Sidak Dadakan, Tim Kementerian Perhubungan Darat Meninjau Kesiapan Kapal Ferry Untuk Mudik Lebaran

Berandankrinews.com- Bone, Tim Kementrian Perhubungan darat, TSDP, Syahbandar, dan Polisi meninjau kesiapan Kapal Ferry yang sedang berlabuh dipelabuhan Bajoe, Kota Bumi Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/5/19) kemarin.

Bahar Latif kasi TSDP wilayah XIX Sulselbar Kementerian perhubungan Dirjen Perhubungan darat TSDP Sulselbar lakukan monitoring dalam rangka persiapan angkutan mudik lebaran 2019.

Latif Bahar menjelaskan, kehadiran kami disini bersama tim untuk monitoring persiapan Angkutan lebaran tahun ini, dan kegiatan monitoring ini kami lakukan diseluruh Indonesia setiap tahunnya.

Dia mengatakan, Rencana kegiatan monitoring, Dirjen perhubungan darat TSDP akan dilanjutkan saat pemberangkatan ferry jadwal jam.

Monitoring mendadak dihadiri langsung, Kasi TSDP Sulselbar, Bahar Latif, Marine Inspektor UPP Bajoe Haryono, Kasi lalu Lintas Penyeberangan Pusat Fredy, Kasi sarana Kapal sungai dana Rudianto, Kepala OPP Bajoe Sony Fadly dan Personil Perhubungan SULSELBAR, Personil OPP Bajoe, Personil Sek Kawsan Pelabuhan Bajoe, Personil Brimob Den C Bone, serta Personil Syahbandar Up Bajoe
PAM Pelabuhan Bajoe. (Irwan N Raju)

IKA SMP Negeri 4 Watampone Ringankan Beban Warga Dengan Berbagi Berkah Dibulan Suci Ramadhan

Berandankrinews.com – Bone – Keluarga Besar Ikatan Alumni SMP Negeri 4 Watampone Angkatan 93, tak mau ketinggalan dengan aktivitas bagi-bagi berkah dengan kaum duafa, Jumat (31/5/19).

Mereka berkumpul di Kantor Kementerian Agama Jln. jenderal Ahmad Yani Macanang, Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat siang sebelum keliling menyisir jalan di Kota Watampone.

“Pada saat kami menyusuri jalan dalam Kota Watampone dan menemukan kaum duafa, tukang becak, tukang parkir, tukang sapu jalanan, kami menyapanya lalu memberikan sedikit rejeki dalam bentuk amplop berisi dana untuk meringankan beban mereka,” urai Enhul Dewana Korlap dalam kegiatan ini.

“Kami beda dengan aktivis atau lembaga instansi pemerintah dan swasta yang dalam bulan Ramadhan 1440 Hijriah yang juga melakukan bagi-bagi takjil untuk menambah pundi-pundi amal jariyatun,” lanjutnya.

Nurbaya (45), perempuan separuh baya bekerja bantu-bantu pedagang cendol saat bulan Ramadhan tiba. Warga asal Cabalu Kelurahan Polewali sangat berterima kasih atas adanya bantuan ini, karena sedikit meringankan beban keluarganya, tuturnya.

Jafar (48), warga Kelurahan Majang bekerja sebagai tukang becak di Eks Pasar Sentral Watampone, juga mengucapkan terima kasih atas adanya bantuan ini.

“Kegiatan IKA 93 SMP Negeri 4 Watampone ini, bukan hanya di bulan suci Ramadhan, tetapi di bulan-bulan lainnya pun,” jelas Icha Ramli mewakili Srikandi-srikandi IKA 93 SMP Negeri 4 Watampone.

“Dalam bulan Ramadhan ini, kami sudah melakukannya dua kali. Pertama memberikan bantuan Alquran untuk anak tahfiz dan yang kedua kalinya hari ini, kami berikan bantuan dana alakadarnya. Berbeda dengan hari-hari biasa setiap hari Jumat, kami mendatangi warga-warga yang benar-benar butuh uluran tangan,” sambung Abbi diamini Andi Emma.

Adapun dana yang terkumpul berasal dari bantuan semua Alumni IKA 93 SMP Negeri 4 Watampone, yang ada di Bone dan wilayah kerja masing-masing dari Makassar, Ambon, Kendari, Kolaka dan Jakarta, semua mengirimkan dananya lewat rekening peduli IKA 93. (Irwan N Raju)

Peringati Hari Pancasila, Wakil Bupati:Pancasila Jangan Hanya Dijadikan Seremonial Saja, Tapi di Implementasikan dalam Kehidupan

Berandankrinews.com-Wajo, Memperingati Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni 2019 yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Wajo, Sabtu (1/6/19)
bertepatan dengan 27 Ramadhan. Wakil Bupati Wajo, H. Amran, SE, selaku inspektur upacara, dalam pidatonya menyampaikan seragam dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia yang mengatakatan bahwa pancasila sebagai dasar Negara, ideologi negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa.

“Pancasila adalah anugrah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia. Walaupun kita sebagai bangsa masih belum sempurna berhasil merealisasikan nilai-nilai pancasila, namun tak dapat kita pungkiri eksistensi keindonesiaan baik sebagai bangsa maupun sebagai negara masih dapat bertahan hingga kini,” kata H. Amran, SE.

Tak hanya itu, Pancasila sebagai suatu keyakinan dan pendirian yang asasi harus terus diperjuangkan. Keberagaman kondisi geografis, flora, fauna hingga aspek antropologis dan sosiologis masyarakat hanya dapat dirajut dalam bingkai kebangsaan yang inklusif.

“Proses internalisasi inilah sehingga pancasila harus dilakukan dan diperjuangkan secara terus menerus agar pancasila harus tertanam dalam hati yang suci dan diamalkan dalam kebidupan sehari-hari,” tambahnya.

Dia juga menyampaikan bahwa, peringatan hari kelahiran pancasila 1 Juni bukan sesuatu yang terpisah dari momentum perumusan Piagam Jakarta oleh Panitia kecil pada 22 Juni dan pengesahan Pancasila dalam UUD 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tanggal 18 Agustus 1945.

“Tiga peristiwa penting tersebut merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisahkan. Dengan demikian, kita harapkan perdepatan tentang kelahiran Pancasila sudah tidak diperlukan lagi, yang diperlukan saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus,” ujar Wakil Bupati Wajo mengakhiri sambutan seragam Plt Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila RI, Hariyono.

Diakhir sambutan, Wakil Bupati Wajo berharap peringatan hari lahir Pancasila jangan hanya dijadikan seremonial saja, tapi harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Upacara kali ini ada yang berbeda dalam pelaksanaannya, dimana selain dari Kesbangpol yang merupakan sebagai leading sektor dari Acara yang merupakan pelaksana, Kodim 1406 Wajo juga mengambil peran dalam pelaksanaan Hari Pancasila ini dan dihadiri para Camat Se Kabupaten Wajo.

Hadir dalam acara ini Wakil Bupati Wajo, Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo, Forkopimda Kabupaten Wajo, Pimpinan Perangkat Daerah Kabupaten Wajo beserta staf serta dari Perguruan Tinggi Universitas Puangrimaggalatung dan Pimpinan Perbankan yang ada di Kabupaten Wajo. (Humas Pemkab Wajo).

Seorang Wanita Paru Baya Meninggal Dunia di KMP Mishima Karena Sakit

Berandankrinews.com-Bone, seorang Wanita tua meninggal dunia saat dalam perjalanan menumpang KMP Mishima dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Bajoe, Bone, Kamis (31/5/19).

Wanita bernama Ratna (53) tersebut meninggal dikarenakan sakit yang dideritanya selama tiga bulan terakhir.

Nakhoda KMP Mishima Syaiful Anang mengatakan, kita mendapatkan laporan dari Sopir Bus Diana Sejahtera yang ikut di KMP Mishima bahwa ada penumpangnya yang ikut dibusnya itu pingsan/sakit. Crew kita langsung mengecek keadaan penumpang bus tersebut dan kita laporkan ke Pelabuhan Bajoe melalui radio.

“Setelah kita periksa, Penumpang tersebut telah meninggal dunia, kebetulan Penumpang tersebut bersama anaknya, kita langsung menanyakan kondisi orang tuanya sebelumnya. Ternyata almarhum telah mengalami sakit selama tiga bulan, dan ini tidak ada laporan ke Pihak Pelabuhan dan KMP Mishima sehingga kami tidak mengetahui,” Jelas Syaiful Anang.

Setibanya dipelabuhan Bajoe, Tim Basarnas Bone menjemput dan mengevakuasi Korban tersebut dan langsung dibawa kerumah sakit. (Irwan N Raju).

Andi Asman Sulaiman: Sebanyak 160 Warga Miskin Sangat Memprihatinkan, Kita Akan Bina dan Pelihara Hingga Mandiri

Berandankrinews.com-Bone, Melalui Program Grebek Gakin yang telah dilaksanakan Kecamatan Barebbo, data keluarga kurang mampu yang diterima oleh camat sebanyak 160 Kepala Keluarga sangat memprihatinkan.

Hal itu dikatakan Camat Barebbo Andi Asman Sulaiman, S. Sos, MM ketika ditemui dikediamannya, Dia menuturkan, Kesedihannya melihat adanya warga miskin diwilayah Kecamatan Barebbo sangat memprihatinkan. Kami berencana kedepannya akan membina, sehingga setiap Kepala Keluarga yang masuk zona tidak mampu atau hidup dibawah garis kemiskinan ini bisa hidup yang sama dengan warga lainnya, mempunyai pekerjaan tetap dan bisa hidup sejahtera.

“Insya Allah 160 keluarga miskin ini, akan kita Bina dan pelihara sampai menuju keluarga mandiri dan bantuan yang kita telah salurkan sebelumnya sebagai langkah awal,” katanya, Kamis (30/5/19).

Aktifis Lsm dan tokoh pemuda Bone Tovan, sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Camat Barebbo. Katanya, memang ada bantuan dari pemerintah semacam PKH, namun bantuan ini terkadang masih salah sasaran. “Seharusnya dengan adanya gebrakan yang dilakukan Camat Barebbo , pemerintah daerah juga harus ada bentuk keprihatinan keadaan warga yang hidup dibawah garis kemiskinan,” Jelasnya kepada Berandankrinews.com.

Sementara itu, salah satu warga Desa Bacu yang menerima bantuan dari Program Grebek Gakin, Andi Muharram (57) menuturkan, perasaan yang sangat senang dan bahagia serta memohonkan doa kepada Camat dan seluruh Stafnya agar senantiasa dimudahkan reskinya. (Irwan N Raju).