IJW Desak Dewan Pers Berhentikan Sementara PWI sebagai Konstituen hingga PWI Gate Dituntaskan

Jakarta -Berandankrinews.com. Indonesian Journalist Watch (IJW) surati Dewan Pers agar berhentikan sementara organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dari keanggotaan Dewan Pers. IJW mendesak agar organisasi pers peternak koruptor itu dikeluarkan dari keanggotaan sebagai konstituen Dewan Pers hingga masalah PWI Gate yang telah merusak nama organisasi PWI dan Jurnalis seluruh Indonesia dituntaskan.

Hal itu disampaikan Ketua Umum IJW, HM. Jusuf Rizal, S.H., kepada media ini, Kamis, 20 Juni 2024. Surat IJW Nomor :0015/IJW/Dewan Pers-PWI/V/2024, tertanggal 15 Juni 2024 tersebut ditandatangani Ketua Umum IJW, HM. Jusuf Rizal, S.H., ditujukan kepada Ketua Dewan Pers, dan ditembuskan ke Presiden RI, Jokowi; Wapres RI, KH. Ma’ruf Amin; Menkominfo, Budi Arie; Mendagri, Tito Karnavian, serta Kapolri, Listyo Sigit Prabowo.

Selain itu, surat yang sama juga dikirimkan ke Ketua Komisi I DPR RI, Muetya Hafid; Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat, Sasongko Tedjo; Dewan Peasehat PWI Pusat, Ilham Bintang; dan para Ketua PWI Propinsi seluruh Indonesia; Tidak hanya itu, IJW juga mengirimkan tembusan suratnya kepada para Gubernur, Bupati, Walikota se Indonesia, serta para Kapolda, Kapolres dan Kapolresta di seluruh Indonesia.

Kepada media di Jakarta, Ketua Umum IJW, HM. Jusuf Rizal,SH membenarkan jika IJW telah mengirimkan surat ke Dewan Pers terkait masalah kasus PWI Gate yang tidak kunjung selesai itu. Ini telah merusak nama dan citra, tidak hanya organisasi PWI, tapi juga insan pers di seluruh Indonesia.

Sebagaimana diketahui kasus PWI Gate merupakan kasus korupsi dan atau penggelapan dana hibah BUMN yang dibungkus dalih sebagai dana sponsorship kegiatan UKW (Uji Kompetensi Wartawan) dari Forum Humas BUMN senilai Rp. 1,7 milyar (sebelumnya disebut Rp.2,9 M – red) dari total Rp.6 milyar. PWI Gate pertama kali dilansir Ketua Dewan Kehormatan (DK) PWI Pusat, Sasongko Tedjo.

Ada empat orang pengurus harian PWI Pusat yang terlibat yaitu Ketum PWI, Hendri Ch Bangun, wartawan Kompas; Sekjen, Sayid Iskandarsyah, media Mimbar; Wabendum, M. Ihsan dari Warta Ekonomi; dan Direktur UKM, Syarif Hidayatullah, media Indopos.co.id, Group Jawa Pos. DK PWI Pusat per tanggal 16 April 2024 telah berikan sangsi keras kepada dedengkot koruptor Hendri Ch Bangun dan merekomendasikan pemecatan sebagai pengurus harian PWI Pusat kepada tiga pengurus lainnya yang terlibat.

“Sudah seharusnya memang Dewan Pers turun tangan sebagaimana peran dan fungsinya di Pasal 15 UU Pers Nomor 40 Tahun 1999. Apalagi PWI adalah konstituennya. Dewan Pers harus memiliki tanggung jawab terhadap runtuhnya etika dan moralitas wartawan binaannya,” ujar Jusuf Rizal, pria berdarah Madura-Batak yang merupakan anggota PWI era Masdun Pranoto itu.

Disebutkan bahwa kasus penggelapan dana oleh pengurus harian PWI Pusat telah merusak nama baik jurnalis secara umum serta nama besar organisasi PWI yang dibangun selama ini. Gara-gara ulah empat oknum jurnalis, dedengkot koruptor PWI Pusat binaan Dewan pecundang Pers itu, membuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi wartawan juga ikut rusak.

“Dewan Pers harus memberikan sanksi pemberhentian sementara organisasi PWI dari Dewan Pers sampai kasus PWI Gate selesai,” tegas Jusuf Rizal.

Jusuf Riizal juga mengatakan bahwa faktor yang membuat Dewan Pers selama ini sudah seperti tuhan disebabkan tidak adanya pihak yang mengawasi Dewan Pers. Padahal sebagaimana UU Pers Nomor 40 tahun 1999 Pasal 17, masyarakat memiliki peran dalam mengawasi, mengkritisi dan memberikan masukan. Ini yang terjadi sekian puluh tahun.

“Kedepan kami IJW sebagaimana amanat UU Pers 40 Tahun 1999 Pasal 17 akan mengawasi, mengkritisi dan memberikan masukan yang konstruktif agar Dewan Pers tidak dijalankan sesukanya, seperti dalam kasus Sambo, dimana Dewan Pers saat itu jadi alat. IJW telah memiliki jaringan hampir di seluruh propinsi dan akan menjadi mata dan telinga terhadap kinerja Dewan Pers maupun industri pers,” sebut Jusuf Rizal yang juga menjabat sebagai Presiden LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA).

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, akibat terlilit kasus yang menghebohkan seluruh jagat media di tanah air ini, 2 pengurus harian PWI Pusat telah hengkang dari kedudukan mereka sebagai pengurus. Pertama adalah Wabendum Muhamad Ihsan yang mengundurkan diri dengan alasan ingin fokus mengurus bisnisnya yang terganggu akibat PWI Gate, dan kedua Sekjen, Sayid Iskandarsyah yang dipecat oleh Dewan Kehormatan PWI karena dianggap mbalelo dan melawan keputusan Dewan Kehormatan. (TIM/Red).

140 Kepala Desa dan 143 BPD di Kabupaten Nunukan Terima SK Perpanjangan Masa Jabatan

NUNUKAN- Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid mengukuhkan dan menyerahkan SK Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Se Kabupaten Nunukan sebanyak 283 orang yang terdiri dari 140 Kepala Desa dan 143 BPD, Kamis (20/6).

Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2024 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dimana masa jabatan Kepala Desan dan BPD yang awalnya hanya 6 tahun diperpanjang menjadi 8 tahun dan hanya boleh menjabat selama 2 periode.

Turut hadir menyaksikan, Ketua DPRD Kab. Nunukan Hj. Leppa, Wakil Ketua DPRD Prov. Kaltara Andi M. Akbar M. Dzuarjah, Unsur Forkopimda Kab. Nunukan, Sekretaris Daerah Kab. Nunukan Serfianus, Kepala OPD dilingkungan Pemerintah Kab. Nunukan, serta para Camat.

Pada kesempatan itu, Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid menyampaikan sambutannya di hadapan para Kepala Desa dan BPD Se-Kabupaten Nunukan.

Dalam sambutannya Bupati Laura tidak lupa mengucapkan selamat kepada Kepala Desa dan BPD atas penambahan masa jabatan yang diemban.

Selain itu, Bupati Laura juga mengatakan, orientasi untuk mengabdi sangat penting, karena salah satu pertimbangan kepada masa jabatan Kepala Desa dan BPD harus diperpanjang adalah supaya ada kesinambungan pembangunan di desa sehingga lebih optimal.

“Undang-undang yang baru ini juga menyebutkan bahwa akan ada penambahan alokasi dana desa secara bertahap,” ungkapnya.

Menurut Bupati, dengan kewenangan dan alokasi anggaran yang semakin besar, Pemerintah Desa akan bisa melakukan inovasi-inovasi dan kreativitas demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.

“Pada kesempatan ini, saya berharap kiranya apa yang telah dikerjakan dan bangun, kiranya bisa dilanjutkan dan dikembangkan, sehingga pembangunan yang berkelanjutan bisa benar-benar dirasakan dan bermanfaat bagi masyarakat,” tegasnya.

(PROKOMPIM)

Pemprov Apresiasi Pandangan Fraksi DPRD

TANJUNG SELOR – Mewakili Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Asisten bidang Administrasi Umum Setda Provinsi Kaltara, Pollymaart Sijabat, SKM., M.A.P., menyampaikan secara resmi Nota Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Pertanggung Jawaban APBD Tahun Anggaran 2023.

Nota Pengantar Ranperda Pertanggung Jawaban APBD Tahun 2023 disampaikan Pollymaart yang digelar di Ruang Sidang Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara, Rabu (19/6).

Dalam rapat paripurna ke 17 masa persidangan ke 2 tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPRD Kaltara, Andi Hamzah dan Sekretaris DPRD H. Mohammad Pandi, SH., M.AP., serta anggota DPRD Kaltara.

Pollymaart mewakili Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara mengucapakan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak terutama dari unsur pimpinan dan anggota DPRD Kaltara atas pencapaian opini WTP ke 10 kali berturut – turut dari BPK.

Turut hadir dalam sidang paripurna tersebut, seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta jajaran, unsur forkopimda, perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan tokoh masyarakat.

Mengenai akses pelayanan umum, kesehatan dan pendidikan, Pemprov Kaltara sadar dan terus berupaya untuk konsisten diberikan kepada masyarakat pra-sejahtera di wilayah Kaltara sebagai bentuk hadirnya negara dalam menjamin hak – hak hidup warganya.

“Terkait dengan perhatian pembangunan di wilayah perbatasan akan sekali lagi kami pastikan evaluasi dari masukan fraksi terkait pembangunan infrastruktur,” kata Pollymaart.

(dkisp)

Enam Peserta Bersaing dalam Pemilihan Duta Baca

TANJUNG SELOR – Sebanyak enam peserta dari Bulungan dan Tarakan mengikuti tahapan seleksi tertulis dan wawancara di Hotel Neo, Tanjung Selor, Rabu (19/6). Mereka bersaing dalam pemilihan Duta Baca Kaltara 2004 gelaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kaltara yang akan diumumkan 25 Juni mendatang di Kota Tarakan.

Kepala DPK Kaltara Ilham Zain mengatakan mengatakan kegiatan pemilihan duta baca merupakan upaya meningkatkan budaya membaca dan kampanye literasi di Kaltara. Sebagai ikon sekaligus ujung tombak dalam kampanye budaya membaca, duta baca harus berperan aktif untuk membantu meningkatkan indeks literasi masyarakat.

Sebab, lanjut Ilham tak hanya tentang baca dan tulis, dewasa ini, literasi terlibat dalam setiap aspek kehidupan manusia. Insan yang literat adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk mengelola, memilah dan menggunakan informasi yang diterima dari berbagai sumber guna menyejahterakan serta meningkatkan kualitas hidup.

“Duta baca harus memberikan contoh dalam gerakan literasi. Tugasnya berat karena lewat gerakan dan aktivitasnya dibutuhkan untuk mengubah pola pikir dalam membaca dan menulis. Selain itu kehadirannya harus berdampak terutama saat bersentuhan langsung dengan masyarakat,”ujarnya.

Ilham menjelaskan pemilihan Duta Baca bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang menghargai upaya keras peserta dalam memperluas wawasan literasi di tengah-tengah keberagaman dan pengalaman yang dipersembahkan oleh peserta, yang secara kolektif mewakili kekuatan pembelajaran dan pertukaran ide melalui buku-buku.

“Dalam kompetisi ini, setiap peserta adalah pemenang karena mereka telah memperkaya diri mereka sendiri melalui pengetahuan dan imajinasi yang mereka peroleh dari membaca. Namun, hanya satu di antara mereka yang akan diangkat menjadi Duta Baca, yang akan memimpin perjalanan dalam menjelajahi dunia sastra. kita sambut peserta yang telah berani tampil dan berbagi terhadap dunia sastra. Mari kita dukung mereka dan berharap mereka bisa memberi kita semua inspirasi baru,”ujarnya.

(dkisp)

“Don’t Quit” Event Pemuda Bamag Bersama OMK Kab.Nunukan.

NUNUKAN- Komisi Pemuda Bamag Kab.Nunukan menggelar Event Youth Camp yang diikuti oleh berbagai denominasi gereja yang ada di nunukan dengan berkolaborasi bersama Orang Muda katolik (OMK) Paroki St.Gabriel Nunukan. Kegiatan Youth Camp berlangsung mulai 16-18 juni dan diikuti 115 peserta dengan mengangkat tema “Don’t Quit” (1 Korintus 15:58), yang di selenggarakan di lapangan Gereja anglikan persemaian. Minggu 16 juni 2024 malam.

Kegiatan ini tidak hanya sekedar Camping bersama tetapi juga di rangkaikan dengan kegiatan Defile, Outbond,Seminar, Talent Show dan Api Unggun.

Momen Youth Camp ini sebagai wadah dalam merangkul anak-anak muda untuk lebih meningkatkan pengetahuan terkait maraknya permasalahan di kalangan anak-anak muda. Billy selaku ketua panitia penyelenggara berharap melalui kegiatan ini juga dapat membentuk karakter  anak muda Kristen dan orang muda Katolik yang lebih takut akan Tuhan.

“Kita ingin merangkul anak-anak muda di luar sana, dan tujuannya untuk menyikapi permasalah anak muda kristen seperti pergaulan bebas, narkoba, keimanan dan penyampaian materi kerohanian. Sehingga diharapkan anak muda kristen dan orang muda Katolik lebih aware membentengi dan takut akan Tuhan” tutur Billy

Bersama dengan itu penyelenggara Bimas Kristen Kemenag Nunukan Jhoni Saleh dalam sambutannya mengatakan bahwa momen ini menjadi bentuk refleksi diri bagi pemuda dalam implementasi peranan pemuda dalam bermasyarakat, bergereja serta menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.“Jangan jadikan perbedaan sebagai pemisah tetapi jadikan sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi, karna pebedaan keyakinan agama bukanlah alasan untuk berpisah atau berkonflik. Mari menjaga tali persaudaraan antar umat beragama dan saling menghormati satu sama lainnya. Jelas Jhoni

Di akhir sambutannya Jhoni berharap seluruh pemuda sebagai pemimpin bangsa masa depan untuk selalu menyebarkan kebaikan dan menjadi pemuda yang berkualitas.

“Para pemuda pemudi jadilah agen perubahan yang berkualitas, berkarya untuk negeri, menyebarkan semangat kebaikan dalam setiap tindakan, jadilah generasi muda berintegritas berdaya saing tinggi dan bertanggungjawab. Harapnya.Yance Tambaru, SE.,M.Si selaku Ketua Bamag Kab.Nunukan dalam sambutannya mengajak kepada seluruh peserta kegiatan untuk menjadi  tiang/ pilar gereja  untuk aktif dalam bidang  pelayanan dan membangun Nunukan lebih baik serta jauh dari pergaulaan bebas maupun kenakalan remaja.

“Mari aktif dalam dunia pelayanan, dan ketika di lakukan razia tidak lagi di temukan anak-anak kristen ngelem, kumpul dengan yang bukan pasangannya”. Kata YanceSelaku Ketua Dewan Pastoral Paroki St.Gabriel Nunukan Arsenius Sele juga bekesempatan menyampaikan sambutannya, di mana menurut Arsenius di tengah isu intoleransi dalam masyarakat Indonesia, maka kegiatan  dapat menjadi wadah  untuk belajar, berbagi dan bertumbuh dalam iman dan persaudaraan antar sesama umat beragama. Arsenius juga berharap melalui momen ini dapat meningkatkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

“Melalui berbagai kegiatan baik itu diskusi kelompok, sesi renungan, permainan maupun ibadah bersama, kita diharapkan dapat menggali lebih dalam nilai-nilai keagamaan dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari” Tutur Arsenius.Turut hadir dalam kegiatan ini, penyelenggara Bimas Kristen Kemenag Kab.Nunukan Jhoni Saleh, S.PAK, Ketua Bamag Kab.Nunukan Yance Tambaru, SE.,M.Si, Ketua Dewan Pastoral Paroki St.Gabriel Nunukan Arsenius Sele , Para pendeta dari berbagai denominasi gereja serta seluruh peserta kegiatan.

 

Meri/Neni