Nunukan, Berandankrinews.com-Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH turun langsung memantau lokasi Kebakaran Lahan Milik Warga yang berada di jalan Rahayu SP Lima Sebuku, Selasa (26/2/19).
Lahan yang merupakan milik kelompok tani rukun indah damai yang ditumbuhi kelapa sawit seluas 3 hektar itu diperkirakan terbakar sejak senin hingga kemaran selasa.
Dari keterangan Misno ketua RT. 27 Sebuku mengatakan bahwa, lokasi yang terbakar seluas kurang lebih 3 hektar yang merupakan milik warga yang tergabung dalam kelompok tani rukun indah damai.
Beruntung, Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro, SIK, MH bersama jajarannya dibantu Komandan Koramil Nunukan, Manager PT.SIL dan Karyawan serta Anggota Brimob Nunukan bersama Anggota Koramil turut langsung memadamkan api yang telah menyebar luas.
Pemadaman yang dilakukan dengan menggunakan mobil pemadam perusahaan milik PT. SIL. Selama dua hari diupayakan untuk dipadamkan api berhasil dipadamkan.
Kapolres Nunukan AKBP Teguh Triwantoro menuturkan, dengan cuaca yang cukup panas di wilayah Nunukan sudah satu bulan tidak ada hujan hal ini perlu di perhatikan warga agar tidak membakar lahan dan hutan saat berkebun di lahan yang cukup luas.
Kapolres juga mengatakan sementara kita masih minta keterangan saksi yang melihat awal api di TKP kebakaran milik warga tersebut. Sementara lagi diselidiki, Rabu (27/2/19).
Ia juga berpesan kepada para Kapolsek bersama jajarannya agar tetap melaksanakan patroli bersama membantu TNI, Pemadam dan pihak perusahaan untuk memantau wilayah-wilayah yang potensi terjadinya rawan kebakaran.(**).
TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Hingga Oktober 2018, sudah 673 tenaga kerja konstruksi sudah tersertifikasi melalui program sertifikasi tenaga kerja konstruksi yang digalakkan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). “Program ini sudah dijalankan sejak 2016,” kata Kepala Bidang (Kabid) Jasa Konstruksi DPUPR-Perkim Kaltara Deni Yusdianto di ruang kerjanya, kemarin (26/2).
Pentingnya
sertifikasi bagi tenaga kerja konstruksi lokal, sejurus dengan masuknya era
persaingan global dan memenuhi amanat Undang-Undang (UU) Nomor 2 Tahun 2017,
tentang Jasa Konstruksi. “Di era ini, tenaga kerja lokal harus siap bersaing
dengan tenaga kerja asing. Modal sertifikasi inilah untuk bersaing itu,” kata
Deni.
Sertifikasi
juga memungkinkan seorang tenaga kerja memiliki upah yang sesuai. “Semakin
terampil dan ahli maka upah yang diterima pun semakin besar,” jelas Deni.
Untuk itu,
tahun ini program sertifikasi tenaga kerja akan fokus pada tenaga kerja level
ahli. “Untuk penyelenggaraannya tahun ini, bukan hanya untuk umum. Tapi juga
kalangan perguruan tinggi yang mencetak lulusan teknik. Dalam hal ini, kami
bekerjasama dengan Unikal (Universitas Kaltara) Tanjung Selor dan UBT
(Universitas Borneo Tarakan),” urainya.
Bagi perguruan
tinggi, mahasiswa yang dapat mengikuti program ini adalah yang telah memasuki
semester 7 atau 8. “Program ini menggunakan jalur Distance Learning-SIMBA Konstruksi atau Sistem Informasi Belajar
Intensif Mandiri Bidang Kontruksi milik Kementerian PUPR yang menggunakan
sistem online. Kita beri jangka waktu sebulan, setelah itu baru kita akan
assessment. Jika nilainya lulus maka akan mendapatkan SKA atau Sertifikat
Keahlian Kerja,” ujar Deni.
Selain itu,
program sertifikasi juga menyasar tenaga kerja terampil. Disini, DPUPR-Perkim
Kaltara bekerjasama dengan Politeknik Nunukan. “Insya Allah pada Maret mendatang, program sertifikasi tenaga kerja
terampil akan kita laksanakan di Nunukan,” jelas Deni. DPUPR-Perkim juga akan
menggelar Kaltara Konstruksi Week di Tarakan.(humas)
TANJUNG SELOR –Berandankrinews.com – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kaltara, menargetkan tahun ini bakal tumbuh ratusan wirausaha baru di Kaltara.
Demikian disampaikan langsung oleh Kepala Disperindagkop-UKM
Kaltara, Hartono saat menjadi narasumber dalam acara “Respons Kaltara”, Selasa
(26/2). Pengembangan wirausaha baru itu, menurut Hartono, salah satunya dilakukan
dengan memberikan program pelatihan bagi calon pelaku usaha. Disebutkannya,
tahun ini ada 890 wirausaha baru yang akan dikembangkan melalui pelatihan yang
sudah terprogram.
“Tahun lalu, kita sudah memberikan pelatihan bagi wirausaha
baru di kawasan perkotaan. Tahun ini akan kita laksanakan lagi, guna
meningkatkan pengembangan wirausaha baru di Kaltara,” jelasnya.
Kawasan yang disasar oleh Dinas Perindagkop pada tahun ini
adalah pengembangan wirausaha di wilayah perbatasan dan pedalaman. Tujuannya
adalah memberikan pemantapan, sehingga para pelaku wirausaha baru ini
mendapatkan pengetahuan dalam menjalankan usahanya.
Lama pelatihan pun, bervariasi bisa 5 hingga 7 hari. Tergantung
jenis pelatihannya. Tidak hanya itu, Dinas Perindagkop pun akan memberikan
bantuan fasilitas penunjang bagi pelaku wirausaha baru untuk mendukung
operasionalnya. “Pelatihan ini akan menambah pengetahuan pelaku usaha,
khususnya baru pelaku usaha baru,” bebernya.
Tidak hanya itu, dalam dialog itu juga dibahas mengenai
kontribusi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kaltara bagi pertumbuhan ekonomi.
Menurut Hartono, pertumbuhan UMKM di Kaltara sudah sangat bagus. Hal disebabkan
oleh penguatan modalnya didorong melalui perbankan.
“Dorongan penguatan itu melalui KUR, maupun LPDB. Sudah
banyak pelaku usaha yang mendapatkan pinjaman ini,” kata Hartono.
Dinas Perindagkop, lanjutnya, juga telah sering menggelar
pelatihan sharing experience dengan mendatangkan pengusaha sukses guna
memotivasi UMKM di Kaltara. Menurut Hartono, hal itu sudah dilakukan, sehingga
para pelaku usaha mendapatkan ilmu yang positif dari para pengusaha yang sudah
sukses.
Selain itu, terkait pemasaran elektronik yang sedang
digandrungi, diakui Hartono, banyak pelaku usaha di Kaltara yang saat ini
sedang beralih ke sana. Menurutnya, pola pemasaran secara online sangat
memberikan positif bagi pelaku usaha untuk menjual produknya ke luar daerah.
Tahun ini di bidang industri dan koperasi juga memberikan
pelatihan menjahit. Pelatihan yang diberikan juga tidak dipungut biaya. Untuk
informasinya, lanjut Hartono akan dipublish melalui laman website Dinas
Perindagkop Kaltara. Guna diketahui, terdapat 12.223 UMKM yang beroperasi di
Kaltara di mana terinci dalam usaha mikro sebesar 9.676 jenis dan usaha kecil
sebanyak 1.978 jenis. (humas)
TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, berencana untuk kembali menemui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, guna membahas persoalan kebijakan alokasi batu bara untuk domestik atau Domestic Market Obligation (DMO), serta meminta penambahan kuota produksi batubara bagi Kaltara.
Ini
disampaikan Gubernur pada pertemuan dengan sejumlah perwakilan perusahaan
pertambangan batubara wilayah Kaltara di Ruang Rapat Lantai 1 Kantor Gubernur
Kaltara, Selasa (26/2).
Irianto
mengatakan, kebijakan DMO dinilai kurang transparan. Disamping itu, DMO yang
terealisasi menjadi rujukan bagi Kementerian ESDM dalam pemberian kuota
produksi batubara di suatu daerah. “Sesuai data Kementerian ESDM, realisasi DMO
yang diakui bagi Kaltara untuk 2018 sebesar 423.179 ton dari realisasi produksi
12,5 juta ton. Ini berbeda dengan data yang dihimpun Dinas ESDM Kaltara. Di mana
DMO 2018 mencapai 2.196.350 ton dari realisasi produksi 13.610.413 ton. Ini
yang akan diklarifikasi dengan Menteri ESDM,” beber Irianto.
Dengan data
Kementerian ESDM, maka pada tahun ini kuota produksi batubara di Kaltara,
dijatah 6,25 juta ton. “Kuota itu, sama dengan 1,28 persen dari kuota produksi
batubara nasional tahun ini sebesar 463 juta ton,” ungkap Gubernur.
Tingginya
atensi Gubernur terhadap upaya penambahan kuota produksi batubara Kaltara, juga
didorong oleh respons lamban Kementerian ESDM terhadap upaya serupa yang
dilakukan tahun lalu. “Sedianya, Menteri ESDM secara lisan sudah memberikan
persetujuan penambahan kuota produksi batubara di Kaltara. Hanya saja dalam
realisasinya, Dirjen Minerba belum ada mengeluarkan keputusan. Termasuk
membalas surat dari saya terkait hal yang sama,” urai Irianto.
Pentingnya
kuota produksi batubara ini ditingkatkan, lantaran akan berpengaruh pada banyak
sisi kehidupan. Salah satunya, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan
dana bagi hasil. “Jika kuota produksi batubara ini berkurang maka pihak
perusahaan akan mengurangi kinerja produksinya. Ini artinya, mengurangi
pengeluaran yang berujung pada pengurangan jumlah karyawan. Ujung-ujungnya,
adalah pemutusan hubungan kerja, dan bertambahlah pengangguran,” papar Irianto.
Sesuai data
Dinas ESDM Kaltara, sumbangan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) perusahaan
batubara di Kaltara selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2017, dari
rencana PNBP Rp 522,8 miliar, terealisasi Rp 567,4 miliar. Tahun lalu, dari
rencana PNBP Rp 520,5 miliar, terealisasi Rp 690,1 miliar. Untuk tahun ini,
rencana PNBP ditarget Rp 730,1 miliar.
Sehubungan
dengan usulan penambahan kuota produksi batubara itu, maka pembagian kuota
produksi yang sudah ditetapkan pun ditunda. Sedianya, pembagian dilakukan
kemarin untuk 14 pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Batubara di Kaltara.
“Untuk pendahuluan, saya menugaskan kepala Dinas ESDM beraudiensi ke
Kementerian ESDM membahas masalah ini. Apabila tak bisa direalisasikan, maka
saya bersama pihak perusahaan akan meminta dijadwalkan bertemu Menteri ESDM.
Jadi, pemerintah dan perusahaan harus solid dan memiliki pemahaman yang sama,”
tutup Gubernur.(humas)
TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Setiap perusahaan yang beroperasi di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), diharapkan dapat mendukung pengembangan bidang prestasi keolahragaan. Termasuk, mendukung pula sejumlah kegiatan pembangunan yang dicanangkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara.
Ini disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat memimpin pertemuan dengan pimpinan perusahaan pertambangan energi dan sumber daya mineral yang beroperasi di Kaltara di Ruang Rapat Lantai 1 Kantor Gubernur Kaltara, Selasa (26/2/19).
Gubernur berharap, setiap perusahaan minimal dapat menjadi ‘bapak angkat’ pengembangan minimal 1 cabang olahraga (Cabor). Ini terkait dengan terbatasnya anggaran pemerintah dalam menopang hal tersebut.
“Sangat diharapkan perusahaan memberikan dukungan kepada pembangunan daerah. Salah satunya, di bidang keolahragaan. Disini, saya harapkan dapat menopang pengembangan minimal 1 cabang olahraga atau menjadi ‘bapak angkat’ bagi pengembangan cabang olahraga dimaksud. Lalu, ada kegiatan yang tak teranggarkan oleh pemerintah daerah. Yakni, penyusunan blueprint Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Provinsi Kaltara. Saya berharap hal yang sama pula,” jelas Irianto.
Di samping
itu, pihak perusahaan juga harus menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik
dengan pemerintah. “Ini penting dilakukan, guna meningkatkan atensi pemerintah
terhadap upaya pengembangan perusahaan yang ada. Apabila ada masalah yang
dihadapi perusahaan, maka pemerintah pun dapat membantu percepatan penyelesaian
permasalahan tersebut. Utamanya, permasalahan perusahaan dengan masyarakat,” urai
Gubernur.
Selain itu,
Gubernur juga meminta kepada setiap perusahaan di Kaltara untuk mendukung
program Indonesia Bersih. “Giatkan pengelolaan sampah di lingkungan perusahaan.
Minimal dengan menyediakan tempat penumpukan sampah sementara yang
representatif, tapi jangan dari plastik bahannya,” tutup Irianto.(humas)