Wakil Bupati Nunukan Buka kegiatan Jambore Ranting dan Pesta Siaga 2023

NUNUKAN – Wakil Bupati Nunukan membuka acara Jambore Ranting dan Pesta Siaga Pulau Nunukan dalam rangka peringatan HUT Pramuka yang ke – 62 tahun di bumi perkemahan (Buper) Mansapa, Selasa (05/09/2023).

Kegiatan Jambore Ranting Nunukan 2023 diikuti sebanyak 280 peserta Siaga dan Pembina Damping 30 orang dengan jumlah keseluruhan 315 orang.

Di awal sambutannya, selaku Bupati Nunukan yang diwakili oleh Wakil Bupati H. Hanafia menyampaikan permohonan maaf sekiranya yang membuka kegiatan Jambore Ranting ini adalah Bupati Nunukan.

“Kiranya yang akan membuka kegiatan jambore Ranting pulau Nunukan 2023 ini adalah Buapati Nunukan namun kesibukan beliau tidak dapat hadir bersama-sama kita dalam acara ini,” ujar Hanafia.

Selanjutnya, masih dalam sambutannya ia juga menyampaikan pesan-pesan apresiasi dari Bupati Nunukan.

“Buat adik-adik yang ada di bumi perkemahan ini tetap semangat dalam mengikuti kegiatan Jambore Ranting 2023 ini sampai selesai, kami sangat bangga dan merasa senang karena ini adalah kegiatan pertama kali dan sebelumnya kita belum ada Bumi Perkemahan (Buper) Pramuka,” ujar Hanafia.

Kemudian, saat di wawancarai selaku Wakil Bupati Nunukan Mengatakan kegiatan ini merupakan jadwal dari Kwarcab Kab. Nunukan sekaligus rangkaian kegiatan HUT Pramuka yang ke – 62 tahun.

“Mestinya kegiatan kita lakukan di tanggal 14 agustus karena situasinya belum memungkinkan dan kita sedang mempersiapkan Bumi Perkemahan (Buper) ini,” ujar Hanafia.

Selanjutnya, ia juga menyampaikan harapannya terkait kegiatan ini untuk kedepannya dapat benahi dengan berbagai evaluasi setelahnya.

“Harapan kita dengan adanya kegiatan ini sambil juga kita benahi Buper sehingga kedepannya lebih bagus lagi dan konsisten apabila ada kegiatan kepramukaan disini,” tutup Hanafia.

(Wan)

Menghadapi Perubahan iklim dan Krisis pangan,Dinas Pertanian Konawe,dorong Petani cerdas iklim

KONAWE – Sardin T, SP., MP Kabid. Prasarana, Sarana Dan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Konawe, menyampaikan bahwa, perubahan iklim menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan global.

Oleh karena itu, seluruh pihak, termasuk pemerintah dan pemangku kepentingan, harus berkolaborasi untuk melaksanakan kebijakan dan strategi yang telah disusun, demi menjaga ketahanan pangan yang mungkin akan terdampak karena perubahan iklim.

Hal tersebut diungkap Sardin T, SP., MP, pada acara forum workshop Membangun Ketahanan Perubahan Iklim dan Ketahanan Pangan, yang diselenggarakan Salah Satu Hotel di Unaaha (7/9/2023).

“Forum ini sangat penting dan strategis untuk mengembangkan gagasan dari seluruh pemangku kepentingan dalam upaya adaptasi perubahan iklim dan dampaknya terhadap ketersediaan pangan,” kata Sardin, Sapaan akrabnya”

Menurutnya, perubahan iklim dapat menjadi tantangan dan ancaman, namun juga bisa menjadi peluang untuk mengembangkan potensi teknologi dan keanekaragaman pangan yang dimiliki Indonesia. Terlebih, jumlah penduduk Indonesia yang cukup besar.

Ada tiga komoditas vital yang harus dipersiapkan, yaitu air, pangan, dan energi.

“Komoditas-komoditas tersebut sangat penting dan harus tersedia secara berkelanjutan,” ujarnya.

Kabid. Prasarana, Sarana Dan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kab. Konawe Sardin T, SP., MP menyoroti dampak perubahan iklim, seperti pola cuaca yang tidak menentu, kekeringan, banjir, dan gelombang panas, yang dapat berdampak luas pada produksi tanaman, peternakan, perikanan, dan ketersediaan pangan secara keseluruhan di Kabupaten Konawe, Tantangan ini diperburuk oleh meningkatnya populasi global, yang dapat meningkatkan permintaan pangan.

Untuk mengantisipasi dampak tersebut, pemerintah kabupaten Konawe dalam hal ini Dinas Pertanian dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk Corus yang bekerja sama dengan Seluruh Gapoktan, harus terus berupaya mengatasi dampak perubahan iklim,” tegas Sardin.

Hal senada disampaikan Kadis Pertanian H. Gunawan Samad, SP

Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan pangan dan meningkatkan kemampuan beradaptasi pada perubahan iklim, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, antar daerah, dan seluruh pemangku kepentingan. Dalam mencapai tujuan tersebut harus dilakukan sinkronisasi antar urusan yang terintegrasi dalam dokumen perencanaan.

Dinas Pertanian telah menyiapkan nomenklatur bagi seluruh Kelompok Tani untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang mendukung Upaya adaptasi perubahan iklim dan ketahanan pangan. seperti yang tertuang dalam Kepmendagri 900.1.15.5-1317 tahun 2023 yang mengatur Klasifikasi, Kodefikasi Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah,” kata Gunawan

Menurutnya, daerah memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan pangan dengan meningkatkan produksi pangan, memperkuat kapasitas pertanian, dan menjaga lingkungan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu disusun perencanaan dan dialokasikan anggaran yang dapat mendukung upaya-upaya tersebut.

(M. Asmar)

Diduga ketika oknum Pemda Konkep bermain sulap

KONAWE – Sepertinya, kasus proyek mangkrak di Kabupaten Konawe Kepulauan sedang bermunculan. Setelah terkuaknya fakta tentang tidak berfungsinya Pelabuhan Nipa-nipa pasca penyelesaian konstruksinya, giliran proyek penimbunan Sarana Olahraga (SOR) Pemerintah Daerah melalui dinas Pariwisata, Pemuda dan olahraga menuai sejumlah indikasi korupsi, yang tidak saja melibatkan oknum dinas terkait, tetapi juga oknum APH Kabupaten Konawe.

Sejak dianggarkan tahun 2017/2018 lalu, proyek penimbunan sebagai tahap awal pembangunan sarana ini tidak menunjukkan tanda penyelesaian, hingga mengakibatkannya mangkrak

Berdasarkan data, peninjauan investigasi media dan pengakuan salah satu sumber, proyek ini merupakan proses penimbunan lapangan SOR sesuai dokumen kontrak, namun fakta lapangan menunjukkan adanya proses pengkatingan yang diduga menjadi modus pengurangan retase untuk kepentingan akumulasi keuntungan dari total anggaran proyek tersebut.

Karenanya, kuat dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi dan manipulasi berupa pergeseran dokumen kontrak dari proyek penimbunan menjadi sekedar pengkatingan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis oleh oknum-oknum yang terlibat secara teknis didalamnya.

Sedang berdasar data whatshap, ditemukan pesan salah satu staf lingkup Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Konawe Kepulauan yang menunjukkan pengakuan adanya permasalahan serius terkait proyek tersebut yang menyebut upaya penyelesaiannya melalui hubungan komunikasi dengan Kepala dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri Unaaha, masing-masing ketika masih menjabat di tempat yang sama.

Sayangnya, meski dugaan korupsi proyek yang berlokasi di Desa Pasir Putih Kecamatan Wawonii Barat ini telah tercium, upaya meredam agar kasus ini tidak berlanjut ke tahap prosedural sebagaimana mestinya terindikasi dengan tidak adanya pengusutan selanjutnya.

Hal itu dibeberkan sumber dengan alat bukti chat WhatsApp salah satu oknum PNS lingkup Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Konawe Kepulauan terkait perannya dalam menyelamatkan kepala dinasnya yang terlibat dalam kasus proyek penimbunan SOR yang menelan anggaran senilai 2 milliar rupiah tersebut, serta menyebut dirinya telah dipanggil langsung oleh Kajari Unaaha untuk menyelesaikan persoalan itu.

“Dugaan korupsi proyek ini disinyalir dilakukan secara berjamaah dan mengalir ke kantong sejumlah oknum pemerintah daerah dan oknum aparat penegak hukum untuk membiayai kepentingan politik Pilkada 2019 lalu” terang salah satu sumber yang namanya di kantongi media ini.

Menariknya, berdasarkan temuan sumber, kasus dugaan korupsi berjamaah ini terkesan diabaikan setelah terindikasi dimakelari oknum staf dinas terkait (JMN) yang disebut memiliki hubungan kekeluargaan langsung dengan mantan Kepala Kejaksaan Negeri Unaaha (kini telah bertugas di Kejaksaan Agung), serta turut mengikutsertakan mantan Kepala Seksi Intelejen Kajari Unaaha (AG) yang juga telah berpindah tugas di Provinsi Gorontalo.

Sementara, Armin, S.Pd, mantan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Konawe Kepulauan saat dikonfirmasi media ini menunjukkan ketidaksiapannya untuk berkomentar lebih jauh terkait sejumlah pertanyaan jurnalis (28/08/23).

Hal senada dituliskan Jumin, S.Sos, Kabid Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Konawe Kepulauan dalam konfirmasi WhatsApp media ini (01/09/23). Ia mengaku tidak mengetahui perihal proyek penimbunan SOR tersebut dengan dalih tahun penugasannya di dinas terkait tidak bertepatan dengan pelaksanaa proyek tersebut.

“SOR itu belum saya masuk di Dispar jadi mohon maaf dinda ya. Jangan tanya saya dinda karena saya tidak tahu masalah itu ya jadi mohon maaf dinda” Demikian pesannya.

Ditempat berbeda, Zulkarnain Perdana M, Kasi Intel Kejaksaan Negeri Unaaha saat dikonfirmasi langsung media ini (31/08/23) di ruang kerjanya, menerangkan pihaknya selama ini tidak pernah menangani dan menerima laporan terkait kasus tersebut. Meski telah menghubungi mantan Kasi Intel sebelumnya, terkait kasus proyek SOR di Konawe Kepulauan ini kembali diakui tak pernah ditangani selaku pihak berwenang.

(*)Biro konawe

Hendak Dibawa Ke Palu, Polres Nunukan Berhasil Amankan Sabu Seberat 2 Kg dan Empat Orang Pelaku

NUNUKAN – Kepolisisan Resor (Polres) Nunukan melalui Satuan Reserse Narkoba (Sat Resnarkoba) gelar siaran pers terkait pengungkapan kasus narkotika seberat ± 2000 g di Aula Sebatik Polres Nunukan.

Sebanyak 4 (empat) orang pelaku laki-laki berhasil diamankan yakni AN (37 th) dengan pekerjaan wiraswasta dan U (24 th), WR (24 th), D (24 th) yang masing-masing masih mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa di salah satu universitas di kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) serta 1 (satu) daftar pencarian orang (DPO) atas nama KANDA.

Sesuai informasi Kasat Resnarkoba Polres Nunukan, Iptu Sony Dwi Hermawan melalui Wakil Kepala Polres (Wakapolres) Nunukan, Kompol William Wilman Sitorus, S.I.K., M.H menjelaskan kronologis alur kejadian tindak pidana kasus narkoba.

“Pada hari sabtu tangtgal 18 Agustus pukul 13.00 WITA, AN dihubungi melalui telpon oleh KANDA dan menerima tawaran untuk mengambil sabu di Nunukan, lalu dibawa menuju kota palu asalkan bersama dengan saudara U, setelah saudara U menerima tawaran AN asalkan pulang ke Nunukan dijamin menggunakan transportasi pesawat terbang, lalu saudara U menerima tawaran tersebut dengan mengajak saudara WR dan menyuruh mencari 1 teman lagi untuk ikut yakni saudara D, akhirnya ketiga pelaku tersebut diberikan biaya transportasi untuk ke Nunukan dari Palu sebesar Rp.10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah) oleh AN yang sebelumnya dikirimkan dari saudara KANDA,” ujar Wakapolres.

“Lalu, pada hari selasa tanggal 22 Agustus pukul 09.00 WITA keempat orang tersebut berangkat ke Nunukan, setelahnya mereka mengambil sabu seberat 2 Kg di depan taman makam pahlawan dari orang yang tidak diketahui namanya yang sudah terkemas sedemikian rupa dengan kotak warna coklat merk ‘Sos Lada Hitam’, mereka dijanjiikan upah sebesar Rp.100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) lalu dibagi 4 orang dan akan dibawa ke kota Palu menggunakan transportasi kapal laut,” sambung Wakapolres.

Selanjutnya, Wakapolres mengungkapkan kronologis penangkapan keempat pelaku kasus tindak pidana narkoba seberat 2000 g.

“Hari Kamis tanggal 24 Agustus pukul 06.45 WITA di pinggir jalan yang beralamat di Jl. Pahlawan RT.008 Kel. Nunukan Barat, Kec. Nunukan, saudara WR dan saudara U ditangkap oleh polisi, lalu pada pukul 07.30 WITA, didalam kamar sebuah hotel yang berada di Nunukan, saudara AN dan D juga turut diamankan oleh petugas,” lanjut Kompol William.

Adapun, barang bukti (BB) yang ditemukan antara lain 3 (tiga) buah bungkusan plastik karbon warna hitam yang dilakban transparan dam coklat dengan berbeda ukuran dan berisikan narkotika gol I jenis sabu dengan berat ± 2.100 g, 1 buah kotak warna coklat merk “Sos LAda Hitam”, 1 buah kantong plastic warna putih, 1 buah potongan tali rapia warna merah, 1 buah kantong kain warna hijau dan 5 buah handphone.

Para pelaku dikenakian pasal 114 ayat (2) Junto 132 ayat 1 Subsider pasal 112 ayat (2) junto 132 ayat 1 Undang-Undang (UU) RI Nomor 35 tahun tentang narkotika dengan ancaman pidana mati, penjara seumur hidup atau paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun.

(*)

Pastikan Mutu Pembangunan Terjaga

MALINAU – Wakil Gubernur Kalimantan Utara, Dr Yansen TP, M.Si meminta agar pola perencanaan pembangunan dapat terus ditingkatkan.

Hal ini disampaikannya saat melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) Penanganan Long Segmen Kondisi Ruas Jalan Ring Road Malinau Simpang 4 Pusat Pemerintahan – Tanjung Lapang – Lidung Keminci – Setulang – Punan Setarap, Senin (4/9).

Melalui monev, ia memastikan kegiatan pembangunan di Kabupaten Malinau berjalan dengan baik. Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Utamanya akses jalan yang mulus dan juga dampak ekonomi.

Karena itu, Wagub meminta agar pelaksana dapat memperhatikan kualitas pekerjaan. Mulai dari perencanaan hingga tahap eksekusi. Tujuannya, agar kualitas pembangunan dapat terjaga dengan baik.

“Struktur konstruksinya harus menggunakan standar terbaik. Sehingga kita tidak hanya mengejar pembangunan cepat selesai, tetapi juga memiliki standar perencanaan yang bagus,”kata Wagub

Ia memastikan akhir 2023 ruas jalan tersebut sudah selesai. Untuk diketahui pengerjaan jalan tersebut mengucurkan Rp 16,9 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Seperti diketahui, item pekerjaan penanganan ruas jalan tersebut meliputi, pekerjaan drainase, pekerjaan tanah dan geosintetik, pekerjaan berbutir dan beton semen, pekerjaan aspal, pekerjaan struktur hingga pemeliharaan.

Tidak hanya itu agenda monev yang dilakukan juga meninjau pembangunan jalan kompleks Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Kaltara.

Selain itu, Wagub juga meninjau satuan pendidikan dibawah naungan Pemprov Kaltara meliputi pembangunan Lab. Bahasa dan Lab. Kimia di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Malinau. Kemudian pembangunan Lab. Fisika, Ruang Osis, Asrama Siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Malinau.

Hadir mendampingi, Asisten bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setprov Kaltara, Datu Iqro Ramadhan, S.Sos., M.Si, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Setprov Kaltara, Dr Bustan, SE., M.Si dan Kepala Biro Pembangunan, H. Sapi’i, ST., M.AP.

Tak hanya itu, pada kunjungan ke sekolah tersebut Wagub juga memberikan sedikit pengarahan untuk memotivasi para tenaga pendidik agar terus bersemangat mengabdi dalam dunia pendidikan.

“Tujuan saya hadir di tengah para tenaga pendidik adalah untuk memberikan motivasi agar bersemangat dalam mengabdi,”tuntas Wagub.

(dkisp)