Pemukulan Gong Oleh Wakil Bupati Menandai Pembukaan MTQ Ke – XIX Kabupaten Nunukan di Sebatik

NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nunukan Hj.Sri kurtarwati Hanafiah membuka secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Kabupaten Nunukan Ke – XIX yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Astrada 88 Desa Tanjung Karang, Sebatik, Sabtu (24/02). Pembukaan MTQ ditandai dengan gong oleh Wakil Bupati Nunukan H.Hanafiah yang didampingi oleh Camat Sebatik, Ketua LPTQ dan beberapa tokoh masyarakat.

Tarian kolosal yang melibatkan lebih dari 300 orang juga ikut memeriahkan acara pembukaan MTQ yang mengusung Tema “Wujudkan generasi Al – Quran yang unggul berprestasi, bermanfaat, berkualitas, dan berkarakter”.

Hadir dalam acara pembukaan tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra yang sekaligus Ketua LPTQ Kabupaten Nunukan Abdul Munir, Kepala Kantor Kementerian Agama, Ketua MUI, Ketua FKUB, Ketua Baznas, dan para Camat se-Kabupaten Nunukan.

Wakil Bupati Hanafiah dalam sambutan menyampaikan, MTQ adalah indikator untuk mengukur sejauh mana keberhasilan proses pengajaran Al – Quran di kalangan generasi muda dan anak – anak.

Hanafiah meminta agar MTQ jangan hanya dijadikan rutinitas, atau sekedar menggugurkan kewajiban semata, tanpa diikuti oleh perbaikan kualitas dari waktu ke waktu.

“Saya berharap dari MTQ ke MTQ berikutnya selalu di iringi oleh peningkatan kualitas kita semua dalam memahami, memaknai dan mengamalkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan kita sehari – hari, karena sebagai umat muslim kita percaya bahwa hanya dengan berpegang pada Al-Qur’an, maka kita akan memperoleh kehidupan yang tenang dan tentram,” kata Hanafiah.

Sementara itu, menurut Ketua LPTQ Kabupaten Nunukan, Abdul Munir, MTQ kali ini diikuti oleh 434 peserta. Mereka akan melaksanakan MTQ selama 4 hari, yakni mulai tanggal 24 hingga 27 Februari 2024.

(PROKOMPIM)

Mantapkan Persiapan MTQ ke XIX Tingkat Kabupaten Nunukan, Ketua Harian LPTQ Kabupaten Nunukan Pimpin Rapat Kerja

NUNUKAN- Guna memantapkan persiapan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XIX tingkat Kabupaten Nunukan, panitia gelar rapat kerja bertempat di aula kantor Camat sebatik Induk. Sabtu siang (24/02)

Rapat yang dipimpin langsung oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang juga sebagai Ketua Harian LPTQ Kabupaten Nunukan Abdul Munir membahas kesiapan dari masing-masing bidang yang terlibat dalam pelaksanaan MTQ ke-XIX tingkat Kabupaten Nunukan.

Didampingi Kabag Kesra Khairil serta dari Kemenag kabupaten Nunukan, Abdul Munir mengharapkan kerja sama dari semua pihak untuk memaksimalkan persiapan pelaksanaan MTQ ke-XIX tingkat kabupaten Nunukan tahun ini.

“Semua kesiapan harus betul-betul dimaksimalkan, persiapan harus dilaksanakan dengan sematang mungkin, dan hal-hal kecil yang berkaitan dengan kegiatan tersebut juga harus menjadi perhatian dan di persiapkan dengan baik”.Ucap ketua LPTQ.

Dalam penjelasannya, koordinator dewan hakim H. Said mengatakan jumlah yang mengikuti cabang lomba sebanyak 434 orang dan diskualifikasi sebanyak 30 orang, secara keseluruhan Kafilah yang ikut sesuai surat mandat 756 orang dari seluruh kafilah dan dewan hakim 60 orang dan tim kerja, pengawas dan unsur LPTQ 40 orang, jadi yang ikut partisipasi MTQ tahun ini kurang lebih 856 orang.

(PROKOMPIM)

 

Tugu Rupiah Berdaulat, Misi Negara Pastikan Rupiah Tersedia di Seluruh Wilayah NKRI

NUNUKAN-Wakil Bupati Nunukan, H. Hanafiah beserta Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nunukan Hj. Sri Kustarwati Hanafiah menghadiri peresmian Tugu Rupiah Berdaulat yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia BI Provinsi Kalimantan Utara. Acara ini dilaksanakan di desa Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kab. Nunukan, pada Sabtu (23/2).

Hadir dalam acara ini Danlanal Nunukan, ketua DPRD Kab. Nunukan, Camat Sebatik Tengah, Kades, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, Pengusaha, dan masyarakat sekitar.

Wakil Bupati Nunukan H. Hanafiah dalam sambutannya menjelaskan sebagai Kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia, Nunukan memiliki karakteristik geografis yang unik. Kabupaten Nunukan terbagi menjadi tiga bagian yakni pulau Nunukan sebagai Ibukota administratif, Nunukan di bagian pulau besar Kalimantan, dan Pulau Sebatik yang juga merupakan bagian dari Nunukan.

“Dengan keberagaman wilayah ini, Kabupaten Nunukan memiliki tantangan tersendiri dalam hal akses, distribusi, dan juga pembangunan,” jelasnya.

Atas nama pemerintah daerah berterima kasih kepada Bank Indonesia bersama dengan Tentara Nasional Indonesia TNI serta kepada semua pihak yang terlibat di dalam usahanya selama ini, untuk memastikan peredaran uang rupiah di seluruh wilayah Kabupaten Nunukan bahkan hingga daerah yang sangat sulit dijangkau aksesnya.

Dengan peresmian Tugu Rupiah Berdaulat ini, menandakan bahwa setiap masyarakat Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan rupiah yang layak edar di Sebatik. Sebagai wujud kecintaan, kebanggaan dan pemahaman terhadap mata uang rupiah di kalangan masyarakat Kalimantan Utara khususnya di Sebatik.

Selama lima tahun terakhir masyarakat Sebatik telah memiliki kecintaan, kebanggaan, dan pemahaman terhadap mata uang Rupiah yang terus meningkat.

“Hal ini dibuktikan dengan penggunaan mata uang rupiah yang sangat meningkat drastis. Rupiah telah digunakan pada setiap transaksi baik di pasar, maupun di minimarket, atau tempat lainnya.

Tugu Rupiah Berdaulat yang dilambangkan dengan Gajah Kerdil Kalimantan yang merupakan Gajah Endemik dari Pulau Kalimantan yang habitatnya berada di Nunukan. Gajah kerdil Kalimantan merupakan salah satu hewan yang dilindungi karena jumlahnya yang terbatas.

Diakhir penutup Wabup H. Hanafiah memberikan pesan mari kita satukan tekad, kerja keras, dan langkah bersama untuk mewujudkan Rupiah yang berdaulat untuk Indonesia kuat di perbatasan terutama di Sebatik.

Deputi Gubernur Bank Indonesia BI Doni Primanto Joewono juga menyampaikan ucapan terima kasih karena kedatangannya di Kab. Nunukan sudah disambut dengan baik.

” Dengan dipilihnya pulau Sebatik sebagai tempat pembangunan Tugu Rupiah berdaulat berdasarkan dari misi negara khususnya dari BI untuk memastikan ketersediaan uang rupiah di seluruh wilayah NKRI. Selain itu rupiah juga merupakan simbol dari kedaulatan negara, oleh karena itu rupiah wajib hadir di wilayah perbatasan yang mana Pulau Sebatik berbatasan langsung dengan negara Malaysia”, tambahnya.

Doni menjelaskan tujuan BI membangun tugu rupiah berdaulat itu, untuk mengingatkan kepada masyarakat perbatasan khususnya yang berada di wilayah Sebatik untuk menggunakan rupiah dalam setiap transaksinya.

” Dan tugu rupiah ini adalah yang pertama di Indonesia”, ujar Doni.

Di akhir acara Wabup Nunukan beserta Deputi Gubernur BI meresmikan tugu rupiah berdaulat dengan ditandai pengguntingan pita serta penandatanganan prasasti.

(PROKOMPIM)

MTQ ke XIX Kabupaten Nunukan Akan diikuti 800 Kafilah

NUNUKAN -Dalam rangka persiapan Musabaqah Tilawatil Quran ( MTQ ) ke XIX Tingkat Kabupaten Nunukan panitia MTQ mengadakan gladi pemantapan pelaksanaan MTQ, yang dilaksanakan pada hari Jum’at sore di arena utama, lapangan sepak bola Astrada 88 desa Tanjung Karang Kec. Sebatik. (23/2)

Kegiatan MTQ Ke XIX akan diselenggarakan mulai tanggal 24 – 27 Februari 2024, dengan jumlah peserta yang mengikuti MTQ Tingkat Kabupaten Sekitar 800 peserta kafilah dari 13 Kecamatan di kabupaten Nunukan.

Ketua II Panitia MTQ ke XIX Tingkat Kabupaten Nunukan, Abdul Rahman dalam wawancaranya, mengatakan telah menyiapkan sembilan arena untuk cabang yang akan diperlombakan, diantaranya adalah tilawah dewasa, anak-anak, dan tuna netra (Canet) termasuk kaligrafi,”katanya.

Beberapa persiapan yang disampaikan dari panitia untuk jadi perhatian serius dalam pelaksanaan ini, mulai dari sarana lokasi arena utama MTQ, kesiapan pemondokan bagi kafilah termasuk memastikan ketersediaan air, karena pihaknya sudah mewanti-wanti hal tersebut kekeringan air di pulau Sebatik.

“Kita sudah menyiapkan kendaraan untuk pengantaran air bersih di setiap pondok kafilah, untuk mengantisipasi kehabisan air, mulai dari layak apa tidaknya tempat yang disediakan oleh pihak panitia dan tuan rumah pemondokan seperti MCK, tempat tidur dan sebagainya, penyediaan konsumsi, serta dimalam pembukaan panitia MTQ pihaknya menyiapkan tarian kolosal dengan menyiapkan peserta sebanyak 300 orang, terdiri dari ibu-ibu yang ada di empat desa di Kec. Sebatik, dalam persiapan ini sudah mencapai 90% menuju pelaksanaan MTQ Ke XIX Tingkat Kabupaten Nunukan.

(PROKOMPIM)

Sosialisasi Aplikasi Simponi Desaku Digelar di Tarakan

TARAKAN – Dinas Pemberdayaan Masayarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Kalimantan Utara melakukan sosialisasi aplikasi Simponi Desaku (Sistem Informasi Manajemen Pengolahan Data dan Pelatihan Terintegritasi Bagi Aparatur Desa di Kalimantan Utara) di Ruang Pertemuan lantai 4 SMAN 1 Tarakan, Kamis (22/2).

Launching aplikasi Simponi Desaku telah dilaksanakan pada 8 November 2023 lalu serta telah disosialisasikan dibeberapa tempat daerah di Kaltara untuk memaparkan aplikasi updating data dan pembelajaran secara daring (online) yang diperuntukkan aparatur desa yang ada di Kaltara.

Mewakili Gubernur Kaltara, Dr (HC). H. Zainal A Paliwang, M.Hum., Asisten bidang perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara, Dr. Bustan, SE, M.Si, menyampaikan bahwa di Provinsi Kaltara terdapat 477 pemerintahan desa dengan jumlah aparatur desa sebanyak 3.296 orang dan hingga saat ini aparatur desa yang telah dibina oleh DPMD Provinsi Kaltara dalam peningkatan kapasitasnya pada kurun waktu 5 tahun terakhir sejak 2019 berjumlah 787 aparatur.

“Tentu jumlah ini masih sangat jauh dari target, oleh karenanya dengan adanya aplikasi Simponi Desaku diharapkan proses pembelajaran dapat dilakukan secara berkelanjutan dengan pembinaan secara intensif,” ucapnya saat membacakan sambutan gubernur.

Untuk itu, ia mengucapkan terima kasih atas antusiasme para peserta sosialisasi aplikasi Simponi Desaku yang terdiri dari 109 orang kepala desa/perangkat desa dan 15 orang camat dari Kabupaten Malinau, serta 32 orang kepala desa/perangkat desa dan 5 orang camatvdari Kabupaten Tana Tidung.

“Saya mengharapkan kepada seluruh peserta kegiatan ini, untuk dapat bersinergi dan berkolaborasi dalam upaya pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,” ujarnya.

(dkisp)