25 Orang Ikut Pelatihan Membatik di Pulau Sebatik

NUNUKAN – Sebanyak 25 Orang Anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Organisasi Wanita di Kecamatan Sebatik mengikuti Pelatihan Membatik yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nunukan pada hari Rabu hingga Kamis (28-29/9) bertempat di Water Park Desa Sei Manurung.

Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Nunukan diwakili oleh Sekretaris Yuliana, S.Kom., MAP saat membuka pelatihan tersebut menyampaikan pembinaan kemnadirian masyarakat di Desa-desa dan pengembangan kegiatan masyarakat di kabupaten Nunukan dalam upaya peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam keluarga serta meningkatkan kualitas keluarga.
“Dalam Pelatihan yang dilaksanakan melibatkan instruktur yang berkompeten yakni Ibu Rahayu berasal dari Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Cemerlang sekaligus salah satu penggiat batik di Nunukan,” Ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut para peserta yang terdiri dari kalngan Ibu-bu mendapatkan paparan teori dasar, desain batik, teknik produksi batik, pewarnaan, finishing, kemudian diakhiri dengan praktik dan evaluasi. (*)

Rakor Brigdalkarhutla, Perkuat Sinergi dan Koordinasi Cegah Karhutla

DENPASAR – Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Drs H Zainal Arifin Paliwang SH, M.Hum, menghadiri Rapat Koordinasi Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Rakor Brigdalkarhutla) dalam rangka Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Dalkarhutla) di wilayah Provinsi Kaltara berlangsung di Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I, Denpasar Bali, Rabu (28/9).

Selain astisipasi penangangan Darkarhutla, kegiatan yang diprakarsai oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kaltara itu, turut dilakukan guna Optimalisasi Kinerja Brigdalkarhuta pada Dinas Kehutanan Provinsi Kaltara.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kaltara hadir didampingi oleh Asisten II bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dr Bustan, SE.,M.Si., serta Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kaltara, Syarifuddin.

Dikatakan, Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Salah satunya, meminta seluruh unsur pemerintah di daerah baik gubernur, bupati, wali kota untuk terus meningkatkan kewaspadaan akan potensi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

Menindaklanjuti hal tersebut, Gubernur Kaltara Zainal Paliwang, dalam sambutannya menuturkan bahwa setiap tahunnya, Pemprov Kaltara rutin mengeluarkan Surat Edaran (SE) perihal antisipasi pencegahan Karhutla ke seluruh wilayah Kabupaten dan Kota se-Kaltara.

Pemprov juga mendorong peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan, dengan membentuk masyarakat peduli api pada setiap desa-desa yang rawan terjadi Karhutla.

Menurutnya, langkah-langkah tersebut diharapkan mampu menurunkan angka terjadi Karhutla di Provinsi Kaltara.

Gubernur berharap melalui kegiatan Rakor Brigdalkarhutla ini, dapat menyatukan niat dan komitmen bersama dalam menyelesaikan masalah kebakaran hutan dan lahan khususnya di Provinsi Kaltara melalui tindakan yang serius, cepat dan terukur.

“Diharapkan rakor ini dapat memperkuat sinergi dan koordinasi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan secara komprehensif di Provinsi Kaltara, melalui pencegahan, sumber daya manusia, dan teknologi,” pungkasnya. (dkisp)

Tindak Lanjuti Tuntutan Mahasiswa, Pemda Intruksikan Bentuk Forum CSR

NUNUKAN – Pemerintah Daerah dalam hal ini melalui Kepala Bagian Ekonomi dibawah intruksi Wakil Bupati Kabupaten Nunukan sebagai Ketua Tim Pengawasan Forum Corporate Social Responsibility (CSR) segera membentuk Forum tersebut guna mengawasi realisasi anggaran CSR dari setiap perusahaan dapat tepat sasaran dan memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar perusahaan berdomisili serta secara aktif mengawasi masing-masing persahaan untuk dapat melaporkan realisasi CSR kepada Pemda. (27/09/22)

Hal ini dilaksanakan sebagai bentuk tindaklanjut Hearing Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang diselenggarakan oleh DPRD Kabupaten Nunukan bersama beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Nunukan berkaitan dengan tuntutan Aliansi Mahasiswa Nunukan (AMANKAN) soal transparansi anggaran CSR perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Nunukan, yang pernah diselenggarakan di Juli dan September 2022.

Dari komunikasi langsung perwakilan AMANKAN bersama Kabag Ekonomi Pemda Nunukan “Rohadiansyah, S. Hut” pada Senin, 26 September 2022 beliau menuturkan bahwasanya berdasarkan intruksi dari Wakil Bupati sebagai Tim Pengawasan dalam waktu dekat akan diadakan pembentukan Forum tersebut sehingga apa yang diharapkan bersama dapat berjalan maksimal.

“Kami sebagai Tim fasilitasi sejauh ini sudah melakukan pertemuan dengan Wakil Bupati yang merupakan ketua dari Tim Pengawas, dari sana kami telah di intruksikan agar segera membentuk Forum tersebut sehingga apa yang diharapkan kita bersama bisa berjalan maksimal” ujar Rohadiansyah.

Lebih lanjut Rohadiansyah menjelaskan bahwa mengingat saat ini sementara berlangsung proses penerbitan SK Forum CSR yang baru maka sementara waktu akan diadakan pertemuan bersama beberapa OPD untuk menyusun program sebagaimana diinstruksikan Wakil Bupati saat pertemuan bersama sebelumnya yang nantinya ditawarkan kepada Forum yang baru terbentuk sebagai gambaran kegiatan yang dijalankan.

“Saat ini SK dari Forum yang akan terbentuk sementara dalam proses penerbitan sehingga sambil menunggu penerbitan SK, berdasarkan intruksi Wakil Bupati dalam waktu dekat akan diadakan pertemuan bersama beberapa OPD untuk menyusun program yang nantinya ditawarkan kepada Forum yang baru terbentuk sebagai gambaran kegiatan yang dijalankan”. Jelas Rohadiansyah.

Sedangkan dalam Tim Fasilitasi pembentukan Forum CSR dan Tim Pengawas secara struktural akan melibatkan unsur Pemda dan unsur anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Sambung Rohadiansyah.

Menanggapi penjelasan tersebut, Perwakilan AMANKAN ” Indra Wahyudi” berharap kendati secara struktural mahasiswa tidak libatkan dalam Tim Pengawasan namun disaat penyelenggaraan pembentukan Forum CSR mahasiswa dapat diikutsertakan dan juga kepada perusahaan yang sejauh ini belum aktif melaporkan realisasi CSR dapat diberikan teguran ataupun dengan sangsi yang tegas sehingga keberadaan perusahaan terkait mampu memberikan dampak positif dalam mensejahterakan masyarakat sekitar perusahaan berdomisili.

Selain itu lebih lanjut AMANKAN akan terus kembali membangun komunikasi untuk memastikan perkembangan pembentukan Forum CSR sebagaimana yang telah direkomendasikan saat RDP bahwa pembentukan Forum tersebut sudah dapat berlangsung di akhir September 2022.

Batasan waktu diberikan guna menggambarkan bilamana sampai saat tersebut telah diindahkan maka dapat dipastikan bahwa Pemda memang selalu fokus dan tidak lamban serta cepat tanggap dalam merealisasikan aspirasi masyarakat. pungkas Indra.

 

 

Reporter : Indra L.T

Editor : Rendatmadeva

Lantik 39 Pejabat, Gubernur Titip Tiga Hal

TANJUNG SELOR – 39 pejabat administrator dan fungsional di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) diambil sumpah dan janji jabatannya oleh Gubernur Kaltara, Drs H Zainal A Paliwang SH, M.Hum, Senin (26/9) pagi. Kegiatan itu dilakukan di Ruang Serbaguna Lantai 1, Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Pemprov Kaltara.

Dari 39 pejabat yang dilantik, terdapat satu orang pejabat administrator dan 38 orang pejabat fungsional.

Adapun 38 pejabat fungsional terdiri atas 16 orang Analis Kehutanan, 5 orang Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan, 7 orang Penata Anestesi/Asisten Penata Anestesi, 4 orang Sanitarian, 4 orang Penyuluh Pertanian, satu orang Pengawas Mutu Pertanian, dan satu orang Pamong Budaya.

Pelantikan dan pengambilan sumpah atau janji jabatan ini, sejatinya dilaksanakan sebagai bagian dari proses pembinaan kepegawaian di lingkungan Pemprov Kaltara, penataan Aparatur Sipil Negara (ASN), dan sebagai percepatan pengisian jabatan untuk mendukung pelaksanaan tugas perangkat daerah.

“Saya ucapkan selamat, kiranya amanah dan kepercayaan yang diberikan benar-benar dijalankan dengan penuh semangat dan tanggung jawab tinggi, bekerjalah dengan dedikasi dan loyalitas tinggi demi memberikan pelayanan publik yang berkualitas,” ungkap Gubernur Zainal Paliwang.

Gubernur yang didamping Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara Dr. Yansen TP. M.Si juga menyampaikan beberapa pesan penting. Yaitu pertama, segera mengenali dan beradaptasi kerjakan tugas dan tanggung jawab dengan sungguh-sungguh terhadap pemerintah dan masyarakat.

Kedua, kualitas ASN berupa peningkatan kompetensi. Ini penting untuk meningkatkan kompetensi untuk kemauan diri dan meningkatkan pengetahuan serta memperbanyak pengalaman.

Ketiga menyangkut komitmen, yang mana merupakan aspek penting yang harus dimiliki setiap ASN. Kemudian yang keempat, melakukan koordinasi dan kolaborasi. Selanjutnya yang kelima, menghindarkan diri dari perbuatan tercela dan menyimpang yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, hukum, dan kejujuran diri.

“Sekali lagi saya ucapkan selamat, segeralah bekerja dan jaga selalu martabat diri dan Pemerintah Provinsi Kaltara,” ucap Gubernur.

Dalam momentum tersebut, disampaikan juga bahwa kesetaraan dalam jabatan fungsional merupakan dampak pelaksanaan dari Peraturan Menteri PAN-RB Nomor 28 Tahun 2019 tentang, Penyetaraan Jabatan Administrasi ke Dalam Jabatan Fungsional.

Dimana, salah satu tujuan pentingnya adalah bagaimana organisasi pemerintahan dapat berjalan dengan lincah dan mampu memberikan pelayanan publik dengan cepat.

“Saya menyadari tentu banyak pro dan kontra di kalangan ASN yang disetarakan. Namun, kebijakan penyetaraan dalam jabatan fungsional yang merupakan kebijakan Pemerintah Pusat untuk merampingkan organisasi pemerintahan di setiap sekor, harus kita didukung,” ujar Gubernur.

Kendati demikian, sesuai dengan arahan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terkait dengan penyetaraan jabatan ini, pemerintah berupaya secara maksimal agar tidak ada yang dirugikan dari sisi kesejahteraan dan fasilitas yang diterima. (dkisp)

Tanam 10.000 Bibit Cabai untuk Kendalikan Inflasi

TARAKAN – Beberapa waktu yang lalu Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara mengikuti rapat yang dipimpin Presiden RI Ir. Joko Widodo terkait langkah antisipatif dalam pengendalian inflasi didaerah. Dalam hal ini Provinsi Kaltara memperoleh jatah 10.000 bibit cabai.

Pemprov Kaltara bersama Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang berkolaborasi dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kaltara dan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dalam mengelola inflasi dari sisi suplai secara integratif, masif dan berdampak nasional.

Gubernur Kaltara, Drs. H. Zainal A Paliwang, SH. M.Hum, yang hadiri acara GNPIP menyampaikan bahwa kegiatan yang diketahui menjadi kick off Gerakan Tanam Cabai Sejuta Pohon merupakan upaya yang dilakukan TPID se-Kaltara dalam pengendalian inflasi di Bumi Benuanta.

“Saya mengapresiasi dan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan gerakan tanam cabai pada hari ini. Semoga apa yang kita lakukan hari ini dapat membantu menurunkan angka inflasi di Provinsi Kaltara,” ujar Gubernur Zainal dalam sambutannya di Taman Berkampung Kota Tarakan, Ahad (25/9).

Gubernur menjelaskan, berdasarkan data rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara pada bulan Juli 2022 provinsi ke 34 ini mengalami inflasi sebesar 0,47 persen inflasi kalender sebesar 3,70 persen dan inflasi tahun ke tahun sebesar 5,72 persen.

Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa kelompok diantaranya kelompok transportasi sebesar 0,73 persen, kelompok penyedia makanan-minuman restoran sebesar 0,73 persen dan kelompok makanan, minuman tembakau sebesar 0,33 persen.

“Berdasarkan pantauan harga pasar masih ada harga yang tetap namun terdapat beberapa komoditas bahan pokok yang mengalami kenaikan, seperti tepung terigu mengalami kenaikan Rp 4 ribu kemudian cabai rawit mengalami kenaikan Rp 10 ribu dan ongkos tiket pesawat,” bebernya.

Karena itu, gerakan tanam cabai sejuta pohon yang dilangsungkan serentak dimana menggunakan anggaran APBD dan APBN dapat mengendalikan hingga menekan harga cabai serta menjaga ketersediaan stok cabai di pasaran.

“Kegiatan menanam cabai serentak se-Kaltara ini adalah bentuk komitmen dari Pemprov Kaltara bersama Bank Indonesia serta Pemerintah Kabupaten/Kota se-Kaltara dalam upaya untuk mengendalikan inflasi menjaga kestabilan harga cabai dan menjaga ketersediaan stok cabai di Provinsi Kaltara,” ucapnya.

Kegiatan GNPIP ini diisi dengan senam pagi, bazar pangan murah, penandatanganan komitmen kerjasama antar daerah intra provinsi, penandatanganan komitmen penyusunan data dan informasi pangan strategis di Kaltara, penyerahan bibit cabai, bawang merah, irigasi, pompanisasi, alsintan dan saprotan dari daerah serta PSBI, kick off gerakan tanam cabai sejuta pohon di Juata, dan peresmian toko tani Indonesia Centre Kota Tarakan. (dkisp)