedural

NUNUKAN – Petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan melakukan penundaan keberangkatan terhadap dua calon penumpang yang terindikasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) non prosedural dan hendak menuju Tawau, Malaysia di Pelabuhan Tunon Taka, Kamis (12/12/2024).

Imigrasi Nunukan melaksanakan pemeriksaan dokumen keimigrasian dengan metode wawancara singkat guna memastikan kepatuhan terhadap prosedur keimigrasian kepada para calon penumpang Kapal Ferry tujuan Tawau, Malaysia di Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Pelabuhan Tunon Taka.

Dari hasil pemeriksaan, ditemukan dua orang calon penumpang yang keberangkatannya ditunda karena terindikasi akan bekerja di luar negeri secara non-prosedural.

Kedua penumpang tersebut diantaranya seorang laki-laki AT (39 asal Palopo, dan laki-laki MNF (18) asal Pare-Pare, kegiatan pemeriksaan tersebut berjalan lancar dan kondusif, tanpa kendala berarti.

Selaku Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Keimigrasian (Kasi Tikim) Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan, Jodhi Erlangga menegaskan pentingnya pemeriksaan keimigrasian untuk mencegah praktik keberangkatan non-prosedural.

“Kami terus memperketat pengawasan di TPI sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pelindungan Warga Negara Indonesia,” ucap Jodhi Erlangga.

Lebih lanjut, Jodhi Erlangga menjelaskan bahwa potensi eksploitasi pekerja sangat rawan disaat PMI ataupun masyarakat yang hendak bekerja secara non prosedural di negara lain.

“Keberangkatan secara non-prosedural tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga berpotensi menimbulkan risiko serius bagi para pekerja, seperti eksploitasi dan perlakuan tidak manusiawi,” jelas Jodhi Erlangga.

Berdasarkan hal tersebut, Kasi Tikim Imigrasi Nunukan menghimbau tetap mengikuti aturan yang ditetapkan agar menghindar hal-hal yang dapat merugikan.

“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk selalu mematuhi ketentuan yang berlaku.” ungkap Kasi Tikim Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan.

Adapun kegiatan tersebut menunjukkan bahwa keseriusan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Nunukan dalam memastikan keamanan serta kepatuhan terhadap regulasi terutama di wilayah perbatasan.

(nam/nam)

Kembali Curi Kotak Amal Masjid, Seorang Residivis Diamankan Polisi di Nunukan

NUNUKAN – Kepolisian Resor (Polres) Nunukan melalui unit reskrim, reskrim Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) dan reskrim Polsek Nunukan berhasil mengamankan pelaku tindak pidana pencurian kotak amal di Masjid Al-Hidayah, Jl. Yos Sudarso, Kelurahan Tanjung Harapan, Kecamatan Nunukan Selatan, Selasa (10/12/2024).

Pelaku merupakan seorang pria HAM (28) yang merupakan seorang residivis, dimana dibebaskan pada oktober 2024 lalu dengan perkara pencurian yang sama.

Berdasarkan keterangan Humas Polres Nunukan, kronologis kejadian bermula bahwa kepolisian mendapatkan laporan kehilangan sebuah kotak amal masjid.

“Awalnya pada hari Jumat Tanggal 29 November 2024 sekira Pukul 19.50 WITA, selesainya Sholat Isya Pelapor Mendapati ada Sebuah Kotak amal di masjid Al-Hidayah Mamolo terlihat dalam keadaan rusak yang dimana engsel dari kotak amal tersebut rusak dan kunci gemboknya sudah tidak ada, kemudian mendapati isi uang dari kotak amal tersebut sudah tidak ada atau hilang dan sebelum kejadian tersebut sekira pada hari Minggu pada tanggal 24 November 2024 hal serupa juga terjadi di masjid tersebut ada dua Kotak amal yang di rusak dan isi uang dalam kotak amal tersebut hilang,” ucap Humas Polres Nunukan.

Selain itu, pelaku juga telah melakukan aksinya sebanyak lima kali dengan target masjid yang berbeda-beda.

Kemudian, Polisi menjelaskan kronologis penangkapan pelaku di kediamannya Kel. Nunukan Timur, Kec. Nunukan.

“Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku kami upaya paksa pada saat berada dirumahnya dengan menemukan beberapa barang bukti (BB),” sebut Polisi.

Barang bukti yang ditemukan diantaranya uang tunai Rp 40.000,- (Empat puluh ribu rupiah), 1 unit Hp merek Nokia warna biru, 1 buah Kota amal dan 4 kotak amal yang masih dalam pengembangan.

Adapun pelaku dipersangkakan pasal 362  KUH Pidana Jo Pasal 64 KUH Pidana.

(nam/nam)

Perkuat Integritas, OKK Ke-II PWI Nunukan Cetak Wartawan Baru

NUNUKAN – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Nunukan menggelar Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) Ke-II, Minggu (8/12/2024) di Ballroom Lenfin Hotel.

Belasan wartawan Nunukan dan utusan calon wartawan desa, hadir dalam kegiatan yang dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Hasan Basri Mursali ini.

“OKK merupakan wadah penguatan organisasi dan peningkatan integritas seorang wartawan. Kita juga sedang mempersiapkan wartawan-wartawan baru di tingkat desa,” ungkap Ketua Panitia OKK PWI Nunukan, Norasima.

Menurutnya, sebelum melaksanakan OKK, PWI Nunukan sudah lebih dulu menggelar Pelatihan Literasi dan Wartawan Desa (PLWD) 2024 di sejumlah desa Pulau Sebatik.

Selanjutnya, peserta PLWD kemudian di undang bergabung mengikuti OKK bersama belasan wartawan Nunukan yang telah selesai mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Ketua PWI Nunukan Taslee mengatakan, OKK bertujuan memberikan pemahaman yang mendalam tentang etika dan profesionalisme seseorang berkecimpung di dunia jurnalistik.

Selain itu, PWI Nunukan mendorong munculnya calon wartawan-wartawan baru di tingkat desa. “OKK adalah kegiatan penting yang wajib diikuti seluruh wartawan baik yang belum maupun yang telah bergabung di PWI,” tegas Taslee.

Kepala Badan Kesbangpol Nunukan, Hasan Basri Mursali menyampaikan, peran PWI di tengah masyarakat sangat strategis sebagai penghubung aspirasi mereka kepada pemerintah.

Dia memandang pelaksanaan OKK sebagai bentuk keseriusan PWI dalam menyiapkan SDM wartawan yang beintegritas dan profesional sebagai bekal di lapangan.

“Selamat mengikuti kegiatan OKK kepada rekan-rekan semua. Profesi wartawan itu mulia. Karena peran mereka adalah mata dan telinga masyarakat. Wartawan pula yang menjadi penghubung aspirasi masyarakat terhadap pemerintah,” ucap Hasan Basri.

OKK ke-II PWI Nunukan menghadirkan tiga narasumber dengan materi meliputi, sejarah organisasi PWI, Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan Undang-Undang Pokok Pers Nomor 40/1999.

(tim)