Kunjungan Kerja Pangdam V/Brawijaya di Kabupaten Nunukan.

NUNUKAN- Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid bersama dengan Ketua DPRD Kab. Nunukan Hj. Leppa, serta Unsur Forkopimda Kab. Nunukan, Kepala BP2MI Nunukan menyambut dengan hangat kedatangan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay beserta jajarannya di Pelabuhan PLBL Liem Hie Jung Nunukan. Selasa (11/5).

Saat Pangdam V/Brawijaya tiba di pelabuhan PLBL Liem Hie Jung tak lupa Bupati Laura mengucapkan ucapan selamat datang di Kabupaten Nunukan.

Sebelumnya Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay mengunjungi Wilayah Sebatik di Pos Aji Kuning serta peninjauan Patok PB-02 dan Rumah 2 negara yang ada di pulau Sebatik.

Kemudian sesampainya di Pelabuhan Plbl Liem Hie Jung, Pangdam V/Brawijaya beserta rombongan di sambut dengan tradisi Tarian dan Tepung Tawar.

(PROKOMPIM)

Menuju Pembangunan Berkelanjutan

TANJUNG SELOR – Dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Kalimantan Utara di identifikasi ada 5 isu utama dalam pelaksanaan pembangunan yang dirumuskan menjadi 11 isu strategis.

Hal ini disampaikan Gubernur Kaltara, DR (HC) H. Zainal A. Paliwang, M.Hum dalam forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RPJPD Provinsi Kaltara tahun 2025-2045, digelar di Ruang Serbaguna Lantai 1 Gedung Gadis, Senin (10/6) lalu.

“Penyusunan RPJPD pada aspek kewilayahan berpedoman pada rencana tata ruang wilayah dan dilakukan secara simultan, terkoordinasi dengan penyusunan perubahan rencana tata ruang wilayah provinsi Kalimantan Utara,”terangnya.

Dalam rancangan RPJPD Kaltara diidentifikasi ada 5 permasalahan utama dalam pelaksanaan pembangunan daerah yang selanjutnya dirumuskan menjadi 11 isu strategis, yakni akselerasi hilirisasi industri hasil sumber daya alam; transformasi ekonomi hijau dan pengembangan energi baru terbarukan; kesejahteraan dan pemerataan pembangunan wilayah; peningkatan kualitas dan daya saing SDM;

Inklusi sosial dan kesetaraan gender; penguatan ketahanan bencana dan adaptasi perubahan iklim; penguatan tata kelola lingkungan hidup; konektivitas dan aksesibilitas wilayah; infrastruktur dasar permukiman; tata kelola perbatasan; dan penguatan tata kelola yang kolaboratif berbasis digital.

Gubernur mengharapkan rumusan isu strategis tersebut selanjutnya dapat kita cermati bersama sampai pada tahap arah pembangunan yang akan kita tetapkan. Berkenaan itu, partisipasi telah diminta dari unsur legislatif, pemerintah daerah kabupaten/kota, keterwakilan dari unsur mitra kerja pemerintah.

“Kami telah meminta semua unsur untuk dapat memberikan saran/masukan lebih konkret dan memberikan gambaran kondisi daerah sesungguhnya,” jelas Gubernur.

Penyusunan RPJPD pada aspek kewilayahan berpedoman pada Rencana Tara Ruang Wilayah dan dilakukan secara simultan, serta terkoordinasi dengan penyusunan perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Utara dengan memperhatikan rekomendasi Dari Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan dokumen perencanaan pembangunan dan sektoral lainnya.

Dipaparkan, semua pihak perlu memahami bahwa RPJPD yang disusun memiliki arti penting dalam beberapa hal. Mulai dari menjadi pedoman penyusunan RPJMD; menjadi panduan penyusunan visi misi dalam pesta demokrasi pemilihan kepala daerah; dan memuat arah pembangunan yang selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional.

“Berkenaan itu, dokumen RPJPD disusun tidak hanya memperhatikan isu secara regional, isu lokal, maupun nasional, tetapi juga memperhatikan isu global (internasional),” terangnya.

Pada periode RPJPD ini, Zainal menekankan ada tanggung jawab besar untuk membawa Kaltara menuju arah yang lebih baik dan berkelanjutan. Dalam merancang RPJPD untuk dua puluh tahun ke depan, terdapat beberapa isu global yang perlu diperhatikan.

Ia melanjutkan, perubahan iklim menjadi tantangan serius yang perlu menjadi fokus perencanaan. Peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca, dan permasalahan lingkungan lainnya memerlukan strategi adaptasi dan mitigasi yang kuat.

“Dalam konteks ini, RPJPD harus mengintegrasikan kebijakan-kebijakan yang mendukung pengembangan sumber energi terbarukan, pengelolaan limbah yang berkelanjutan, dan pelestarian ekosistem alam,” ujarnya.

Perkembangan teknologi termasuk revolusi industri 5.0, disebut akan memainkan peran kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan produktivitas. oleh karena itu, perlu menyusun kebijakan yang mendukung penetrasi Teknologi Informasi Dan Komunikasi di seluruh sektor, serta memastikan agar masyarakat memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi perubahan ini.

Sementara itu, akselerasi industri hilirisasi hasil sumber daya alam (SDA) menjadi prioritas dalam memajukan sektor ekonomi. Zainal menekankan semua pihak perlu memaksimalkan nilai tambah dari hasil-hasil sumber daya alam yang dimiliki oleh Kaltara, termasuk memastikan distribusi manfaatnya kepada masyarakat secara adil.

“Dalam hal ini, tentu konektivitas merupakan elemen krusial dalam pengembangan daerah. Perbaikan infrastruktur transportasi dan teknologi informasi akan membuka akses ke wilayah-wilayah perbatasan, pedalaman dan terpencil, meningkatkan konektivitas antardaerah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi secara merata,” bebernya.

Pembangunan inklusif akan menjadi fokus utama. Setiap kebijakan harus memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari pembangunan yang kita rancang.

RPJPD ini disusun didasarkan pada prinsip-prinsip partisipatif, transparan, dan akuntabel. Setiap langkah yang diambil harus melibatkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, masyarakat, sektor swasta, akademisi, hingga media massa.

“Kolaborasi yang baik antara semua pihak ini akan memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar efektif dan tepat sasaran,” tuntasnya.

(dkisp)

 

 

BPN Nunukan Selenggarakan Sosialisasi Implementasi Sertipikat Elektronik dan Penyerahan Sertipikat Aset Pemda Kabupaten Nunukan

NUNUKAN- Mewakili Bupati Nunukan, Sekretaris Daerah Serfianus menghadiri acara Sosialisasi Implementasi Sertipikat Elektronik dan Penyerahan Sertipikat Aset Pemda Kabupaten Nunukan di Ruang Rapat VIP Lt. IV Kantor Bupati Nunukan, Senin (10/06).

Tampak hadir Ketua DPRD Kabupaten Nunukan Hj. Leppa, Forkopimda Kabupaten Nunukan serta Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Nunukan Jhon Palapa.

Dalam era digitalisasi yang terus berkembang, Pemerintah Kabupaten Nunukan berkomitemen untuk mengikuti perkembangan teknologi demi meningkatkan pelayanan publik. Salah satu langkah penting yang dilakukan adalah implementasi sertipikat elektronik dimana sertipikat elektronik ini menawarkan banyak manfaat, antara lain meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan dan keamanan data, serta mempermudah akses dan verifikasi informasi.

Sertipikat tanah elektronik dapat digunakan untuk alat pembuktian yang sah, Kementerian ATR/BPN telah berkoordinasi dengan berbagai pihak hingga terbentuklah sistem layanan sertipikat tanah elektronik. Prosesnya sudah merupakan proses elektronik bukan hanya digitalisasi scan saja, tetapi datanya sudah terbungkus secara elektronik sehingga tidak bisa diubah atau dipalsukan. Kedepannya, per bulan juni, Kantor Pertanahan Kabupaten Nunukan akan menerbitkan sertipikat elektronik baik melalui permohonan rutin, PTSL dan Redistribusi Tanah.

Pada kesempatan itu, Sekda Serfianus menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Nunukan telah menyelesaikan sertipikasi aset-aset daerah. Penyerahan sertipikat aset pemda ini merupakan bentuk transparansi dan akuntabilitas terhadap pengelolaan aset daerah. Dengan sertipikasi ini, dapat di pastikan bahwa aset-aset tersebut dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Saya berharap sosialisasi ini akan memberikan pemahaman yang lebih dalam kepada kita semua tentang pentingnya sertipikat elektronik dan pengelolaan aset daerah. Saya juga mengajak seluruh pihak yang terkait untuk bekerja sama mendukung implementasi ini, sehingga tujuan kita untuk meningkatkan pelayanan publik dapat tercapai dengan baik”, ujar Serfianus.

Di kesempatan yang sama, Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Nunukan Jhon Palapa mengungkapkan bahwa saat ini hampir seluruh bidang tanah di Kabupaten Nunukan sudah terpetakan, tahap selanjutnya adalah dengan dilakukan digitalisasi data pertanahan melalui validasi data pertanahan antara fisik dengan yuridis, juga dengan data elektronik.

“Kantor Pertanahan Kabupaten Nunukan akan berupaya memberikan layanan pertanahan berupa sertipikat tanah elektronik maupun pemberian informasi juga secara elektronik sehingga layanan bisa lebih mudah, murah, dan cepat. Saya mohon bantuan Bapak Ibu sekalian untuk dapat mensosialisasikan sertipikat elektronik ini ke masyarakat”, ungkapnya.

(PROKOMPIM)

Kembali Perkuat Pendidikan Dasar, Pemprov Kaltara Sambut Program INOVASI Fase 3

JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalimanta Utara (Kaltara) menyambut gembira Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) Fase 3 kembali bekerja di Kaltara. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Dr. H. Suriansyah, M.AP mengatakan Program INOVASI telah berhasil meningkatkan foundation skill di tingkat pendidikan dasar.

“Implementasi program literasi kerjasama dengan INOVASI di Kalimantan Utara telah terbukti sangat membantu kami dalam upaya meningkatkan literasi dan numerasi di jenjang pendidikan dasar,” ujarnya dalam Rapat Gabungan Komite Pengarah Provinsi INOVASI Fase 3 di Jakarta yang digelar Jumat (7/6) lalu.

Lebih lanjut Suriansyah mengatakan, INOVASI juga tidak hanya membantu Kaltara dalam penguatan literasi di pendidikan dasar, namun juga penguatan literasi masyarakat. Hasil dukungan itu terlihat dari kenaikan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat setiap tahun.

”Untuk itu kami sangat bersyukur dan mendukung INOVASI yang akan kembali mendampingi Kalimantan Utara dalam penguatan literasi dan numerasi,” tambahnya.

Setelah sukses berkolaborasi bersama Pemprov Kaltara sejak tahun 2017, Program INOVASI kembali diluncurkan untuk mendukung peningkatan mutu di tingkat pendidikan dasar. Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kementerian Agama (Kemenag), dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), fase ketiga dari program INOVASI ini akan mendukung implementasi serta memperkuat transformasi serta prioritas pendidikan.

“Seiring dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Australia dan Indonesia, kami senang dapat memperluas kemitraan kami di bidang pendidikan dan sekolah dasar ke lebih banyak provinsi, termasuk Jawa Barat dan Maluku,” ujar Madelaine Moss, Minister-Counsellor for Governance and Human Development, Kedutaan Besar Australia.

Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek mengatakan bahwa ekosistem pendidikan di daerah merupakan bentuk nyata dari semangat gotong royong dalam sistem pendidikan, yang telah terbukti selama masa pandemi COVID-19. Dengan gotong royong, Indonesia mampu bertahan dari hilangnya waktu belajar selama pandemi.

“Pendidikan adalah upaya jangka panjang. Dibutuhkan kolaborasi melalui ekosistem pendidikan untuk memastikan setiap anak mendapatkan layanan pendidikan yang terbaik,” tegasnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Rohmat Mulyana, menyoroti peran penting ekosistem pendidikan dalam meningkatkan kualitas madrasah. Kemenag melayani lebih dari 10 juta siswa di 87.000 madrasah yang tersebar di seluruh nusantara. Rohmat menekankan bahwa hubungan yang kuat dan kolaborasi antara para pemangku kepentingan lokal, termasuk mereka yang berasal dari sektor pendidikan Islam, mendukung Kemenag untuk menawarkan layanan pendidikan yang komprehensif, berkualitas tinggi, dan merata kepada siswa madrasah.

Pemerintah Australia dan Indonesia telah bermitra dalam program INOVASI sejak tahun 2016. Fase ketiga yang baru ini bernilai AUD 55 juta selama 4 tahun (2024-2027) dan akan mendukung Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pembelajaran inklusif dan pencapaian keterampilan dasar bagi semua siswa sekolah dasar di Indonesia.

Program ini akan memberikan dukungan dan pelatihan bagi para guru dan staf pendidikan di tingkat nasional dan provinsi, seperti di Kalimantan Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Maluku.

(dkisp)

Gubernur Apresiasi Kemeriahan MTQ IX di Tana Tidung

TIDENG PALE – Di Bawah langit malam lapangan Stadion Mini TIdeng Pale, Kabupaten Tana Tidung (KTT) pada senin (10/6) malam. Malam Pembukaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) IX Kalimantan Utara (Kaltara) berlangsung secara megah dan meriah.

Gubernur Kaltara DR. (H.C). H. Zainal A. Paliwang, SH., M.Hum., yang didampingi Wakil Gubernur Dr. Yansen TP, M.Si., beserta istri, dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltara Dr. H. Suriansyah, M.AP., hadir langsung pada malam pembukaan MTQ IX Kaltara di Bumi Upun Taka ini.

Acara diawali dengan defile ratusan peserta kafilah-kafilah dari 5 (lima) Kabupaten/Kota yang turut serta dalam MTQ ini. Yang mana juga terdapat kafilah-kafilah dari MTQ Mualaf yang juga dihelat secara bersamaan.

Setelah defile, lalu dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Quran yang dilantunkan oleh Qori Internasional H. Darwin Hasibuan, S.Pd.i., asal Sumatera Utara yang dengan lantunan indahnya mampu menyihir seluruh tamu undangan dan penonton yang hadir di sekitaran panggung utama tempat berlangsungnya acara.

Lalu Gubernur yang dalam kesempatannya memberikan sambutan, mengucapkan apresiasi serta dukungannya dalam terselenggaranya MTQ IX Kaltara dan berharap dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan lancer dan memberi keberkahan bagi semuanya.

“Kita ketahui bersama, Al-Quran merupakan sumber pengetahuan yang mengandung nilai-nilai kehidupan yang mengajarkan tentang mana yang benar dan mana yang salah, baik dan buruk,” lanjut Zainal dalam sambutannya.

Menurutnya, MTQ memiliki posisi vital dalam membangun rangka spiritual akhlak. Maka dari itu melalui MTQ ini menjadi kesempatan kita semua untuk merefleksi, berzikir serta bertafakur dalam membangun akhlak dan peradaban.

“Saya berharap, lantunan-lantunan ayat suci Al-Quran yang akan dibacakan dengan indah pada perhelatan MTQ kali ini dapat melahirkan generasi-generasi yang mempunyai kecerdasan spiritual, sosial dan moral untuk membangun bangsa dan Provinsi Kaltara pada khususnya,” tutupnya.

Setelah sambutan, Gubernur secara simbolis membuka MTQ IX yang dilakukan bersama-sama dengan tamu kehormatan lainnya dengan menembakan pointer laser menuju layar di panggung utama MTQ yang ada dihadapannya.

Dan setelah rangkaian pembukaan secara simbolis berakhir, acara dilanjutkan dengan panggung hiburan yang menampilkan Fatin Shidqqia sebagai penampil utama untuk menghibur tamu kehormatan serta ratusan masyarakat KTT yang hadir

Turut hadir juga Bupati KTT Ibrahim Ali beserta istri, Bupati Bulungan Syarwani, Wakil Bupati Malinau, Wakil Bupati Nunukan, perwakilak Pemkot Tarakan serta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltara serta para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kaltara dan KTT.

Dan rangkaian MTQ ke-IX kali ini akan dilaksanakan selama 7 (tujuh) hari, yang dimulai dari tanggal 8 Juni hingga 14 Juni 2024 mendatang.

(dkisp)