Nunukan, Berandankrinews.com–Polres Nunukan mengelar upacara dan bersih-bersih dipesisir laut dan sekitaran kantor PLBL Liem Hie Jiung, Kamis (21/2/19) pagi tadi.
Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada 21 Februari.
Kegiatan itu dipimpin langsung Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH.
Usai melakukan bersih-bersih Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH saat ditemui Berandankrinews.com mengatakan, Hari Peduli Sampah Nasional ini telah dicanangkan Pemerintah, kemudian kita dari Kabupaten Nunukan khususnya Polres Nunukan sebagai inisiator, kita kumpulkan seluruh masyarakat baik dari TNI Polri, Pemda termasuk instansi vertikal.
Disebutkan AKBP Teguh, kegiatan Hari Peduli Sampah Nasional ini dilakukan didua titik dengan sasaran dipinggir pantai dan Inhutani.
pelaksanaan hari ini kita lakukan apel pembukaan kegiatan dan sasaran kita ditempat-tempat dimana lingkungan kita yang banyak sampah, ini merupakan sebagai wujud memberikan contoh kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan dan ketertiban lingkungan, Ujar AKBP Teguh.
“Seperti yang mas lihat ya, semua sudah terlihat bersih dan tertata rapi. Seperti sekitaran pantai yang dekat PLBL ini,”Katanya.
Dalam kegiatan tersebut turut serta seluruh anggota Satgas Pamtas Yonif 613 Raja Alam, Kodim 0911, TNI AL, Instansi vertikal, Kepada Dinas Sekabupaten dan Instansi Swasta.
Teguh berharap kegiatan yang telah dilaksanakan itu bukan sebagai slogan di Hari Peduli Sampah Nasional saja melainkan perlu adanya kesadaran masyarakat menjadikan Sampah sebagai kawan.
“Harapannya bukan hanya sebagai slogan saja, hari ini saja Hari Peduli Sampah Nasional namun paling tidak kesadaran masyarakat kepada sampah ini khususnya bisa menjadi kawan, jadi kalau tadi saya sampaikan sampah ini bisa menjadi kawan bisa menjadi lawan. Kalau lawan ini jika geram dibuang sembarangan bisa menjadi penyakit bagi lingkungan dan kita, namun kalau kawan sampah ini bisa diberdayakan untuk dijadikan pupuk organik maupun non organik atau daur ulang sangat bermanfaat bagi kita,” Terang AKBP Teguh.
Kapolres Nunukan juga berpesan kepada seluruh masyarakat Nunukan untuk selalu menjaga lingkungan. “Khususnya warga Nunukan agar selalu menjaga lingkungan,”kata AKBP Teguh. (***)
Nusa Tenggara Barat (NTB),Berandankrinews.com – masyarakat Indonesia pencinta MotoGP untuk melihat balapan motor paling bergengsi secara langsung sepertinya akan terwujud. Tahun 2021, Dua tahun lagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah MotoGP. Balap motor kelas dunia ini akan digelar di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepada awak media, Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer, mengaku telah meneken kontrak dengan Dorna sebagai penyelenggara balapan bergengsi itu.
“Kita bersaing dengan Brasil, tetapi akhirnya kita yang dapat di 2021. Kita tandatangani kontrak dengan Dorna pada Januari. Kita siapkanvenue, bangun sirkuit,” ujar Abdul, Selasa (19/2/2019).
Dalam membangun sirkuit Mandalika, Abdul mengungkapkan bahwa pihaknya menggandeng Perusahaan konstruksi Prancis, Vinci Construction Grands Projects. Mengenai dana, lebih lanjut Abdul mengungkpakan bahwa untuk membangun sirkuit di Mandalika. ITDC juga telah mendapatkan pendanaan dari Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB).
Dengan pendanaan tersebut, Abdulbar mengklaim bahwa sirkuit sepanjang 4,3 Km di Mandalika tersebut nantinya akan menjadi sirkuit terbesar kedua di Dunia setelah sirkuit di China. Abdulbar juga mengungkapkan, sirkuit tersebut nantinya juga akan memancing datangnya wisatawan ke NTB.
“Akan menjadi sirkuit terbesar kedua di Dunia setelah China yang mampu menampung 400 ribu Penonton. Indonesia nomor dua setelah China penontonya,” urainya.
Menurut Abdulbar, untuk satu kali balapan, membutuhkan waktu minimal empat hari untuk tahap kualifikasi hingga balapan. Pada periode satu hari, ungkapnya, sedikitnya ada 100 ribu orang yang akan hadir.
“Untuk 1 race butuh 4 hari, kan harus kualifikasi, ada Moto2. Setiap hari 100 ribu, yang hari terakhir lebih dari 150 ribu. Jadi satu balapan, termasuk MotoGP, mungkin bisa 300 ribu orang,” paparnya.
Diketahui dari Abdulbar pula bahwa PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC akan memulai pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Oktober 2019.(edy,s)
TANJUNG
SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) pada tahun ini
menargetkan pendapatan melalui sektor pajak daerah sebesar Rp 379,4 miliar. Target
tersebut untuk 5 jenis pendapatan pajak daerah meliputi Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), Pajak Bahan Bakar
Kendaraan Bermotor (PBBKB), Pajak Air Permukaan (PAP) dan Pajak Rokok.
Gubernur
Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengungkapkan, pada 2018, Pemprov menargetkan perolehan
PKB sebesar Rp 71,5
miliar. Sementara untuk tahun
ini dinaikkan menjadi Rp 77,2 miliar atau naik Rp 5,7 miliar. Begitupula
BBNKB dari Rp 72 miliar menjadi Rp 76,8 miliar,
PBBKB dari Rp 155 miliar menjadi
Rp 185 miliar dan PAP dari Rp 1,5 miliar menjadi Rp 1,9 miliar. “Untuk target pajak rokok, tahun ini tidak ada perubahan,” kata
Gubernur sesuai laporan dari Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD)
Kaltara.
Irianto
menyebutkan, tahun lalu,
realisasi penerimaan pajak daerah mencapai Rp 388,5 miliar atau 114,74 persen dari
target perubahan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2018 sebesar Rp 338,5
miliar. Dengan target yang
meningkat, Gubernur
menginstruksikan kepada BP2RD agar membuat terobosan
baru untuk memaksimalkan
pendapatan pajak daerah. Salah
satunya dengan menghadirkan sejumlah program inovasi. Seperti Samsat Payment,
Samsat Keliling dan lainnya.
Samsat Payment,
kata Irianto yang didampingi Kepala BP2RD Kaltara Busriansyah, merupakan program BP2RD yang berkerjasama
dengan Bankaltimtara. Program tersebut memberikan kemudahan pembayaran
pajak kendaraan
bermotor di luar dari
samsat induk. “Misalnya, masyarakat
Tanjung Palas, untuk membayar
pajak kendaraannya, tidak perlu lagi ke kantor samsat induk. Cukup melalui Samsat Payment di Tanjung
Palas,” ujarnya. Dalam
waktu dekat, Samsat Payment juga
akan dibuka di Kecamatan Sebuku, Nunukan dan Pulau Sapi di Malinau.
Sementara
untuk Samsat Keliling,
akan beroperasi di Kabupaten Bulungan dan Kota Tarakan. “Untuk kabupaten lain, kita lihat potensi pajaknya. Jika sudah mulai
naik, maka akan kita buka
Samsat Keliling,” ungkapnya.
Selain itu, adapula Samsat Delivery. Program ini merupakan lanjutan dari
program e-Samsat
atau sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor secara elektronik. Pada e-Samsat, pembayaran pajak untuk kendaraan
bermotor dapat dilakukan melalui mesin ATM Bankaltimtara. Setelah melakukan
transaksi pembayaran melalui e-Samsat,
struk wajib pajak (WP) wajib ditukarkan di kantor samsat terdekat untuk
mendapatkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang resmi. “Melalui aplikasi Samsat Delivery yang bekerjasama dengan Kantor Pos
Indonsia, SKPD akan diantarkan,” beber Busriansyah. Sebagai informasi, pada
2018, Pemprov Kaltara telah mendirikan Samsat Payment Point di Tanah Kuning,
Kecamatan Tanjung Palas Timur; lalu di Sebuku,
Kabupaten Nunukan dan
direncanakan pada Mei mendatang, di Desa
Pulau Sapi, Malinau.(humas)
TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Persoalan administrasi kependudukan (Adminduk) di Kalimantan Utara (Kaltara), utamanya di wilayah perbatasan Malinau menjadi sorotan pada Respons Kaltara edisi ke-3 tahun anggaran 2019, kemarin (19/2). Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Kaltara Samuel Parrangan dan Kepala Disdukcapil Kabupaten Malinau H Zainal Arifin menjadi narasumber pada edisi kali ini.
Keduanya
membeberkan mengenai upaya percepatan pencapaian target 100 persen warga
Kaltara, khususnya Malinau, dalam melakukan perekaman data Kartu Tanda Penduduk
(KTP) Elektronik atau e-KTP. Disdukcapil Kaltara mengandalkan Sistem Pelayanan
Kependudukan untuk Wilayah Perbatasan (SiPelandukilat), sementara Disdukcapil
Malinau dengan program Jemput Bola atau JeBol-nya. Kedua program ini dilakukan
melalui sistem jemput bola dengan mendatangkan petugas ke wilayah-wilayah yang
sulit terjangkau. Utamanya di perbatasan. “Sampai saat ini, persentase
perekaman data e-KTP di Kaltara mencapai 95 persen, dan terus meningkat seiring
dilakukannya program pelayanan kependudukan dengan jemput bola. Baik melalui
SiPelandukilat atau Je-Bol,” kata Samuel.
Pun demikian,
ada sejumlah persoalan yang menghinggapi upaya keras dari kedua instansi itu.
Yakni, jaringan internet, perangkat perekaman dan ketersediaan stok blangko
e-KTP. “Untuk urusan jaringan internet, kami terkendala dengan masih adanya
pemadaman listrik di wilayah Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Akibatnya, data
hasil perekaman, khususnya dari wilayah perbatasan akan terganggu,” ungkap
Samuel.
Lalu, soal
perangkat perekaman. Diakui Samuel, perangkat ini rentan kerusakan. “Upaya
mengatasinya, sesuai arahan dari pusat, untuk perangkat perekaman yang rusak
akan dikumpulkan di Disdukcapil Tarakan guna dilakukan perbaikan oleh teknisi
dari pusat,” jelas Samuel. Sedangkan, untuk stok blangko e-KTP, bergantung
kepada stok yang ada dari pusat. Disdukcapil Kaltara sendiri akan menyampaikan
usulan penyediaan maupun tambahan blangko sesuai dengan usulan dari pemerintah
kabupaten/kota.
Diingatkan
pula oleh Samuel, untuk menikmati layanan adminduk ini, masyarakat diimbau
untuk datang langsung ke kantor pelayanan kependudukan setempat secara
personal. “Jangan melalui perantara, karena itu akan memberi beban biaya bagi masyarakat.
Yang pasti, layanan yang kami berikan gratis,” jelas Samuel. Dengan dokumen
adminduk yang lengkap, masyarakat akan dimudahkan dalam berbagai hal.
Sementara
itu, H Zainal berharap masyarakat dapat segera melaporkan diri kepada pihaknya,
apabila ada warga yang belum memiliki dokumen adminduk. “Silakan laporkan
apabila ada warga Malinau yang belum memiliki dokumen adminduk. Kami selalu
membuka diri, dan siap setiap saat melayani warga yang membutuhkan,” tutupnya.(humas)
SABAH – Berandankrinews.com – Indonesia melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), bersama Malaysia melalui Pemerintah Negeri Sabah sepakat untuk menyediakan anggaran pengembangan dan pembangunan di kawasan perbatasan kedua negara. Utamanya di Serudong, Malaysia dan Seimenggaris, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kaltara di Indonesia.
Anggaran itu
dikabarkan akan dialokasikan mulai 2020 mendatang.
“Pemerintah
Malaysia melalui Pemerintah Negeri Sabah akan mengusulkan anggaran pembangunan
kawasan perbatasan itu di dalam RMK 12 (Rancangan Malaysia Ke-12). Namun,
sebelumnya akan dipastikan dulu titik pembangunan di kedua negara,” kata Gubernur
Kaltara Dr H Irianto Lambrie yang mewakili Pemerintah Indonesia juga Pemprov
Kaltara pada Persidangan Sosek-Malindo Peringkat Negeri Sabah/Tingkat Provinsi
Kaltara di The Pacific Sutera Harbour, Kinabalu, Sabah, Malaysia pada 18
Februari 2019.
Pemerintah
Malaysia, kata Irianto, setuju menjadikan Unit Perancang Ekonomi Negeri (UPEN)
Sabah sebagai agensi penyelaras untuk menelisik pembangunan kawasan perbatasan
Indonesia-Malaysia, khususnya di Serudong secara holistik. “Tentu saja, Pemprov
Kaltara sebagai wakil Pemerintah Indonesia menyambut baik niatan ini. Sepanjang
itu demi pembangunan dan kemajuan kawasan perbatasan di kedua negara,” jelas
Gubernur.
Dalam
pertemuan tersebut, disepakati pula untuk ditindaklanjuti lebih jauh dengan
membawa rekomendasi tersebut ke pihak berwenang pada tingkat pusat di
pemerintahan masing-masing. “Pemerintah Sabah akan menyampaikan rekomendasi ini
kepada Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia, begitupula Pemprov Kaltara akan
menyampaikan kesepakatan yang dicapai kepada Mendagri (Menteri Dalam Negeri)
selaku kepala BNPP (Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan). Termasuk,
mengusulkan Serudong sebagai salah satu pintu masuk dalam BCA (Bordet Crossing
Agreement) dalam perjanjian kedua belah negara,” urai Irianto.
Lebih jauh,
dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai persoalan ekspor-impor kedua
negara yang melibatkan Pemprov Kaltara dan Pemerintah Negeri Sabah. Di
antaranya, komoditi ayam dan beras. Dijelaskan Gubernur, terkait persoalan
komoditi ayam yang didatangkan dari Malaysia, diketahui bahwa sejumlah
perusahaan pengekspor ayam dari Malaysia tidak memperoleh izin dari Pemerintah
Indonesia.
“Ada 5
perusahaan pengekspor ayam dari Malaysia, yakni Rastamas, QL Farm, In-Pros,
Ladang Evergrowth dan ST Food. Untuk hal ini, Pemprov Kaltara akan menyampaikannya
kepada BNPP juga kementerian terkait, termasuk dokumen permohonan dari
Pemerintah Sabah sehubungan hal yang sama. Tentu saja, hal ini akan dibalut
melalui forum kerja sama Sosek-Malindo,” ungkap Irianto.
Sementara untuk
komoditi beras, persoalannya adalah aktivitas pengangkutan melalui jalur laut.
“Kedua pemerintahan telah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan aktivitas transhipment
beras antar kedua negara. Bahkan, Pemerintah Malaysia melalui Kementerian
Pertanian dan Azas Tani akan menerbitkan arahan untuk menghentikan semua
aktivitas transshipment beras mulai 1 April 2019,” tutur Gubernur. Pun demikian, Pemprov Kaltara dan Pemerintah
Negeri Sabah sepakat untuk membahas kemungkinan dibukanya ‘keran’ ekspor-impor
beras di kedua wilayah melalui kementerian terkait masing-masing.
Untuk
pembahasan lebih lanjut, Pemerintah Negeri Sabah melalui Majelis Keselamatan
Negara (MKN) dan Pemprov Kaltara akan melakukan lawatan teknikal bersama pada 2
Maret mendatang. “Selain itu, terkait MoU Non Convention Ship (NCS) komoditi
beras, akan dilakukan pertemuan lagi pada 25 hingga 29 Maret mendatang di
Yogyakarta,” ulas Gubernur.
Sebagai
informasi, dari Pemerintah Negeri Sabah, hadir YAB Datuk Seri Panglima Mohd
Shafie Apdal selaku Ketua Menteri Sabah dan jajarannya. Sementara itu, dari
Kaltara, Gubernur hadir dengan didampingi beberapa pejabat di lingkup Pemprov
Kaltara. Termasuk Kapolda Kaltara Brigjend Inf Indrajit dan juga Bupati
Nunukan, Hj Asmin Laura Hafid.
Sementara
itu, di sela-sela menghadiri pertemuan tersebut, Gubernur berkesempatan
melakukan kunjungan kehormatan, sekaligus besilaturahmi dengan Tuan Yang
Terutama (TYT) Negeri Sabah, Tun Datuk Seri Panglima (DR) Haji Juhar Bin Datuk
Haji Mahiruddin di kediamannya.
Sebelumnya,
bersama dengan Konsulat Jenderal RI Sabah, Krishna Djelani, Gubernur dan
rombongan dari Kaltara menerima jamuan makan siang oleh Yang Berhormat Datuk
Ahmad Abdul Rahman, Timbalan Speaker Dewan Undangan Negeri Sabah (Wakil Ketua
DPRD Sabah) dan Yang Berbahagia Hanafiah Ketua Tim Sosek Malindo Negeri Sabah.(humas)