Asman Anak TKI yang Sekolah di SMP Lumadang Kota Kinabalu Ikut Dideportasi, Pihak KJRI Tidak Peduli

Nunukan-Pemerintah Malaysia kembali mendeportasi 148 WNI melalui Nunukan, Kalimantan Utara, ternyata ada anak TKI yang bersekolah di Malaysia ikut terjaring dan mendapatkan hukuman penjara 4 bulan 21 hari.

Asman Bin Asrul (16) saat ditemui di Rusunawa Nunukan mengatakan, saya sekolah smp kelas satu di Lumadang, Kota Kinabalu, Malaysia.

“Masa itu saya ditangkap usai pulang sekolah, saya jalan-jalan di bandar pas waktu itu razia,”katanya.

Dia mengatakan setelah ditangkap langsung di bawah ke kantor polisi ditahan selama 5 hari, lalu dikirim ke Imigrasi lalu dibawah kerumah merah kimanis.

“Dirumah kimanis saya ditahan selama 4 bulan 21 hari, dan dikirim ke Nunukan,”jelasnya.

Asman menuturkan jika dia tidak memiliki orang tua lagi, selama 8ni tinggal bersama tantenya di Bopot.

Dia juga mengatakan, sebelumnya pihak sekolah Lumadang sempat menghubungi pihak Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu, bahwa anak siswanya terjaring razia. Namun pihak konsulat hanya menjenguk dan tidak melakukan tindakan untuk membantu Asman agar dibebaskan dan melanjutkan sekolahnya.

“Guru saya sempat menelepon Konsulat, mereka datang lihat saya dan menanyakan saya siswa sekolah Lumajang atau tidak, karena katanya guru saya meneleponnya,” kata Asman.

Namun pertemuan tersebut tidak berbuah hasil, Asman bin Asrul dideportasi pada Kamis (22/8/19) kemarin dan kini di jamin oleh pihak keluarganya di Nunukan.

Sementara pihak Konsulat Jenderal RI Kota Kinabalu, Khrisna Djelani saat dikonfirmasi via Whatsapp engan memberikan komentar. (Red)

Tari A’Karena RI Benteng Pannyua Akan Digelar di Benteng Fort Rotterdam

Makassar- pertunjukan tari A’Karena RI Benteng Pannyua atau biasa juga disebut benteng Ujung Pandang pada merupakan benteng milik Kerajaan Gowwa-Tallo, yang dibangun pada tahun 1545 oleh Raja
Gowa X, Karaeng Tumapakrisi Kallonna.

Masa itu diambil alih Belanda sebagai pusat perdagangan dan militer melalui Perjanjian Bongayya 18 November 1667 yang diberi nama Fort Rotterdam.

Bukti sejarah Makassar dalam pertumbuhan kota, arsitektur dan kesenian beriringan dengan benteng ini.

Seperti diketahui Pertunjukan tari “Akarane ri Benteng Pannyua” konon katanya berakar dari mitos atau tradisi Pakarena yang memperlihatkan kesenian tari yang mempertunjukkan sejarah, sosial, budaya dan
politik dengan benteng Pannyua serta
lingkungan sekitarnya di masa lalu dan sekarang.

Tarian A’karen ri benteng Pannyua merupakan karya Nurlina Syahrir yang terdapat lima struktur dramatik dalam karya ini yang akan dipentaskan pada hari Rabu, 28 Agustus 2019 Pukul 19.30 wita di Benteng Fort Rotterdam.

Yang pertama: “Amuntuli Aparrapa Empo” dalam tradisi Makassar untuk menyambut dan mengiringi tamu menuju ke tempat duduk sebelum acara dimulai.

Kedua:”Tomanurung Menitiskan Assulapa Appa” menggambarkan mitos Tomanurung, seperti cahaya turun dari langit (boting langi) ke bumi (lino).

Ketiga: “Karenang Bate Salapang”, Bate Salapang adalah majelis yang memilih dan melantik raja.

Keempat: “Komunitas Kota yang Kosmopolitan”.

Dan yang Kelima: “A’karena dalam Pusaran Waktu” Menggambarkan tentang kesabaran, ketabahan, keteguhan manusia Makassar dalam mengarungi pusaran waktu yang lalu, kini, dan bahkan yang akan datang.

Nurlina Syahrir nama yang tidak asing dalam dunia tari tradisional, beliau dikenal juga sebagai koreografer dan peneliti tari tradisional “Pakarena” Sulawesi Selatan.

Ditengah aktivitasnya sebagai koreografer, saat ini sedang menjabat sebagai Dekan Fakultas Seni dan Desain UNM.

Dalam waktu yang singkat Nurlina Syahrir dan tim produksinya akan menggelar pertunjukan tari di Benteng Fort Rotterdam dengan Tema karya A’KARENA RI BENTENG PANNYUA.

Produksi pertunjukan ini yang dipimpin oleh Misbahuddin, melibatkan beberapa seniman-seniman dalam tim produksi yakni Dramaturgi oleh Ram Prapanca, Asisten Koreografer Bau Salawati, Penata Musik Maskur Al Alief, Memet Chaerul Selamet dan Dg. Serang, Penata Cahaya oleh Sukma Silanan dan Mustakim dan Penata Artistik oleh Is Hakim serta Stage Manager oleh Prusdianto, Design Grafis oleh Irfan Arifin.

(Irwan N Raju /Haryudi Rahman)

Meriah, Lomba Agustusan Di Kecamatan Julok

Aceh Timur-Koramil 07/Julok di jajaran Kodim 0104/Atim tidak ketinggalan memeriahkan Hari Ulang Tahun Ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia. Bersama dengan Muspika Julok menggelar berbagai perlombaan yang dipusatkan di Desa Blang Faudua, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur.

Adapun perlombaan yang dihelat di antaranya lomba balap karung, balap bakia, tarik tambang, dan panjat pinang. Perlombaan ini yang diikuti warga sekitar.

“Kegiatan ini digelar dalam rangka memeriahkan HUT Ke-74 RI. Tujuannya untuk meningkatkan rasa cinta tanah air Indonesia dan memperat hubungan yang selama ini sudah baik antara Muspika Julok dengan masyarakat, ”ungkap Danramil 07/Julok Lettu Inf Sahrial kepada awak media.

Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada masyarakat karena lomba yang digelar ini mendapatkan apresiasi yang sangat bagus. “Lomba ini merupakan momen kita semua untuk mencintai tanah air. Sebagai penerus bangsa, kita wajib untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang baik atau positif, ”tandasnya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut Danramil 07/Jlk Lettu Inf Sahrial, Camat Julok Adnan S.Ag, Babinsa Ramil 07/Jlk, Anggota Polsek Julok, Geuchik dan Perangkat Desa, dan Masyarakat. (Irwan N Raju)

Kapal Motor (KM) Santika Nusantara, rute Surabaya-Balikpapan Terbakar

Surabaya-Kapal Motor (KM) Santika Nusantara, rute Surabaya-Balikpapan, terbakar di perairan Masalembu, Sumenep, Madura, pada Kamis (22/8) pukul 20.45 WIB.

“KM Santika Nusantara diperkirakan terbakar di perairan Masalembu. Kejadian terbakar, Kamis malam, sekitar jam 20.45 WIB,” kata Humas Basarnas Surabaya Tholeb Valatehan, Jumat (23/8).

Berdasarkan manifes, KM Santika Nusantara berpenumpang 111 orang: 100 penumpang dewasa, 6 anak, dan 5 bayi. Selain itu ada 83 kendaraan yang diangkut.

“Info manifest 111 orang, Data POB ada penumpang dewasa 100 orang, penumpang anak 6 orang, penumpang bayi 5 orang,” ujar Tholeb.

Tholeb mengatakan proses evakuasi masih berlangsung, dan kabar terakhir sudah ada 53 penumpang yang diselamatkan menggunakan life raft (perahu penyelamat dalam kapal) lalu dipindahkan ke kapal penolong menuju Dermaga Tanjung Perak Surabaya.

“Sebanyak 53 penumpang di life raft sudah dievakuasi life raft, dan dipindahkan ke kapal penolong. Saat ini dalam perjalanan menuju Surabaya. Sementara sisanya, masih menunggu kapal-kapal yang melintas,” katanya.

“58 orang sisanya masih di atas kapal untuk menunggu evakuasi,” tambahnya.

Basarnas, kata Tholeb, juga telah mengerahkan KN SAR Laksamana milik Kantor SAR Banjarmasin, dan KN Cundamani milik KSOP Surabaya, untuk membantu proses evakuasi penumpang KM Santika Nusanatara yang terbakar.

Ia berharap proses evakuasi berjalan lancar, serta mengupayakan tak ada korban jiwa.

Tholeb mengatakan tim SAR mendapatkan tantangan dalam proses evakuasi yakni kondisi cuaca di mana angin kencang dan gelombang yang cukup tinggi

Hingga berita ini ditulis, upaya evakuasi masih berlangsung. Pihak Basarnas juga belum mengetahui penyebab musibah kebakaran itu.

“Saat ini sedang berlangsung proses evakuasi 58 orang POB KM Santika Nusantara secara bergantian oleh tiga sekoci KM Dharma Fery 7,” katanya soal proses evakuasi penumpang KM Santika Nusantara yang terbakar. (Sumber: CNN Indonesia)

Sambut HUT RI Ke 74, Kades Binusan Resmikan Pembukaan Lomba Turnamen Sekaligus HUT Desa Binusan Ke 16

Nunukan-Pembukaan lomba peringatan HUT RI ke-74 sekaligus perayaan HUT Desa Binusan Ke 16.

Kegiatan HUT RI digelar secara bersamaan dengan HUT Desa Binusan yang di buka langsung Kepala Desa Binusan, Rudi Hartono di lapangan olahraga Sei Fatimah, Minggu (18/8/2019) kemarin.

Pembukaan tersebut dimeriahkan pesta Rakyat, mulai dari Pemotongan Tumpeng dan beberapa tarian daerah dari Sanggar Busak Malay, kreatifitas Anak SDN 009 dan persatuan bela diri Pagar Nusa. Acara tersebut di hadiri langsung mantan Kepala desa Binusan, M Untung, Babinsa, Babhinkamtibmas dan para tokoh masyarakat.

Adapun kegiatan tersebut mengangkat tema ‘Dengan semangat proklamasi 17 agustus 1945, Mari kita semangat menumbuhkan rasa jiwa sosial terhadap generasi pemuda pemudi untuk desa Binusan yang lebih maju’.

Dalam sambutan Kepala desa Binusan, Rudi Hartono mengatakan bahwa dalam rangka HUT RI ke – 74 ini Pemerintah Desa Binusan sangat menginginkan kepada seluruh Masyarakat Sei Fatimah dan Binusan serta seluruh peserta turnamen, untuk mensukseskan pesta rakyat dengan mengikuti acara perlombaan yang disediakan Karang taruna Serumpun Desa Binusan.

Dengan menjunjung tinggi sportifitas, tentu acara ini daat berjalan dengan tertib, aman dan damai, tutur Rudi

“Marilah kita bersama-sama meningkatkan semangat kita untuk ikut berjuang membangun bangsa dan negara dengan berjiwa Patriotisme dan Nasionalisme,” katanya.

Pada akhir sambutan, kepala Desa Binusan resmi membuka perayaan HUT Republik Indonesia ke 74 sekaligus hari ulang tahun desa Binusan ke 16 tahun.

“Dengan ini saya buka perayaan HUT RI ke 74 sekaligus hari jadi Desa Binusan ke 16 tahun, Bismillahirohmanirohim acara ini resmi di buka,” ucap Rudi Hartono.

Pada kesempatan pembukaan lomba, ketua panitia, Ajeng Firginia Nandari mengatakan bahwa, beberapa perlombaan yang kami adakan yaitu, Tarik Tambang, makan kerupuk, lari karung, dan pukul balon.

Selain itu, kata Ajeng, kita juga adakan lomba game pubg, Sepak bola, volly ball dan bulu tangkis.

“Kegiatan ini kita laksanakan mulai hari ini sampai bulan depan karena menunggu sepak bola, kemungkinan tiga minggu kedepan,” ujarnya.

Dia berharap dengan kegiatan perayaan HUT kemerdekaan RI Ke 74, semoga menjadi ajang silahturami, meningkatkan rasa nasionalisme terhadap pemuda-pemuda yang ada di desa Binusan.

“Tetap menjaga sportifitas dalam perlombaan dan juga terus menjaga kekompakan,” tandasnya. (Red)