Nunukan, Berandankrinews.com–Sebanyak 40 Siswi Pelajar SMP Katholik Santo Gabriel mengalami mual-mual dan pusing bahkan ada yang pingsan setelah mengkonsumsi Vitamin Ferospat penambah darah.
Setelah konsumsi vitamin penambah darah tersebut, para pelajar ini dilarikan ke Puskesmas Nunukan, Jumat (1/3/19) pagi tadi.
Kepala Sekolah SMP Katholik Frateran Santo Gabriel, Benyamin Yohanis Late, S. Pd mengatakan, sekitar 40 siswi yang pagi tadi mengalami mual-mual dan pusing bahkan ada yang pingsan karena mengkonsumsi Suplemen dari Puskesmas sesuai dengan keterangan yang diperuntukan khusus anak putri karena itu bagian menjaga stamina anak.
“Sebelumnya kita tidak pernah terpikirkan akan terjadi sesuatu”kata Kepsek yang akrab disapa prater Ino.
Dikatakan frater Ino, sebelumnya sudah disampaikan ke pihak puskesmas soal sarapan pagi anak-anak kita tidak tahu, apakah mereka sarapan atau tidak.
“Nah setelah terjadi pada anak-anak seperti itu ada 8 orang, kita antisipasi langsung kasih makan nasi dan rencananya mau kasih teh, namun setelah dikonfirmasi ke puskesmas dari sana bilang jangan teh, dianjurkan minum air putih banyak-banyak. Karena ada minuman soya, kami tanya lagi bagaimana kalau soya, pihak puskesmas katanya tidak apa-apa. Jadi 8 anak ini setelah berbagai cara kita usahakan akhirnya kita bawa ke puskesmas,”Jelas Frater Ino.
Sementara diurus yang delapan anak ini kata Frater Ino, tiba-tiba ada lagi siswi ini menyusul secara beruntun.
“Karena banyaknya anak ini, kita coba hubungi puskesmas agar mengambil sebagian untuk ditangani dan melihat langsung kondisi anak-anak ini yang sebenarnya,”katanya.
Sebelumnya pihak puskesmas telah memberikan sosialisasi terkait vitamin ferospat sebelum memberikan vitamin tersebut kepada pihak sekolah smp Katholik.
“Benar ini sudah disosialisasikan ke tiap-tiap ruangan bahwa vitamin ini khusus anak putri, konsumsi vitamin harus sarapan. Ini juga selalu kita sampaikan agar sarapan namun namanya anak-anak, lalu dengan vitamin seperti itu mereka rasa macam-macam mungkin anak yang belum pernah minum vitamin seperti itu rasa seperti langkah dan tidak menerima, akhirnya mual, pusing dan pingsan,”kata Frater Ino.
Sementara anak yang telah dirawat dipuskesmas kini telah kembali kerumah masing-masing, beber Frater Ino.
Saat dikonfirmasi melalui via telepon pribadi, Kepala puskesmas Nunukan Dr. Ika menjelaskan bahwa Program pemerintah dalam mencegah anemia terhadap anak remaja dengan distribusi tablet tambah darah (TPD) pada remaja kita.
“Itu upaya untuk menekankan angka kematian ibu juga nanti, karena merekakan remaja putri ini kan calon nanti kedepan, bukan nanti satu minggu mau hamil baru minum obat tablet tambah darahnya tapi sedia dari saat ini biar mereka konsetrasi, fokus, tidak amenia,”Kata Dr. Ika.
Dikatakan Dr. Ika hal ini bukan yang baru, namun setiap tahun kita berikan, Nah yang membantu kami distribusikan ke anak-anak itu ibu bapak guru.
“Saya juga kaget tadi, karena saya baru pulang pertemuan koordinasi dikelurahan, pulang kok di UGD penuh ada beberapa anak-anak,”katanya
Setelah kita Konfirmasi di Keselamatan Pasien (KP) ternyata anak-anak ini minum tablet tambah darah tanpa makan pagi sebelumnya, ungkap Dr. Ika.
“jadi ceritanya biar orang sehatpun, suplemen tambah darah ini memang aromanya ngak nyaman coba beli sangobion kurang lebih seperti itu aromanya, termasuk komposisinya itu sama dengan obat bebas terbatas itu, cuma ini gratis dan berkualitas,” Terang Dr. Ika.
Informasi dari guru-gurnya, anak-anak ini tidak sarapan pagi bahkan ada yang lagi ndak enak badan konsumsi tablet penambah darah ini akhirnya ngak nyaman, bukan keracuranan, Ujar Dr. Ika.
Ketika ditanyakan terkait sosialisasi cara pengunaan kepada para pelajar khususnya putri, Dr Ika
mengatakan, Sudah, karena ini bukan hal baru, seminggu sekali dikonsumsi anak-anak ini dan sudah disampaikan tapi kalau pada kenyataannya mereka tidak memahami maksud dan tujuan, manfaat serta bagaimana mengkonsumsinya sebelumnya harus apa, sudah kita sampaikan.
Jadi ini bukan baru dibagikan tapi sudah diberikan lama dari pengelola program kita ke sekolah, disekolah itukan ada penanggung jawab UKS nya, nah gurunya itulah yang mungkin mendistribusikan ke anak-anak.
Kita ngak tahu mungkin bapak ibu guru asas percaya saja anak-anak sudah makan, idealnya kan memang kita mau sekolah ndak menunggu tablet tambah darah mau sekolah, handpone aja di cas. Jadi kita butuh energi biar mikir, fokus, aktivitas yah harus makan, Ungkap Dr. Ika.
Menurut Dr. Ika, cuman tadi sialnya aja tadi mungkin karena ngak makan minum tablet itu atau mungkin ada yang baru pemulihan, ngak nyaman minum itu ngak enak, mabuk dan mual.
Sementara untuk konsumsi tablet itu kata Dr. Ika sebenarnya tidak ada masalah tiap orang dari daya tahan tubuh macam-macam, tadi saya tanya ke pengelola program mau minum malam silahkan, pagi juga ngak apa-apa yang penting tubuh fit dan makan dulu.
Dr. Ika berharap pola sehat itu dibiasakan dengan sarapan pagi dan saat memberikan tablet penambah darah perlu disampaikan dan jangan asas percaya saja bahwa anak-anak tersebut sudah makan atau belum, ini yang perlu kami siasati kedepan.(***).