Dorong Peningkatan PAD Melalui Produk Lokal

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) saat ini telah menerbitkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Disampaikan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr. H Suriansyah, M.A.P., ketika membuka acara Workshop Kajian Pengembangan Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Utara di Hotel Luminor, Rabu (22/5).

Dalam sambutannya Sekprov Surianyah mengungkapkan perda ini diawali dengan terbitnya Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD), Pemerintah Daerah diberi waktu 2 tahun untuk mengeluarkan perda.

“Regulasi ini mencakup jenis pajak dan tarif baru sesuai dengan HKPD, bertujuan meningkatkan PAD melalui peningkatan kualitas layanan pembayaran, kabupaten/kota di Kaltara telah mengeluarkan perda untuk mengimplementasikan UU HKPD,” kata Sekprov Suriansyah.

Sumber PAD Kaltara saat ini masih didominasi dari penerimaan transfer ke daerah atau dana perimbangan yang menyumbang 64,37 persen dari total pendapat daerah. PAD hanya menyumbang sisanya atau 34,33 persen dari total pendapatan daerah.

Berdasarkan ini, Sekprov menjelaskan PAD di Kaltara masih perlu untuk terus gali potensi – potensinya dengan terus mencari potensi pendapatan yang baru sesuai dengan potensi alam dan non alam serta kearifan lokal dimiliki.

Tambahnya, jika hanya mengharapkan sumber PAD dari transfer ke daerah maka dana pembangunan daerah tidak akan tercukupi dengan baik.

“Saya ingatkan agar sumber ekonomi harus terus kita tingkatkan, misalnya penggunaan batik lokal dan juga aksesoris lokal sangat membantu UMKM Kaltara dan membantu perputaran ekonomi masyarakat kita,”tuntasnya.

Turut hadir Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kaltara Dr. Tomy Labo, SE.,M.Si., Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltara, Mas’ud Rifai, SST., MM., Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bulungan dan Tarakan, Dr. Marso, SE., M.Si, dan kepala perangkat opd se-Kaltara.

(dkisp)

 

 

Bupati Laura Buka Rakerda ke-1 DPD TBBR Nunukan

NUNUKAN – Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid membuka Rapat Kerja Daerah ke-1 Dewan Pengurus Daerah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (DPD TBBR Nunukan) yang dilaksanakan di ruang diklat BKPSDM Nunukan, Selasa (21/05).

Turut hadir Sekretaris Daerah Serfianus, jajaran Forkopimda Nunukan, Ketua TBBR Kalimantan Utara, Ketua TBBR Kabupaten Nunukan, Ikatan Cendikiawan Dayak Nasional Kab. Nunukan, Dewan Adat Dayak Kabupaten Nunukan serta Laskar Adat Persekutuan Dayak Kalimantan Utara (LAPDKU).

Hari ini, DPD TBBR Kabupaten Nunukan melaksanakan Pasisimpungan Da Kansayan/Rapat kerja pertama dalam rangka mengembangkan organisasi dan tangguh dalam mempertahankan serta melestarikan kearifan-kearifan lokal beserta wilayah adat dari berbagai ancaman yang merusak tatanan adat istiadat dan budaya.

Selaku kepala daerah, Bupati Laura sangat menyambut baik dan mendukung secara penuh pelaksanaan kegiatan rakerda ke-1 DPD TBBR Nunukan hari ini. Oleh karena itu, Laura mengajak TBBR Nunukan untuk ikut melestarikan dan memajukan adat istiadat dan budaya dayak.

“Saya sangat senang, hari ini saya melihat bapak, ibu, dan saudara-saudara sekalian mau merawat budaya kita, mau merawat budaya dayak. Jangan dilupakan mengenai budaya, kita harus bersama-sama merawat, bersama-sama menjaga, bersama-sama memelihara agar budaya kita ini tetap terawat dengan baik”, ucapnya.

Laura pada sambutannya mengatakan bahwa kemajuan jaman saat ini tidak bisa dihindari, maka dari itu sebagai ujung tombak bagi masyarakat adat dayak agar dapat bertahan dalam era globalisasi ini, Laura berharap TBBR Nunukan mempunyai komitmen yang sangat luar biasa dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat adat dayak.

“Saya berharap melalui kesempatan yang baik ini, nantinya program kerja dan kegiatan TBBR dapat diselaraskan dengan visi misi pembangunan di wilayah Kabupaten Nunukan. Dengan harapan pelaksanaan program kerja antara TBBR dan pemerintah dapat sejalan, saling mendukung, bersinergi dan berkesinambungan guna mewujudkan kemajuan pembangunan di Kabupaten Nunukan”, ujar Laura.

Ketua TBBR Kalimantan Utara Mangku Mariono di kesempatan yang sama berharap rapat kerja itu mampu mewujudkan masyarakat Dayak dan bangsa Indonesia yang berdaulat, mandiri dan bermartabat menuju kehidupan rakyat Indonesia yang adil dan makmur.

“Saya mengharapkan rapat kerja pertama DPD TBBR Kab. Nunukan memberikan semangat baru dalam mengembangkan program-program organisasi serta menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang baik dalam rangka menghadapi berbagai tantangan jaman serta mendukung program-program pemerintah yang tentunya pro rakyat”, tutur Mariono.

(PROKOMPIM)

Gubernur Sampaikan Pesan untuk Calon Jemaah Haji Kaltara

TARAKAN – Sebanyak 439 Calon Jamaah Haji (CJH) asal Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tahun 1445 H/2024 dilepas Gubernur Kalimantan Utara, DR. (HC) H. Zainal A Paliwang, M.Hum. Pelepasan CJH kelompok terbang (kloter) 5 ini, dilakukan di Ruang Keberangkatan Bandara Internasional Juwata Tarakan, Selasa (21/5).

Hadir dalam acara tersebut kepala kantor wilayah kementerian agama provinsi Kalimantan Utara, Dr. H. Taufik Rahman, S.Ag., M.Pd., Pj. Wali Kota Tarakan, Dr. Bustan, S.E., M.Si., Kepala kantor kementerian agama kota Tarakan, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) provinsi Kalimantan Utara, Ketua MUI kota Tarakan, Ketua petugas penyelenggara ibadah haji (PPIH) kota Tarakan, Para petugas dan para jamaah calon haji.

Gubernur menyampaikan atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov) Kaltara, mengucapkan selamat atas keberangkatan jemaah haji Provinsi Kaltara tahun 1445 H/2024 M ke Tanah Suci Makkah.

Keberangkatan jemaah haji daridari provinsi ke 34 ini sesuai dengan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 1005 Tahun 2023 tentang Kuota Haji Indonesia Tahun 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Gubernur menghimbau kepada seluruh jamaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan dan pola hidup sehat secara disiplin, sehingga keseluruhan rangkaian ibadah haji dapat ditunaikan dengan baik dan sempurna.

“Hal ini penting karena ibadah haji merupakan ibadah yang menuntut kesiapan fisik. Terlebih, iklim di Tanah Suci Mekkah berbeda dengan kondisi di Indonesia. Minumlah air dicampur dengan oralit secara rutin agar tidak terjadi dehidrasi dan jangan menunggu haus,”tegasnya.

Gubernur juga mengingatkan para jamaah haji untuk berhati-hati agar tidak kehilangan barang bawaan. “Selalu jaga diri dan ikuti arahan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk memastikan keamanan dan kelancaran ibadah,”ujarnya.

Pada tahun ini, tema haji tetap “Haji Ramah Lansia”. Oleh karena itu, Gubernur berharap seluruh jamaah haji dari Kalimantan Utara dapat saling menjaga dan membantu di Tanah Suci.

“Saya berharap Bapak dan Ibu jemaah haji dapat memperluas ukhuwah islamiyah dengan sesama jamaah, terutama dengan jemaah lansia. Disiplin mengatur waktu dan mengikuti arahan pembimbing serta petugas haji yang ditunjuk juga sangat penting,”tambahnya.

Gubernur juga memberikan arahan kepada para petugas haji, baik dari Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI), Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI), Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI), Petugas Haji Daerah (PHD), dan petugas lainnya untuk melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati.

“Lakukanlah tugas sesuai amanah dan tanggung jawab, menjaga komitmen, menjauhkan ego personal dan sektoral, serta menjaga citra baik bangsa dan daerah. Ingat, kedatangan saudara di Tanah Suci adalah untuk melayani jamaah haji dan beriringan dengan tugas yang mulia, saudara juga dapat menunaikan ibadah haji,” pesannya.

Gubernur menitipkan pesan kepada seluruh jamaah haji untuk memanjatkan doa bagi Provinsi Kalimantan Utara dan Indonesia. “Berdoalah di tempat-tempat yang mustajab, agar Provinsi Kalimantan Utara dan Indonesia senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dan terhindar dari bencana dan malapetaka,”ujarnya.

“Saya atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara berdoa semoga para jemaah haji dan petugas mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugas dan ibadahnya. Selamat menunaikan ibadah haji, semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan memberikan kesehatan kepada Bapak/Ibu sekalian melaksanakan ibadah,” tuntasnya.

(dkisp)

 

 

SMAN 2 Tana Tidung Wakili Lomba Tingkat Nasional – Juara I Lomba Perpustakaan se-Kaltara

TANJUNG SELOR – SMAN 2 Tana Tidung, Kabupaten Tana Tidung dinobatkan sebagai Juara I dalam Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA tingkat Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Tahun 2024 yang diselenggarakan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (DKP) Kaltara.

Plt Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara Ir. Yosua Batara Payangan, S.T., M.Si mengungkapkan, lomba Perpustakaan SMA/SMK/MA Terbaik Tingkat Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2024 dilaksanakan 1 April – 21 Mei 2024.

Peserta yang mengikuti lomba sebanyak 8 perpustakaan dari kabupaten/kota se-Kalimantan Utara. Peserta lolos verifikasi dan nominasi lomba sebanyak 3 sekolah yang akan diumumkan sebagai pemenang pada hari ini, Selasa (21/01/024).

Berdasarkan hasil penilaian oleh tim juri, pemenang lomba pada tahun ini, juara I diraih SMAN 2 Tana Tidung. Kemudian juara II dan III, masing-masing SMKN 1 Tarakan dan SMAN 2 Tarakan.

Dia mengatakan, juara pertama pada lomba tingkat provinsi, akan diikutsertakan pada lomba perpustakaan SMA/SMK/MA terbaik tingkat Nasional.

Dikatakan, tahun ini peserta lomba masih minim. Dirinya berharap, tahun depan lebih banyak perpustakaan sekolah yang telah terakreditasi ikut dalam lomba ini, sehingga Kaltara mampu bersaing dengan provinsi lainnya.

“Diharapkan, melalui lomba terwujud kolaborasi dan sinergi pemanfaatan perpustakaan sebagai pendukung ekosistem literasi di sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan serta perpustakaan rujukan sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP),” ungkap Yosua.

Kepala DKP Kaltara mengucapkan selamat kepada para juara dalam Lomba Perpustakaan SMA/SMK/MAN tingkat Provinsi Kaltara tahun 2024 ini.

Melalui kegiatan ini, dirinya berharap SMA/SMK/MA lebih termotivasi lagi untuk meningkatkan layanan dan kualitas perpustakaannya.

Dikatakan Yosua, penentuan juara ini, telah dilakukan oleh Tim Juri Provinsi sesuai data dan fakta di lapangan, dan secara profesional.

“Perpus provinsi berkewajiban menggali potensi literasi anak-anak pelajar SMA/SMK/MAN di Kaltara. Salah satunya melalui lomba ini. Untuk itu, mari kita bersinergi. Jangan hentikan literasi di sekolah, justru terus dikembangkan,” serunya.

Berkenaan dengan literasi, Yosua mengajak Kepala Sekolah untuk tidak hanya bicara literasi secara teori, tetapi juga dibarengi dengan aksi nyata. “Ingat! Perpustakaan itu selain sebagai sarana pendidikan, juga untuk pelestarian, penelitian, informasi, dan rekreasi,” tutupnya.

(dkisp)

Pemprov Kaltara Pastikan Siswa Terdampak Kebakaran Desa Long Beluah Dapat Beasiswa Kaltara Unggul

TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) akan memastikan jaminan pendidikan para siswa keluarga korban terdampak kebakaran di Desa Long Beluah.

Hal ini disampaikan Analis Kebijakan Ahli Madya pada Biro Kesra Kaltara, H Basmar, S.Ag, saat ditemui mendampingi Gubernur Kaltara, DR (HC) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum di lokasi kebakaran Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Rabu (15/5).

H. Basmar mengungkapkan telah menerima berbagai laporan dari warga terkait korban terdampak dan khususnya kepada anak – anak yang masih bersekolah.

“Ini sudah menjadi arahan Gubernur, sehingga kita akan usahakan bantuan kepada siswa yang terdampak,” ujarnya.

Berdasarkan laporan sementara yang diterimanya terdapat 5 siswa yang rumahnya terbakar, walaupun begitu H. Basmar akan tetap mendata dan memastikan laporan tersebut, kemungkinan bisa bertambah.

Menurutnya dengan terjadinya musibah kebakaran di Desa Long Beluah, ketika orang tua mengalami musibah maka anaknya yang masih tahap menempuh pendidikan sekolah sedikit banyak akan mempengaruhinya dalam belajar.

“Mulai SMP dan SMA data siswa kita ambil Diknas, jadi kita sudah koordinasikan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten untuk memprioritas kepada siswa dan guru yang menjadi korban,” katanya.

“Kepada siswa – siswi yang menjadi korban kebakaran Desa Long Beluah akan dimasukkan dalam beasiswa Kaltara unggul,” jelasnya. H. Basmar berharap dengan beasiswa tersebut bisa cukup membantu para siswa siswi yang mengalami musibah dan tetap bersemangat dalam menimba ilmu pendidikan.

Seperti diketahui, pada tahun lalu Pemprov Kaltara telah mengalokasikan Program Beasiswa Kaltara Unggul sebesar Rp15 miliar untuk 8.295 penerima meliputi jenjang pendidikan dasar dan menengah: 2.200 penerima berprestasi akademik dan kurang mampu, masing-masing mendapatkan beasiswa jenjang pendidikan dasar sebesar Rp. 800.000 dan jenjang pendidikan menengah sebesar Rp. 1.000.000.

Kemudian, jenjang pendidikan keagamaan dalam wilayah Provinsi Kalimantan Utara: 400 penerima untuk pendidikan Madrasah Ibtida’yah/Tsanawiyah/sederajat dengan beasiswa Rp. 800.000 dan Madrasah Aliyah/sederajat dengan beasiswa Rp. 1.000.000. Lalu, jenjang pendidikan keagamaan luar wilayah Provinsi Kalimantan Utara: 50 penerima dengan beasiswa Rp. 1.000.000. Selain itu, terdapat beasiswa khusus untuk 54 penerima dengan total nilai Rp. 306.000.000.

Program ini, kata Gubernur Kaltara, DR (HC) H Zainal A Paliwang, M.Hum diharapkan dapat memberikan memberikan kesempatan berharga bagi anak-anak Kalimantan Utara untuk mengejar pendidikan tinggi.

“Program Beasiswa Kaltara Unggul diharapkan tidak hanya bermanfaat saat ini, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing di masa mendatang,” katanya.

Selain itu Gubernur menegaskan bahwa kehadiran Beasiswa Kaltara Unggul ini adalah bagian integral dari upaya mereka untuk menciptakan generasi yang unggul.

“Dengan memberikan kesempatan kepada pelajar berprestasi dan kurang mampu, serta mendukung pendidikan keagamaan, program ini diharapkan dapat merangsang semangat belajar dan memperluas akses pendidikan di seluruh wilayah provinsi,” jelasnya.

Oleh karena itu, Gubernur mengajak semua pihak, termasuk masyarakat dan lembaga pendidikan, untuk bersama-sama mendukung dan melibatkan diri dalam menyukseskan program ini.

“Semangat kolaborasi diharapkan dapat mengoptimalkan dampak positif Beasiswa Kaltara Unggul dan Insentif Guru Mengaji, menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, serta membawa manfaat jangka panjang bagi perkembangan sumber daya manusia di daerah ini,” tuntasnya.

(dkisp)