Berulang Kali Setubuhi Adik Ipar Penyandang Disabilitas, Seorang Laki-Laki Diamankan Polisi di Desa Binusan

NUNUKAN – Bertempat di Markas Komando Kepolisian Sektor (Polsek) Nunukan, Kepolisian Resor (Polres) Nunukan melalui Kepolisian Polsek Nunukan menggelar siaran pers terkait pengungkapan kasus kekerasan seksual terhadap seorang disabilitas, Jumat (25/10/2024) siang.

Pelaku merupakan laki-laki RZ (45) yang merupakan kakak ipar dari korban perempuan R (28) seorang disabilitas Tuna Daksa dan Tuna Grahita.

Selaku Kapolsek Nunukan, IPTU D. Barasa, S.H., M.H mengatakan kronologis kejadian yang bermula dari tahun 2023.

“Berawal pada kamis tanggal 19 September 2024, sekira pukul 06.30 WITA, diketahui korban tidak haid, dimana korban adalah seorang janda dengan 1 (satu) dan menderita kekurangan fisik (disabilitas), mendapat informasi tersebut pelapor yakni sang Ibu korban langsung mengajaknya untuk dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Desa Binusan, dan setelah di cek ternyata korban hamil dan sudah memasuki bulan ke 5,” ucap D. Barasa.

Kemudian, IPTU D. Barasa mengungkapkan setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa pelaku adalah sang kakak ipar

“Karena hanya 2 orang laki-laki yang sering ke rumah korban, akhirnya setelah diinterogasi, didapati bahwa pelakunya merupakan kakak ipar yang selama ini mengurus hidup korban untuk memandikan, juga mengganti pakaian dan sebagainya,” ucap D. Barasa.

Diketahui bahwa pelaku telah melakukan tindakan asusila tersebut berulangkali dari tahun 2023 hingga bulan Maret 2024, disaat sang ibu korban sedang tidak berada di rumah.

Lalu, Kapolsek Nunukan tersebut menjelaskan bahwa awalnya keluarga pihak korban tidak mau melaporkan ke polisi namun setelah dibujuk akhirnya keluarga pun melakukan laporan ke polisi.

“Sebenarnya keluarga korban tidak mau dilaporkan ke polisi, jadi pihak kepolisian membantu untuk memproses karena agar terdapat efek jera terhadap pelaku yang juga tinggal tidak jauh dari rumah korban, bersama dengan itu pelaku juga rencananya akan pergi ke Sulawesi, dengan indikasi melarikan diri,” sebut Kapolsek Nunukan.

Lebih lanjut, Ia menerangkan modus operandi yang dilakukan oleh pelaku akibat sering memandikan ataupun mengganti baju korban.

“Menurut keterangan RZ, modusnya dikarenakan sering membantu mengurus korban sehingga melakukan perbuatan tersebut, hingga akhirnya korban saat ini hamil dengan umur kandungan 8 bulan,” tuturnya.

Setelah diamankan, ditemukan barang bukti berupa 1 lembar kaos warna biru, 1 lembar celana pendek warna hitam les merah, 1 lembar baju Singlet warna coklat dan 1 lembar celana pendek warna biru les merah.

Adapun pelaku dipersangkakan pasal 6 huruf c UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual JO pasal 15 ayat 1 huruf a, huruf u, dan huruf h UU RI Nomor 12 Tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual dengan ancaman hukuman penjara paling lama 12 tahun denda Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).

(nam/nam)

Mantan Wabup Malinau Topan Amrullah Akui Tak Harmonis dengan Bupati, Tidak Dilibatkan Dalam Beberapa Kebijakan

MALINAU – Masa kampanye Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Utara, tak lama lagi akan segera usai. Riuh rendah dan suasana perpolitikan di Kaltara kian memanas.

Terlebih sejak banyaknya berita miring terkait ketidak harmonisan antara salah satu pasangan calon (Paslon) Nomor 02 -Zainal Paliwang dan Paslon Nomor 03 Yansen TP. Keduanya pasangan petahana yang kini maju masing-masing dengan pasangan berbeda di Pilkada 2024.

Situasi ini membuat awak media, tertarik untuk mengulik lebih jauh bagaimana latar belakang birokrasi salah satu paslon Pilgub Kaltara kali ini, dalam masa kepemimpinan sebagai kepala daerah saat itu.

Secara eksklusif awak media  berkesempatan mewawancarai secara langsung Wakil Bupati Malinau, Topan Amrullah, Spd, M.Si, di kediamannya pada Rabu siang (23/10/2024).

Diketahui, Topan kala itu duduk sebagai Wakil Bupati Malinau 2 periode,  2011-2016 dan 2016-2021 mendampingi Bupati Malinau, Yansen TP. Kala itu dikenal dengan akronim Yatop.

Saat disinggung soal hubungan antara Bupati dan Wakil Bupati kalau itu, Taupan menjawabnya apa adanya.

“Kalau secara personal nggak ya (tetap baik-baik saka). Tapi kalau di bidang pemerintahan iya (kurang harmonis). Misalnya penentuan pejabat-pejabat, ini apakah polanya seperti itu saya kurang paham, itu sudah disusun oleh tim seleksi dan tinggal finishing dan kita gak punya waktu untuk membaca siapa-siapa aja yang promosi,” ujarnya.

Begitu pun soal membagian tupoksi kerja, Topan menjelaskan soal tupoksi kerja sebagai seorang Wakil Bupati.

“Tupoksi Wakil adalah pengawasan, maka dia harus fokus pada bidang pengawasan dan bisa memaksimalkan kerjasama. Saya sangat menyadari bahwa wakil itu tidak punya kewenangan, yang bersifat kewenangan dan kebijakan itu hanya ada pada pimpinan daerah, sehingga kalau kita memahami posisi itu sebagai wakil, saya kira tidak akan ada masalah dengan posisi pimpinan,” ungkap Topan.

Apakah posisinya sebagai wakil tidak merasa “ditinggalkan” oleh bupati? Menjawab pertanyaan tersebut, Topan pun mengisahkan kondisi kala itu.

“Kalau merasa ditinggalkan, sepertinya ya tanda kutip yah, kalau ditinggalkan secara personal kayaknya nggak waktu itu. Memang dalam kesempatan-kesempatan yang bersifat resmi pemerintahan, kalau beliau berhalangan selalu dilimpahkan ke saya, tapi itu tadi dalam hal kebijakan penentuan pejabat-pejabat daerah, itu sudah disusun jauh-jauh hari, kemudian kita rapat itu sudah finalisasi. Sehingga kita tidak punya waktu melihat siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan promosi, padahal fungsi wakil tadi kan pengawasan, harusnya diberi kesempatan agak lama lah untuk mempelajari itu, paling tidak seminggu, ” ungkapnya. Jadi sejatinya Topan pada masa itu merasa tidak terlalu banyak terlibat.

Lebih jauh lagi, saat disinggung soal tren tidak harmonisnya hubungan antara kepala daerah dan wakil di beberapa kota lainnya di Indonesia, Topan menegaskan bahwa pada dasarnya bila wakil menyadari fungsinya sebagai pengawasan, tidak dalam posisi kebijakan apalagi kebijakan anggaran.

“Tidak akan menjadi masalah dengan pasangan kita. Tetapi tat kala posisi wakil sudah menuntut lebih dan mendapatkan kebijakan yang “sama” dengan kepala daerahnya, inilah yang akan menjadi masalah”, ujarnya.

“Sempat ada beberapa kali yang tidak pas, pada saat menentukan posisi jabatan-jabatan, dan saya tidak hadir dalam pelantikan karena tidak sesuai dengan hasil rapat, berubahnya belakangan. Dan bentuk protes saya terhadap pimpinan, saya tidak hadir dalam pelantikan tersebut”, imbuhnya.

Dan sebagai penutup sesi wawancara kami, Topan sempat menyampaikan pesan khususnya pada Yansen TP selaku Calon Gubernur Kaltara.

“Saya sangat paham beliau adalah seorang birokrat murni, bahwa beliau 8 tahun menjadi Sekda, 2 tahun menjadi Staff Ahli Gubernur, kemudian 10 tahun menjadi Bupati, kemudian 3 tahun lebih menjadi Wakil Gubernur, ya saya kira beliau secara kompetensi birokratnya memang memenuhi syarat. Cuman kan kita harus pahami, bahwa masyarakat ini kan tidak paham-paham amat dengan yang birokrasi itu, masyarakat ini inginnya pimpinan itu mudah ditemui, tidak terlalu protokoler, sehingga mereka merasa inilah pemimpin yang kami pilih. Jadi harapannya, tentu beliau dalam menyampaikan program-programnya, ya sesuai dengan visi misi,” bebernya. (*)

Dipadati Ribuan Relawan, Calon Bupati Pasangan Nomor Urut 03 Irwan Sabri Gelar Konsolidasi Akbar

NUNUKAN – Pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Nunukan nomor urut 03, H. Irwan Sabri, S.E – Hermanus, S.Sos, menggelar konsolidasi akbar “IRAMA Menuju Arah Perubahan” di Gedung Akbar, Kamis (24/10/2024) malam.

Diketahui pasangan dengan jargon “IRAMA Energi Perubahan” tersebut akan bertarung dengan 2 paslon lainnya dalam merebut kursi kepemimpinan Kab. Nunukan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Selain H. Irwan Sabri, hadir juga pada kegiatan Konsolidasi, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kab. Nunukan, Ryan Antoni, Saddam Husein, Andre Pratama, anggota DPRD Kalimantan Utara (Kaltara), Arming, perwakilan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Rusmani Rusli dan Sekretaris DPP Partai Golongan Karya (Golkar), Alibaba

Kegiatan konsolidasi dimulai dengan sebuah acara simbolis adat yang dilakukan oleh pemuka adat Ka’i Andi Arifin, hingga dilanjutkan dengan orasi dari anggota DPRD Kab. Nunukan dan Kaltara, hingga perwakilan dari partai pengusung Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P dan Golkar.

Selaku Calon Bupati Nunukan dari nomor urut 03, H. Irwan Sabri, S.E mengatakan rasa terima kasih kepada masyarakat yang hadir hingga partai pengusung.

“Saya sangat bersyukur pada malam hari ini, atas kehadiran masyarakat Kab. Nunukan tentunya saya juga berterima kasih ke teman-teman partai koalisi yang sudah bekerja maksimal,” ujar Irwan Sabri.

Kemudian, Ia menjelaskan konsolidasi digelar berdasarkan inisiasi dari salah seorang tokoh masyarakat relawan paslon 03.

“Ini konsolidasi akbar dimana yang diinisiasi oleh salah satu pendukung kita yakni seorang tokoh masyarakat di kelurahan Nunukan Tengah,” sebut Irwan Sabri.

Dikatakannya bahwa konsolidasi berfokus pada wilayah Nunukan Tengah hingga Nunukan Barat.

Terkait Visi Misi, Irwan Sabri mengungkapkan bahwa terdapat 17 program unggulan yang disampaikan kepada masyarakat.

“Program unggulan kami itu ada 17, dimana salah satunya memastikan ktersediaan air bersih aman dan terkendali, listrik juga kita akan selesaikan dengan  cara bekerjasama pihak PLN bagaimanapun solusinya, lalu 200 rumah untuk warga kurang mampu, kemudian baju sekolah gratis untuk peserta didik pertama SD dan SMP, kemudian kita akan berikan per kecamatan 1 alat berat, lalu 100 Km jalan tani,” ungkapnya.

“Selanjutnya 5 Km jalan penghubung antar kecamatan dan desa, kemudian kita akan berikan 1000 beasiswa, lalu berikan 1 starlink untuk kecamatan yang membutuhkan, lalu bantuan pupuk dan bibit kepada petani kita,” jelasnya.

Lebih lanjut soal permasalahan stabilisasi ekonomi rumput laut, calon Bupati dari pasangan nomor urut 03 tersebut menerangkan bahwa dengan cara melalui kebijakan daerah.

“Tentunya kita akan menstabilkan harga rumput laut melalui peraturan daerah, dimana artinya harga rumput laut ini bukan kebijakan pemerintah daerah tapi kita akan bekerjasama dengan perusahaan daerah nanti kita maksimalkan beserta dengan pihak-pihak ketiga selaku investor,” kata Calon Bupati Nunukan tersebut.

Terakhir, Ia berharap di 27 November nantinya dapat memenangkan Pilkada serentak sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nunukan.

“Tentu kita harus optimis dulu, kalau tidak optimis kita tidak bisa bertarung, jadi harapannya nanti di 27 November 2024 kita bisa memenangkan Pilkada untuk memimpin Kab. Nunukan ke arah yang lebih baik,” harap Irwan Sabri.

Adapun selain orasi, dilakukan juga pembacaan Naskah Deklarasi yang dipimpin oleh Andre Pratama, lalu diikuti oleh ribuan relawan IRAMA pulau Nunukan yang hadir memadati gedung.

(nam/nam)

Eksistensi Forum Pemred SMSI dan Program Menjelang HPN

Jakarta – Kamis (24/10/2024), Forum Pemred Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) terus menunjukkan eksistensinya dalam dunia pers nasional dengan berbagai kegiatan menjelang perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2024. Kegiatan ini mencakup pemberitaan di media, roadshow keliling instansi pemerintah, kementerian, serta audiensi dengan berbagai pihak strategis termasuk menteri dari seluruh kementerian terkait.

Ketua Umum SMSI, Firdaus, dalam pertemuan hari ini, menegaskan pentingnya persiapan formal, termasuk pengiriman surat ke berbagai kementerian serta lembaga.

“Kita harus segera melakukan langkah-langkah konkret untuk memperkuat hubungan dengan pemerintah dan memperluas jaringan kerja. Surat-surat yang diperlukan harus segera dikirim untuk memastikan koordinasi yang baik antara SMSI dan berbagai kementerian,” tegas Firdaus.

Dia juga menekankan pentingnya membangun interaksi yang legal formal dengan menginventarisasi ketua-ketua SMSI di daerah.

“Dengan adanya komunikasi yang efektif, tentu dapat lebih mudah menyampaikan aspirasi dan kebutuhan anggota di berbagai daerah,” tambahnya.

Program-program yang tengah disiapkan juga menyentuh berbagai aspek penting, termasuk bidang pendidikan yang dikoordinasikan oleh Haresti. Program ini mencakup pelatihan internal anggota, workshop untuk meningkatkan penggunaan media sosial demi menjangkau pembaca yang lebih luas, serta seminar dan webinar yang relevan dengan kebutuhan media digital saat ini. Selain itu, rencana kegiatan sosial melalui pengabdian masyarakat dan dialog kebangsaan akan dilakukan sebagai upaya SMSI untuk memperkuat eksistensinya di masyarakat.

Dalam rangkaian acara tersebut, SMSI juga akan memperingati HUT dengan menggelar lomba penulisan dan fotografi, serta pameran tentang pers yang menyoroti kontribusi media terhadap pembangunan bangsa. Tak ketinggalan, anggota SMSI juga akan menulis bersama untuk meluncurkan sebuah buku yang menandai pencapaian organisasi ini.

Terkait isu transportasi, Edison, anggota forum, mengungkapkan rencana diskusi untuk mengatasi kemacetan dan masalah transportasi publik yang akan diadakan pada minggu ketiga November, tepatnya 20 November 2024, di Hall Dewan Pers.

Acara ini akan melibatkan narasumber dari berbagai sektor, seperti Dirjen Perhubungan Darat dan Laut, Kakorlantas, pengamat transportasi, Jasa Marga, serta Bappenas. Acara ini akan dipimpin oleh Dar Edi Yoga sebagai penanggung jawab, Rio Winto sebagai ketua panitia, dan Hesti sebagai sekretaris.

Melalui berbagai program tersebut, SMSI berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mengembangkan media siber dan menjaga integritas pers sebagai pilar demokrasi.

(*)

Kompor ditinggal Memasak, tiga rumah di Awangpone Bone ludes Terbakar

KOMPOR DITINGGAL MEMASAK, T

Bone -Berandankrinews.comb. Kelalaian dalam memasak mengakibatkan tiga unit rumah di Dusun Nipa, Desa Mallari, Kecamatan Awangpone, Kabupaten Bone, hangus terbakar. Peristiwa yang terjadi pada Kamis (24/10) sore ini menimbulkan kerugian material ditaksir mencapai Rp 500 juta.

Api pertama kali muncul dari dapur rumah Ridwan (44), seorang petani yang sedang memasak namun meninggalkan kompornya tanpa pengawasan. Ketika api membesar, Ridwan yang baru kembali ke rumah berusaha memadamkan api bersama warga sekitar menggunakan peralatan seadanya.

“Sayangnya api terlanjur membesar dan merambat ke rumah tetangga,” ujar Plt Kasi Humas Polres Bone Iptu Rayendra Muchtar melalui keterangan pesan singkat.

Api kemudian menjalar ke rumah Sabri (32), juga seorang petani, dan selanjutnya ke rumah Rosmiati (55), seorang ibu rumah tangga. Ketiga rumah yang berdekatan tersebut akhirnya hangus rata dengan tanah. Selain bangunan, satu unit traktor tangan juga ikut terbakar dalam kejadian tersebut.

Petugas pemadam kebakaran Pemkab Bone mengerahkan empat unit mobil damkar dan berhasil memadamkan api sekitar pukul 16.55 WITA, atau sekitar 1,5 jam setelah api pertama kali muncul. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Menanggapi kejadian ini, Kapolres Bone AKBP Erwin Syah, S.I.K. mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keselamatan di dapur:

“Sebagian besar kebakaran rumah berawal dari dapur. Warga harus ekstra hati-hati, terutama saat memasak,” jelasnya.

Beberapa tips keselamatan yang perlu diperhatikan:
1. Jangan pernah meninggalkan kompor menyala tanpa pengawasan
2. Pastikan kompor dalam kondisi baik dan tidak bocor
3. Jauhkan benda mudah terbakar dari area memasak
4. Sediakan alat pemadam api ringan di dapur

Untuk antisipasi kebakaran, warga dianjurkan untuk:
– Menyimpan nomor telepon pemadam kebakaran
– Mengetahui jalur evakuasi rumah
– Menyiapkan peralatan darurat seperti ember dan selang air
– Rutin mengecek instalasi listrik
– Memastikan jarak aman antar rumah

“Pencegahan selalu lebih baik. Kerugian akibat kebakaran bisa mencapai ratusan juta rupiah, belum termasuk dampak psikologis dan sosialnya,” tambahnya.

Saat ini, pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kejadian ini, sementara warga sekitar bergotong-royong membantu para korban yang kehilangan tempat tinggal.