Jasad Nelayan Yang Diterkam Buaya Ditemukan Mengapung

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)- Rombongan polsek Sebuku yang dipimpin AKP Syahril Bajeng, SH melakukan penyisiran kembali sungai sebakis untuk mencari korban bernama Heri (20) yang diterkam buaya pada Minggu (2/12/2018) kemarin.

Lima unit speed boat dikerahkan menyisiri sungai Sebakis dalam pencarian korban.

Tim pencarian yang dipimpin Kapolsek Sebuku, AKP Syahril Bajeng, SH didampingi Kanit Reskrim Polsek Ipda Harianto dan Kanit Binmas Bripka Winarno dibantu Anggota Brimob pam Pt. SIL, Tokoh Masyarakat dan keluarga Korban.

Hanya beberapa menit pencarian dilakukan, Korban ditemukan di depan dermaga PT. DRM dalam keadaan mengapung dengan kepala menghadap ke atas.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH melalui Kapolsek Sebuku AKP Syahril Bajeng, SH mengatakan sekitar pukul 12.45 wita, Kita melakukan penyisiran di sungai Sebakis dibantu masyarakat setempat dan keluarga korban mengunakan 5 unit speed boat.

Syahril menuturkan pada pukul 12.46 kita menemukan korban dalam keadaan mengapung dengan kepala menghadap ke atas, di dermaga PT. DRM

“korban kita temukan dalam keadaan mengapung, jenazah korban telah kita evakuasi,” kata Syahril.

Syahril mengatakan ditubuh korban ditemukan luka pada bagian perut sebelah kanan, luka robek gigitan buaya dan di paha kaki kanan dalam luka robek bekas gigitan buaya.

Sekitar pukul 13.00 wita Jenazah korban dievakuasi menuju rumah duka Rt. 09 NBI Desa Pembeliangan Sebakis dan dilanjutkan prosesi pemakaman.
(M. Untung)

Laka Lantas, Seorang Bocah Kritis

Berandankrinews, Nunukan (Kaltara)- Seorang pengendara sepeda motor tak dapat menghindar dari anak-anak yang berlarian dijalan raya, sehingga menabrak salah satu anak tersebut,

Risdayanti (18) warga Jl. Tembaring RT. 06 Desa Tembaring, Kecamatan Sebatik Barat, Nunukan, ketika mengendarai sepeda motornya dari arah timur menuju kearah barat atau dari arah Desa Sei Nyamuk menuju kearah Desa Tanjung aru, sekitar pukul 12.30 wita, setibanya di Jl. Bhayangkara rt.05 Desa Tanjung Harapan Kecamatan Sebatik Barat, tepatnya didepan rumah Daeng Mapuji tiba-tiba beberapa anak-anak berlarian keluar dari halaman rumah Daeng Mapuji kearah jalan raya sehingga Risdayanti tak dapat menghindar dan kemudian menabrak salah satu anak yang melintas dijalan itu.

Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro melalui Kasubag Humas Polres Nunukan Iptu M. Karyadi mengatakan Laka Lantas yang terjadi di Jl. Bhayangkara rt.05 Desa Tanjung Harapan Kecamatan Sebatik Barat yaitu pengendara sepeda motor bernama Risdayanti sedangkan korban seorang anak-anak, Minggu (2/12/2018).

“korban berlarian bersama teman-temannya dari halaman rumah daeng Mapuji dengan menyeberangi jalan, tiba-tiba saja Pengendara motor dari arah timur melintas dan menabrak si anak didepan dan di samping,” Jelas Karyadi.

Karyadi menambahkan, korban yang bernama Muhammad Bintang Faturrahman (7) mengalami luka lecet pada bahu kanan dan kiri,  luka lecet pada kaki sebelah kanan, di bagian kepala belakang bengkak kemudian dari hidung dan telinga korban keluar darah dan telah dibawa ke Rumah Sakit Pratama Sebatik. Sedangkan si pengendara mengalami Lecet pada punggung dan kaki kiri.

Sedangkan Sepeda motor yamaha Mio 125  warna hitam bernomor polisi KU 2417 SV yang di kendarai Risdayanti hanya Lecet dibagian body.

“kerugian material mencapai dua ratus ribu,” ujar Karyadi.

Tahir Tewas di Terkam Buaya Usai Melaut

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Kembali Warga Lancang dihebohkan dengan tewasnya Tahir (50) petani rumput laut yang diterkam buaya di Sungai Lancang, Kelurahan Tanjung Harapan Kabupaten  Nunukan, Kaltara, Kamis (29/11/2018) Malam.

Tahir menjadi korban keganasan buaya, ia ditemukan mengambang setelah 3 jam terbawa air, warga setempat menemukan kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia setelah diseret dan ditenggelamkan buaya di sungai.

Adi salah satu warga Lancang yang melihat peristiwa tragis tersebut mengungkapkan kejadian itu cukup cepat, menjelang maghrib sekitar pukul 18.30 wita, korban baru pulang melaut yang merupakan pekerjaan sehari-harinya.

“Pak Tahir saat itu menaikkan perahunya untuk diikat dekat rumahnya, kemudian beliau cuci kaki dipinggir jembatan kayu, tiba-tiba buaya muncul dan menyerangnya lalu menariknya ke dalam air, saya lihat buaya itu besar sekali,” Jelas Adi.

Kejadian itu juga terlihat warga yang tengah beraktifitas di pemukiman yang berada di atas perairan, mereka lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Pihak Kepolisian setempat dan warga lain untuk bersama-sama melakukan pencarian.

Puluhan warga lancang ikut melakukan Pencarian bersam aparat kepolisian Pospol setempat, hampir 2 jam dilakukan pencarian, korban ditemukan dalam keadaan mengambang di dekat jemuran rumput laut warga dengan kondisi tubuh terdapat sejumlah gigitan dan goresan gigi buaya di beberapa bagian tubuhnya.

“Kami temukan korban dalam keadaan mengambang didekat jemuran, korban ditarik kedalam air agak lama, sekali muncul sudah meninggal, ada banyak gigitan buaya ditubuh korban ,” Kata Adi

Jenazah korban telah dikebumikan pagi tadi di TPU Lancang, Kelurahan Tanjung Harapan.(Ov/An)

5 Unit Rumah Lenyap dan 1 Orang Hilang di Telan Bumi

Berandankrinews.com, Kaltim-Ruas jalan Provinsi Kaltim antara Sangasanga-Muara Jawa putus akibat aktivitas tambang batubara PT Adimitra Baratama Nusantara (PT ABN) merupakan anak perusahaan dari PT Toba Bara, milik Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Awak Media, kejadian jalan putus akibat tanah di bawahnya tergerus aktivitas tambang batu bara sekitar pukul 14.00 Wita, hari ini, Kamis (29/11/2018) kemarin.

 

Lokasi jalan yang putus dan membuat sejumlah rumah juga amblas, persisnya di kawasan Kampung Jawa RT. 09, Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kukar. Akibat longsornya badan jalan tersebut, 5 unit bangunan ditelan tanah dan terdapat 1 korban jiwa yang tertimbun material longsor dan masih dalam proses pencarian.(win)

Akibat Hujan Deras Tiga Hari Lalu, 4 Rumah Warga Rusak

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Akibat Hujan deras yang mengakibatkan sebuah kantor Apms milik Haji Callu yang terletak di Jl. Seifatimah Kelurahan Nunukan Barat, ternyata ada juga 4 rumah warga di Jl. SMK Negeri 1 Nunukan RT. 20, Kelurahan Nunukan Barat yang terkena dampak hujan minggu kemarin (25/11/2018).

Pemilik rumah yakni Lusiana, Mukthor, Robert dan Andi Takdir, keempat rumah yang berdampingan mengalami kerusakan yang sama dengan retak di bagian batas badan rumah dan dapur hingga hampir terpisah.

Salah satu pemilik rumah Lusiana ketika ditemui dikediamannya mengatakan kejadian minggu itu sangat menakutkan bagi dia dan keluarganya, lantaran rumah yang dia tempati bersama keluarganya retak dibatas badan rumah dan dapur yang hampir terpisah karena longsor.

“kejadian itu sangat menakutkan, bagaimana tidak hujan deras dan tiba-tiba terdengar suara pecah dari belakang, saya pikir apa, ternyata itu dapur dibatas retak ke bawah,” jelas Lusiana, Kamis (29/11/2018).

Sejak terdengar suara pecah itu dan melihat rumahnya retak, lusiana dan keluarga bahkan tetangganya tidak dapat tidur hingga pagi.

Setelah sehari kejadian Lusiana mengatakan dua personel dari Basarnas datang mendata semua korban.

“ada pak, petugas dua orang yang datang mendata kami,” Ujar Lusiana.

Meskipun takut, Lusiana masih saja tetap tinggal dirumahnya bersama keluarganya.

Ia berharap pihak pemerintah dapat membantu dan memperhatikan mereka yang terkena bencana tersebut.
“kami berharap ada bantuan dari pemerintah,” Ujarnya.

Tidak ada korban pada kejadian itu, namun kerugian mencapai 80 juta.(**)