Gubernur Apresiasi Kinerja Tim Dokter Terbang Beri Pelayanan di Long Berang, 7 Jam dari Malinau Kota

TANJUNG SELOR – Pelayanan kesehatan melalui program Dokter Terbang yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus bergulir. Terkini, program yang merupakan gagasan langsung Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie itu, digelar di Desa Long Berang, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau.

Selama 3 hari, sejak 28 hingga 30 Agustus lalu, program inovasi pelayanan kesehatan ini, mampu melayani ratusan pasien. Pada layanan tersebut, Pemprov melalui Dinas Kesehatan melibatkan beberapa dokter dan perawat. Termasuk dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis anak.

Untuk diketahui, Desa Long Berang termasuk salah satu desa terpencil di Kaltara. Menuju ke Long Berang, tim menggunakan pilihan jalur sungai. Perjalanan ditempuh sekitar 7 jam dari ibukota kabupaten (Malinau Kota). Lokasi pelayanan adalah Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Desa Long Berang. “Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal, termasuk hingga ke pelosok sekalipun akan dilakukan. Saya atas nama warga Kaltara mengapresiasi dan berterima kasih atas kegigihan dan perjuangan juga integritas yang ditunjukkan oleh tim dokter yang terlibat,” kata Gubernur.

Hingga pelayanan selesai, sebanyak 134 pasien berhasil dilayani program layanan kesehatan bermetode jemput bola ini. Rinciannya, 56 pasien anak dan 78 pasien dewasa. “Pasiennya, bukan hanya dari Long Berang, tapi juga desa sekitar. Seperti Desa Long Sulit, Long Simau, Long Mekatip, Lung Barang (Mentarang Hulu) dan lainnya,” timpal kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara Usman. Guna diketahui, sejak 2014 hingga Agustus 2019, Dokter Terbang sudah melayani sebanyak 8.835 pasien dari wilayah daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan Terluar (DTPK).

JADI PERHATIAN KHUSUS

Baru-baru ini, bertempat di Kampus Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI Pejompongan, Gubernur menjadi mentor pada Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat I Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Suriansyah. Sebagai mentor, Gubernur tentu mengapresiasi proyek perubahan (Proper) yang disajikan. Proper dengan judul “Strategi Kaltara Sehat Melalui Optimalisasi Layanan Dokter Terbang di Daerah Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan di Provinsi Kalimantan Utara” ini, kata Gubernur merupakan salah satu perhatian khusus pemerintah saat ini.

Dikatakannya, Kaltara memiliki wilayah yang cukup luas, sehingga perlu dilakukan terobosan untuk mempercepat akses pelayanan kesehatan terhadap masyarakat DTPK. “Upaya pelayanan kesehatan DTPK di Kaltara sangat mendapat perhatian khusus. Salah satunya melalui program dokter terbang yang sudah kita jalankan sejak 2014 lalu ini,” ucap Gubernur.

Terpenuhinya layanan kesehatan bermutu di DTPK juga akan turut mengkonsolidasi persatuan nasional dan menjaga keutuhan NKRI. Pasalnya, jika pelayanan kesehatan terlihat timpang, maka akan timbul keinginan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak dari negara tetangga. “Untuk itu, hak masyarakat perbatasan dan pedalaman agar mendapatkan layanan kesehatan harus terpenuhi,” jelas Irianto.

Seperti diketahui, Kaltara memiliki 56 Puskesmas yang tersebar di 5 kabupaten/kota. Namun, pelayanan di Puskesmas hanya pada tingkat dokter umum, padahal ada beberapa penyakit yang semestinya menjadi kompetensi doktet spesialis atau tindakan medik spesialistik. Karena itu selayaknya, masyarakat di DTPK juga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari dokter spesialis untuk penyakit-penyakit tertentu. Dengan begitu, pelayanan kesehatan di DTPK dapat berjalan optimal serta memenuhi Nawacita ke-5 Presiden Joko Widodo. Program Dokter Terbang merupakan pelayanan kesehatan untuk daerah DTPK yang kesulitan akses mendapatkan pelayanan kesehatan.(humas)

Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo menutup perlombaan Musabaqah Hifdzil Quran, ini harapannya.

WAJO – Panitia Masjid Ibadurrahman Pinceng Pute menyemarakkan tahun baru Islam 1441 Hijriyah / 2019 Masehi dengan mengadakan Musabaqah Hifdzil Quran 1 juz, 5 juz dan 10 juz di Masjid Ibadurrahman Kelurahan Mattirotappareng Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo dan ditutup malam ini Senin 9 September 2019.

Adapun laporan dari Ketua Panitia yang menyatakan bahwa lomba Hifdzil Qur’an se Kecamatan Tempe yang ditutup malam ini adalah inisiatif panitia masjid dengan memperlombakan cabang yang terdiri dari lomba 1 juz, 5 juz dan 10 juz.

Sambutan dari Kementerian Agama Kabupaten Wajo yang dibawakan oleh H. Idman Salewe yang menyampaikan bahwa Kementerian Agama Kabupaten Wajo sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh panitia Masjid Ibadurrahman Pinceng Pute dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1440 Hijriah 2019 Masehi, dan menyatakan kalau kegiatan ini merupakan kegiatan yang istimewa.

“Dari beberapa Masjid yang ada di Kabupaten Wajo, utamanya di Kecamatan Tempe ini, mungkin satu-satunya yang mengadakan lomba seperti ini, dengan perlombaan semacam ini. Alhamdulillah kegiatan ini berdasarkan informasi yang kami terima secara lisan, kalau ada 115 pesertanya dari 3 kategori yaitu 1 juz, 5 juz dan 10 juz dan mengharapkan akan bertambah ditahun-tahun yang akan datang,” ungkapnya.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo H. Amiruddin A, S.Sos.,M.M. menyampaikan kalau acara ini luar biasa pada malam hari ini, dan mewakili Pemerintah Kabupaten Wajo, serta mewakili Bupati Wajo menyampaikan rasa syukur, rasa bangga dan rasa gembira kepada anak-anak yang begitu sabar, ikhlas dan tekun mengikuti kegiatan ini.

“Insya Allah ini akan menjadi pembuka pintu Rahmat bagi kita semua dan siapa yang mencintai Allah, Insya Allah, Allah SWT akan pasti lebih mencintainya,” tutur Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo.

Dan disampaikan kalau Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si menyampaikan salam hormat dan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya, karna sesungguhnya Bupati Wajo berkeinginan sekali hadir bersama pada malam, tapi sementara dalam perjalanan dalam melaksanakan tugas kedinasan di Palopo, yaitu mengikuti pekan budaya rumpun masyarakat Luwu serta beberapa agenda selama perjalanannya.

“Semangat dari Bapak Bupati berada pada kita semua, karena visi Pemerintahannya adalah Pemerintahan yang amanah menuju Wajo yang maju dan sejahtera, begitu juga dalam program nyata itu ada 25 program kerjanya salah satunya dengan Gerakan Masjid Cantik,” jelas H. Amiruddin A, S.Sos., M.M.

Dan dijelaskan kalau Program Gemantik ini seperti apa yang dilaksanakan sekarang ini dan juga disaksikan pada malam hari ini, jadi bukan hanya sebatas memoles Masjid itu sehingga indah, tetapi bagaimana Masjid itu juga ada banyak jemaahnya dan lengkap dengan fasilitasnya mulai dari air wudhu, kebersihan WC dan lainnya dan bagaimana memakmurkan Masjid melalui kegiatan Tahfidz Alquran seperti malam ini.

“Pemerintah Kabupaten Wajo sangat mengapresiasi apa yang digagas oleh pengurus Masjid, ini juga yang menunjukkan kalau Islam itu besar di Kabupaten Wajo dan sejarahnya kalau Wajo itu adalah Kota Santri, ini yang harus kita pertahankan, dan inilah yang akan kita terus kembangkan dan gelorakan,” harap Sekretaris Daerah.

Lebih lanjut dikatakan kalau akan menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan masyarakat, tempat bermusyawarah dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat untuk bermusyawarah dan mencari jalan terbaik, serta menyelesaikan masalah-masalah sosial di masyarakat dan lainnya, dan inilah yang menjadi harapan dari Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud.

“Nanti ada program beasiswa yang diperuntukkan kepada anak-anak kita yang menempuh pendidikan di SD, SMP, SMA bahkan Perguruan Tinggi yang memiliki kemampuan serta keterampilan dan ilmu pengetahuan serta penghafal Alquran mulai dari 10 Juz, 20 juz sampai dengan 30 juz dan ini untuk mensuport dan menumbuh kembangkan minat dari anak kita bagaimana kita ciptakan insan-insan yang Qurani,” harap H. Amiruddin A, S.Sos., M.M.

Diakhir acara dibacakan oleh ketua Panitia perlombaan para juara-juara yang berhasil keluar pada malam ini, dan penyerahan penghargaan salah satunya diminta kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Wajo untuk menyerahkannya.

( Humas Pemkab Wajo )

Bupati Wajo mengawal langsung verifikasi berkas Ganti Rugi Tanah Bendungan Passeloreng di LMAN

WAJO – Terkait aksi unjuk rasa yang berlangsung Sabtu, 7 September 2019 di Kecamatan Gilireng tepatnya di wilayah pembangunan Bendungan Passelloreng.

Segala upaya telah dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Wajo dalam hal ini Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si. dengan berkunjung langsung ke LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara).

Dengan agenda untuk membawa langsung data terkait sisa pembayaran yang belum cair dalam pembebasan lahan di lokasi Bendungan Passeloreng, dimana warga disana menghendaki pencairan segera dilaksanakan tepat waktu.

Proses ini sangat membuat kita terharu, dimana ketika Rapat pra Aksi unjuk rasa kemarin dimana Bupati Wajo memverifikasi langsung nama nama yang belum terbayarkan di LMAN, yang mana fungsi ini sebenarnya adalah merupakan tanggungjawab langsung dari beberapa unsur diantaranya BPN, BBWS, BPKP untuk melakukan proses ini, untuk ketepatan waktu pembayaran di September 2019.

Proses ini kemudian dikawal langsung oleh Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, sungguh suatu hal yang sangat luar biasa tentunya bagi seorang Kepala Daerah yang terjun langsung untuk hal hal yang demikian tersebut karna ini terkait verifikasi berkas.

Dan ini dapat dicairkan ketika sudah ada verifikasi dari LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara) tentunya ini juga sudah ada kesepakatan dengan pihak BBWS Pompengan Jeneberang melalui PPK beberapa waktu yang lalu tapi tertunda karna belum adanya kecocokan data kemarin.

Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud menyampaikan kalau data yang dia bawa kesana sudah diterima oleh LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara ) dan diverifikasi langsung oleh mereka.

“Alhamdulillah mudah mudahan di dalam bulan September 2019 ini, sudah dapat dicairkan Insya Allah, karna berkas yang kami bawa sudah diverifikasi langsung,” harap Bupati Wajo.

( Humas Pemkab Wajo )

Danrem 091/ASN Hadiri Prosesi Pembukaan Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura

KUTAI KARTANEGARA– Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Widi Prasetijono mengahadiri acara Pembukaan Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Tahun 2019 yang merupakan pesta adat Kutai Kartanegara yang di pusatkan di kawasan Museum Mulawarman Jl. Diponogoro, Kelurahan Panji Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu (8/9/2019).

Tradisi adat budaya Erau tahun ini dengan tema “Eroh Bepijak Awal Kerabat di Rakat, Kampong di Rakat, Rakyat di Rakat Be Harkat Be Berkat”. Yang akan dilaksanakan selama 7 hari yaitu mulai tanggal 8 sampai dengan 15 September 2019 dan selanjutnya akan dilaksanakan Tenggarong Internasional Folk Arts Festival (TIFAF) yang akan di mulai pada 21-29 September 2019.

Acara Erau Adat Kutai Kartanegara Ing Martadipura adalah acara yang rutin dilaksanakan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura pada setiap tahunnya. Prosesi mendirikan Tiang Ayu serta Titah Sultan dalam membuka Erau dan  Penyalaan Berong sebagai tanda dimulainya pelaksanaan Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

Disela-sela acara Danrem 091/ASN mengatakan “Kegiatan tersebut sebagai upaya melestarikan Tradisi Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura yang menjadi salah satu ikon kegiatan budaya di tanah air serta mengangkat Festival Budaya Daerah ke Kancah Internasional dengan melibatkan peserta Kesenian Rakyat,” jelasnya.

(Penrem 091/ASN)

Bupati Nunukan Siap Jadikan Mobil Esemka Sebagai Kendaraan Dinasnya

Nunukan – Sebagaimana diketahui, Jumat 6 September 2019 Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka secara resmi pabrik mobil Esemka di di PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK), Boyolali, Jawa Tengah. Kala itu Presiden menilai kualitas mobil PT Esemka sudah cukup bagus. Meskipun demikian, jika ada kekurangan, Jokowi berharap masyarakat maklum karena ini merupakan produksi pertama kali.

“Saya lihat harganya kompetitif. Saya tanya harganya (Bima-red) Rp 95 juta on the road. Feeling saya sih laku keras,” tutur Presiden.

Sedangkan terkait Jokowi berdirinya pabrik yang terletak di Desa Demangan, Kosambi, Boyolali itu, Jokowi juga menandaskan bahwa itu merupakan langkah dan upaya awal bagi merek Indonesia untuk meningkat ke level manufaktur dan membangun industri otomotif lokal.

“Banyak yang bertanya kenapa saya mau meresmikan pabrik Esemka ini. Ya karena saya ingin mendukung pengembangan industri otomotif nasional. Mendukung merek lokal, mendukung merek nasional. Itu saja jawabannya,” katanya.

Apresiasi atas lauchingnya mobil hasil karya anak bangsa tersebut datang dari berbagai pihak tak terkecuali dari Bupati Nunukan Asmin Lura Hafid. Kepala Daerah yang sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut menuturkan bahwa Esemka dapat menjadi penggugah rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

“Saya ikut bangga atas capaian anak-anak bangsa dalam menghasilkan karya berupa mobil Esemka tersebut. Walau mungkin dengan segala kekuranganya, hal ini adalah sesuatu yang sangat layak untuk diapresiasi,” tutur Laura kepada Pewarta, Minggu (8/9/2019).

Bahkan tak tanggung-tanggung, sebagai edukasi kepada masyarakat dalam penggunaan produk dalam negeri, Laura berniat menjadikan mobil Esemka sebagai kendaraan dinas untuk para pejabat dilingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan. Namun untuk mewujudkan hal tersebut tentunya harus melewati persetujuan pihak-pihak terkait

“Ya, apabila diperkenankan tentun sy sangat senang menjadikan mobil Esemka itu sebagai kendaraan dinas. Minimal sebagai Kepala Daerah, saya harus mengawali dari diri sendiri dulu baru kemudian kepada para pejabat lain di Pemkab Nunukan,” ujarnya.

Laura pun mengaku tak mau ambil pusing apabila niatnya menjadikan mobil Esemka tersebut nantinya akan mendatangkan pro maupun kontra apalagi persepsi negatif karena seorang Kepala Daerah memakai mobil dinas bikinan dalam negeri. Karena sepanjang tidak menabrak aturan perundang-undangan dan etika, menurutnya hal tersebut adalah hal yang bisa dilakukan.

“Pro dan kontra tetap ada. Tentang anggapan orang yang bahwa seorang Kepala Daerah memakai mobil dalam negeri, kita jangan malu. Justru kita harus bangga menggunakan mobil dalam negeri. Kalau ada yang mempertanyakan bahwa selama ini mobil dinas saya adalah bikinan luar ngeri, ya saya mengakuinya, tapi mobil dinas tersebut ada sebelum mobil Esemka diluncurkan,” tegas wanita berparas ayu tersebut. (eddy/Str)