Tatep : BPJSTK Memiliki Empat Program Jaminan

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)- Tepat pada Rabu (5/12/18) HUT BPJS Tenaga Kerja mencapai usia ke-41Tahun.

Sejak berdirinya dimulai dari Askes, Jamsostek dan menjadi Bpjs Tenaga Kerja sejak bulan juli 2015.

Kepala cabang BPJSTK, Tatep mengatakan pada tahun 2015, kami menginplementasikan UU No. 40 Tentang jaminan sistem nasional kemudian UU No.21 tahun 2011 tentang badan penyelenggaraan.

Disebutkan ada dua badan penyelenggara, pertama badan penyelenggara jaminan kesehatan yang merupakan perubahan dari PT. Askes yang hanya menanggani kesehatan untuk ASN, Jamsostek yang menjadi BPJSTK mulai januari 2013, yang beroperasi penuh dibulan juli 2015.

“kita beroperasi penuh di juli 2015, karena kita ada tambahan program yang namanya Jaminan pensiun yang identik dengan mereka yang ada dipemerintahan,” jelas Tatep

Tatep menuturkan disaat yang bersamaan pada juli 2015 Jaminan pensiun untuk pihak Swasta, yang belum diwajibkan kesemua pemberi kerja.

Ia menambahkan kategori perusahaan yang diwajibkan untuk ikut di program jaminan pensiun adalah perusahaan yang menengah, sedang atau besar.

Khususnya Nunukan Tatep mengatakan Jaminan pensiun telah masuk semua, saat juli 2015 awal berdirinya BPJSTK di Nunukan, Langsung melakukan sosialisai ke
perusahaan-perusahaan besar.

“untuk perusahaan menengah, sedang dan besar sudah terdaftar di program jaminan pensiun,” katanya.

BPJSTK memiliki empat program yaitu
1.Jaminan kecelakaan kerja merupakan perlindungan apabila terjadi resiko yang berkaitan dengan pekerjaan.
2.Jaminan Hari Tua Asuransi bersifat tabungan.
3.Jaminan Kematian
4.Jaminan Pensiun.
***(Win66)

25 Solar Cell Diserahkan Ke Warga Desa Binusan Yang Tak Terjangkau PLN

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)- Sekitar 25 Solar cell diberikan kepada warga Desa Binusan khususnya yang belum terjangkau PLN, Rabu (5/12/2018)

Dua puluh lima solar cell yang berasal dari shanghai, China itu diberikan kepada warga dari RT 06, 08, 09, RT 10, 11 dan 15.

Usai Musdes, Camat Nunukan didampingi Kades Binusan memberikan secara simbolis kepada 1 paket solar cell kepada ketua RT.

Kepala desa Binusan, M. Untung Mengatakan, alat penerangan berupa solar cell ini kita masih uji coba untuk tahun ini, yang kita berikan ada 25 unit solar cell kepada masyarakat di pedalaman yang belum terjangkau Listrik.

“Tadi kita lakukan penyerahan dan ini uji coba, kalau memang ini baik kenapa tidak kita anggarkan kedepannya,” ujarnya, Rabu (5/12/2018).

Ia menambahkan jika anggaran tahun depan baik, bisa menambah jumlah solar cell tersebut

“ya nanti dilihat ini kan produk dari shanghai, China, nanti jika produknya baik anggaran baik bertambah yang 25 tadi kita naikkan jadi 50 unit”, Pungkas M. Untung.

Salah satu Ketua RT.06 KM. 3, Suganda, menuturkan sangat berterima kasih kepada pemerintah karena bisa menerangi masyarakat nya di rt 06, yang sejak dulu di harapkan akhirnya tercapai.

“sangat berterima kasih kepada pemerintah, memberikan penerangan kepada masyarakat kami, karena diwilayah kami belum ada PLN, sangat bersyukur sekali,” kata Sugandi.

Diwilayah RT 06 kata Sugandi mendapatkan 4 unit solar cell sesuai data yang dilengkapi.(***)

Peran Camat Sebagai Pembina dan Pengawas Kegiatan Pemerintahan Kelurahan/Desa

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Camat sebagai kepala wilayah tingkat kecamatan, berperan dan berfungsi sebagai pembina dan pengawas kegiatan pemerintahan desa/kelurahan.

sesuai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, peran dan fungsi camat adalah sebagaiĀ  pembina dan pengawas kegiatan pemerintahan di desa dan kelurahan.

Camat Nunukan, Ahmad, S.IP usai Musdes ketika ditemui Berandankrinews.com mengatakan bahwa peran camat terhadap Desa maupun Lurah bertugas untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat dan Pembinaan, Rabu (5/12/18).

Namun berbicara tentang desa Kata Ahmad, kepala desa memiliki kewenangan untuk membuat peraturan desa dan sebagainya yang dapat menghasilkan sumber pendapatan asli hasil desa.

Terkait adanya Bumdes di desa binusan, sesuai kucuran dana desa melalui dana APBN, Ahmad mengatakan untuk dana itu kita tidak tahu kedepannya apakah terus berkesinambungan pemberian dana dari Pusat maupun dari pemerintah Daerah.

“Nah, Disinilah letaknya agar desa ini bisa mandiri, dibentuklah badan usaha mandiri desa (BumDes),” kata Ahmad.

Lanjutnya, Bumdes nanti memiliki fungsi dan peranan, bagaimana membackup sebuah desa untuk mandiri.

“dana bumdes ini diambil dari dana desa yang disuport melalui Investasi desa yang dikelola bumdes, tergantung nantinya bagaimana pengelola bumdes itu lebih berkreatiif, berinovasi sehingga betul-betul bumdes itu mandiri,” jelas Ahmad.

Ia menambahkan peran Camat selaku pembina desa secara otomatis mau tidak mau, suka tidak suka, camat bersinergi turun langsung bagaimana pemanfaatan Dana Desa maupun ADD termasuk bumdes.

“maju tidaknya bumdes tergantung kita semuanya, bagaimana kita memberikan pengarahan, pembinaan terhadap mereka,” kataNya

Selaku camat tentunya Ahmad berharap desa binusan bisa mandiri dengan kemajuan Bumdes yang merupakan sebuah aset desa

“sekalipun masih ada dana desa dan ADD, dengan bumdes yang maju itukan bisa menambah kesejahteraan internal daripada orang-orang yang ada maupun penyelenggara bumdes didesa itu sendiri,” ujar Ahmad.*** (MU/OV)

Musyawarah Desa RKP Tahun 2019 Targetkan Usulan Warga Terpenuhi

Berandannkrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Musyawarah Rencana Kerja Penyusunan (RKP) Desa Binusan, kecamatan Nunukan kabupaten Nunukan, Kaltara, tahun anggaran 2019.

Berlangsung dibalai kantor Desa dan di buka langsung Kepala Desa Binusan M. Untung, Rabu (5/12/2018).

Acara yang dihadiri oleh Camat Nunukan, Kepala Puskesmas Nunukan, Perwakilan Dinas Pekerjaan Umum, BPD desa Binusan, Babinsa, Babinkamtibmas, Para Ketua Rt dan tokoh masyarakat serta masyarakat Desa Binusan.

Kades Binusan, M. Untung mengatakan terkait musyawarah Desa (Musdes) hari ini, usulan dari masyarakat yang kita catat banyak sekali, seperti Jalan, masalah kesehatan, program pendidikan seperti paud, Rabu (5/12/18).

“Program yang di usulkan masyarakat ini kedepannya akan kita laksanakan, ya sesuai usulan permintaan masyarakat tadi,” kata M. Untung.

Ia menambahkan seperti dibidang kesehatan, sesuai yang disampaikan dokter Ika, untuk puskesmas bantu nanti akan dipusatkan di Desa Binusan.

“Memawakili masyarakat Desa Binusan sangat berterima kasih, kepada kepala puskesmas Nunukan karena mau memperhatikan masyarakat Binusan,” ujar M. Untung.

Ia berharap kucuran dana desa Binusan bisa bertambah.

“semoga dana desa binusan 2019 bisa meningkat, agar pelaksanaan kegiatan membangun desa dapat terlaksana dengan baik,” kata M. Untung. (Hamka)

Kepala Puskesmas: Puluhan Anak Desa Binusan Mengalami Stunting

Berandankrinews.com, Nunukan (Kaltara)-Stunting merupakan sebuah masalah kesehatan dimana seorang bayi atau anak-anak mengalami hambatan dalam pertumbuhan tubuhnya, sehingga gagal memiliki tinggi yang ideal pada usianya.

Masalah kesehatan ini disebabkan oleh kurangnya nutrisi penting dalam tubuh, seperti lemak, karbohidrat dan protein. Terkadang orang tua seringkali menyalah artikan jika gemuk merupakan tanda bahwa anak mereka sehat. Padahal, kegemukan di usia yang tidak wajar, pada dasarnya merupakan gejala dari penyakit kurang gizi dan juga stunting itu sendiri.

Seperti yang terjadi di Desa Binusan ada sekitar 60 Anak mengalami Stunting atau hambatan pertumbuhan.

Seperti yang dikatakan Kepala Puskesmas Nunukan
Dr. Ika Bihandayani mengatakan Desa Binusan ada 60 anak berdasarkan berat badan perumur yang mengalami stunting atau hambatan pertumbuhan didesa Binusan.

Ika menjelaskan tahun ini lebih fokuskan untuk penanganan terkait Stunting dengan penyuluhan dan pembagian makanan tambahan ke masyarakat khususnya ibu hamil.

“Sebenarnya sebelum insiden ini, jauh hari sebelumnya kita sudah mengedukasi terus, lanjutnya seperti saat ini ada program Calon pengantin (Catin) disitu kita mengedukasi mulai dari bagaimana persiapan kehamilan, karena stunting ini penyebabnya dari kehamilan 1000 hari pertama kehidupan,” jelas Ika.

Ia menuturkan penyebabnya juga dari gizi nutrisi ibu hamil yang tidak terjaga sehingga kelahiran anak kondisi Stunting tubuh pendek.

Dr. Ika mengatakan sebenarnya dari diri kita masing-masing yang harus menjaga kesehatan.

“Dari kita sudah sering di lakukan sosialisasi dan edukasi kemana-mana, cuma karena angkanya lebih banyak ditahun ini, khususnya Desa Binusan dari 5 wilayah kerja puskesmas mencapai 60 Anak,” ujarnya.

Dr. Ika menuturkan penyuluhan akan difokuskan didesa Binusan namun tidak melupakan wilayah lain.

“kita fokuskan di Desa Binusan namun wilayah lain tetap kita pantau semua, jangan sampai ada penambahan stunting,” kata Ika.

Ciri-ciri stunting jelas Dr Ika adalah tubuh pendek, tidak sesuai berat badan, dengan ideal sesuai indeks masa tubuh.

Tentunya Ia mengharapkan kepada seluruh ibu hamil, lebih banyak konsumsi makanan bergizi, tidak konsumsi obat-obatan di usia kehamilan yang rawan.

“semua sakit penyakit bukan saja urusan orang kesehatan tetapi kesadaran dari diri kita,” pungkasnya. (*/MU)