TP PKK Kaltara Dukung Upaya Penanganan Stunting

JAKARTA, Berandannkrinews.com – Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terus berupaya menurunkan persentase stunting atau kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan ia lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya di wilayah ini. Upaya ini sejalan dengan bahasan utama Rapat Koordinasi (Rakornas) PKK Tahun 2019 yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (26/2) lalu.

Ketua Umum TP PKK Provinsi Kaltara Hj Rita Ratina Irianto Lambrie menuturkan, isu stunting menjadi prioritas TP PKK, lantaran sesuai data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 2018 kerugian ekonomi negara akibat stunting mencapai 2 hingga 3 persen. “Dari itu, TP PKK se-Indonesia diharapkan dapat menyamakan program prioritas, baik pusat maupun daerah. Sehingga terjalin kerja sama dan sharing informasi yang terarah,” ungkap Hj Rita.

Dalam hal ini, TP PKK akan melakukan pendataan, pemetaan, penyuluhan serta pendampingan kepada keluarga rentan serta melakukan pemantauan dan pelaporan. Juga diharapkan dapat membantu untuk merujuk ke pusat layanan dan petugas.

Selain stunting, poin lain yang diangkat pada Rakornas itu adalah soal Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Aktif. “Di Kaltara, Posyandu Aktif sudah cukup baik. Sebab sesuai laporan Direktorat Jenderal (Ditjen) Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, meski persentasenya masih dibawah target nasional (60 persen keaktifan), namun masih menjadi yang tertinggi di Pulau Kalimantan, ungkap Hj Rita. Adapun persentase Posyandu Aktif di Kaltara mencapai 50,21 persen.(humas)

OPD Pemprov Tandatangani Perjanjian Kinerja

TANJUNG SELOR, Berandankrinews.com– Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Badan Kepegawaian Daerah (BKD) dianugerahi penghargaan Pengelola Kepegawaian Terbaik Kategori Pengembangan Aparatur Sipil Negara (ASN) oleh Kantor Regional (Kanreg) VIII Badan Kepegawaian Negara (BKN) Banjarmasin.

Penghargaan itu diserahkan oleh Kepala Kanreg VIII BKN Banjarmasin H Slamet Nugroho kepada Pelaksana Tugas (Plt) kepala BKD Provinsi Kaltara Burhanuddin di sela kegiatan Rapat Koordinasi Kepegawaian di Tanjung Redeb, Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (27/2) lalu.

Atas capaian itu, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie memberikan apresiasi kepada BKD Kaltara. “Meski kita provinsi baru, namun kita mampu menunjukkan kerja terbaik. Salah satunya, melalui BKD Kaltara yang melaksanakan program kerja kepegawaian dengan cukup baik juga berorientasi melayani publik. Hal ini dilakukan mulai dari rekruitmen, penggajian, promosi, serta administrasi pensiun,” kata Gubernur di ruang kerjanya, Kamis (28/2).

BKD Kaltara juga terus memperbaiki kualitas pelayanan dan pengelolaan kepegawaian tersebut, dengan pemanfaatan teknologi informasi. Misalnya, melalui sistem rekrutmen secara online dengan metode Computer Assisted Test (CAT). Setiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) sedianya harus mampu membuat gagasan dan terobosan yang mampu mempercepat layanan dan meningkatkan kepercayaan publik kepada pemerintah, urai Gubernur.

Sebagai informasi, rapat koordinasi kali ini mengangkat tema ‘Sinergitas Antar Kantor Regional VIII BKN dengan BKD Kabupaten/Kota/Provinsi Dalam Rangka Percepatan Peningkatan Pelayanan Kepegawaian di Wilayah Kerja Kantor Regional VIII BKN Banjarmasin. Dalam pelaksanaan rakoor ini, juga diserahkan sertifikat pemetaan kompetensi jabatan pelaksana di wilayah kerja Kanreg VIII Banjarmasin, serta penyerahan piagam penghargaan kepada pengelola kepegawaian terbaik.

Sementara itu, Kepala Kanreg VIII BKN Banjarmasin Slamet Nugroho berharap, lewat rapat koordinasi ini diperoleh kesamaan persepsi dalam menjalankan segala regulasi kepegawaian yang dikeluarkan pemerintah.(humas)

Gubernur Targetkan Tahun Ini Harus Lebih Baik, Instruksikan Perbaikan Kinerja dan Pelayanan Publik ke Seluruh OPD

TANJUNG SELOR, Berandankrinews.com Meski secara kumulatif, pelayanan administrasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) mendapatkan predikat Hijau (kepatuhan tinggi) dengan nilai 91,23, dari 52 produk melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkaitnya, masih ada beberapa yang nilainya kurang. Bahkan ada yang mendapat predikat kuning dan merah.

Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie mengatakan, penilaian ini menjadi gambaran apa yang telah dikerjakan oleh pemerintah daerah. Utamanya dalam pelayanan publik, baik yang berupa perizinan maupun non perizinan. Itulah hasil kerja pada 2018 yang disampaikan secara transparan. Kalau pun nilainya buruk, ya harus diterima. Dan yang terpenting adalah memperbaiki, agar tidak buruk lagi nilainya, kata Irianto pada acara sosialisasi dan penyampaian penghargaan kepatuhan pelayanan publik, penghargaan kinerja, serta penandatanganan Perjanjian Kinerja di Lingkup Pemprov Kaltara yang dilangsungkan di Gedung Serba Guna BKPSDM Bulungan, Kamis (28/02).

Gubernur menekankan agar seluruh jajaran OPD dan Biro di lingkup Pemprov Kaltara memperbaiki semua kekurangan-kekurangan dalam penilaian ini. Terutama bagi OPD yang nilainya masih kurang, atau bahkan yang nilainya merah. Saya minta semua bergerak lebih cepat. Utamanya yang nilai merah, harus ada upaya keras. Kepala OPD wajib memacu jajarannya. Yang nilainya pada 2018 kemarin 44, saya minta penilaian tahun ini bisa menjadi 90 atau bahkan lebih, ungkapnya.

Diungkapkan, ada tiga hal yang menjadi kunci dalam melakukan perbaikan. Pertama diindentifikasi kenapa nilainya rendah. Melalui identifikasi ini, terangnya, akan diketahui dimana letak kekurangan yang harus diperbaiki. Kemudian yang kedua, konsultasikan dengan pihak yang mengetahui atau lebh memahami. Dan yang ketiga, gunakan metode yang benar. Yang terpenting lagi adalah, komunikasi dan persiapkan data-data yang lengkap, kata Irianto.

Gubernur menegaskan, penilaian kepatuhan dalam pelayanan administrasi di lingkup Pemprov Kaltara tahun ini harus bisa lebih baik. Kalau tahun lalu nilai kita 91,23, tahun ini harus bisa lebih baik lagi. Untuk itu lah, OPD yang nilainya masih rendah harus memacu, ada upaya keras agar lebih baik, tegasnya.

Meski ada satu – dua produk layanan publik oleh OPD Pemprov Kaltara yang poinnya masih rendah, secara umum rata-rata mendapat nilai tinggi (zona hijau) atau telah memuhi standar pelayanan publik, sesuai dengan Undang-undang No 25 tahun 2009, tentang Pelayanan Publik.

Dengan berada di zona hijau, berarti pelayanan dengan tingkat kemudahan tinggi, lancar dan mudah dijangkau. “Dalam kesempatan ini, atas nama pemerintah provinsi, saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Ombudsman perwakilan Kaltara. Melalui penilaian ini, menjadi pemicu bagi kita untuk meningkatkan kinerja, utamanya dalam memberikan pelayanan kepada publik, kata Irianto.

Untuk diketahui, predikat Hijau secara kumulatif pada hasil survei 2018, adalah sebuah peningkatan yang luar biasa. Mengingat tahun sebelumnya, Pemprov Kaltara masih masuk dalam kategori Merah, dengan nilai 49.

Gubernur menambahkan, berkaitan dengan pelayanan publik, meski sebagai ukuran, bukan predikat atau penghargaan yang menjadi tujuan utama. Namun bagaimana dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Dalam acara tersebut, juga disampaikan sosialisasi sekaligus penyerahan penghargaan atas hasil survei kepatuhan pelayanan public yang diberikan langsung oleh Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kaltara Ibramsyah Amiruddin kepada empat kepala OPD di lingkup Pemprov Kaltara.

Ibramsyah mengatakan, sesuai Undang-undang, Ombudsman memiliki kewenangan melakukan pengawasan terhadap pelayanan publik dari penyelenggara negara dan lembaga pemerintahan termasuk BUMN dan BUMD. Predikat kepatuhan, menurutnya, sangat strategis unuk mencegah terjadinya mal administrasi.

PENILAIAN AKUNTABILITAS KINERJA
Selain hasil survei kapatuhan pelayanan publik, dalam kesempatan itu juga diberikan penghargaan terhadap OPD-OPD yang mendapatkan nilai akuntabilitas kinerja atau SAKIP terbaik. Ada 8 OPD yang mendapatkan penghargaan, dari 23 yang dinilai. Mereka adalah OPD yang mendapatkan nilai BB atau di atas 7.

“Masih 5 OPD yang nilainya CC. Saya minta tahun depan (penilaian tahun ini) harus bisa menjadi B. Kemudian yang nilainya B harus bisa menjadi BB, tegas Gubernur. Tahun ini, meski penilaian SAKIP 2018, Kaltara masih sama dengan tahun sebelumnya, yaitu predikat B. Dikatakan Gubernur, nilainya mengalami peningkatan. Yaitu, dari 60, menjadi 66,8.

Kita harus optimis, tahun depan bisa meraih BB atau bahkan A. Tentunya dengan catatan, harus kita perbaiki. Tingkatkan kinerja, utamanya bagi OPD yang nilainya masih rendah, ungkapnya. Pada kesempatan itu, gubernur menyampaikan ucapan selamat kepada para staf yang diberi penghargaan sebagai Staf penyusun SAKIP terbaik. Para staf ini bisa menjadi motifasi bagi staf-staf yang lain untuk bisa bekerja lebih baik, imbuh Irianto. (humas)

Dandim 1422/Maros Bersama Rombongan Meninjau Dua Lokasi TMMD

Maros, Berandankrinews.com–Komandan Kodim 1422/Maros Letkol Inf Farid Yudho Dwi Leksono, didampingi Kasdim 1422/Maros Mayor Inf Ary Eko P, Pasi Ter Kapten CZI Muhammad Ilyas, Kades Bontomanai Abd Haris,Kades Bonto Matinggi Kaherul meninjau langsung lokasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) di dusun Damma Desa Bonto Matinggi dan dusun pattiro Baji desa Bonto Manai Kecamatan Tompobulu Maros, Sulawesi Selatan.

Disampaikan Dandim 1422/ Maros Letkol Inf Farid Yudho Dwi Leksono, Kegiatan ini merupakan program terpadu lintas sektoral antara instansi di daerah sehingga pelaksanaanya dapat tercapai sesuai rencana pembangunan pemerintah melalui proses perencanaan secara integral dan komperhensif.

Tujuannya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berupa sarana dan perasarana umum serta menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara guna tercipta masyarakat yang sejahtera, maju, mandiri dan memiliki ketahanan nasional, Kata Farid

Menurutnya, dengan terwujudnya kerjasama dan koordinasi yang baik antara Instansi di daerah serta partisipasi aktif masyarakat, dapat mendorong tercapainya TMMD yang berdaya guna dan berhasil guna.

“Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan dan tercapainya tujuan tersebut, maka perlu disusun rencana penyelenggaraan kegiatan serta partisipasi dari seluruh komponen bangsa yang ada di wilayah ini guna mensukseskan pelaksanaan TMMD,”Ujar Farid (Irwan/Raju)

Forum Anak Soppeng Tingkatkan Program Kerja Tahun 2019-2020

Soppeng, Berandankrinews.com–Forum Anak Soppeng Latemmamala (FASEL) melaksanakan pertemuan dalam rangka penyusunan Program Kerja FASEL tahun 2019 – 2020 yang dilaksanakan diruang rapat kantor gabungan dinas Kabupaten Soppeng, Sabtu (2/3/19).

Usai pertemuan saat ditemui ketua FASEL, Ahmad Farhan mengatakan, acara ini dilaksanakan sebagai langkah awal Forum Anak dalam melaksanakan kegiatan sebagai Pelopor dan Pelapor. Dalam penyusunan Program Kerja ini, disinergikan untuk meningkatkan peran Forum Anak dalam mendukung 5 Klaster pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Anak.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kabupaten Soppeng selaku Pembina Forum Anak Dra. Hj A. Nur Lina, MM mengatakan, Kita akan senantiasa mensupport Forum Anak dalam melakukan kegiatan positif dan sebagai Forum Anak agar selalu menjadi contoh bagi temannya dalam bersikap dan berprilaku yang santun dan menghormati guru dan orang tua.

“Forum Anak dalam melaksanakan kegiatannya, juga mendukung Kabupaten Soppeng sebagai Kabupaten Layak Anak yang telah diraih pada tahun 2018 lalu, dan semoga tahun 2019 ini Kabupaten Soppeng dapat meraih kembali predikat Kabupaten Layak Anak,”Tandasnya. (Herwan)