Korban Tabrak Lari, Pria Tak di Kenal Tewas dengan Mengenaskan

Bone (Sulsel)-Seorang pejalan kaki tewas tertabrak mobil di jalan poros Bone-Wajo Desa Jaling Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, Sulsel, Sabtu (13/7/19).

Korban Laki-laki yang belum diketahui identitasnya ditabrak sebuah mobil dengan kecepatan tinggi dan langsung kabur.

Kecelakaan maut yang terjadi itu membuat korban dan mengalami luka remuk dikepala dengan wajah yang hampir tidak dikenali.

Dari olah TKP satlantas polres Bone, Kanit Laka Polres Bone, Ipda Siswanto menjelaskan sebuah mobil yang tidak diketahui identitasnya bergerak dari arah selatan ke utara dan menabrak pejalan kaki yang diduga ada kelainan jiwa saat hendak menyeberang dari arah Barat ke Timur yang mengakibatkan pejalan kaki meninggal ditempat.

“Korban Tabrak lari, sementara identitas pelaku belum diketahui karena tidak memiliki KTP,” jelasnya

Siswanto juga menyebutkan, jika tubuh korban mengalami luka goresan karena aspal, pinggul belakang kiri luka terbuka, paha kanan patah tertutup, paha kiri bagian belakang patah terbuka, betis kanan patah terbuka, lutut kiri patah tertutup, lengan kanan dan kiri luka tergores dan leher patah.

Sementara korban dilarikan di RSUD Tenriawaru Bone dan menunggu kedatangan keluarganya untuk membawa pulang jenasahnya. (Irwan N Raju)

Kecewa, Para Siswa dan Orang Tua Orasi di Alun-Alun Nunukan Protes Sistem Zonasi

Berandankrinews.com-Nunukan, Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA/sederajat pada  penerapan sistem zonasi di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara, Rabu (3/7/19).

Puluhan siswa-siswi SMP bersama sejumlah orangtua mendatangi melakukn aksi protes di Alun-Alun Kabupaten Nunukan untuk memprotes sistem penerimaan siswa baru.

Arlex Kordinator aksi protes mengatakan Kami menilai PPDB di Kabupaten Nunukan berdasarkan sistem Zonasi di Nunukan belum layak sama sekali, kenapa, karena kita ini diwilayah terpencil, wilayah kepulauan. Bayangkan saja kalau tiga Kecamatan dalam satu zonasi atau zonasi tunggal, Kecamatan Seimenggaris, Kecamatan Nunukan Selatan dan Kecamatan Nunukan itu satu Zonasi.

Karena zonasi tunggal ini yang diberlakukan kementerian pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, anak yang tinggal di KPN, Mamolo, tidak diterima di SMA Negeri 1 Nusa, sementara yang diterima anak di Jalan Pelabuhan, tidak sesuai, kata Arlex.

“Yang dari Seimenggerasi bagaimana? Kita tahu kecamatan semenggaris terpisah-pisah wilayahnya, antara Desa Semaja dan Sri Meranti itu jaraknya puluhan kilo meter sementara tidak ada sekolah disana. Mereka ini mau sekolah dimana,” ungkap Arlex

Menurut Arlex, Pemerintah Kaltara kebablasan karena tidak belajar dari masalah yang terjadi pada tahun 2017 lalu. Seharusnya dengan kejadian yang terjadi di tahun 2017 sudah ada antisipasi melonjaknya lulusan SMP.

“Harusnya membangun sekolah di Nunukan Selatan atau di Perkotaan satu lagi, sementara SMK Negeri 1 Nunukan cuma satu meskipun ada beberapa jurusan namun tidak semua anak-anak berminat, sedangkan SMA Negeri 2 Nunukan Selatan menerapkan zonasi dengan radius 650 Meter kemudian di SMA Negeri 1 Nunukan diberlakukan semua. Namun yang menjadi masalah 418 anak ini mau sekolah dimana,” kata Arlex.

Memang ada beberapa Sekolah swasta di Nunukan, Kata Arlex bukan orang tua yang tidak mau namun biayanya terlalu besar, kemudian tenaga pengajarnya bantuan dari SMA Negeri.

“Kalau guru bantuan ini tidak hadir, siswanya terkatung-katung tidak belajar,” ujar Arlex.

Sementara aksi protes yang dilakukan oleh orang tua dan para siswa yaitu membakar SKHU dan membacakan Surat untuk Presiden.
Selain itu mereka juga menuntut meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Gubernur Kalimantan Utara, Dinas Pendidikan Kalimantan Utara

1.Segera mencairkan solusi siswa yang beum tertampung disekolah Negeri, meninjau kembali aturan permendikbud Nomor 51 Tahun 2018 di wilayah Perbatasan khususnya Kabupaten Nunukan.

2.Memberikan perlakuan khusus untuk dunia pendidikan diwilyah perbatasan yang masuk kategori 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal).

3.Memprioritaskan Pembangunan SMA/SMK /SMP/dan SD di Kecamatan yang membutuhkan.

4.Setarakan Sekolah Negeri dengan Yayasan atau Swasta.

5.Meminta Pemerintah menghilangkan beban pembayaran baik di Swasta maupun di Yayasan.

6.Memberikn tunjangan perbatasan secara menyelurug kepada guru yang mengajar di wilayj perbatasan khususnya kabupaten Nunukan tanpa terkecuali.

7.Meminta Ombudsman RI perwakilan Kalimantan Utara  agar mengusut tuntas pelaksanaab PPDB diwilayah Perbatasan Kabupaten Nunukan.

8.Meminta kepada KPK, Kapolda Kalimantan Utara, Kejaksaan RI agar mengusut Dana Pendidikan sejak terbentuknya provinsi Kalimantan Utara.

Sementara Ketua LSM Panjiku, Mansyur Rincing mengatakan, yang seharusnya dilihat itu hasilnya Ujian Nasional (UN) bukan Zonasi, jadi menteri mengeluarkan aturan bertentangan dengan nomor 4 tahun 2018.

“Penilaian harus hasil ujian nasional bukan zonasi, itu yang kita harapkan kepada pemangku kebijakan,” tegas Mansur.

Rencananya besok Kamis (4/7/19), orang tua dan para siswa akan melakukan orasi di Kantor DPRD Nunukan untuk memperjuangkan nasib mereka. (Red).

Berikut video orasi orang tua dan siswa

Jalan Rusak Parah, Pemkab Selayar Seakan Tutup Mata

Berandankrinews.com-Selayar (Sulsel), Begini Kondisi jalan yang berada di jalur Benteng Jampea, Mangatti, Kampung Tangnga, Pakangkang, Bonelambere hingga saat ini jalan yang merupakan salah satu akses Masyarakat semakin rusak parah. Hal ini menjadi keluhan sejumlah elemen Masyarakat di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi-Selatan, Selasa (3/7/19).

Hal ini, dikeluhkan salah satu warga Pulau Jampea, Rahmat Gazali melalui Postingannya di group pembaca Tanadoang pos pada Sabtu (29/06/2019). Dalam unggahannya, Mahasiswa Universitas Negeri Makassar tersbut mengingatkan Pemkab Selayar untuk berpikir sepuluh kali mengagendakan rencana kunjungan kerja ke pulau Jampea dengan mempertimbangkan buruknya kondisi infrastruktur jalan di jalur Benteng Jampea, Mangatti, Kampung Tangnga, Pakangkang, Bonelambere.

Hal serupa dilontarkan Muhammad Sabir Basmiati Achidar, Dia mengatakan karena rusak parah, ruas jalan ini acap kali menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas. Selain itu, Dia juga menyebutkan kondisi yang sama terjadi di ruas Jalan Lingkar, Pulau Jampea.

Sementara, Amirul salah satu Warga setempat juga menuturkan, bahwa Pulau Jampea, dari zaman dahulu hingga zaman sekarang, tidak pernah mengalami perubahan.

“Akibat buruknya kondisi infrastruktur jalan di Kabupaten Kepulauan Selayar, terpaksa salah seorang pasien terekam video amatir saat tengah digotong dengan menggunakan tandu sarung, lantaran mobil ambulance, tak mampu melalui kondisi infrastruktur jalan yang rusak, itu selama kurang lebih dua jam dari Kampung Tola menuju ke Kampung Bitombang, Kelurahan Bontobangung, Kecamatan Bontoharu kepulauan selayar,”ungkap Amirul. (Irwan N Raju)

Ditinggal Hajatan, 2 Rumah Ludes di Lahap Api

Berandankrinews.com-Bulukumba,
Kebakaran hebat terjadi di belakang Masjid Nurul Amin, Jl. Kusuma Bangsa, Kelurahan Caile, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi-Selatan, Kamis, (27/06/19).

Dua unit bangunan rumah warga bernama Lia dan Kanisang yang terletak di kompleks padat penduduk, dibelakang bengkel ketok magic tersebut, rata dengan tanah.

Selain menghanguskan dua unit bangunan rumah milik warga tersebut, kebakaran yang terjadi saat menjelang sholat Dhuhur itu, ikut melalap bagian dinding rumah milik warga bernama Yeni.

Kebakaran yang terjadi pada sekitar pukul 12.00 wita, Kamis, (27/06) tersebut, berlangsung sangat cepat, saat pemilik rumah tengah menghadiri pesta hajatan pernikahan keluarga.

Dua orang korban kebakaran yang rumahnya sudah rata dengan tanah, hanya bisa pasrah dan menangis histeris, setelah tiba di tkp, dan menyaksikan, rumah mereka yang tinggal menyisakan puing-puing.

Beruntung Tim Pemadam kebakaran yang cepat dan tanggap langsung turun ke tkp melakukan proses pemadam api, sehingga api tidak melebar ke rumah lainnya.

Pasca kebakaran, pemilik rumah yang menjadi korban kebakaran, langsung dievakuasi oleh personil emergency response team, PSC Kabupaten Bulukumba.
Tidak ada korban jiwa dalam insident kebakaran yang terjadi di lorong SD 1 Ujung Bulu tersebut, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Penyebab pasti kebakaran, sementara dalam tahap penyidikan aparat Kepolisian, Polres Bulukumba dan Polsek Ujung Bulu.
(Irwan N Raju /Fadly Syarif)

Hasil Jualan Kaos Branding, Poros Pemuda Bone Tambal Beberapa Jalan Rusak

Berandankrinews.com-Bone, Akhirnya warga Bone dan beberapa pemuda poros muda dan Front pembela islam Kabupaten Bone menyatu lakukan kerja sosial menutup beberapa jalan yang berlubang diantaranya jalan A sambaloge Baru, Jln Husain Jeddawi, Poros Rumah sakit Hafsah dan Kampus II Maggalatung Di jalan poros Bone wajo, Minggu (23/6/19).

Lilo, ketua Federasi Mountaineering Indonesia Propinsi Sulawesi Selatan menuturkan ikut prihatin dan terpanggil untuk membantu beban pemerintah Kab Bone saat ini

Inisiatif kami ini sebenarnya sudah lama hanya saja teman poros muda melakukan Open donasi dengan Cara menjual baju kaos dengan brand DIRANCANG UNTUK TIDAK MUNDUR dan sebagian adalah hasil saweran dari anggota Front pembela islam dan poros Muda jelas Lilo yang juga ketua Front pembela islam Kab Bone ini

Musmulyadi S. Pd, Ketua KOPA BONE yang juga ikut terlibat diporos muda Bone menyatu mengatakan Apa yang kami lakukan ini , sebagai bentuk sumbangsih untuk pemerintah Kabupaten Bone

Kegiatan tambal jalan rusak ini , juga sebelumnya dilakukan spontan oleh Camat Barebbo dan staffnya bersama Kapolsek Barebbo dijln poros Apala corawali tutur Arcun Aktivis Lsm Bone saat ditemui disalah satu warkop dalam kota watampone.

Irwan N Raju