Deportasi, Sebanyak 296 Orang Pekerja Migran Indonesia Dipulangkan ke Indonesia

NUNUKAN – Ratusan orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dideportasi pemerintah Kerajaan Malaysia melalui Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada, Kamis (24/08/2023).

Sebanyak 296 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) berasal dari 17 provinsi di antarnya laki-laki dewasa 223 orang, perempuan dewasa 51 orang dan anak-anak 22 orang yang dipulangkan ke Indonesia dari negeri Jiran Malaysia.

Selaku Kepala BP3MI Kaltara, Kombes Pol. F. Jaya Ginting mengatakan, ratusan PMI yang dideportasi itu karena permasalahan diantaranya lewat masa tinggal, tidak memiliki dokumen, kriminal dan narkoba.

“Sebanyak 296 orang PMI bermasalah dipulangkan dari wilayah kerja yaitu Keke, Kinabalu dan papar, ini nanti kita tempatkan ke rusunawa sebelum kita lakukan fasilitasi pemulangan ke daerah asal,” ucap Ginting.

Selanjutnya, ia juga mengatakan ratusan PMI yang tiba di Nunukan ini, telah selesai menjalankan masa hukumannya di tiga Depot Detensi Imigrasi tersebut.

“Tentunya dari pemulangan ini kita akan memfasilitasi pekerja migran yang bermasalah, namun untuk pendataan dan administrasi serta menunggu jadwal kapal yang membawa mereka” lanjut Ginting.

Kemudian, ratusan PMI ini selanjutnya di bawa ke rumah singgah Rusunawa Nunukan untuk kemudian dilakukan pendataan oleh BP3MI sebelum nantinya dipulangkan ke daerah asalnya.

Selanjutnya, ia berharap dengan adanya pemulangan ini kedepannya tetap optimis, karena hari ini menjadi pelajaran masa lalu sehingga nantinya harus progresif terkait pencegahan TPPO.

(Wan)

Hadirkan 3 Narasumber, MPD ICMI Muda Kabupaten Nunukan Gelar Dialog Publik 

NUNUKAN – Majelis Pimpinan Daerah Ikatan Cendekiawan Muslim lndonesia (ICMI) Muda Kabupaten Nunukan menggelar acara Dialog Publik dengan tema “Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah dan Dukungan Kepada Aparat Keamanan Dalam Menangani Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kabupaten Nunukan”.

Mewakili Bupati Nunukan Hj. Asmin Laura Hafid, Kaban Kesbangpol Hasan Basri hadir dan membuka secara resmi acara tersebut di Ballroom Sayn Cafe, Jumat (25/08).

Acara Dialog Publik itu menghadirkan 3 narasumber yaitu, Kepala BP2MI Nunukan F.J Ginting, Kapolres Nunukan AKBP Taufik Nurmandia dan Komandan Lanal Nunukan Letkol Arief Kurniawan Hertanto.

Seperti yang diketahui, Kabupaten Nunukan terletak di wilayah perbatasan Indonesia dan Malaysia menjadi jalur keluar masuk TKI dari dan ke negeri Sabah dan Sarawak. TKI yang berangkat maupun yang datang melalui jalur ilegal yang dikenal jalur tikus dan jalur legal melalui darat maupun laut. Ada lima jalur yang menjadi perlintasan TKI yaitu Pulau Sebatik, Pulau Nunukan, Lumbis Ogong, Seimenggaris dan Krayan. Bahkan ada banyak titik yang jalur perlintasan TKI di sepanjang wilayah perbatasan dengan Malaysia.

Sehubungan dengan TKI yang melintas secara ilegal tujuan Malaysia khususnya negeri Sabah, maka Kabupaten Nunukan manjadi sasaran pendeportasian TKI yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai permasalahan. Permasalahan TKI sebagian besar tidak menggunakan dokumen keimigrasian yang sah, kasus narkoba, kriminal dan kelainan jiwa.

Bupati Nunukan pada sambutannya yang disampaikan oleh Hasan Basri mengatakan bahwa Pemerintah Daerah menyadari bahwa penanganan permasalahan TKI di Kabupaten Nunukan sangatlah kompleks, maka perlu kerjasama yang baik antara instansi terkait dalam penanganannya.

Pemerintah Kabupaten Nunukan sangat mendukung upaya Majelis Pimpinan Daerah ICMI Muda Kabupaten Nunukan dalam rangka penyelenggaraan acara diskusi tersebut.

“Saya berharap dan menghimbau kepada seluruh peserta diskusi untuk benar-benar serius dan sungguh-sungguh dalam memberikan saran masukan, output ini akan dapat menjadi bahan dan acuan bagi Pemerintah Daerah dan aparat keamanan serta instansi terkait lainnya untuk saling bekerja sama dalam penanganan masalah TKI yang ada di wilayah Kabupaten Nunukan”, ungkap Hasan.

(PROKOMPIM)

 

SEMAKIN TAK TERBENDUNG PEMBONGKARAN BBM ILEGAL SEMAKIN MARAK

KOLAKA – Diduga penyelundupan Solar jenis subsidi dari Wajo menuju Kolaka tepatnya di desa Donggala kec. Wolo kab. Kolaka sudah menjadi hal biasa bagi para pelaku mafia solar. Rustam bekerjasama dengan Ampi dan Hasbi selaku pemilik kapal menyelundupkan solar berjenis subsidi dgn menggunakan kapal bermuatan 5 ton.

Bahkan penyelundupan Solar jenis subsidi rencananya akan di jual dengan harga industri yang lebih tinggi, di beberapa perusahaan tambang yg berada di sekitar kec. Wolo kab. Kolaka dan sekitarnya. Dan kegiatan ini sudah berlangsung sekitar 3 THN terakhir. Kami menduga kalau mafia solar ini mempunyai bekingan aparat karena terkadang aktivitas pembongkaran dilakukan secara terang terangan, Dan sampai sekarang aktivitas ini belum pernah di sentuh oleh pihak penegak hukum.

Awak media sudah mengkonfirmasi dari beberapa warga setempat kalau pembongkaran solar jenis subsidi di lakukan setiap 3 hari sekali, dan jika di total kan kerugian negara bisa mencapai Miliaran Rupiah, kamipun sangat menyayangkan dengan kelangkaan BBM berjenis Solar masih banyak pelaku mafia yang berbuat curang dan merugikan masyarakat seperti yang sempat kami wawancarai baik pihak nelayan pengguna kendaraan yang terkadang kehabisan stok untuk mereka.

Pelaku penimbun BBM ilegal semestinya ada tindakan hukum dari aparat kepolisian, apalagi dengan adanya pasal 55 undang-undang Republik Indonesia No.22 THN 2001 tentang minyak dan gas bumi yang menyebutkan setiap orang yang menyalahgunakan pengangkutan dan atau niaga bahkan bahan bakar minyak yang di subsidi pemerintah, dipidana penjara paling lama 6 THN dan denda paling tinggi 60 miliar.

Masyarakat desa Donggala kec. Wolo kab.Kolaka yang tidak mau disebutkan namanya sangat menyayangkan bahwa masih ada oknum yang suka mengambil jatah BBM milik masyarakat ekonomi bawah. Regulasi pembelian BBM jenis subsidi sudah ada melalui barcode dan itu sudah berjalan dengan baik.

Karena masih ada oknum yg suka menimbun secara ilegal, pihak kami meminta kepolisian agar cepat ambil tindakan tangkap pelaku penimbunan BBM subsidi dan harus di penjarakan karena sangat merugikan masyarakat.

(Andi Al ashar)

Masyarakat di 5 kecamatan Krayan Hadiri Kegiatan Puncak Pelaksanaan Fest Otrad Krayan

NUNUKAN – Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus sekaligus Sekretaris Umum Kormi menghadiri acara Penutupan Olah Raga Tradisional yang diadakan KORMI Nunukan di Kecamatan Krayan bertempat di Lapangan Sepak Bola Yuvai Semaring. Rabu (23/08).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua KORMI Provinsi Kalimantan Utara sekaligus Wakil Gubernur Kalimantan Utara Dr. Yansen, Ketua KORMI Kabupaten Nunukan sekaligus Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Utara H. Andi M. Akbar, Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan sekaligus Sekretaris Umum KORMI Kabupaten Nunukan Serfianus, Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara Marli Kamis, Ketua DPRD Kabupaten Nunukan yang diwakili Ahmad Triyadi, Ketua KONI Kabupaten Nunukan Samran Nur Alim, Unsur Forkopincam, Unsur Instansi Vertikal, Kepala OPD Kabupaten Nunukan, seluruh Camat Krayan, Ketua DWP Kabupaten Nunukan Katriana Sopha Juana, Kepala Adat Krayan Darat, Pengurus KORMI Kabupaten Nunukan, Korwil KORMI Kecamatan Krayan, Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.

Sebelum acara penutupan dilaksanakan Serfianus, dan ketua KORMI Kaltara Dr. Yansen melakukan senam Yameto, Zumba dan senam SKJ bersama ribuan masyarakat yang ada di 5 kecamatan Krayan.

Kegiatan dilanjutkan dengan pelepasan jalan santai oleh Ketua Umum KORMI Kalimantan Utara Dr. Yansen sekaligus wakil gubernur Kalimantan Utara dan didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus dan sekaligus Sekertaris Umum KORMI Kabupaten Nunukan yang mana rutenya mulai dari Kantor Imigrasi, SD 002, Depan GKPI, Depan Masjid, UPTD Pendidikan, BPP Pertanian, dan Finish Di BPU dan dilanjutkan dengan pembagian hadiah (Doorprize) kepada masyarakat kecamatan Krayan.

Pada kesempatan ini Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan Serfianus mewakili Bupati Nunukan menyerahkan penghargaan Tokoh Konservasi dan Pelestari Budaya Lundayeh kepada Bapak Ellyas Yesaya.

Dalam sambutan Ketua KORMI Kabupaten Nunukan H.Andi M. Akbar menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan olah raga tradisional masyarakat Indonesia sebagai jati diri bangsa di beranda depan NKRI.

Kegiatan ini sebagai momentum untuk membangkitkan semangat olahraga tradisional dengan memperkokoh karakter bangsa indonesia, di tengah arus digitalisasi yang membuat masyarakat lebih memilih rebahan daripada beraktivitas.

” Dengan olahraga tradisional ini tentunya akan membuat kita lebih tangkas dalam bergerak, lebih mengasah kemampuan kita untuk terus menjaga budaya leluhur yang ada. Selain itu kita menyadari dalam olahraga tradisional ini memiliki akses langsung kepada sektor ekonomi kerakyatan yang ada dalam setiap efen yang kita laksanakan”, ujarnya.

Maka kita mengharapkan juga dengan kegiatan ini nantinya bisa berdampak secara positif kepada sektor ekonomi masyarakat yang ada di seputar kegiatan berlangsung.

Festival olahraga tradisional masyarakat di Krayan ini bagian dari program unggulan KORMI Kabupaten Nunukan untuk menggelorakan semangat olahraga tradisional sebagai simbol kekuatan dan jati diri bangsa. Kegiatan olahraga tradisional ini juga menjadi sarana silaturahmi masyarakat serta pemerintah untuk meningkatkan keutuhan dan semangat Integritas Kebangsaan yang maju , berkembang dan berkarakter.

Kita sudah mengikuti aneka lomba yang membuat kita senang dan bahagia, mengasah ketangkasan dan juga menjaga tradisi,dari lomba menyumpit,Tarik Tambang dan Tombak.

Di lanjutkan dengan pembagian hadiah para – para juara yang ada di 5 kecamatan Krayan.

Adapun Hasil dari perolehan menyumpit juara 1 Kecamatan Krayan Selatan dengan perolehan poin 1780, juara 2 Kecamatan Krayan dengan perolehan poin 1540 dan juara 3 Kecamatan Krayan Timur dengan perolehan poin 1290.

Perolehan tarik tambang pemenang Putri juara 1 Krayan Timur, juara 2 Krayan Selatan dan Juara 3 Krayan Induk dan Perolehan tarik tambang Putra juara 1 Krayan Timur, Juara 2 Krayan Tengah dan Juara 3 Krayan Induk

Perolehan tombak target juara 1 Krayan Induk dengan perolehan poin 650 , juara 2 Krayan Tengah dengan perolehan poin 450 dan juara 3 Krayan Barat dengan perolehan poin 430.

(PROKOMPIM)

Komnas TRC perlindungan anak dan perempuan.

Berandankrinews.KONAWE_RUSDIANTO SE.MM wakil ketua DPRD kabupaten konawe siap mengemban tukas sebagai pembina komnas TRC perlindungan anak dan perempuan khususnya kabupaten konawe.(24/8/2023

keseriusan dan dukungan penuh terhadap pergerakan perlindungan perempuan dan anak terhadap kekerasan dan pelecehan,
rusdianto SE,MM diangkat sebagai pembina tingkat kabupaten Tim Reaksi Cepat Perlindungan Perempuan dan Anak (TRC PPA).kamis (24/8/2023)

Pengangkatan bapak rusdianto oleh TRC PPA ini di dampingi langsung oleh kordinator TRC PPA provensi sulawesi tenggara, ibu dewi susanti vrida muljabar dan kordinator TRC PPA kabupaten konawe, bapak jumran S.IP yang sudah di kordinasikana langsung oleh Koordinator Nasional (Kornas) TRC PPA pusat Jeny Claudya Luwowa, yang berlangsung di rujab DPRD kabupaten konawe.(24/8/2023)

tugas DPR adalah menyampaikan aspirasi masyarakat dan melindunggi hak masyarakat khusus nya kasus perlindungan anak dan perempuan terjadinya kasus kekerasan perempuan dan anak di kabupaten konawe itu sanggat tinggi
langka langka dan upaya yang harus di lakukan untuk meminimalisir atau mengurangi angka terjadinya kasus kekerasan di kabupaten konawe dengan mengadakan sosialisasi pelatihan kepada masyarakat” ujar rusdianto

Menurut Kornas, TRC PPA, Jeny Claudya Lumowa mengatakan, bahwa sejak TRC PPA berdiri pada tujuh 7 tahun silam,sangat bersyukur karena bapak rusdianto bersedia dan sangat siap,mengemban tugas sebagai Pembina tingkat kabupaten konawe.

Jadi selama itu, kita dari pusat memantau dan memonitor, dan terlihat pergerakan TRC PPA konawe sangat maju pesat dan bisa dibanggakan. Oleh karena itu, atas persetujuan dewan pembina dan penasehat pusat menyetujui bapak rusdianto diangkat sebagai pembina TRC PPA tingkat kabupaten,” terang wanita yang akrab disapa Bunda Naumi ini.

Dijelaskan bunda Naumi, bahwa rusdianto diangkat sebagai bembina tingkat kabupaten ini, tujuannya agar ia selalu memberi masukan dan saran, apabila TRC PPA di berbagai wilayah dikabupaten konawe terjadi kendala saat melakukan pergerakan dalam penanganan kasus kekerasan perempuan dan anak.dan kegiatan sosial lainya.

“Kasus kekerasan dan pelecahan terhadap perempuan dan anak di sulawesi tenggara masih cukup tinggi. Dan TRC PPA sampai saat ini sudah berkembang di beberapa kabupaten. Sehingga dengan kehadiaran bapak rusdianto SE.MM selaku wakil ketua DPRD kabupaten konawe ini, dapat membantu terkait pelanggaran Kekerasan perempuan dan anak yang ada di sulawesi tenggara khusunya di kabupaten konawe” ungkap ibu dewi selaku kordinator TRC PPA provensi sulawesi tenggara.

Menurutnya, selain kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan,anak terlantar,pelecehan seksual,kelahiran anak tampa ayah,orang gila TRC PPA juga siap melakukan pendampingan terkait kasus (KDRT) dengan hukum, dan gerakan sosial lainnya

TRC PPA dapat dinilai sebagai garda terdepan dalam pendampingan persoalan sosial untuk memanusiakan manusia. Sehingga keberadaan TRC PPA tersebut sangat pantas diapresiasi. Bahkan sejauh ini tidak pernah mengganggu anggaran pemerintah, tapi kerjanya sangat nyata.

“Grafik pelanggaran terhadap perempuan dan anak khususnya di sulawesi tenggara masih cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga perlu adanya kolaborasi antara lembaga independen dengan pemerintah diantaranya TRC PPA, agar berbagai persoalan radikalisme, narkoba, gangguan IT dan lainnya yang menjadi PR kita ini, anak bangsa bisa terselamatkan,” jelasnya lagi.

TRC PPA sangat aktif melakukan pendampingan dalam soal penyimpangan moral dan kekerasan, juga kedepan lebih eksis. Agar anak-anak bangsa dapat terselamatkan dari berbagai pengaruh negatif yang dapat merusak generasi.(*).

moh asmar