Bone, Berandankrinews.com–Program TMMD ke-104 memberi dampak positif kepada masyarakat, hal ini dapat dilihat dari kendaraan Dompeng yang melintas di jalan yang sedang dikerjakan oleh Satgas TMMD Kodim 1407/Bone, Jumat (15/3/19). Jalan tersebut sudah bisa dilalui kendaraan roda dua mau pun roda empat, meskipun pembangunan tersebut belum rampung.
Program TMMD yang diprakarsai oleh Kodim 1407 Bone mendapat tanggapan positif masyarakat setempat, semenjak kegiatan tersebut dilaksanakan, jalan penghubung antara Desa Lallatang dengan Desa Laponrong sudah mulai digunakan masyarakat untuk beraktivitas, meskipun Jalan belum rampung, ujar Danramil 02/Duaboccoe.
Basri (40), salah satu warga yang selama ini mengaku sangat kesulitan mengangkut hasil pertanian baik padi, hasil ternak, dikarenakan jalan bergelombang dan berlubang. Tapi dengan adanya jalan berupa pengerasan ini sudah sangat membantu kami, begitu juga dengan pembangunan Jembatan maupun Deket, urainya. (Irwan N Raju)
Nunukan, Berandankrinews.com–Sebanyak 27 Mantan pekerja seks komersial (PSK) masih berada di lokalisasi Wanita Harapan Sadar yang berada dijalan Persemaian Kelurahan Nunukan Tengah, sejak ditutupnya lokalisasi tersebut oleh Pemerintah Kabupaten Nunukan pada 10 Januari 2019 lalu. para psk belum menerima bantuan dana jaminan hidup yang dijanjikan Sebesar Rp. 5.500.000, terpaksa Para PSK tetap tinggal dilokalisasi tersebut.
Salah satu PSK yang ditemui awak media berinisial YI menuturkan, Bantuan dana yang di janjikan tidak tahu, belum ada sampai saat ini. Lagipun dana sebesar 5,5 juta itu tidak cukup untuk biaya makan, orang tua, dan anak sekolah.
“Uang 5,5 juta itu paling tok habis hanya perjalanan pulang, kalau untuk modal usaha itu tidak cukup. Sepuluh juta saja tidak cukup belum tempatnya lagi, ya kalau uang segitu mana cukup,”Jelas YI, Jumat (15/3/19).
hingga saat ini kita tidak pernah lagi didatangi Dinas terkait, semenjak ditutupnya tempat ini, hanya saja waktu ditutup, sementara pelatihan keterampilan hanya sekali saja belajar buat kue, ujar YI sambil tertawa
Namun karena bantuan dana yang dijanjikan tidak ada, YI menuturkan tetap menjalani aktivitas seperti biasanya, bahkan sebagian temannya telah kembali ke kampung halaman dengan uang sendiri.
“Kalau ada pelanggan ya, kalau tidak kerja bagaimana, Mau makan apa kalau tidak ada uang, Daun Nangka. Seandainya bukan pemerintah yang mau nutup, maunya kita tidak mau ditutup karena masih mau mencari uang untuk sehari-hari, bahkan sebagian sudah pulang dengan dana sendiri. Dulukan kita disini sekitar 30 lebih, setelah ditutup ya tinggal beberapa saja ini,” jelasnya.
Sementara Kepala Bidang Rehabilitasi Dinas Sosial Kabupaten Nunukan, Alis Sujono mengatakan, penyaluran dana rehabilitasi dari Kementerian Sosial (Kemensos) belum ada, itu dana harusnya segininya untuk persiapan disini, tapi tidak tahu bagian-bagian kemarin, terus ada bencana di Palu, batal karena dana yang seharusnya untuk ke Nunukan digeser Kemensos ke daerah Palu, Sulawesi Tengah.
Namun kata Alis, sementara masih diajukan proposal kembali ke kemensos.
“Kita disuruh lagi sama kementerian untuk ajukan proposal kembali ke sana, gitu,”ujar Alis.
Saat ditanyakan yang memberikan kebutuhan untuk makan sehari-sehari para PSK tersebut siapa setelah ditutupnya lokalisasi itu, Alis hanya menjawab kami hanya menyerahkan amanah itu, untuk penutupan itu.
“Kan kami rencananya secepatnya, tapi karena terkendala itu tadi, kami upayakan kami kordinasi terus ke Pemprov dan kementerian, proposalnya sedang kami godok secepatnya,”Kata Alis (**)
Nunukan, Berandankrinews.com–Kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen di Jalan Cut Nyak Dien (Persemaian) Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan, kini dipenuhi rumput liar yang tumbuh subur.
Dari Pantauan Berandankrinews.com, Kamis (14/03/2019), terlihat TPU beberapa Makam yang penutup atau atap pemakaman dibiarkan berserakan, beberapa juga sudah tidak terlihat karena tertutup rumput liar.
Daud (53), salah seorang warga Persemaian , Kelurahan Nunukan Tengah, mengaku dengan kondisi TPU Kristen yang terkesan tidak terurus. Dia pun mempertanyakan perawatan yang dilakukan penjaga makam, kareba sebagian yang dibersihkan sebagian tidak.
“Kalau penjaga inikan ada 5 orang, tapi yang bagian sini (Depan Jalan) petugasnya rajin kesini bersihkan, kalau yang lain saya kurang tahu,” kata Daud saat ditemui di TPU Kristen, Jumat (15/3/19).
Menurutnya, Petugas TPU kristen kurang memperhatikan dan malas untuk membersihkannya, sementara dari dinas tidak melakukan pengawasan.
Tambah Daud, TPU ini seharusnya bersih bukan seperti ini, dengan keberadaan rumput liar yang tumbuh sumbur di area TPU ini harus segera dipotong dan dilakukan pembersihan terutama atap penutup makan yang berserakan.
Sementara itu, Saat Berandankrinews.com konfirmasi ke Dinas terkait namun para pejabat bidang yang menangani TPU tidak berada ditempat, informasi yang diterima, para pejabat sedang dinas luar.
Sementara Kasi Pertamanan dan Pemakaman Ahmadi Noor ketika dihubungi melalui sambungan via telepon yang bersangkutan tidak menjawab. (***)
Bone, Berandankrinews.com – Pangdam XIV/Hasanuddin Mayjen TNI Surawahadi, S.Ip, M.Si didampingi Danrem 141/Toddopuli Kolonel Inf Suwarno, S.Ip, Tim Wasev Sterad Kolonel Inf. Josias Mamuko, Aster Kasdam Kolonel Inf Heri Prakoso Ponco Wibowo, Asintel Kasdam Kolonel Inf Andi Asmara, Kasrem 141/Tp Letkol Inf. Bobbie T, Kapendam XIV/Hsn Letkol Inf. Maskun N, Wakil Bupati Bone Drs. H. Ambo Dalle MM dan Dandim 1407/Bone Letkol Inf. Mustamin serta Forkopinda Kabupaten Bone, meninjau lokasi Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Lallatang Kecamatan Dua. Boccoe, Kabupaten Bone, Kamis (14/03/2019).
Pangdam XIV/HSN Mayjen TNI Surawahadi bersama rombongannya tiba di Desa Lallatang dan disambut oleh Masyarakat Desa Lallatang dengan Tari-tarian Paduppa dan pengalungan bunga .
Kehadiran Mayjen TNI Surawahadi bersama rombongan di lokasi tersebut, untuk memberikan motivasi kepada personel yang terlibat dalam Satgas TMMD ke-104. Selain itu juga untuk mengecek secara langsung pelaksanaan kegiatan TMMD di wilayah Kabupaten Bone.
“Saya berharap melalui kegiatan TMMD ini, sasaran pekerjaan di wilayah Bone, yakni perintisan jalan sepanjang 2.000 meter dan pembangunan Jembatan 1 buah, Duiker 4 buah Dreinase sepanjang 100 meter, Talud 4000 meter dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil maksimal,” harap Mayjen TNI Surawahadi. (Irwan N Raju)
Soppeng, Berandankrinews.com-Camat Lalabata Sitti Kurniwati Bayupah, S. STP, M.Si Sosialisasikan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang diserahkan oleh Bupati Soppeng H. A Kaswadi Razak, SE di Lapangan Andi Makkawaru Lempa Kelurahan Lalabata Rilau Kabupaten Soppeng, Sulsel, Kamis (14/3/19).
Dalam kesempatan itu, Camat Lalabata Sitti Kurniawati mengatakan, bahwa dalam rangka kegiatan Sosialisasi dan penerimaan Bantuan PKH Tahun 2019 di Kecamatan Lalabata, terdiri dari 4 orang Pendamping yang bertugas dalam Program Keluarga Harapan ini.
Disebutkan Camat Lalabata, adapun rincian bantuan dana yang di terima tiap Desa dan Kelurahan Kecamatan Lalabata yaitu,Kelurahan Lapajung Rp. 66,350,000, Kelurahan Ompo Rp. 47,925,000, Desa Mattabulu Rp.123,550,000, Desa Umpungeng Rp. 250,675,000, Desa Maccile Rp. 89,000,000, Kelurahan Lalabata Rilau Rp.203,775,000, Kelurahan Lemba Rp. 23,575,000, Kelurahan Botto Rp.91,600,000, Kelurahan Bila Rp. 83,175,000, dan Kelurahan Salokaraja Rp.55,650,000.
Menurutnya, Jumlah keseluruhan untuk Kecamatan Lalabata di terima sebesar Rp.1,035,275,000 ( Satu Milyar Tiga Puluh Lima Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah ).
Sementara itu di tempat yang sama Bupati Soppeng H. A Kaswadi Razak.SE dalam sambutannya mengatakan, sebaiknya kita terbiasa menjalani kehidupan ini dengan baik tanpa ada kekurangan sesuatu apapun.
Dia mengatakan bahwa pemerintah meminta jajaran kepolisian sebagai satuan tugas yang ditugaskan untuk mengawasi semua bantuan, dan bantuan yang diserahkan kepada masyarakat seharusnya bisa meringankan bebannya, bukan dibebani, olehnya itu, harus diawasi dengan baik.
Sebutnya, saat ini pemerintah punya beberapa program-program untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, misalnya PKH, KIS, Rastra dan banyak lagi.
Pada kesempatan itu Bupati Soppeng juga berpesan dalam berkampanye harus sesuai pada tempatnya yang telah ditentukan oleh Kpu.
“jangan gunakan mesjid untuk kampanye, agar kita dapat hidup tenang tanpa ada intimidasi-intimidasi dan ancaman,” tuturnya
Turut hadir dalam acara tersebut Danramil, Kapolsek Lalabata, Desa/Kelurahan Sekecamatan Lalabata, Pimpinan Bank Mandiri,Tokoh Masyarakat/Pemuda (Heru D2)