Kepala BNNP Kaltara Lakukan Kuker dan Silahturahmi di Desa Maspul

Nunukan-Kepala Badan Narkotika Nasional (BNNP) Kalimantan Utara, Kombes Pol. Drs Herry Dahana, SH M. Si bersama rombongan melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi di Desa Maspul Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, Jumat (9/8/19).

Kunjungan tersebut dilakukan di Desa Maspul menginggat desa tersebut merupakan salah satu desa yang mendeklarasikan diri sebagai desa bersih narkoba (Bersinar).

Dalam sambutan Kepala Desa Maspul, Agus Salim hanya mengucapkan terimakasih kepada BNN RI yang telah memberikan atensi khusus kepada Desanya.

“Terima kasih untuk BNN, mulai dari BNNK Nunukan, BNNP Kaltara hingga BNN Pusat semuanya telah mendukung Maspul Bersinar (bersih narkoba) semenjak deklarasi tahun 2015 hingga saat ini,” tuturnya.

Sementara itu, Dalam Sambutan Kepala BNNK Nunukan, Kompol Lamuati, SH menyampaikan terimakasih setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Desa Maspul yang telah aktif dalam mendukung Maspul Bersinar.

“Jangan sampai kita lengah, pantau dan awasi terus setiap ada orang baru yang mencurigakan masuk ke Desa ini. Tidak hanya maspul yang terkenal karena duriannya, tapi juga harus terkenal dengan bersinarnya” Tegas Lamuati

Pada Kesempatan itu, Kepala BNNP Kaltara, Kombes Pol. Drs Herry Dahana, SH M. Si menuturkan jika Dirinya baru dua hari yang lalu melakukan serah terima jabatan sebagai kepala BNNP Kaltara yang baru.

“Walau masih baru dua hari, saya langsung mengagendakan kunjungan kerja ke Desa Maspul, karena Desa Maspul ini bagaikan magnet yang menarik saya untuk berkunjung meskipun ombak besar menghadang perjalanan kami”, Jelasnya.

Dia menambahkan, Kedepannya BNNP Kaltara akan membuatkan program kelanjutan guna mendukung Desa Bersinar ini dan Saya secara berkala akan mengunjungi Pulau Sebatik.

“Saya berharap desa-desa disekitar maspul dan desa lain di pulau Sebatik segera berlomba-lomba mewujudkan Desa Bersinar, mengingat tingkat kerawanan di kawasan perbatasan yang tergolong tinggi,”tandasnya.

Usai memberikan sambutan, Kepala BNNP Kaltara melanjutkan dengan memberikan kenang-kenangan kepada Kepala Desa Maspul dan Camat Sebatik Tengah Serta pemberian souvenir kepada para penggiat anti narkoba yang telah dibentuk bulan lalu oleh BNNK Nunukan.

Kegiatan tersebut ditutup dengan ramah tamah dengan menikmati buah hasil alam Desa Maspul. (Humas BNNK Nunukan/Red)

BP3TKI Nunukan bersama TKI Gelar Kegiatan Kerja Bakti di Pelabuhan Tunon Taka Nunukan

Nunukan-Dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke 74, Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) bersama 50 Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang dideportasi Kamis kemarin, mengelar kegiatan kerja bakti di Pelabuhan Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Jumat (9/8/19).

Kepala Bp3tki AKBP Hotma Victor Sihombing bersama PMI Deportasi

Kepala BP3TKI Nunukan, AKBP Hotma Victor Sihombing mengatakan, kegiatan yang kita gelar ini adalah dalam rangka menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia Ke 74, kami dari BP3TKI Nunukan dan PMI deportasi melakukan sesuatu untuk masyarakat Nunukan dengan melakukan kerja bakti dengan bersih-bersih disekitaran pelabuhan Tunon Taka.

Dalam aksi Bakti Sosial atau kerja bakti ini, BP3TKI melibatkan 50 PMI deportasi, dari 157 orang dan 25 orang karyawan BP3TKI.

“Kita melibatkan 50 orang TKI Deportasi dari 157 orang, yang kita libatkan ini yang masih muda untuk membantu kita, Sementara dari bp3tki kami juga turunkan sebanyak 25 orang” ujar Victor.

Dikatakan Kepala BP3TKI, Pelayanan ini sangat positif dan semoga dapat menjadi contoh bagi institusi lainnya di Kabupaten Nunukan dalam rangka merayakan HUT Proklamasi RI Ke 74 dengan melakukan hal-hal yang positif dan bermanfaat untuk masyarakat banyak.

“Tidak hanya dalam menyambut HUT Kemerdekaan Republik Indonesia saja, kita akan usahakan kegiatan seperti ini bisa rutin,” jelasnya. (OV)

Jelang Munas Golkar, Mencoba Memetakan Suara Stake Holder Golkar

Jakarta — Partai Golkar yang merupakan partai yang paling demokratis dalam menyelenggarakan Musyawarah Nasional untuk memilih bakal Calon Ketua Umum sangatlah menarik untuk dilakukan sebuah penelitian untuk memfoto kinerja Partai Golkar selama Pemilu 2019 dan Tokoh Golkar yang Layak untuk menjadi tokoh nomor 1 dipartai Golkar alias sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Karena itu Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) tertarik untuk melakukan penelitian terkait phenomena jelang Munas Partai Golkar, LKPI akan mengukur bagaimana pandangan masyarakat terhadap Partai Golkar pasca pemilu, bagaimana kinerja kepemimpinan Partai Golkar dibawah kepengurusan yang dipimpin Airlangga Hartarto, dan siapakah tokoh Golkar yang menjadi pilihan masyarakat untuk memimpin Partai Golkar di Munas nanti.

Penelitian ini dilakukan menggunakan survei jajak pendapat masyarakat di 34 provinsi dan 478 Kota/kabupaten.

Dengan mengambil sampel sebanyak 2450 responden dengan mengunakan metode cluster stage random sampling yang ditentukan dari total pemilih Partai Golkar pada Pemilu 2019 yaitu sebanyak 17.229.789 pemilih yang tersebar diseluruh Indonesia.

Dimana Teknik sampling di daerah digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu.

Survei ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% dan margin of Error +/- 1.98 %.Survei ini dilakukan sejak 27 Juli s/d 8 Agustus 2019.

Dari 2450 responden yang terpilih mereka terdiri dari Kader Partai Golkar, Pengurus Partai Golkar dan sayap Partai, Simpatisan Partai Golkar dan pemilih Partai Golkar dipemilu 2019.

Hasil Temuan Survei Ketika 2450 responden ditanyakan bagaimana kinerja Pengurus Partai Golkar dalam Pemilu 2019 dibawah kepemimpinan Airlangga Hartarto dengan perolehan suara sebesar 17.229.789 pemilih maka jawabannya sebanyak 52,6 % merasa sangat puas dengan kinerja Partai Golkar, dan puas sebanyak 37,3 persen, tidak puas 7,7 % dan selebihnya tidak menjawab.

Mereka yang menyatakan puas dan sangat puas terhadap kinerja Partai Golkar beralasan pasca badai di Partai Golkar sejak kepemimpinan ganda dan dijadikannya Setya Novanto sebagai pesakitan KPK, bukanlah tugas gampang mengembalikan Partai Golkar menjadi Partai papan atas.

Dalam survei juga ditemukan bahwa sebanyak 88,7 persen responden menyatakan puas dengan kinerja kader Partai Golkar yang berada di pemerintahan dan legislative mulai dari tingkat Pusat hingga kabupaten/Kota, dalam hal memenuhi aspirasi para pemilih Golkar dan hanya 11,3 persen saja yang tidak puas.

Dalam survei juga ditanyakan kepada 2450 responden dengan pertanyaan terbuka apakah Airlangga Hartarto masih layak untuk memimpin Partai Golkar kembali ? Dari 2450 responden sebanyak 70,9 persen menyatakan Airlangga Hartarto dianggap layak untuk kembali memimpin Partai Golkar dan sebanyak 10,9 persen menyatakan tidak layak lagi, sebanyak 18,2 persen belum menjawab layak atau tidak layak.

Dalam survei juga diajukan nama nama tokoh kepada 2450 responden, dengan diberikan pertanyaan siapakah dari tokoh- tokoh Golkar ini jika Munas digelar hari ini maka Jawaban dari 2450 Responden tersebut ditemukan tokoh-tokoh Kader Golkar untuk menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar yang paling banyak dipilih responden yaitu Airlangga Hartarto 66,3 %, lalu disusul Agus Gumiwang 7,2 %, Bambang Soesatyo 6,4% , Azis Syamsudin 6,3 %, Indra Bambang Utoyo 3,2%, Ahmad Doli Kurnia 2,6 % dan Yorrys Raweyai 1,6 % dan yang tidak memberikan pilihan sebanyak 6.4 %.

Dari temuan ini sangat jelas bahwa mayoritas stake holder Partai Golkar yang terdiri Fungsionaris, Kader, Simpatisan dan pemilih Partai Golkar masih menginginkan kepemimpinan Airlangga Hartarto untuk memimpin Partai Golkar kembali.

Sedangkan terkait perolehan kursi DPR RI di Pemilu 2019 yang hanya 85 kursi atau menurun 6 kursi dari 91 kursi hasil pemilu 2014.

Mayoritas stake holder Partai Golkar menilai itu merupakan prestasi yang harus mendapat apresiasi luar biasa mengingat kompleksitas problematika Partai Golkar yang begitu kompleks serta pendeknya waktu yang hanya 1,5 tahun dalam mengkonsolidasikan Partai Golkar yang secara terus menerus didera masalah untuk menghadapi Pemilu 2019. Demikian hasil perbincangan awak media dengan Widodo Tri Sektianto Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI) di Jakarta, Jumat, (09/08/2019). (fri)

Pemprov Sumbang Hewan Qurban ke Lapas Tarakan dan Nunukan

TARAKAN – Untuk menyambut Hari Raya Iduladha 1440 hijriah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) menyumbangkan hewan qurban berjenis sapi kepada 2 lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Provinsi Kaltara. Yakni, Lapas Klas IIA Tarakan dan Lapas Klas IIB Nunukan. Masing-masing 1 ekor sapi. Demikian disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie saat melakukan penyerahan hewan qurban kepada Lapas Klas IIA Tarakan, Rabu (7/8) siang.

Selain kepada 2 Lapas tersebut, Pemprov juga menyerahkan sejumlah hewan qurban kepada beberapa masjid dan lembaga di Kaltara. “Di Tarakan ini, khusus sumbangan Pemprov Kaltara ada 4 sapi yang disumbangkan. Di antaranya, untuk Lapas Tarakan, Masjid Al-Ma’arif, Pesantren Hidayatullah Karungan dan lainnya. Selebihnya dibagikan ke setiap kabupaten yang ada di Kaltara,” tutur Irianto.

Terkait penyerahan hewan qurban di Lapas Klas IIA Tarakan, Gubernur berharap sumbangan ini dapat membuktikan kehadiran Pemprov Kaltara. Sekaligus sebagai salah satu upaya Pemprov Kaltara untuk mengajak warga binaan untuk dapat berbuat lebih baik dari sebelumnya. Dan, dapat diterima kehadirannya di tengah masyarakat dengan berbagai prestasi dan karya. “Tadi, Plh Kalapas Klas IIA Tarakan, Khaeruddin menyampaikan harapan untuk perluasan rumah ibadah (masjid) yang sudah kelebihan jamaah. Soal ini, Pemprov Kaltara akan berupaya memberikan bantuan sesuai kewenangan dan kemampuan keuangan daerah,” urai Gubernur. Di tempat yang sama, Gubernur secara simbolis menyerahkan hewan qurban kepada para penerimanya di Tarakan.

SANTUNI WARGA KURANG MAMPU

Selama kunjungan kerjanya di Tarakan, Gubernur juga sempat menyantuni warga kurang mampu. Yakni, Heni, 34 tahun yang beralamat di Pasar Lingkas RT 24 RW 1 No. 60 Kelurahan Sebengkok Kecamatan Tarakan Tengah. “Sebagai bukti simpati Pemprov Kaltara terhadap keberadaan warga kurang mampu, kami memberikan bantuan kursi roda kepada Bu Heni sekaligus menyantuninya. Beliau adalah janda dengan anak 1 yang tinggal menumpang dengan orang lain,” ucap Irianto.

Di wilayah tersebut, Gubernur bersama istri, Hj Rita Ratina dan putra bungsunya, Arkanata Akram juga berkeliling Pasar Lingkas. Gubernur juga sempat meninjau pembangunan septic tank komunal di RT 24 Sebengkok. “Ini dibangun dengan APBN, dengan tujuan untuk meningkatkan sanitasi warga setempat. Di Sebengkok sendiri, ada 2 fasilitas sejenis yang dibangun,” ungkap Gubernur.

Dari Pasar Lingkas, Gubernur dan rombongan melakukan salat Dzuhur berjamaah di Masjid Nurul Yaqin Sebengkok Waru, Tarakan. Disitu, Gubernur menyerahkan sumbangan hewan qurban berupa 1 ekor sapi kepada pengurus masjid. “Ini sumbangan kami sekeluarga secara pribadi,” jelas Irianto.

Selain itu, Gubernur juga menyerahkan bantuan keuangan kepada pengurus KBBKT-KU Kota Tarakan untuk pembelian hewan qurban. “Atas nama pribadi, keluarga dan Pemprov Kaltara, saya mengucapkan selamat Hari Raya Iduladha 1440 H, mohon maaf lahir batin, dan semoga kita semua dapat dikumpulkan didalam surga Allah SWT kelak,” tutup Gubernur.(humas)

Gubernur Ingatkan Hasil Evaluasi Harus Jadi Langkah Perbaikan

TARAKAN – Evaluasi, merupakan bagian penting dari penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Sebab, evaluasi digunakan untuk menilai apakah yang dikerjakan sudah bermanfaat bagi masyarakat. Juga, apakah yang dikerjakan telah memenuhi target atau tidak dan lainnya.

Sementara hasilnya, penting sebagai feedback untuk melakukan langkah perbaikan saat melaksanakan tugas di masa mendatang. Demikian disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie saat membuka Pertemuan Evaluasi Program Dalam Upaya Penyelesaian Masalah Kesehatan Masyarakat Tingkat Provinsi Kalimantan Utara di Kayan Multifunction Hall-Hotel Tarakan Plaza, Rabu (7/8).

Dikatakan Gubernur, urusan kesehatan menjadi perhatian khusus Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara. “Salah satu perwujudannya, adalah kehadiran dan kebijakan pemerintah di bidang kesehatan. Bukan sekedar retorika atau janji semata,” urai Irianto.

Kesehatan, menurut Gubernur adalah manifestasi martabat sebuah bangsa. Dari itu, masyarakat juga tenaga kesehatan harus berpikir untuk maju dengan mengubah apa yang dilakukan selama ini lewat perubahan cara berpikir dan karakter.

“Pemerintah Indonesia, pada era Presiden Joko Widodo menempatkan isu kesehatan pada Nawa Cita ke-5. Dimana, isunya adalah meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Untuk itu, dimanifestasikan lewat alokasi APBN berbentuk DAK (Dana Alokasi Khusus). Disamping melalui APBD kabupaten, kota juga provinsi,” ulas Gubernur.

Sebagai bahan evaluasi, Irianto juga memaparkan data pembangunan kesehatan di Kaltara. Sesuai informasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltara, Indeks Keluarga Sehat (IKS) masih dibawah rata-rata nasional, yakni 0,218 persen. Lebih rinci, berdasarkan kunjungan keluarga dan intervensi awal program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga (PIS-PK) Provinsi Kaltara, status pendataan Kabupaten Bulungan sudah mendata keluarga sebanyak 31.089, Nunukan 14.114, Tarakan 22.769, Malinau 470, dan Tana Tidung 2.375. “Hal ini juga mempunyai kendala dalam pelaksanaan pendataan PIS-PK ini, termasuk pencapaian IKS yang masih rendah. Salah satunya, lantaran adanya perbedaan jumlah KK di desa dengan hasil pendataan yang dilakukan petugas Puskesmas,” jelas Irianto.

Di Kaltara sendiri, ada 5 isu strategis kesehatan. Dimana, pencapaian target prioritas kesehatan atas 5 isu strategis tersebut pada triwulan II 2019, untuk persentase cakupan imunisasi dasar lengkap di Kaltara sebesar 4.069 (29,2 persen) dari total sasaran 13.917, data status gizi (sangat pendek) usia 0-59 sebesar 569 kasus, untuk jumlah kasus tuberculosis Provinsi Kaltara sebanyak 465 dengan persentase CDR sebanyak 50 persen. Lalu, untuk capaian program pengendalian penyakit tidak menular, seluruh Puskesmas telah melaksanaan pemeriksaan IVA Sadanis, 4 kabupaten/kota yang sudah memiliki regulasi KTR, jumlah Puskesmas yang melaksanakan Pandu PTM Terpadu sebanyak 16 dari 56 Puskesmas dan persentase Puskesmas yang melaksanakan deteksi dini katarak dan kasus rujukan sebesar 91 persen.

“Berdasarkan data 10 besar penyakit di Kaltara sendiri, penyakit ketiga terbesar paling banyak diderita masyarakat adalah hipertensi, jantung koroner dan stroke, sedangkan untuk kasus kematian ibu periode Januari-Juni 2019 sebanyak 9 kasus, dan kematian neonatal 0-28 hari sebanyak 62 kasus,” beber Gubernur.

Selain itu, Pemprov Kaltara juga telah menyusun rencana aksi daerah pencapaian target prioritas pembangunan kesehatan melalui 5 isu strategis bidang kesehatan 2019-2024, yakni penurunan angka kematian ibu dan neonatal, penurunan prevalensi stunting, percepatan eliminasi tubercolosis, pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta peningkatan cakupan dan mutu imunisasi, adalah meningkatkan fungsi koordinasi antar dinas kesehatan (Dinkes) kabupaten, kota dan Puskesmas serta layanan kesehatan, memperkuat pembinaan, monitoring dan supervisi fasilitatif ke kabupaten dan kota, pertemuan lintas program dan lintas sektor yang membahas penguatan intervensi semua lini terkait 5 isu strategis, peningkatan kapasitas tenaga kesehatan yang terus dilaksanakan menggunakan dana APBN dan APBD, serta optimalisasi kegiatan-kegiatan yang melibatkan lintas sektor, salah satunya gerakan sayang ibu. “Saya minta baca, pahami dan laksanakan rencana aksi tersebut. Pertama, kita harus menurunkan angka kematian ibu dan anak,” tutup Irianto.(humas)