NUNUKAN – Memasuki hari ke-4 Program TMMD ke-105 TA. 2019, Kodim 0911/Nunukan memastikan pekerjaan pembangunan jembatan selesai tepat waktu.
”Kegiatan pengerjaan Jembatan mengerahkan anggota Satgas TMMD yang tediri dari Kodim 0911/Nunukan, Yonif Raider 613/Raja Alam Tarakan, Lanal Nunukan (AL), Radar Tarakan (AU) dan Polres Nunukan serta warga masyarakat setempat,” ujar Dandim, Senin (15/7/19).
Saat dikonfirmasi di lokasi terpisah, Komandan SSK Satgas TMMD Kapten Inf Alim Ibrohim menyampaikan, pengerjaan jembatan tersebut dimulai sejak Pra TMMD bulan Juni yang lalu dan sampai hari ini sudah mencapai 70 persen.
”Satgas TMMD optimis dapat menyelesaikan pembangunan jembatan seNunukanm tanggal 8 Agustus 2019, yang merupakan batas berakhirnya TMMD, ” ujar Kapten Alim.
Diungkapkan Kapten Alim, cepatnya proses pengerjaan jembatan ini tidak lepas dari Laprian masyarakat setempat yang ikut membantu dengan semangat, anggota Satgas TMMD yang tidak mengenal lelah terus bekerja walaupun cuaca tidak menentu terkadang hujan turun.
NUNUKAN – Dansatgas TMMD ke-105 Kodim 0911/Nunukan Letkol Czi Abdillah Arif, S.IP mengerahkan sebanyak 150 personel Satgas TMMD ke Kecamatan Sebatik Utara, Kecamatan yang terletak di Kabupaten Nunukan ini menjadi pusat pelaksanaan kegiatan TMMD Kodim 0911/Nunukan tahun 2019. Dua Desa Yang menjadi sasaran TMMD yaitu Desa Lapri dan Desa Seberang.
Dikatakan Dandim 0911 Nunukan, Senin (15/7/19), program TMMD ada pengerjaan fisik seperti, Pembukaan badan jalan sepanjang 1,3 Kilometer, pembangunan dua titik jembatan dan pembangunan MCK. Sedangkan pengerjaan non fisik berupa penyuluhan bela negara, penyuluhan wawasan kebangsaan dan pelayanan kesehatan, penyuluhan pertanian, pendidikan, hukum dan kamtibmas, narkoba serta penyuluhan agama, bahaya teroris dan paham radikalisme.
Pemerintah Kabupaten Nunukan apresiasi kegiatan TMMD Ke-105 tahun 2019 yang dilaksanakan Kodim 0911/Nunukan bersama Satgasnya. Melalui TMMD tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam percepatan pembangunan pedesaan.
“Pemkab sangat mengapresiasi dan mendukung program TMMD tersebut. Dengan Kemanunggalan TNI dan masyarakat dapat mempercepat laju pembangunan daerah,”ungkap Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE,MM.
NUNUKAN (Kaltara)– Pembangunan jalan di Desa Lapri, Kecamtan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan oleh Satgas TMMD ke-105 Tahun 2019 Kodim 0911/Nunukan, terus dipacu hingga pengerjaannya mencapai 100 persen sesuai yang diharapkan bersama.
Hal itu dikatakan Pasi Ter Kodim 0911/Nunukan, Kapten Inf Eko Dariyanto yang ditemui di Posko TMMD, Senin (15/7//2019) menyebutkan, pembangunan jalan itu dijadwalkan selesai 100 persesn sesuai target.
“Hari ini pengerjaan pembangunan jalan TMMD ke-105 sudah mencapai 45 persen. Insya Allah pembangunan jalan tersebut kita pacu sampai 100 persen selesai bila perlu sebelum penutupan kegiatan TMMD pada 8 Agustus 2019 mendatang,” sebutnya.
Pada kesempatan itu, Kapten Eko mengucapakan terimakasih kepada masyarakat Desa Lapri yang sudah bersemangat, saling bahu membahu dan berbaur dengan anggota satgas TMMD ke-105 dalam pengerjaan jalan. Sehingga jalan tersebut dapat dimanfaatkan oleh Masyarakat.
Sementara itu Dansatgas TMMD Kodim 0911/Nunukan Letkol Czi Abdillah Arif, S. IP mengatakan pengerjaan pembangunan jalan desa tersebut sesuai dengan yang diharapkan dan bisa selesai tepat waktu seperti yang sudah dijadwalkan.
Letkol Arif juga berterimakasih kepada masyarakat Lapri dan jajarannya yang sudah bekerja tanpa mengenal lelah menyelesaikan tugasnya hingga selesai tepat waktu.
“Dengan pembangunan jalan TMMD ke-105 tahun 2019 ini, harapan kita supaya masyarakat Desa Lapri dapat meningkatkan tarap perekonomian, kesejahteraan dan sebagai tanda kenangan dikemudian hari,” pungkasnya.
Nunukan (Kaltara) – Festival Crossborder Nunukan kembali hadir di Nunukan, bertempat di area Gelanggang Olahraga (GOR) Dwikora Nunukan, acara ini dibuka secara resmi oleh Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, SE.,MM pada Sabtu (13/07).
Dalam sambutannya Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menyampaikan bahwa salah satu tujuan diadakannya Festival Crossborder Tahun 2019 ini adalah merupakan upaya untuk meningkatkan perekonomian di perbatasan yang didorong dengan penyelenggaraan even even pariwisata.
“ atas terselenggaranya kegiatan ini, saya selaku pemerintah daerah kabupaten Nunukan mengucapkan terima kasih atas dukungan penuh dari kementerian pariwisata republik indonesia. semoga dengan dukungannya ini kehadiran negara di perbatasan semakin dirasakan oleh masyarakat”, tutur Bupati Laura membuka sambutannya.
Laura berharap agar kerjasama yang baik dari semua lapisan masyarakat dalam berbagai tingkatan harus dioptimalkan guna suksesnya acara ini karena hal ini merupakan tanggung jawab bersama. dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan potensi yang dimiliki oleh kabupaten Nunukan bisa diexsplore lebih luas.
Lebih lanjut disampaikan bahwa berbicara tentang potensi daerah, kabupaten Nunukan ini adalah daerah yang memiliki berjuta potensi yang dapat dikembangkan. berada di perbatasan seharusnya bukan menjadi penghalang bagi kita untuk dapat berkembang. Laura mengajak kepada semua lapisan masyarakat untuk menanamkan dalam pola pikir bahwa predikat daerah perbatasan yang disandang ini adalah sebuah potensi luar biasa yang tidak dimiliki oleh semua daerah.
“Ada banyak yang bisa dikerjakan, mari bersama pemerintah daerah kita membangun semua sektor yang ada di kabupaten Nunukan ini, dengan komitmen yang kuat ini saya yakin kesejahteraan masyarakat kabupaten Nunukan dapat terus meningkat dan stigma negatif tentang daerah perbatasan dapat dipupus”, tambahnya optimis.
Menurut Laura, sumber daya alam, adat istiadat dan budaya, ekonomi perbatasan, kuliner masyarakat, sumberdaya manusia, dan masih banyak yang lainnya adalah contoh potensi yang dapat digali dan dikembangkan. Dengan adanya Festival Crossborder diharapkan agar dapat benar benar dimanfaatkan oleh semua pihak sebagai salah satu media untuk memunculkan potensi potensi tersebut.
“Dengan kemasan yang baik maka acara ini akan menarik bagi masyarakat yang ada di kabupaten Nunukan ataupun wisatawan yang ada di luar kabupaten Nunukan, bahkan wisatawan dari luar negeri tidak menutup kemungkinan tertarik apabila kita dapat mengemasnya dengan baik”, tuturnya lebih lanjut.
Di akhir sambutannya, Bupati Laura menyampaikan beberapa pesannya. Yang pertama adalah agar seluruh lapisan masyarakat mendukung pelaksanaan Festival ini.
“Mari jadikan festival ini sebagai salah satu destinasi wisata dan hiburan bagi kita semua, ajak seluruh sanak keluarga untuk menikmati aneka potensi yang ada, mari jadikan Festival Crossborder Nunukan tahun 2019 ini sebagai pestanya rakyat Nunukan”, imbuhnya.
Pesan yang kedua ditujukan kepada pihak penyelenggara dan dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga serta SKPD yang terlibat dalam kepanitiaan ini agar bersama – sama mensukseskan dan memberikan yang terbaik dalam pelaksanaan acara.
“Koordinasi dan konsolidasi harus terus dikedepannya dalam mensukseskan kegiatan ini, keindahan alam semesta di Nunukan adalah sebuah keindahan yang tak bisa digapai hanya dengan kata – kata olehnya itu mari kita gali bersama”, tuturnya lebih lanjut.
Pesan yang ketiga, Bupati Laura berharap agar pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pariwisata RI agar tidak jemu jemunya mendukung kemajuan bidang pariwisata di kabupaten Nunukan ini.
“Dan terima kasih tak lupa saya sampaikan atas dukungan dan kerjasamanya yang intensif selama ini, kiranya kerjasama ini dapat terus kita jalin dan bahkan dikembangkan di kemudian hari, sebab kebahagiaan yang kita rasakan saat ini belumlah sempurna sebelum kita merasakan keindahan alam perbatasan”, tambah Laura.
Dan pesan keempat sebagai penutup, Laura berharap kepada para pengunjung untuk tetap menjaga kebersihan di sekitar lokasi kegiatan.
Tampak turut hadir dalam acara pembukaan Staf Khusus Menteri Pariwisata Bidang Informasi Teknologi Sam Sriyono, Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung, Konsulat RI di Tawau Sulistiyo Djati Ismojo, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara Andi Muhammad Akbar, Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Unsur Forkopimda Kabpaten Nunukan, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus,S.IP, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Robby Nahak Serang,S.H, Kepala Dinas Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga Drs. Syafarudin, dan Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Nunukan.
Hiburan utama di panggung pada malam tersebut adalah tampilnya artis ibukota Uut Permatasari yang menghibur penonton dengan meriah. (HUMAS)
Nunukan (Kaltara)- Pentingnya pendidikan Al- Quran pada usia dini sebagai wadah generasi penerus di masa yang akan datang di kabupaten Nunukan dengan menghasilkan anak yang memiliki karakter yang baik serta mencintai Al-Quran, hal tersebut disampaikan oleh Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafid SE MM saat meresmikan Yayasan Izzatul Quran Nunukan pada Senin (15/7) di Ruko Tanah Merah Lamhidjung
“Pendidikan Anak Usia dini Adalah pondasi Karakter, jika pondasinya kokoh maka seluruh unsur struktur bangunan diatasnya memiliki pijakan yang kuat,” ujarnya mencontohkan.
Hal itu juga akan terjadi sebaliknya, jika pondasi anak rapuh maka betapun setelah periode usia dini, maka bangunan pendidikan karakter itu akan mudah runtuh, sebagaimana perumpamaan bahwa otak manusia pada usia dini ibarat kapas yang mudah menyerap air yang tak mengenal apakah air tersebut air kotor maupun air yang bersih. Sehingga di masa usia dini adalah waktu tepat untuk mengenalkan dan menanamkan sikap-sikap positif yang bisa berguna di masa yang akan datang.
Laura menambahkan dengan keberadaan Yayasan Izzatul Quran untuk menumbuhkan dan mengembangkan segi-segi positif, membangkitkan bakat-bakat yang terpendam pada anak, meluruskan kecenderungan dari sifat yang tidak baik dengan mengarahkan akhlak yang terpuji, menguatkan keyakinan bahwa tujuan utama dari penciptaan manusia.
“Salah satu tugas orang tua dan pendidik adalah mengajarkan anak yakni pendidikan agama, salah satu yang dilakukan oleh orang tua dalam membiasakan pendidikan agama dengan mengajarkan anak membaca dan menghafalkan Al- Quran.
Ibu dua putri ini juga menyampaikan bahwa para pengajar dan orang tua untuk terus melakukan komunikasi dengan baik dan menjadi sangat penting untuk memantau perkembangan anak, karena terkadang para orang tua sibuk dengan pekerjaan sehari-harinya sehingga perkembangan anak terkadang terabaikan.
Sekretaris Yayasan Izzatul Quran, Netty ST menyampaikan Yayasan Izzatul Qur’an baru berdiri bulan ini, namun embrionya sudah berjalan sekitar dua tahun lebih yang lebih dikenal dengan Madrasah Qur’ani Nunukan telah melaksanakan beberapa kegiatan pendidikan atau pembinaan Islam, melalui pembelajaran Al Qur’an. Pertama yaitu BBQ khusus Dewasa yang telah diikuti sekitar 1000 masyarakat Nunukan hingga sebatik, Taqwa bina baca Al Qur’an untuk anak2 yang telah diikuti sekitar 300 pelajar usia TK hingga SMP selain itu juga membina anak-anak rohani islam (rohis) ditingkat SMA, kelas Bahasa Arab Berbakti, Terjemah Al Qur’an.
Disampaikan, Program TAUD SAQU Al Izzah ini merupakan yang pertama kalinya di Kaltara, dan telah berdiri lebih dari 100 cabang di berbagai tempat di Indonesia hingga di Malaysia hingga Australia. Program ini berjalan atas kerja sama Yayasan ‘Izzatul Qur’an Nunukan dengan Yayasan Islamic Center Wadi Mubarak Bogor, yang telah dikenal sebagai pusat pendidikan Al Qur’an di Indonesia.
“Meskipun dengan kesederhanaan dan keterbatasan sekolah yang kami miliki saat ini, tidak menjadi hambatan untuk tetap menuntut ilmu karena keberhasilan utama pendidikan tidak sekedar dinilai karena ruang atau bangkunya, tapi adanya interaksi ilmu dan adab dari guru terhadap murid. Jiwa murid dan guru yang saling ikhlas dan bersemangat dalam belajar dan mengajar, menjadi kunci keberhasilan diterimanya ilmu, terlebih ilmu yang bersumber dan dihafal dari Al Qur’an,” ungkap Netty.
Netty menambahkan Yayasan izzatul Quran Nunukan founding mother nya yaitu Ustadz Bambang Galih setiawan SPd, Ustadzah Wardah dan Ustdazah Netti ST berawal dari hanya sebuah gerakan pemberantasan buta aksara dlm membaca alquran dgn sebuah organisasi dgn nama Madrasah Qurani Nunukan.
“Dulunya selama dua tahun berjalan di gedung veteran eks. Gedung bioskop Lama, berkat dukungan dan support dari masyarakat dan jamaah sehingga dapat menggunakan gedung ini,” ungkapnya mengakhiri. (Humas)