40 Pelajar Pusing dan Mual Setelah Minum Tablet Penambah Darah, Ternyata Ini Masalahnya

Nunukan, Berandankrinews.com–Sebanyak 40 Siswi Pelajar SMP Katholik Santo Gabriel mengalami mual-mual dan pusing bahkan ada yang pingsan setelah mengkonsumsi Vitamin Ferospat penambah darah.

Foto para pelajar saat di puskesmas nunukan (Foto Netizen :Thomas Tandi)

Setelah konsumsi vitamin penambah darah tersebut, para pelajar ini dilarikan ke Puskesmas Nunukan, Jumat (1/3/19) pagi tadi.

Kepala Sekolah SMP Katholik Frateran Santo Gabriel, Benyamin Yohanis Late, S. Pd mengatakan, sekitar 40 siswi yang pagi tadi mengalami mual-mual dan pusing bahkan ada yang pingsan karena mengkonsumsi Suplemen dari Puskesmas sesuai dengan keterangan yang diperuntukan khusus anak putri karena itu bagian menjaga stamina anak.

“Sebelumnya kita tidak pernah terpikirkan akan terjadi sesuatu”kata Kepsek yang akrab disapa prater Ino.

Orang tua siswa turut hadir dipuskesmas melihat kondisi anak-anaknya (Foto:Netizen Thomas Tandi).

Dikatakan frater Ino, sebelumnya sudah disampaikan ke pihak puskesmas soal sarapan pagi anak-anak kita tidak tahu, apakah mereka sarapan atau tidak.

“Nah setelah terjadi pada anak-anak seperti itu ada 8 orang, kita antisipasi langsung kasih makan nasi dan rencananya mau kasih teh, namun setelah dikonfirmasi ke puskesmas dari sana bilang jangan teh, dianjurkan minum air putih banyak-banyak. Karena ada minuman soya, kami tanya lagi bagaimana kalau soya, pihak puskesmas katanya tidak apa-apa. Jadi 8 anak ini setelah berbagai cara kita usahakan akhirnya kita bawa ke puskesmas,”Jelas Frater Ino.

Sementara diurus yang delapan anak ini kata Frater Ino, tiba-tiba ada lagi siswi ini menyusul secara beruntun.

“Karena banyaknya anak ini, kita coba hubungi puskesmas agar mengambil sebagian untuk ditangani dan melihat langsung kondisi anak-anak ini yang sebenarnya,”katanya.

Sebelumnya pihak puskesmas telah memberikan sosialisasi terkait vitamin ferospat sebelum memberikan vitamin tersebut kepada pihak sekolah smp Katholik.

“Benar ini sudah disosialisasikan ke tiap-tiap ruangan bahwa vitamin ini khusus anak putri, konsumsi vitamin harus sarapan. Ini juga selalu kita sampaikan agar sarapan namun namanya anak-anak, lalu dengan vitamin seperti itu mereka rasa macam-macam mungkin anak yang belum pernah minum vitamin seperti itu rasa seperti langkah dan tidak menerima, akhirnya mual, pusing dan pingsan,”kata Frater Ino.

Sementara anak yang telah dirawat dipuskesmas kini telah kembali kerumah masing-masing, beber Frater Ino.

Saat dikonfirmasi melalui via telepon pribadi, Kepala puskesmas Nunukan Dr. Ika menjelaskan bahwa Program pemerintah dalam mencegah anemia terhadap anak remaja dengan distribusi tablet tambah darah (TPD) pada remaja kita.

“Itu upaya untuk menekankan angka kematian ibu juga nanti, karena merekakan remaja putri ini kan calon nanti kedepan, bukan nanti satu minggu mau hamil baru minum obat tablet tambah darahnya tapi sedia dari saat ini biar mereka konsetrasi, fokus, tidak amenia,”Kata Dr. Ika.

Dikatakan Dr. Ika hal ini bukan yang baru, namun setiap tahun kita berikan, Nah yang membantu kami distribusikan ke anak-anak itu ibu bapak guru.

“Saya juga kaget tadi, karena saya baru pulang pertemuan koordinasi dikelurahan, pulang kok di UGD penuh ada beberapa anak-anak,”katanya

Setelah kita Konfirmasi di Keselamatan Pasien (KP) ternyata anak-anak ini minum tablet tambah darah tanpa makan pagi sebelumnya, ungkap Dr. Ika.

“jadi ceritanya biar orang sehatpun, suplemen tambah darah ini memang aromanya ngak nyaman coba beli sangobion kurang lebih seperti itu aromanya, termasuk komposisinya itu sama dengan obat bebas terbatas itu, cuma ini gratis dan berkualitas,” Terang Dr. Ika.

Informasi dari guru-gurnya, anak-anak ini tidak sarapan pagi bahkan ada yang lagi ndak enak badan konsumsi tablet penambah darah ini akhirnya ngak nyaman, bukan keracuranan, Ujar Dr. Ika.

Ketika ditanyakan terkait sosialisasi cara pengunaan kepada para pelajar khususnya putri, Dr Ika
mengatakan, Sudah, karena ini bukan hal baru, seminggu sekali dikonsumsi anak-anak ini dan sudah disampaikan tapi kalau pada kenyataannya mereka tidak memahami maksud dan tujuan, manfaat serta bagaimana mengkonsumsinya sebelumnya harus apa, sudah kita sampaikan.

Jadi ini bukan baru dibagikan tapi sudah diberikan lama dari pengelola program kita ke sekolah, disekolah itukan ada penanggung jawab UKS nya, nah gurunya itulah yang mungkin mendistribusikan ke anak-anak.

Kita ngak tahu mungkin bapak ibu guru asas percaya saja anak-anak sudah makan, idealnya kan memang kita mau sekolah ndak menunggu tablet tambah darah mau sekolah, handpone aja di cas. Jadi kita butuh energi biar mikir, fokus, aktivitas yah harus makan, Ungkap Dr. Ika.

Menurut Dr. Ika, cuman tadi sialnya aja tadi mungkin karena ngak makan minum tablet itu atau mungkin ada yang baru pemulihan, ngak nyaman minum itu ngak enak, mabuk dan mual.

Sementara untuk konsumsi tablet itu kata Dr. Ika sebenarnya tidak ada masalah tiap orang dari daya tahan tubuh macam-macam, tadi saya tanya ke pengelola program mau minum malam silahkan, pagi juga ngak apa-apa yang penting tubuh fit dan makan dulu.

Dr. Ika berharap pola sehat itu dibiasakan dengan sarapan pagi dan saat memberikan tablet penambah darah perlu disampaikan dan jangan asas percaya saja bahwa anak-anak tersebut sudah makan atau belum, ini yang perlu kami siasati kedepan.(***).

Wakili Gubernur, Sekprov Orasi Ilmiah di Wisuda Mahasiswa Unikaltar

Sekprov Kaltara, H Suriansyah memberikan orasi ilmiah pada Wisuda VI Program Sarjana Unikaltar Tahun 2019, Rabu (27/2)

TANJUNG SELOR – Berandankrinews.com – Sebanyak 161 wisudawan Universitas Kalimantan Utara (Unikaltar) Tanjung Selor mengikuti prosesi Wisuda VI Program Sarjana Unikaltar Tahun 2019, Rabu (27/2). Hadir dalam prosesi itu Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara.

Di hadapan para wisudawan Sekprov menyampaikan sambutan dan orasi ilmiah mewakili Gubernur Kaltara, Dr H Irianto Lambrie, di ruang pertemuan lantai 3 Gedung Unikaltar. Sekprov berharap pendidikan yang ditempuh selama berada di Unikal dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara, khususnya bagi Provinsi Kaltara.

“Acara wisuda ini merupakan acara puncak bagi mahasiswa yang telah berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi yang telah ditempuh selama kurang lebih delapan semester. Dengan bekal akademis yang telah dimiliki, diharapkan mampu berkiprah di tengah-tengah masyarakat luas, khususnya masyarakat Kaltara,” katanya.

Dalam orasi ilmiah dengan judul ‘Tantangan Generasi Milenial Kalimantan Utara di Era Digital’, Sekprov mengungkapkan jumlah generasi milenial di Provinsi Kaltara tahun 2018 ada 172.282 jiwa dari total 648.407 jiwa atau sebesar 26,57 persen dari total populasi.

Menurut Suriansyah, generasi inilah yang akan menentukan wajah Kaltara saat 10-20 tahun nantinya. Sehingga sangat perlu untuk menyiapkan generasi penerus yang tangguh dan berdaya saing.

“Milenial sedang ada di dalam fase eksplorasi, milenial sedang mencari jati diri, bersemangat untuk maju, dan rela bekerja keras demi masa depan yang lebih baik,” katanya.

Diungkapkannya, era digital saat ini merupakan era volatility, uncertainty, complexity, dan ambiguity (VUCA), era yang penuh tidak kepastian. Sekprov berharap generasi milenial Kaltara telah siap sedia di era VUCA, tentunya dengan melengkapi diri sehingga tidak terjadi lost generation di Kaltara.

Menurutnya, Unikal sebagai institusi pendidikan harus bisa menjawab tantangan dan peluang di era VUCA. “Peran Unikal akan sangat dibutuhkan dalam rangka menciptakan SDM yang tangguh dan kreatif. Kuantitas bukan lagi menjadi indikator utama, melainkan kualitas lulusannya,” ungkap Sekprov. (humas)

Pengelolaan Kepegawaian Harus Penuhi Aturan

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat menghadiri Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS Tahun 2019, Rabu (27/2).

TARAKAN – Berandankrinews.com – Pengelolaan kepegawaian di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) sedianya harus mempedomani sejumlah aturan yang berlaku. Diantaranya, Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), Peraturan Pemerintah (PP) No. 11/2017 tentang Manajemen ASN dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara (Perlan) No. 10/2018 tentang Pengembangan Kompetensi PNS. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat memberikan paparan pada Pelatihan Pengembangan Kompetensi PNS Tahun 2019 di Ruang Pertemuan Lantai II Swiss-Belhotel Tarakan, Rabu (27/2).

Dituturkan Gubernur, pengelolaan kepegawaian merupakan hal penting untuk diketahui dan dipahami oleh setiap ASN. “Sesuai UU No. 5/2014, ASN itu dibagi 2. Yakni PNS dan PPPK. Nomenklatur ini, di masa lalu tak pernah dikenal. Ini adalah revolusi dalam pengembangan ASN. Banyak ASN dari generasi dulu, yang tak sadar akan perubahan besar dalam tata kelola kepegawaian. Akibatnya, banyak ASN yang tak berubah. Dari itu, setiap ASN harus berubah dan beradaptasi dengan perubahan itu,” ungkap Irianto.

Sejumlah aturan yang berlaku pun harus dipahami dan dipedomani oleh para pengelola kepegawaian. “Tak hanya dihafal isinya, tapi juga harus difahami penjelasan dari setiap pasal didalam UU maupun peraturan yang ada. Salah satunya terkait pengembangan kompetensi. Singkatnya, kompetensi itu harus terus dikembangkan. Dari itu, seorang pengelola kepegawaian harus menguasai dan memahami mengenai definisi dan penjabaran tentang kompetensi ini. Kompetensi juga memiliki standar. Ini penting untuk dipelajari,” beber Irianto.

Di Kaltara sendiri, penerapan aturan itu, salah satunya dengan memaksimalkan pengelolaan kepegawaian berdasarkan sistem merit. “Pengisian jabatan dengan sistem ini, dilakukan lewat seleksi secara terbuka, objektif, dan transparan. Termasuk dalam seleksi ASN PNS, yang bebas dari KKN, terbuka, online dan kompetitif,” urai Gubernur.

Hasilnya, para pejabat yang mengisi sejumlah jabatan struktural pun kompetitif. “Di lingkup Pemprov Kaltara saat ini, sekitar 80 persen jabatan struktural, khususnya kepala OPD diisi oleh ASN Kaltara. Sisanya dari beragam daerah, baik Jawa, Sulawesi, Sumatera dan lainnya,” papar Gubernur.

Pemprov Kaltara juga berusaha mengubah tata kelola pemerintahannya. Dari pola lama yang seremonial menjadi pola perilaku yang penuh perubahan karakter dan integritas aparatur. “Pemprov Kaltara sudah melakukan perubahan itu, bahkan memangkas anggaran untuk kegiatan yang tak produktif. Hasilnya, sejumlah besar anggaran berhasil dirasionalisasi, dan dananya digunakan untuk pembenahan infrastruktur publik juga fasilitas milik masyarakat lainnya,” tutup Irianto.(humas)

Gubernur Konsisten Dukung Pengembangan Kualitas UBT

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie bersama Rektor UBT Prof Adri Patton mencoba mobil yang dihibahkan Pemprov Kaltara kepada UBT, Rabu,(27/2)

TARAKAN – Berandankrinews.com – Sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Universitas Borneo Tarakan (UBT) mendapatkan dukungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara untuk terus dikembangkan kualitasnya. Pernyataan ini disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie di sela penyerahan bantuan kendaraan roda empat kepada UBT di Ruang Pertemuan Gedung Rektorat UBT, Rabu (27/2).

Ditegaskan Gubernur, tak hanya Pemprov Kaltara, semua pihak sedianya dapat bertanggungjawab untuk mengembangkan UBT sehingga mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. “Meski APBD Kaltara terbilang kecil di Indonesia, namun banyak hal telah dilakukan Pemprov Kaltara. Salah satunya memberikan bantuan kepada UBT, baik dalam bentuk dana atau barang,” ungkap Gubernur.

Dukungan lain dari Pemprov Kaltara, utamanya melalui Gubernur adalah mendorong masuknya pendanaan dari Pemerintah Pusat terkait pengembangan infrastruktur fisik UBT. “Tadi diinformasikan bahwa pembangunan gedung perkuliahan FKIP dan laboratorium teknik yang sempat mangkrak, insya Allah tahun ini sudah dapat teranggarkan dana pembangunannya. Ini tak lepas dari upaya Gubernur membahas hal ini dengan pihak terkait di Pemerintah Pusat, termasuk dengan Kemenristekdikti,” tutur Irianto.

Dibeberkan Gubernur, perjuangan kelanjutan pembangunan gedung dimaksud dimulai pada Maret 2017. “Saat itu, pada pertemuan terbatas antara Presiden, Wakil Presiden dan sejumlah menteri kabinet kerja, saya menyampaikan persoalan ini. Kala itu, Presiden pun langsung memerintahkan BPKP untuk melakukan audit mengenai persoalan yang menghadang pembangunannya. Ini tak hanya berlaku di UBT tapi juga seluruh perguruan tinggi dengan nasib serupa,” jelas Gubernur.

Setelah 2 tahun berselang, sejurus dengan datangnya tim audit dari BPKP ke UBT maka diinformasikan pembangunan gedung mangkrak tersebut sudah dapat dianggarkan segera. “Alhamdulillah, tahun ini sudah teranggarkan,” ulas Irianto.

Pemprov Kaltara juga akan memberikan bantuan hibah uang kepada UBT tahun depan. “Untuk tahun ini tak bisa diberikan. Harus berselang-seling, karena tahun lalu sudah diberikan. Untuk hibah ini, sedang dalam proses audit BPK. Jadi, tolong disiapkan berkas administrasi pertanggungjawabannya. Ini berlaku untuk setiap penerima hibah, seperti partai politik, kepolisian daerah (Polda) Kaltara dan lainnya,” tutup Gubernur.

Sebagai informasi, di kesempatan ini, Gubernur secara resmi menghibahkan 1 unit mobil operasional Pemprov Kaltara kepada UBT.(humas)

Sistem dan Aturan Perpajakan Diimbau Direalisasikan Ketat

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie berfoto bersama WP Pembayar Pajak Terbesar di KPP Pratama Tarakan, Rabu (27/2/19)

TARAKAN – Berandankrinews.com – Selain mengajak para Wajib Pajak (WP) untuk taat membayar pajak, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie juga berharap sistem dan peraturan perpajakan yang sudah ada direalisasikan secara ketat dan optimal. Ini disampaikan Gubernur saat membuka Tax Gathering Penghargaan Pembayar Pajak Terbesar Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tarakan di Kayan Multifunction Hall Hotel Tarakan Plaza, Rabu (27/2).

Sesuai data KPP Pratama Tarakan, untuk penerimaan pajak di wilayah Tarakan dan Nunukan hingga 2019 mencapai Rp 835.419.350.970. “Untuk menjadi negara maju, pemerintah harus mampu membuat warganya taat membayar pajak. Ini harus ditopang dengan sistem dan peraturan perpajakan yang ketat serta direalisasikan dengan maksimal. Jadi, ketaatan membayar pajak sangat penting. Namun pemerintah juga harus bagus dan dapat dipercaya oleh warganya,” ucap Irianto.

Diakui Gubernur, pajak merupakan faktor penting dalam peningkatan daya saing daerah. Utamanya, bagi provinsi baru seperti Kaltara. “Daya saing usaha maupun investasi, sangat dipengaruhi oleh kemampuan pengelolaan pajak . Dari itu, Pemerintah Indonesia memberikan insentif pajak, termasuk tax holiday. Kebijakan ini diharapkan akan memudahkan investor datang ke daerah baru, seperti Kaltara,” urai Gubernur.

Gubernur juga menginginkan tingkat kecurangan dalam pengelolaan pajak terus dieliminir. Ini berkaitan dengan tingkat kepercayaan warga untuk membayar pajak kepada pemerintah. “Saya berharap dengan sistem yang semakin bagus, maka kecurangan pun tereliminasi. Manfaatkan teknologi informasi semaksimal mungkin untuk mengantisipasi kecurangan tersebut. Disamping itu, pemanfaatan pajak pun sebisa mungkin untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Untuk itu, haruslah diterapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas,” papar Irianto.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalimantan Timur-Kalimantan Utara (Kaltimtara) Samon Jaya menuturkan, untuk meningkatkan peluang perolehan pajak di Kaltara, salah satunya dapat ditempuh dengan memanfaatkan kebijakan insentif pajak melalui mekanisme tax holiday. “Saya perkirakan, peluang investasi di Kaltara ini mencapai Rp 1 triliun. Apabila tax holiday ini diterapkan, maka investor akan mendapatkan sejumlah manfaat. Diantaranya, terjadi pengurangan PPh badan sebesar 100 persen dari PPh terutang, juga diberikan pengurangan 50 persen dari PPh terutang selama 2 tahun sebelumnya. Namun, patut dipahami pula, pajak penghasilan karyawan tetap dipungut,” tutup Samon.(humas)