Pemanfaatan Air Permukaan Masih Dikedepankan

Direktur Bina Ketatagunaan SDA Ditjen SDA Kementerian PUPR dan Kepala DPUPR-Perkim Kaltara Suheriyatna berfoto bersama TKPSDA WS Berau Kelai dan TKPSDA WS Sesayap, Jumat (15/3) pagi.

TARAKAN – Berandankrinews.com – Kebutuhan air bersih, ketahanan pangan, perubahan iklim global dan ketersediaan energi menjadi isu strategis nasional yang menjadi perhatian di Wilayah Sungai (WS) Sesayap. Sedangkan isu lokalnya, adalah degradasi lingkungan akibat maraknya perambahan hutan, penambangan pasir liar dan pertambangan batubara, minyak dan gas bumi (Migas); air baku, bencana banjir dan kerusakan pantai. Demikian disampaikan Direktur Bina Ketatagunaan Sumber Daya Air (SDA) Direktorat Jenderal (Ditjen) SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Fauzi Idris pada Pengukuhan, Pembekalan dan Sidang Perdana Tim Koordinasi Pengelolaan SDA (TKPSDA) WS Berau Kelai dan WS Sesayap di Lotus Panaya Hotel, Kota Tarakan, Jumat (15/3) pagi.

Dipaparkan Fauzi, kebutuhan air baku menjadi permasalahan utama masyarakat di Pulau Sebatik, Pulau Nunukan, Pulau Tarakan dan Pulau Bunyu. “Di sisi lain, apabila pasokan air berlebihan, mengakibatkan banjir. Di Tarakan misalnya, rerata dapat terendam air hingga lulut orang dewasa. Di Malinau, hingga 2 meter selama 6 hingga 12 jam, dan di Nunukan hingga 1 meter selama 4 jam,” kata Fauzi. Ditambah lagi, kerusakan pantai di WS Sesayap yang mencapai sekitar 35 kilometer, dan yang terbangun 2,813 kilometer.

Pun demikian, potensi air permukaan tetap harus menjadi acuan utama pengelolaan air di WS Sesayap. Sesuai catatan Ditjen SDA, potensi air permukaan di wilayah Kalimantan mencapai 28, 5 persen (792,4 miliar kubik per tahun) dari total potensi air pemukaan nasional yang mencapai 2.783,2 miliar kubik per tahun. “Wilayah sungai menjadi basis wilayah pengelolaan SDA. Alasannya, salah satunya untuk efisiensi dan efektivitas pengelolaan,” ungkap Fauzi.

Dari itu, pemanfaatan air tanah belum menjadi prioritas untuk saat ini. “Potensi air tanah di WS Sesayap cukup banyak. Namun, kita juga harus memperhatikan dampak dari pemanfaatannya itu. Seperti, apabila dieksploitasi berlebihan akan timbul ekuifaksi dan lainnya, penurunan daya dukung lahan dan lainnya,” jelas Fauzi. Diketahui, ada 13 DAS yang memiliki potensi cekungan air tanah (CAT) di WS Sesayap. Seluruhnya bernama CAT Tanjung Selor.

Agar pengelolaan SDA ini lebih terarah maka perlu dibentuk wadah koordinasinya. Yakni, TKPSDA. “Alasannya, agar adanya keterpaduan tindakan untuk menjaga kelangsungan fungsi dan manfaat air dan sumber air. Juga mengintegrasikan kepentingan sektor, wilayah administrasi pemerintahan dan masyarakat pengguna atau pemilik kepentingan,” timpal Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Anang Muchlis.

Di Kalimantan, ada 2 WS yang dikoordinir BWS Kalimantan III. Yakni WS Berau Kelai dan WS Sesayap. WS Sesayap, berada di Kalimantan Utara (Kaltara). Setiap TKPSDA diketuai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda-Litbang) provinsi masing-masing. Sementara ketua hariannya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPR-Perkim) tingkat provinsi.(humas)

Ancam Mengancam Dinilai Oleh Front Pembela Rakyat (FPR) Tidak Bagus Bagi Pendidikan Politik Rakyat

Berandankrinews.com – Solo — Front Pembela Rakyat (FPR) menggelar konsolidasi nasional pada Ahad, (17/03/2019) di Area Concert Hall De Tjolomadoe, Karanganyar Solo, Jawa Tengah yang dihadiri oleh sekitar tiga ribuan peserta dari seluruh Indonesia.

Usai acara konsolidasi ini, FPR menegaskan kembali dukungan resmi untuk paslon nomor urut 01 Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin serta mengajak kepada peserta untuk tidak lupa pada tanggal 17 April nanti agar berbondong-bondong menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS) mencoblos pasangan nomor urut 01 karena apabila kita kalah dalam pilpres maka kekuatan besar dalam hal ini Amerika Serikat akan menguasai kembali negeri kita sebagai mana Amerika Serikat beserta konco-konconya menikmatinya selama 32 tahun.

Selaku Panglima tertinggi FPR, Nugroho Prasetyo menyampaikan ; “Mari kita bertarung secara fair dan sehat bukan malah mengancam bila calonnya nanti kalah, maka akan mengerahkan rakyat untuk ramai-ramai menduduki istana negara, ini kan nggak sehat buat pendidikan politik rakyat”.

“Kami akan siap mengawal kemenangan Pak Jokowi dan KH. Ma’ruf Amin sebagai presiden dan wakil presiden periode 2019-2024 sampai titik darah penghabisan dan siap menerjunkan satgas kami ke istana negara guna menghadapi ancaman elemen lain yang akan mengerahkan massa apabila paslonnya kalah dalam pilpres,” tegas Nugroho dalam orasinya.

Sementara Petrodes M. Mega S. Keliduan S.Sos selaku juru bicara FPR menyatakan bahwa ancam mengancam bukanlah budaya politik kita dan itu jelas tidak bagus buat perkembangan demokrasi bangsa.

“Kita akan turunkan 3,2 juta relawan untuk mengawal dan mengamankan 800.000 TPS di seluruh Indonesia dan tanggal 27 Maret nanti kami akan mengadakan Apel Siaga Satgas di Manahan Solo yang insya Allah akan dihadiri langsung oleh Pak Jokowi,” pungkas Petrodes. (fri)

Cabang Rutan Sinabang Aceh Terbakar, Dirjenpas Serukan Pemulihan Segera

Berandankrinews.com –Banda Aceh — Kobaran Api meluluhlantakkan Cabang Rutan Sinabang Aceh, Ahad dini hari tadi, (17/03/2019), pukul 02.00 WIB. 5 ruang hunian habis terbakar, termasuk sebagian besar kantor, klinik ruang kesehatan,” kata Ibnu Chuldun, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Ibnu menjelaskan bahwa kondisi tersebut berdasarkan laporan atensi pimpinan Kadivpas Banda Aceh kepada Dirjenpas. Menurutnya saat kejadian naas tersebut, Cabang Rutan Sinabang berpenghuni 82 warga binaan.
“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, 53 warga binaan telah dievakuasi ke Polres Simeulue dan 29 tetap tinggal di Cabrut Sinabang kamar hunian lain yang masih bisa difungsikan” ungkapnya.

Suparman, Kepala Cabang Rutan Sinabang , menyampaikan bahwa penyebab kebakaran adalah akibat dampak kebakaran yang terjadi di ruko – ruko kayu, yang berjarak hanya 1 meter dari Cabrut Sinabang.

“Selain ruang hunian dan klinik, sarana prasarana penting termasuk IT ikut rusak parah sehingga mengganggu kegiatan pelayanan bagi warga binaan dan yang masih bisa digunakan adalah kamar hunian, mushola dan dapur.” sebut Suparman.

Namun rencananya besok 53 warga binaan yg dititipkan ke Polresta Simeulue akan ditarik kembali.

Ia mengharapkan agar fasiltas yang terbakar dan rusak dapat segera kembali normal.

Ibnu mengungkapkan harapan agar situasi tetap kondusif dan pelayanan kepada warga binaan tetap dilaksanakan dengan baik, di tengah keterbatasan saat ini.

“Sesuai arahan Bu Dirjen, kami telah menurunkan tim pusat untuk pengecekan pasca kebakaran dan melakukan langkah-langkah upaya perbaikan dan pemulihan ,” pungkasnya (fri).

Kepala KPH Jenneberang 1 Apresiasi Jalur One Day Adventure Seri IV Soppeng

Soppeng (Sul-Sel), Berandankrinews.com– Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Jenneberang 1, A Tonra Solie, S.Hut, M.Si mengikuti adventure yang bertajuk Jelajah Bumi Latemmamala One Day Adventure Seri IV 2019, yang digelar oleh Soppeng Trail Adventure Community ( Sontrac) dalam rangka memperingati HUT Kabuapaten Soppeng Ke 758, Sabtu (16/3/19) kemarin.

Kegiatan One Day Adventure seri IV 2019 yang diikuti ribuan peserta dari berbagai daerah yakni Kabupaten Gowa dan Takalar untuk meramaikan acara tersebut.

Salah satu yang sangat diapresiasi yaitu rute yang di lalui yang memiliki makna dan pengalaman tersendiri bagi peserta.

A Tonra Solie Kepala KPH Jenneberang 1 mengatakan, Kegiatan yang kita ikuti hari ini yang di laksanakan oleh Sontrac Soppeng yang di gagas oleh Bupati Soppeng, A Kaswadi Razak, tentunya mempunyai makna yang sangat berarti bagi kami.

Kami dari rider trail adventure community Gowa dan Takalar sangat mengapresiasi rute ataupun jalur yang di siapkan oleh panitia, rute dan jalur ini memang sangat variatif di mulai dengan bukaan persawahan, di situ nampak kelihatan bahwa dari 1sisi sektor pertanian itu sangat besar peranannya terhadap pembangunan Kabuaten Soppeng, ujarnya saat di temui Berandankrinews.com Soppeng di garis Finish.

Lanjut Dia, yang kedua sisi Ekowisata bahwa, pengembangan Ekowisata yang sementara digencar oleh pemda Kabupaten Soppeng, yang sangat serius dikelola Bupati Soppeng. Kita bisa melihat tadi betapa indahnya jalanan yang kita lalui kiri dan kanan di penuhi hutan belantara yg masih tetap terjaga dengan baik .

di sisi lain, Ekowisata juga sudah mulai nampak di kelola dengan pelan-pelan tapi pasti, sebagai salah satu contoh pengembangan obyek wisata lembah cinta, lembah cinta ini merupakan ekowisata pemanfaatan jasa lingkungan dari sektor kehutanan yang melibatkan seluruh aspek baik masyarakat yang ada di sana maupun pemerintah daerah dan tentunya harus melibatkan seluruh stakeholder baik LSM maupun wartawan dan sebagainya, ujar Kepala KPH Jenneberang 1 yang meliputi wilayah Kabupaten Gowa, Takalar dan Jenneponto

Dia berharap kedepannya ditempat lain juga dikelola menjadi objek wisata, wilayah tersebut memiliki nilai Jual yang tinggi.

“kita berharap kedepannya di tempat-tempat lain bukan hanya di Desa Mattabulu ini, tetapi di beberapa kecamatan yang saya tahu pasti mempunyai obyek wisata yang mempunyai nilai tawar yang tinggi , mempunyai nilai tawar yang cukup menjanjikan untuk di kembangkan,” Harapnya.

Dari Seorang A Tonra Solie sangat puas bersama teman-temannya bersepeda sambil menikmati pemandangan alam yang sangat eksotis dan Indah.

“Hari ini Kami sangat puas, dimana jalurnya variatif, kawasan hutannya masih terjaga deņgan baik serta nampak partisipasi dari seluruh aspek yang mendapat dukungan dari pemda dalam hal ini Bupati Soppeng A Kaswadi,” pungkasnya

Kami dari KPH Jenneberang 1 yang mempunyai wilayah Kabupaten Gowa, Takalar dan Jenneponto tentu harus banyak belajar, harus banyak mencermati, harus banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman yang harus di gali dan bisa kita kembangkan di wilayah KPH Jenneberang 1, Tutup A Tonra Solie. (Herwan)

Kapolres Bone Mengutuk dan Mengecam Keras Aksi Penembakan Umat Muslim di New Zealand

Bone, Berandankrinews.com- Keimanan umat muslim di dunia kembali mendapat ujian dengan adanya aksi penembakan oleh orang yang sengaja bahkan dengan secara live mempertontonkan aksinya menembak secara membabi buta
ketika umat muslim di New Zealand usai melaksanakan sholat jumat.

Pelaku yang diketahui bernama Brenton Tarrant (28) Kelahiran Australia melakukan aksi yang sangat tidak berpri kemanuasiaan di dua masjid di Kota Christchurch negara bagian Selandia Baru Jumat (15/3/19) waktu setempat.

AKBP Muhammad Kadarislam Kasim, SH, SIK mengutuk dan mengecam keras Aksi penembakan itu, menurutnya jelas itu melanggar hukum terkait pelanggaran HAM.

Dia juga menghimbau kepada Warga Sulsel umumnya dan Kabupaten Bone khususnya,
agar tidak menyebarkan video terkait penembakan tersebut.

“Saya himbau untuk warga Sulsel umumnya, khususnya Warga Kabupaten Bone, ini untuk menjaga agar tujuan teror tidak tercapai dan juga menjaga perasaan keluarga korban terhadap adanya kejadian memilukan ini, untuk itu agar tidak menyebarkan video terkait penembakan tersebut,” Ujarnya Saat dihubungi melalui sambungan via WhatsApp.

Dia juga menyampaikan agar menjadikan kejadian ini sebagai alat untuk mempererat Tali silaturahmi sesama muslim dan umat lainnya. (Irwan N Raju)